scholarly journals Analysis of Steganography on PNG Image using Least Significant Bit (LSB), Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) and Mean Square Error (MSE)

2019 ◽  
Vol 14 (21) ◽  
pp. 7821-7827 ◽  
Author(s):  
Priyandanu Filzasavitra ◽  
Tito Waluyo Purboyo ◽  
Randy Erfa Saputra
2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 67-77
Author(s):  
Guntoro Barovih ◽  
Fadhila Tangguh Admojo ◽  
Yoda Hersaputra

A message is a form of conveying information. Various ways are used to secure the information conveyed in the form of messages either in encrypted form or in the form of applying a password in the message. Messages can also be encrypted and embedded in other media such as images (steganography). This research aimed to insert a message into the form of an image by combining the Modified Least Significant Bit (MLSB) method in encrypting messages and reshape modification technique to determine at which position the message encryption will be embedded in the image. Tests were carried out to obtain the quality of the encryption process using the parameters of Fidelity, mean square error, peak signal to noise ratio, testing on file type, robustness, and comparison of message contents. The results of the tests showed that the files that can be used are files with the image file type in the lossless compression category, the rotation can be done at 90, 180, 270 without destroying the message in it, and changing the pixel in the image file will destroy the message inside


Author(s):  
Mahmuddin Yunus ◽  
Agus Harjoko

AbstrakPenyembunyian data pada file video dikenal dengan istilah steganografi video. Metode steganografi yang dikenal diantaranya metode Least Significant Bit (LSB) dan Discrete Cosine Transform (DCT). Dalam penelitian ini dilakukan penyembunyian data pada file video dengan menggunakan metode LSB, metode DCT, dan gabungan metode LSB-DCT. Sedangkan kualitas file video yang dihasilkan setelah penyisipan dihitung dengan menggunakan Mean Square Error (MSE) dan Peak Signal to Noise Ratio (PSNR).Uji eksperimen dilakukan berdasarkan ukuran file video, ukuran file berkas rahasia yang disisipkan, dan resolusi video.Hasil pengujian menunjukkan tingkat keberhasilan steganografi video dengan menggunakan metode LSB adalah 38%, metode DCT adalah 90%, dan gabungan metode LSB-DCT adalah 64%. Sedangkan hasil perhitungan MSE, nilai MSE metode DCT paling rendah dibandingkan metode LSB dan gabungan metode LSB-DCT. Sedangkan metode LSB-DCT mempunyai nilai yang lebih kecil dibandingkan metode LSB. Pada pengujian PSNR diperoleh databahwa nilai PSNR metode DCTlebih tinggi dibandingkan metode LSB dan gabungan metode LSB-DCT. Sedangkan nilai PSNR metode gabungan LSB-DCT lebih tinggi dibandingkan metode LSB.  Kata Kunci—Steganografi, Video, Least Significant Bit (LSB), Discrete Cosine Transform (DCT), Mean Square Error (MSE), Peak Signal to Noise Ratio (PSNR)                           AbstractHiding data in video files is known as video steganography. Some of the well known steganography methods areLeast Significant Bit (LSB) and Discrete Cosine Transform (DCT) method. In this research, data will be hidden on the video file with LSB method, DCT method, and the combined method of LSB-DCT. While the quality result of video file after insertion is calculated using the Mean Square Error (MSE) and Peak Signal to Noise Ratio (PSNR). The experiments were conducted based on the size of the video file, the file size of the inserted secret files, and video resolution.The test results showed that the success rate of the video steganography using LSB method was 38%, DCT method was 90%, and the combined method of LSB-DCT was 64%. While the calculation of MSE, the MSE method DCT lower than the combined method of LSB and LSB-DCT method. While LSB-DCT method has asmaller value than the LSB method. The PNSR experiment showed that the DCT method PSNR value is higher than the combined method of LSB and LSB-DCT method. While PSNR combined method LSB-DCT higher compared LSB method.  Keywords—Steganography, Video, Least Significant Bit (LSB), Discrete Cosine Transform (DCT), Mean Square Error (MSE), Peak Signal to Noise Ratio (PSNR)


2018 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 109-122
Author(s):  
Hillman Akhyar Damanik ◽  
Merry Anggraeni

Internet adalah media komunikasi paling populer saat ini, tetapi komunikasi melalui internet menghadapi beberapa masalah seperti keamanan data, kontrol hak cipta, kapasitas ukuran data, otentikasi dan lain sebagainya. Pada penelitian ini peneliti memperkenalkan skema untuk menyembunyikan data yang terenkripsi. Dengan menggunakan citra sebagai embedding dan cover image untuk text hiding. Fitur utama skema adalah cara penyematan data teks ke cover image terenkripsi. Peneliti berkonsentrasi menggunakan metode Red-Green-Blue Least Significant Bit (RGB-LSB). Penyematan data teks dan memverifikasi kinerja menggunakan metode RGB-LSB dalam hal indeks kualitas yaitu Peak Signal-to-Noise Ratio (PSNR) dan Mean Square Error (MSE) , imperceptibility dan indeks recovery. Nilai SME pada jumlah pesan yang disisipi sebanyak 407 kata adalah nilai MSE 0.8310 dan nilai PSNR 48.9348. pada jumlah pesan yang disisipi sebanyak 507 kata adalah nilai MSE 0.8322 dan nilai PSNR 48.9285. Nilai kriteria imperceptibility pada stego image menghasilkan image dan nilai-nilai pixel pada masing-masing cover image tidak mengalami perubahan. Aspek recovery pada penyembunyian pesan teks pada masing-masing cover image pada proses embedding, dimensi citra yang berbeda dan sampai proses ekstraksi juga menghasilkan panjang pesan asli terungkap. Berdasarkan hasil perbandingan ini dapat diketahui bahwa algoritma LSB memiliki hasil yang baik pada teknik penyisipan sebuah pesan pada file citra.


2018 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 109
Author(s):  
Hillman Akhyar Damanik ◽  
Merry Anggraeni

<p><strong>Internet adalah media komunikasi paling populer saat ini, tetapi komunikasi melalui internet menghadapi beberapa masalah seperti keamanan data, kontrol hak cipta, kapasitas ukuran data, otentikasi dan lain sebagainya. Pada penelitian ini peneliti memperkenalkan skema untuk menyembunyikan data yang terenkripsi. Dengan menggunakan citra sebagai <em>embedding</em> dan <em>cover image</em> untuk <em>text hiding</em>. Fitur utama skema adalah cara penyematan data teks ke <em>cover image</em> terenkripsi. Peneliti berkonsentrasi menggunakan metode Red-Green-Blue Least Significant Bit (RGB-LSB</strong>).<strong> Penyematan data teks dan memverifikasi kinerja menggunakan metode RGB-LSB dalam hal indeks kualitas yaitu </strong><strong>Peak Signal-to-Noise Ratio (PSNR) dan</strong><em> </em><strong>Mean Square Error<em> </em>(MSE)</strong><strong> </strong><strong>, <em>imperceptibility</em> dan indeks<em> recovery</em>. Nilai SME pada jumlah pesan yang disisipi sebanyak 407 kata adalah nilai MSE 0.8310 dan nilai PSNR 48.9348. pada jumlah pesan yang disisipi sebanyak 507 kata adalah nilai MSE 0.8322 dan nilai PSNR 48.9285. Nilai kriteria <em>imperceptibility</em> pada <em>stego image</em> menghasilkan <em>image</em> dan nilai-nilai <em>pixel </em>pada masing-masing <em>cover image</em> tidak mengalami perubahan. Aspek <em>recovery</em> pada penyembunyian pesan teks pada masing-masing <em>cover image</em> pada proses <em>embedding</em>, dimensi citra yang berbeda dan sampai proses ekstraksi juga menghasilkan panjang pesan asli terungkap. Berdasarkan hasil perbandingan ini dapat diketahui bahwa algoritma LSB memiliki hasil yang baik pada teknik penyisipan sebuah pesan pada file citra.</strong></p>


2018 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 47
Author(s):  
Cahaya Jatmoko ◽  
L. Budi Handoko ◽  
Christy Atika Sari ◽  
De Rosal Ignatius Moses Setiadi

Salah satu teknik penyembunyian data yang populer adalah steganografi. Teknik ini dapat mengecoh pihak penyadap data sehingga informasi rahasia tetap aman. Steganografi dapat digunakan dengan menerapkan sejumlah algoritma dengan bantuan pemrosesan komputer. Algoritma steganografi yang sering diteliti antara lain Least Significant Bit (LSB) dan Most Significant Bit (MSB). LSB merupakan salah satu algoritma steganografi yang melakukan proses perhitungan bit dengan nilai paling kecil, sedangkan MSB melakukan proses yang sama namun dengan pilihan angka yang besar. LSB merupakan algoritma sederhana namun dapat digunakan pada proses steganografi, begitu pula dengan MSB. Penelitian ini membahas tentang uji performa algoritma LSB dan MSB dalam steganografi, baik dari segi kulitas hasil steganografi, dan ketahanan terhadap serangan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah, <em>Mean Square Error</em> (MSE), <em>Peak Signal to Noise Ratio</em> (PSNR), dan <em>Coefficient Correlation</em> (CC). Berdasarkan hasil penelitian metode LSB terbukti lebih baik dari segi kulitas, sedangkan ketahanan terhadap serangan MSB lebih unggul pada jenis serangan <em>salt and pepper</em>.


The research constitutes a distinctive technique of steganography of image. The procedure used for the study is Fractional Random Wavelet Transform (FRWT). The contrast between wavelet transform and the aforementioned FRWT is that it comprises of all the benefits and features of the wavelet transform but with additional highlights like randomness and partial fractional value put up into it. As a consequence of the fractional value and the randomness, the algorithm will give power and a rise in the surveillance layers for steganography. The stegano image will be acquired after administrating the algorithm which contains not only the coated image but also the concealed image. Despite the overlapping of two images, any diminution in the grade of the image is not perceived. Through this steganographic process, we endeavor for expansion in surveillance and magnitude as well. After running the algorithm, various variables like Mean Square Error (MSE) and Peak Signal to Noise ratio (PSNR) are deliberated. Through the intended algorithm, a rise in the power and imperceptibility is perceived and it can also support diverse modification such as scaling, translation and rotation with algorithms which previously prevailed. The irrefutable outcome demonstrated that the algorithm which is being suggested is indeed efficacious.


Image inpainting is the process of reconstruction of the damaged image and removal of unwanted objects in an image. In the image inpainting process patch priority andselection of best patch playsa major role. The patch size is also considered for producing good results in the image inpainting. In this paper patch priority is obtained by introducing a regularization factor (ɷ). The best patch selection is acquired by using the Sum of Absolute Difference (SAD) distance method. The results of inpainting are investigated with adjustable patch sizes of 5×5, 7×7, 9×9, 11×11, and 13×13 for the proposed method. The performance of these adjustable patch sizes is observed by using Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) and Mean Square Error (MSE). The best suitable patch size for good inpainting is announced based on the values of PSNR and MSE.


2016 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 657
Author(s):  
Hanifah Rahmi Fajrin

Kanker payudara merupakan pembunuh nomor satu pada wanita di seluruh dunia. Sejauh ini, deteksi dari kanker payudara hanya menggunakan mata telanjang dan berdasarkan jam terbang (pengalaman) dari dokter dan radiologis. Terdapat beberapa kelemahan dalam menganalisis mammogram payudara guna mendeteksi keberadaan kanker payudara. Hal ini bisa diakibatkan oleh sel kanker yang tertutup oleh noise, kontras citra yang rendah dan faktor manusiawi lainnya seperti : kelelahan, mood, dan lainnya. Untuk meminimalisir hal tersebut dibutuhkan suatu metode yang dapat membantu dokter dalam menganalisis citra mammogram payudara. Pada penelitian ini, dilakukan suatu proses yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas mammogram agar lebih memudahkan dokter dalam mendiagnosis kelainan pada payudara. Citra yang diolah merupakan citra mammogram yang tidak dipangkas dan tidak disegmentasi pada bagian Region of Interest (ROI), melainkan keseluruhan citra payudara setelah dihilangkan background yang berlebihan. Tahapan pada proses peningkatan kuliatas citra mammogram ini (pra pengolahan) terdiri dari : menghilangkan label atau artifak yang ditemukan pada mammogram, meng-crop citra pada bagian payudara saja (menghilangkan background), memperbaiki kontras citra dengan membandingkan beberapa metode yaitu: CLAHE, Non Subsampled Contourlet Transform (NSCT), Contras Stretching (CS) dan selanjutnya dilakukan smoothing dengan menggunakan filter median. Kinerja dari setiap metode dihitung dengan mencari nilai Mean Square Error (MSE) dan Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) citra. Dari nilai MSE dan PSNR yang didapatkan, ditemukan nilai MSE dan PSNR terbaik pada metode NSCT dengan nilai 50.20878 db 31.75332 db. Kata kunci: CLAHE, NSCT, CS, median filter.


2020 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 25
Author(s):  
Ranida Pradita ◽  
Ida Nurhaida

Seiring dengan perkembangan teknologi 5G, penyebaran dengan menggunakan video semakin besar dan mudah. Penyebaran informasi baik yang tersembunyi atau tidak semakin mudah disebarluaskan dengan menggunakan internet. Steganografi adalah cara menyembunyikan informasi dalam image atau video. Steganografi berbentuk digital image, text, audio, video, 3D model, dan lain-lain. Media digital yang popularitasnya paling tinggi dalam penelitian algoritma steganografi dengan menggunakan media digital image. Tulisan ini menggunakan media digital video karna media penelitian sebelumnya menggunakan media digital image. Pada tulisan ini akan diulas dan dianalis tentang video steganografi dengan menggunakan metode Egypt, Least Significant Bit (LSB), dan Least Significant Bit (LSB) Fibonacci Edge Pixel. Analisis video steganografi ini bertujuan untuk mendeteksi video yang mengandung unsur pesan rahasia yang kemungkinan untuk pengintaian. Hasil Peak Signal-to-Noise Ratio (PSNR) yang didapat dari penelitian ini rata-rata 40.46 dB dan menghasilkan rata-rata presentase similarity 30.67 %. Rata-rata Mean Square Error (MSE) pada penelitian ini adalah sebesar 0.50657. Untuk metode yang paling optimal yang digunakan dalam video steganografi adalah dengan menggunakan Metode Egypt.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document