scholarly journals PELATIHAN PEMBUATAN HAND SANITIZER ALAMI BERBAHAN DAUN SIRIH DAN BATANG SEREH

2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 139-148
Author(s):  
Asep Suryana Abdurrahmat ◽  
Acep Zoni Saeful Mubarok ◽  
Ai Nur Solihat ◽  
Ridwan Gumilar
Keyword(s):  

Pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh viris nCov-19 berlangsung secara cepat. Hal ini disebabkan kemampuan virus tersebut menyebar melalui kontak langsung antar sesame manuaia. Selain upaya social/physical distancing, upaya lain yang harus dilakukan untuk menekan penyebaran virus ini adalah dengan menjaga kebersihan probadi, diantaranya dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun atau membilas tangan dengan menggunakan antiseptik/hand sanitizer. Tingginya permintaan handsanitizer mengakibatkan melambungnya harga dan terjadi kelangkaan di pasar. Oleh karena itu perlu dilakukan inovasi oleh masyarakat dalam pembuatan hand sanitizer yang mudah, murah namun tetap efektif dalam membunuh mokroba. Daun sirih dan batang sereh dipilih menjadi bahan utama dalam pembuatan hand sanitizer alami karena daun sirih dan batang sereh ini memiliki kandungan zat yang dapat dipergunakan untuk antiseptic dan mudah didapatkan. Pembuatan hand sanitizer ini menggunakan metode dan peralatan yang sedehrana. Target peserta dalam pelatihan ini adalah warga Dusun Cikadongdong dan Pesantren Dadali Dinillah Kampung Agra Kecamatan Cikadongdong Kota Tasikmalaya. Monitoring dan evaliasi dilakukan dengan cara memberikan kuesioner yang diberikan kepada 33 orang peserta pelatihan. Sebagian besar peserta pelatihan atau sebesar 75,76% menyatatakan sangat setuju bahwa materi pelatihan disampaikan dengan jelas dan mudah dipahami, 90,91% menyatakan sangat setuju bahwa bahan dasar pembuatan hand sanitizer mudah didapatkan, 45,45% cara pembuatan hand sanitizer alami sangat mudah, 90,91% pengemasan sangat mudah dan 84,85% menyatakan bahwa hand sanitizer alami ini sangat bermanfaat dan dapat dijadikan alternatif sebagai antiseptik pencuci tangan.

2020 ◽  
Author(s):  
Alex Mok ◽  
Oliver Oi Yat Mui ◽  
Kwan Pui Tang ◽  
Chi-Fai NG ◽  
Sunny Hei Wong ◽  
...  

BACKGROUND The 2019 coronavirus pandemic (COVID-19) has led to increase in global awareness of related public health preventive measures. The public awareness can be reflected by online searching trends of major search engines, namely Google Trends. OBJECTIVE This study aims to interpret online searches of COVID-19 related public health preventive measures and to identify possible correlations between early search trends and progression of the pandemic. METHODS Search data from five queries “Mask”, “Hand Washing”, “Social Distancing”, “Hand Sanitizer”, and “Disinfectant” were extracted from Google Trends (GT) in the form of Relative Search Volumes (RSV). Global incidence data of COVID-19 was obtained from January 1st to June 30th 2020. Subsequently, the data were analyzed and illustrated in forms of a global temporal RSV trend diagram, a geographical RSV distribution chart, scatter graphs comparing regional RSV with average daily cases; and heat-maps comparing temporal trend of RSV with average daily cases. RESULTS Global temporal trend revealed multiple surges in RSV, which were temporally associated with certain COVID news events. Geographical distribution showed differences of query interests among regions. Although scatter graphs failed to illustrate strong correlations between regional RSV and average daily cases, the heat-maps were able to demonstrate patterns of early RSV peaks in countries with lower average daily cases, for queries “Mask”, “Hand Sanitizer”, and “Disinfectant”, upon incorporating with the temporal element into analysis. CONCLUSIONS Early public awareness of multiple preventive measures was observed in countries with lower daily average cases. Public health authorities may look into early public awareness as an effective measure for future disease control.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 13-23
Author(s):  
Adrianton Adrianton ◽  
M. Rusydi Hasanuddin ◽  
Jamaluddin Jamaluddin
Keyword(s):  

Kebutuhan akan etanol (alkohol) dalam pembuatan cairan pencuci tangan (Hand Sanitizer) terus meningkat seirig wabah Virus Corona (Covid-19) yang belum juga mereda. Permintaan sangat tinggi sedangkan stok terbatas yang membuat masyarakat kesulitan untuk menemukan walaupun dipasaran ada tapi harganya cukup mahal, sehingga diperlukan bahan baku etanol alternatif yang dapat digunakan dan tersedia disekitar kita. Salah satu produk diversifikasi yang dapat dikembangkan adalah pohon aren yang menghasilkan etanol (alkohol) dari proses fermentasi (alami maupun buatan dengan tambahan ragi) dan destilasi. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian adalah ceramah/penyuluhan (koordinasi, sosialisasi dan penyadaran), praktik/pelatihan yang dilanjutkan dengan penerapan teknologi dan pendampingan tentang teknologi pengolahan nira aren secara terkendali menjadi Alkohol teknis dengan konsentrasi tinggi dan pembuatan Hand Sanitizer. Hasil Penyuluhan; yang telah dilaksanakan, di dapatkan data tentang 22 anggota mitra petani aren didominasi  laki-laki 90,91%, dengan tingkat pendidikan tertinggi SMP 36,36%, umur petani produktif antara 40 – 60 tahun sebesar 54,55%, lahan yang digunaan sebagai usaha adalah lahan milik sendiri dan kondisi tanaman dipelihara dengan baik 45,45%, produk yang dihasilkan 54,55% adalah gula merah dan 22,73% adalah produk Cap tikus/nira aren. Pada Praktik/Pelatihan; dilakukan pembuatan etanol/alkohol dari nira aren secara konvensional dengan kadar alkohol ≤25% (minuman cap tikus) sebanyak 20 Liter, kemudian dilakukan redestilasi untuk mendapatkan etanol teknis dengan kadar etanol di atas 80% sebanyak 9 Liter, lalu dibuat Hand Sanitizer bentuk Spray dan Gel sebanyak 100 botol. Proses Pendampingan; memberikan pengetahuan tentang teknik pemamfaatan nira aren untuk menghasilkan alkohol yang berkadar tinggi dengan teknik metode destilasi yang benar serta tingkat kebersihan produk untuk menjaga kualitasnya


2019 ◽  
Vol 45 (2) ◽  
pp. 218-219
Author(s):  
Dorothy J. Moore
Keyword(s):  

2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Elodie Di-Falco ◽  
Johan Bourbon ◽  
Isalyne Sbaffe ◽  
Jean-Daniel Kaiser

AbstractAlsace, in particular Haut-Rhin, is one of the main clusters of COVID-19 in France. There has been a shortage of essential supplies in the area, especially alcohol-based hand sanitizer. In this context, and in accordance with the decree dated March 6, 2020, our hospital management team asked us to start local production of alcohol-based handrub. This was a real challenge: In one week, we had to implement the production of handrub to meet the needs of a 1,400-bed hospital. The production had to comply with the French preparation guidelines and take place on specific premises, with qualified and calibrated equipment, by qualified staff, under the supervision of a pharmacist. The other big challenge we faced was the supply of pharmaceutical raw and packaging materials. During this particular critical period, all suppliers were out of stock. Here, we describe the organizational set-up and the decisions made, e. g., to use technical-grade ethanol before the publication of the decrees dated March 13 and March 23, 2020.


2019 ◽  
Vol 4 (6) ◽  
Author(s):  
Arash Nowbahar ◽  
Art O'Connor ◽  
Vincent Mansard ◽  
Patrick Spicer ◽  
Todd M. Squires
Keyword(s):  

Author(s):  
Sille K. Beck ◽  
Signe K. K. Gade ◽  
Henriette Høj ◽  
Maria G. Thielsen ◽  
Kerstin Fischer ◽  
...  
Keyword(s):  

2021 ◽  
Vol 99 (2) ◽  
pp. 8-8
Author(s):  
Craig Bettenhausen
Keyword(s):  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document