scholarly journals Analisis Implementasi Media Komunikasi Berbasis IP Menggunakan Arterisk Freepbx

2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Bagoes Ramadhan ◽  
Muhamad Fatchan ◽  
Elkin Rilvani

Voice over Internet Protocol (VoIP) merupakan teknologi yang memanfaatkan Internet Protocol untuk menyediakan komunikasi voice secara elektronis dan real-time. Unsur pembentuk VoIP adalah User agent, Proxy, Protocol dan Coder-Decoder (CODEC). Asterisk merupakan softswicth untuk mengoperasikan proxy, yang berbasis session initiation protocol (SIP). Tujuan dari penelitian ini adalah membangun server VoIP berbasis Asterisk, agar dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya sesuai dengan kebutuhan. Penelitian ini dilakukan pada instalasi yang sudah dibangun jaringan internet sebelumnya. Sehingga VoIP disini difungsikan sebagai pemaksimalan jaringan internet yang sudah ada tersebut untuk menekan biaya pengeluaran kebutuhan komunikasi. Layanan yang disediakan pada penelitian ini berbentuk voice dan video dengan layanan call client to server, call client to client, video call conference, video conference.

2020 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
Author(s):  
Berlian Berlian

Voice Over Internet Protocol (VOIP) merupakan teknologi yang memanfaatkan Internet Protocol untuk menyediakan komunikasi voice secara elektronis dan real-time. Teknologi VOIP merupakan teknologi telekomunikasi masa kini, dimana biaya yang dikeluarkan untuk infrastruktur teknologi ini jauh lebih murah dibanding teknologi telekomunikasi yang umumnya digunakan masyarakat saat ini. Asterisk merupakan softswicth untuk mengoperasikan proxy, yang berbasis session initiation protocol (SIP). Sistem operasi Ubuntu 11.04 sebagai server VOIP cukup fleksibel untuk mendukung kinerja paket Asterisk. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun server VOIP berbasis Asterisk, agar dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya sesuai dengan kebutuhan. Metodologi penelitian yang dilakukan, secara garis besar terdiri dari dua alur. Yaitu studi literatur dan percobaan. Penelitian ini dilakukan pada jaringan intranet atau Local Area Network (LAN). Sehingga VOIP disini difungsikan sebagai pemaksimalan jaringan intranet yang sudah ada tersebut untuk menekan biaya pengeluaran kebutuhan komunikasi. Layanan yang disediakan pada penelitian ini berbentuk voice dan video dengan layanan call client to client, video call, conference dan mailbox/voicemail. Kata Kunci: VOIP, SIP, Asterisk, IP-PBX, Telephony.


2019 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 9-15
Author(s):  
Richard Alvianto ◽  
Samuel Hutagalung ◽  
Franciscus Ati Halim

Pada beberapa tahun terakhir, angka dari pengguna Voice Over Internet Protocol (VoIP) terus meningkat, dengan teknologi VoIP yang berkomunikasi melalui satu medium dalam jaringan. Hal ini tentu menimbulkan beberapa dampak terhadap VoIP seperti penggunaan bandwidth tidak terbagi dengan rata sesuai dengan kebutuhan masing-masing paket, dengan tuntutan VoIP yang membutuhkan delay, jitter, packet loss yang seminimal mungkin, untuk menjamin kualitas suara dan memberikan kenyamanan kepada pengguna VoIP. Pada penelitian ini dengan mekanisme Quality of Service (QoS) untuk memberikan prioritas terhadap protokol Real-time Transport Protocol (RTP) dan Session Initiation Protocol (SIP) dalam jaringan dirancang supaya kualitas VoIP tetap terjaga dan menghindari terjadi kemacetan terhadap paket RTP maupun SIP dalam proses antrian dalam jaringan. Analisis dalam penelitian ini dilakukan implementasikan pada emulator mininet dan diuji dengan beberapa parameter QoS, pada skenario mengujian jaringan tersebut dialiri paket dengan kecepatan 100 Mbps untuk menciptakan kondisi trafik yang padat dalam jaringan tersebut dan secara bersamaan dialiri juga trafik RTP, SIP dan data yang merupakan paket yang akan diukur nilai dari delay, jitter, packet loss. Hasil pengukuran dalam jaringan setelah diterapkan QoS menunjukan nilai dari delay, jitter, packet loss dapat berkurang dan juga memenuhi standar ITU-T G.1010 sehingga trafik VoIP dapat terjaga stabilitas dalam jaringan dan pengguna juga merasa nyaman, sedangkan pada kondisi jaringan tidak menerapkan QoS, trafik VoIP memperoleh nilai delay, jitter, packet loss yang cukup tinggi dan juga tidak memenuhi standar dari ITU-T G.1010 menyebabkan pengguna VoIP akan terganggu dengan keterlambatan dan terbuang paket VoIP yang membuat suara yang hilang dalam sebuah percakapan.


2014 ◽  
Vol 57 (3) ◽  
pp. 1-14 ◽  
Author(s):  
ShanYu Tang ◽  
YiJing Jiang ◽  
LiPing Zhang ◽  
ZhangBing Zhou

2017 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 205
Author(s):  
Hendra Prastiawan

Seiring dengan berkembangnya teknologi telekomunikasi dan komputer, banyak aplikasi-aplikasi yang mendukung komunikasi telepon melalui jaringan internet tumbuh dan berkembang. Layanan yang dimaksud adalah Voice over Internet Protocol atau biasa disebut dengan VoIP. VoIP yang menggunakan server-server gratis yang ada saat ini tidaklah menjamin keamanan dari sebuah percakapan yang dilakukan didalamnya. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah VoIP Client yang dapat mengamankan data komunikasi tersebut. Walaupun sekarang sudah tersedia sebuah protokol aman dalam VoIP yang disebut SRTP atau Secure Real-Time Protocol, namun hal tersebut perlu dilakukan pengujian lebih lanjut dari kualitas layanan dengan membandingkan protokol tersebut dengan sebuah protokol biasa yang ditambahkan sebuah algoritma enkripsi untuk mengetahui kinerja protokol yang lebih baik digunakan dalam VoIP tersebut. Algoritma yang akan ditambahkan dalam protocol tersebut yaitu algoritma AES (Advanced Encryption Standard).


Techno Com ◽  
2020 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 1-11
Author(s):  
Agus Heriyanto ◽  
Lailis Syafaah ◽  
Amrul Faruq

Di dalam komunikasi Voice over Internet Protocol (VoIP) mengenal beberapa macam protocol tambahan selain protocol standar internet Transfer Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP), beberapa diantaranya adalah protocol Session Initation Protocol (SIP), Inter-Asterisk eXchange (IAX) dan H.323. Performansi perlu dijaga mengingat VoIP mempunyai kemungkinan melakukan berbagai cara kompresi untuk menciptakan efisiensi saluran dan pemilihan protocol yang tepat. Teknologi VoIP pada dasarnya tidak memiliki jaminan keamanan pada setiap komunikasi. Keamanan ketika melakukan komunikasi suara merupakan sesuatu yang sangat penting karena menyangkut privasi penggunanya. Penggunaan Virtual Private Network (VPN) merupakan salah satu solusi untuk menutup celah keamanan pada kasus di atas. Analisis yang dilakukan pada artikel ini adalah performa yang dihasilkan VoIP yang menggunakan protocol IAX dan SIP. Penelitian ini mengahasilkan kesimpulan bahwa performansi yang paling baik digunakan untuk membangun sistem komunikasi VoIP adalah protocol IAX dengan menggunakan sistem keamanan VPN Point to Point Protocol (PPTP) dikarenakan nilai Quality of Service (QoS)  lebih tinggi daripada protocol SIP dan juga terbukti lebih aman saat diterapkan sistem keamanan Virtual Private Network Point to Point Protocol (VPN PPTP).


A private branch exchange (PBX) is implemented by an Asterisk software. In conjunction with appropriate telecommunication hardware interfaces and network applications, Asterisk is employed to establish and manage the telephone calls between telecommunication endpoints, like customary telephone sets, destinations on the general public switched telephone network (PSTN), and devices or services on voice over internet Protocol (VoIP) networks. A Vocoder may be a system of coders and encoders that is employed to scaleback the bandwidth over the restricted use of bandwidth necessities and restricted capability channels in real time needs. This paper presents Performance of Various VOIP Vocoders using wireshark with Asterisk PBX.


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 33-42
Author(s):  
Eki Ahmad Zaki Hamidi ◽  
Mufid Ridlo Effendi ◽  
Hafizh Wibowo Widodo

Voice Over Internet Protocol (VoIP) adalah sebuah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Penggunaan IP memungkinkan penghematan biaya dikarenakan tidak perlu membuat sebuah infrastruktur baru untuk komunikasi suara. Dalam mengaplikasikan VoIP saat ini masih menggunakan infrastruktur jaringan konvensional, dengan berkembangnya SDN (Software Defined Network) yang menawarkan paradigma baru dalam dunia jaringan dalam mendesain, mengelola dan mengimplementasikan jaringan, terutama untuk mendukung kebutuhan dan inovasi di bidang ini yg semakin lama semakin kompleks, maka layanan VoIP dapat diaplikasikan pada jaringan OpenFlow yang merupakan implementasi dari konsep SDN (Software Defined Network). Dalam mengimplementasikan VoIP menggunakan pada jaringan OpenFlow, VoIP dapat dibangun dengan menggunakan aplikasi yang bersifat freeware seperti X-Lite sebagai User Agent atau Client, Asterisk sebagai server VoIP dan G.711 sebagai codec dengan memanfaatkan OpenvSwitch yang berfungsi meneruskan paket-paket dalam layanan VoIP. Pada pengujian ini dilakukan terbagi dalam 2 bagian, pengujian pada OpenvSwitch dan VoIP. Pada pengujian OpenvSwitch dapat disimpulkan bahwa flow yang sudah dibuat pada OpenvSwitch dapat berfungsi untuk meneruskan paket-paket dalam layanan VoIP sehingga antara server dan client dapat terhubung. Pengujian VoIP dilakukan sebanyak 10 kali percobaan dengan hasil yang didapatkan dengan rata-rata delay 10,0002421 ms, throughput 171,195 Kbps, jitter 0,424 ms, packet loss 0%.


2020 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 108
Author(s):  
Alauddin Maulana Hirzan ◽  
Nazrulazhar Bahaman ◽  
Whisnumurti Adhiwibowo

<span lang="EN-US">Registry reported that their regional already in exhausted state. The IPv6 was proposed to substitute IPv4 network, but the implementation of this version cased many problems such as hardware compatibility. As temporary solution to this problem, 6to4 tunneling transition mechanism is introduced as one of many solutions. This mechanism used IPv4 network as communication media between two IPv6 networks. Thus, this kind of mechanism will affect the performance of Voice over Internet Protocol. VoIP demanded real-time communication by using UDP protocol between nodes. Unlike normal communication mode, real-time mode required data to be sent immediately ignoring the quality of data. This research evaluated the performance of 6to4 tunneling mechanism for Voice over Internet Protocol’s communication between two nodes in native IPv6 networks. </span>


Jurnal Teknik ◽  
2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Liesnaningsih Liesnaningsih ◽  
Rohmat Taufiq ◽  
Deril Deril

Voice over Internet Protocol (VoIP) merupakan teknologi komunikasi suara berbasis IP, dimana user dapat melakukan komunikasi suara hanya dengan menggunakan jaringan internet, intranet, atau ethernet. PT National Label merupakan perusahaan swasta yang terus berkembang, sehingga membutuhkan sarana komunikasi yang baik untuk menunjang produktifitas perusahaan. Saat ini PT National Label sudah menerapkan telepon PABX sebagai sarana komunikasi. Mahalnya harga telepon PABX dapat mengakibatkan meningkatnya biaya operasional perusahaan, sehingga dengan dirancang dan diimplentasikannya  VoIP dapat menjadi alternatif solusi dari permasalahan tersebut. Jaringan VoIP yang dirancang menggunakan server CentOS sehingga menjadi sistem Trixbox CE berbasis SIP (Session Initiation Protocol). Dengan menggunakan infrastruktur jaringan nirkabel seperti wifi, teknologi VoIP dapat digunakan pada telepon jaringan atau diperangkat mobile dengan menggunakan softphone seperti aplikasi mobile X-Lite dan Zoiper sebagai pengganti IP Phone yang terhubung dengan satu jaringan. Diharapkan dengan adanya teknologi VoIP di PT National Label dapat memberikan manfaat bagi karyawan dalam menunjang sarana komunikasi via internet tanpa mengeluarkan biaya yang besar. Kata Kunci: Jaringan, Internet, Server, VoIP.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document