scholarly journals Profil TPACK Mahasiswa Calon Guru Matematika dalam Menyongsong Pembelajaran Abad 21

2022 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Herizal Herizal ◽  
Nuraina Nuraina ◽  
Rohantizani Rohantizani ◽  
Marhami Marhami

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) mahasiswa calon guru matematika Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Malikussaleh. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis rancangan penelitian survei. Adapun yang menjadi populasi adalah mahasiswa semester 5 dan 7 yang telah lulus matakuliah yang berkaitan dengan konsep dasar matematika, konsep pedagogik, dan penggunaan ICT. Untuk mengukur TPACK, 44 soal telah disusun berdasarkan indikator masing-masing komponen TPACK. Setelah validasi, hasilnya 37 pertanyaan valid dengan koefisien reliabilitas cronbach alfa 0,590. Data dianalisis menggunakan statistika deskriptif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) Profil Technological Knowledge (TK),  Content Knowledge (CK), Pedagogical Knowledge (PK), dan  Pedagogical Content Knowledge (PCK) mahasiswa mayoritas berada pada level sedang; (2) Profil Technological Content Knowledge (TCK), Technological Pedagogical Knowledge (TPK), dan Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) mahasiswa mayoritas berada pada level rendah; dan (3) Dari tujuh komponen TPACK, ada dua komponen yang lebih menonjol, yaitu PK, dan  PCK. Hasil tersebut menjadi masukan bahwa dalam proses perkuliahan perlu ditekankan pada penguasaan teknologi, materi matematika serta pengintegrasian teknologi.

Zetetike ◽  
2021 ◽  
Vol 29 ◽  
pp. e021006
Author(s):  
Luis Fabián Gutiérrez-Fallas ◽  
Ana Henriques

O TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) conceptualiza o conhecimento profissional do professor para uma efetiva integração da tecnologia na educação, que é um desafio frequente no ensino da Matemática. Sendo essencial garantir o seu desenvolvimento na formação inicial de professores de Matemática, este estudo, seguindo uma Investigação Baseada em Design, visa compreender como os princípios de design adotados numa experiência de formação centrada no desenvolvimento do TPACK de futuros professores (FP) de Matemática do 7.º ao 12.º anos de escolaridade contribuem para promover esse conhecimento. Os resultados, com base na análise de resoluções escritas dos FP das tarefas propostas na formação e respostas a entrevista e questionário, mostram que a experiência de formação promoveu competências tecnológicas dos FP, evidenciando a mobilização do TK (Technological Knowledge), TCK (Technological Content Knowledge) e TPK (Technological Pedagogical Knowledge) em articulação com o PCK (Pedagogical Content Knowledge) e, consequentemente, com o TPACK.


Basastra ◽  
2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 196
Author(s):  
Vina Aditama ◽  
Dini Restiyanti Pratiwi

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan integrasi technological pedagogical content knowledge (TPACK) dalam perangkat pembelajaran daring guru bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Objek dalam penelitian ini berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) daring mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Al Qolam Muhammadiyah Gemolong. Adapun Subjek dalam penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia SMP Al Qolam Muhammadiyah Gemolong. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa integrasi technological pedagogical content knowledge (TPACK) dikelompokkan menjadi 4 bagian yang meliputi (1) integrasi technological knowledge (TK), (2) integrasi pedagogical knowledge (PK), (3) integrasi content knowledge (CK), dan (4) integrasi technological pedagogical content knowledge (TPCK). Kata kunci: TPACK, Perangkat Pembelajaran Daring, dan Guru Bahasa Indonesia


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 46
Author(s):  
Joko Suyamto ◽  
Mohammad Masykuri ◽  
Sarwanto Sarwanto

<p>Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bisa dijadikan salah satu cara untuk<strong> </strong>meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru. Untuk bisa<strong> </strong>mewujudkan hal tersebut, seorang guru perlu memahami dan mimiliki kemampuan<strong> </strong><em>Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) </em>yang merupakan pengembangan<strong> </strong>dari <em>Pedagogical Content Knowledge (PCK)</em>-nya Shulman (1986). TPACK merupakan pengetahuan untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam pengajaran materi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru biologi di SMA dalam aspek TPACK. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik <em>cluster</em> <em>sampling</em> . Sampel yang digunakan adalah 3 guru biologi di 3 sekolah (selanjutnya diberi kode B1, B2, dan B3) se – kecamatan gondang. Data dikumpulkan melalui metode observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman materi / <em>Content</em> <em>knowledge</em> (CK) guru B1 sebesar 76%, B2 sebesar 80% dan B3 sebesar 72% dalam kategori baik. Skor pada pengetahuan <em>pedagogical knowledge </em>(PK) guru B1 sebesar 50%, B2 sebesar 45%, dan B3 sebesar 60%. Skor pada pengetahuan <em>technological knowledge</em> (TK) guru B1sebesar 48,5%, B2 sebesar 40%, dan B3 sebesar 40%. Skor pada aspek <em>Technological</em> <em>content</em> <em>knowledge</em> (TCK) guru B1 sebesar 60%, guru B2 60% dan guru B3 40%. Skor pada aspek <em>technological</em> <em>pedagogical</em> <em>knowledge</em> (TPK) guru B1 60%, B2 67%, dan B3 60%. Skor aspek <em>pedagogical</em> <em>conten</em> <em>knowledge</em> (PCK) guru B1 60%, guru B2 40%, dan B3 54%. Skor pengetahuan TPACK guru B1 47%, guru B2 47%, dan B3 60%.</p>


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 105-112 ◽  
Author(s):  
Sousan Houshmandi ◽  
Eisa Rezaei ◽  
Javad Hatami ◽  
Behnam Molaei

Background: The competence of faculty in conducting e-learning is one of the preconditions for e-learning implementation in a university. This study aimed at investigating the readiness of the faculty members of Ardabil University of Medical Sciences (ARUMS) to have e-learning. Methods: To fulfil this purpose, a triangulation method has been used. In the quantitative section, based on the Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) model, the faculty competence in conducting e-learning has been measured in four areas: pedagogical knowledge, technological knowledge, content knowledge, and finally the skill of combiningpedagogical knowledge, technological knowledge, and content knowledge. Subsequently,with the qualitative data of the semi-structured interview, the findings of the research have been explained. Finally, the strategies for improving the readiness of ARUMS faculty have been identified in e-learning. Results: One-sample t test with a significant level (P ≤ 0.5) showed that the faculty e-learning of ARUMS had the highest mean of pedagogical knowledge, content knowledge and content pedagogical knowledge respectively. In other words, the faculty had a high level of pedagogical,content and content-pedagogical knowledge, but they need to improve their technological,technological-content, technological-pedagogical and ultimately, technological-pedagogical content knowledge. Conclusion: That is why, in order to have effective e-learning at ARUMS, the faculty has to improve their technological, technological-content, technological-pedagogical and technological-pedagogical-content knowledge. In this regard, several solutions have been proposed in this paper.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 162
Author(s):  
Hanik Malichatin

<p>Perkembangan teknologi dan komunikasi menuntut mahasiswa sebagai calon guru tidak hanya dapat menguasai materi dan cara membelajarkan siswa, namun juga menggunakan teknologi untuk memahamkan peserta didik. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan technological pedagogical content knowledge melalui kegiatan presentasi di dalam perkuliahan. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa tadris biologi yang mengikuti perkuliahan teknik dan manajemen laboratorium sebanyak 33 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui lembar penilaian observasi kegiatan presentasi. Berdasarkan hasil dan analisis data dapat disimpulkan bhawa kemampuan <em>technological pedagogical content and knowledge</em> mahasiswa yang diperoleh melaluni kegiatan presentasi masih rendah. Kemampuan  content knowledge dengan kategori sedang, kemampuan <em>pedagogical knowledge</em> dengan kategori rendah, kemampuan <em>pedagogical content knowledge</em> dengan kategori rendah, kemampuan <em>technological knowledge</em> dengan kategori tinggi dan kemampuan <em>technological pedagogical knowledge</em> dengan kategori sedang.   Faktor yang paling mendukung kemampuan TPACK mahasiswa calon guru adalah adanya penggunaan teknologi. Hal ini disebabkan mahasiswa merupakan generasi milenial yang memiliki kemampuan cepat dalam mengikuti perubahan teknologi. </p>


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Kartika Chrysti Suryandari ◽  
Rokhmaniyah Rokhmaniyah ◽  
Wahyudi Wahyudi ◽  
M. Chamdani ◽  
Joharman Joharman

<p>Guru yang profesional di era revolusi industri 4.0 harus mampu mengintegrasikan pemanfaatan teknologi dan meningkatkan kompetensi guru perlu dilakukan pendampingan <em>Technological Pedagogical Content Knowledge </em>(TPCK).  Tujuan Program Kemitraan Masyarakat adalah 1) Pendampingan penguasaan literasi <em>Technological Knowledge </em>(TK), 2) literasi <em>Content  Knowledge </em>(CK), 3) penguasaan literasi <em>Pedagogical  Knowledge </em>(CK) bagi calon guru SD.  Manfaat pengabdian bagi guru SD mengalami pengembangan dan peningkatan berpikir secara kritis, analitik, mengevaluasi informasi, pemecahan masalah, dan penguasaan TPCK.  Metode pengabdian partisipatif kelompok dan individu, sosialisasi, pelatihan dan pendampingan, penerapan dan monitoring.  PKM dilaksanakan dengan mitra SDN 1 Kutosari pada tanggal 2-4 Juli 2020, dan diikuti 20 orang guru perwakilan dari beberapa SD di kecamatan Kebumen.  Hasil kegiatan pengabdian masyarakat peserta antusias dan aktif mengikuki kegiatan sampai selesai.  Peserta mengaplikasikan teknologi google phet simulation, pemantapan materi 5 mata pelajaran dan pembuatan soal HOTs. Kesimpulan kegiatan pendampingan TPCK  sangat bermanfaat bagi pembelajaran di SD khususnya di masa pandemic covid 19.</p><p> </p><p>Kata kunci: TPCK, literasi, kompetensi, guru SD</p><p align="center"><strong><em> </em></strong></p>


2017 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 54
Author(s):  
Bayu Wijayanto

Kebutuhan akan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di zaman globalisasi ini bukan hal yang dapat dikesampingkan. Kebutuhan dalam pemenuhan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting. Bagi seorang guru, pengetahuan teknologi (technological knowledge) merupakan kompetensi yang harus dikuasai guna mendukung peningkatan dalam proses pembelajaran. Untuk mengemas pembelajaran seperti ini diperlukan kompetensi khusus bagi seorang guru. Tidak cukup hanya materi pembelajaran (content), atau kemampuan merancang pembelajaran (pedagogic) tetapi harus mampu menggabungkan keduanya yang kemudian dikolaborasikan dengan kemampuan dalam pemanfaatan teknologi (technological). Kemampuan inilah yang disebut dengan TPACK (Technological Pedagogical and Content Knowledge). kerangka TPACK terdiri dari tujuh komponen pengetahuan, yaitu: Content Knowledge (CK); Pedagogical Knowledge (PK); Technological Knowledge (TK); Pedagogical Content Knowledge (PCK); Technological Content Knowledge (TCK); Technological Pedagogical Knowledge (TPK); dan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK). Pembelajaran geografi yang merupakan ilmu untuk membangun dan mengembangkan pemahaman peserta didik tentang variasi dan organisasi spasial masyarakat, tempat dan lingkungan pada muka bumi, akan sangat terbantukan dengan adanya kerangka TPACK yang dimiliki oleh guru. Peserta didik terdorong untuk memahami aspek dan proses fisik yang membentuk pola muka bumi, karakteristik dan persebaran spasial ekologis dipermukaan bumi dengan adanya sistem informasi


Author(s):  
Mohammed Yousef Mai ◽  
Mahizer Hamzah

The integration of Information and Communications Technology (ICT) in classrooms has been a challenge for the educational systems that aim to cope with the needs and the demands of the 21st century. The TPACK framework represents the knowledge needed by teachers bringing together content knowledge, technological knowledge and pedagogical knowledge with the aim of integrating ICTs into teaching-learning processes. The aim of this study is to determine the primary science teachers’ perceptions of technological pedagogical content knowledge (TPACK) addressing teachers’ perceptions of the affordances of technology application in instruction. A total of 133 prımary science teachers in Malaysia were surveyed (Female= 67, Male= 66). Data were collected through “Technological Pedagogical and Content Knowledge” (TPACK) scale. The questionnaire consisted of 47 questions about TPACK and is based on the survey instrument developed by Schmidt et al. (2009). TPACK involving the seven factors of technological knowledge (TK), pedagogical knowledge (PK), content knowledge (CK), technological content knowledge (TCK), technological pedagogical knowledge (TPK), pedagogical content knowledge (PCK), as well as synthesized knowledge of technology, pedagogy, and content (TPC). The findings indicate that primary science teachers perceive higher self-confidence in pedagogical knowledge in general. Further, no differences between science teachers’ perceptions according to thier gender, while there are diferences between the teachers perceptions of PK, CK, and PCK accordıng to their age


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Endi Rochaendi ◽  
Andi Wahyudi ◽  
Riki Perdana

<p class="abstrak"><em>Guru SD dituntut untuk memiliki pengetahuan konten (content) mata pelajaran, pengetahuan pedagogi (pedagogy), dan pengetahuan teknologi (technology) dalam bentuk pengetahuan yang integratif dalam pengelolaan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan melihat dan menganalisis faktor-faktor apa saja yang paling dominan dalam membentuk kompetensi guru tersebut dalam aspek pengetahuan konten, pengetahuan pedagogi dan pengetahuan teknologi yang pada gilirannya dapat mengembangkan model pengembangan Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) yang sesuai untuk guru SD. Penelitian ini dirancang menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode deskriptif dan verifikasi. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan analisis faktor konfirmatori (CFA) berdasarkan Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukan bahwa </em><em>faktor-faktor yang pengaruhnya paling dominan adalah pedagogical knowledge (0,944), technological content knowledge (0,942), dan technological pedagogical knowledge (0,935). Sedangkan,  pedagogical content knowledge, content knowledge, dan technological knowledge  tidak sepenuhnya membentuk TPACK guru SD tersebut.</em></p>


2021 ◽  
Vol 39 (1) ◽  
Author(s):  
Fitri Suraya Mohamad

The study investigates how Science teachers articulate their self-confidence in teaching Science with technology. Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) is used as the primary tool to describe their practice. Using a quantitative approach, with an initial survey of 408 science teachers from 59 secondary schools in a state in East Malaysia, descriptive and inferential statistics were conducted to assess science teachers’ level of TPACK and discriminate differences between perceptions on TPACK related to their teaching experience. Findings revealed that the level of Content Knowledge (CK), Pedagogical Knowledge (PK), Technological Knowledge (TK) and Pedagogical Content Knowledge (PCK) are high, in comparison to their Technological Content Knowledge (TCK), Technological Pedagogical Knowledge (TPK) and Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) which were recorded at a moderate level. The study also found how teachers with more extensive experience teaching reported higher confidence with their CK, PK and PCK. Novice teachers indicated slightly higher confidence in their TK. The study provides a set of determiners for professional development opportunities for Sarawak Science teachers to upskill their knowledge to integrate science content, pedagogy, and technology.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document