scholarly journals Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Pinjaman Kepada Konsumen Dengan Jaminan BPKB Sepeda Motor Di Kios PT. FIF Negeri Lama Dengan Methode Analytic Hierarchi Process ( AHP)

2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 20-31
Author(s):  
Sahat Parulian Sitorus

Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan, diantara berbagai alternatif aksi yang bertujuan untuk memenuhi satu atau beberapa sasaran.Sistem pengambilan keputusan memiliki 4 fase,yaitu intelligence, design,choice, dan implementation. Fase 1 sampai 3 merupakan dasar pengambilan keputusan, yang diakhiri dengan suatu rekomendasi. Konsep sistem pengambilan keputusan (SPK)yang berkembang pesat menimbulkan beberapa metode untuk menciptakan pemodelan sebagai sarana pengambilan keputusan dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah suatu metode yang berperan pada masalah kompleks dimana seorang pengambil keputusan berusaha menyederhanakan masalah-masalah rumit sampai pada tingkat dimana dia siap untuk memahaminya. Perusahaan ataupun instansi baik swasta maupun negri membutuhkan sebuah alat bantu yang mempermudah dalam pengelolahan dalam hal pengambilan keputusannya.

Geotecnia ◽  
2015 ◽  
Vol 134 ◽  
pp. 21-42
Author(s):  
José Henrique Ferronato Pretto ◽  
◽  
<br>Priscila Batista ◽  
<br>Adilson Lago Leite ◽  
<br>Alessander C. Morales Kormann ◽  
...  

2019 ◽  
Vol 3 ◽  
pp. 1089
Author(s):  
Ghefra Rizkan Gaffara ◽  
Fitri Wulandari

Kota Semarang merupakan kota metropolitan yang memiliki tingkat bahaya amblesan tanah mencapai 14-19 cm/tahun pada lokasi tertentu (Abidin et al, 2010). Penyebab kritis terjadinya peningkatan amblesan tanah adalah meningkatnya kawasan terbangun secara masif di kawasan pesisir dan eksploitasi pengambilan air tanah, khususnya di Semarang Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan lahan yang terjadi pada tahun 2004 dan tahun 2013 dan untuk mengetahui indeks bahaya amblesan tanah di penggunaan lahan wilayah studi. Metodelogi yang muncul dalam penentuan land subsidence dengan sebuah konsesus melalui Analytic Hierarchy Process (AHP). Penentuan item yang digunakan mempertimbangkan adanya ancaman/bahaya, tingkat kerentanan, dan risiko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor termasuk penggunaan lahan menjadi penyebab amblesan tanah di wilayah studi. Persentase perubahan lahan sebesar 49,99% untuk perubahan lahan kosong menjadi lahan yang akan dibangun dan industri pergudangan. Faktor-faktor utama yang menjadi penyebab amblesan tanah berdasarkan kuesioner adalah penurunan Muka Air Tanah (MAT) dengan persentase sebesar 61% dan perubahan lahan dengan persentase sebesar 19 %. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi baik bersifat teknis maupun non-teknis.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document