scholarly journals PERFORMANCE OF INTERCROPPING IN GREENGRAM (Vigna radiata L.) VARIETIES WITH MAIZE (Zea mays L.)

2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 10
Author(s):  
Mohd Junaid Siddiqui ◽  
D. P. Chaturvedi ◽  
T. Singh
Keyword(s):  
Zea Mays ◽  
2012 ◽  
Vol 60 (4) ◽  
pp. 367-375
Author(s):  
U. Sangakkara ◽  
D. Wijesinghe ◽  
D. Weerasekera ◽  
P. Stamp

Maize (Zea mays L.) is the most popular highland cereal in South Asia, and hybrids are being promoted to enhance yields. Thus, a field study evaluated the growth and yields of two hybrid and two open-pollinated varieties in two major (wet) and minor (dry) seasons of Sri Lanka, when grown as a mono crop and when intercropped with mungbean [Vigna radiata (L.) Wilczek]. The growth and yields of the hybrids were greater under both mono and mixed crop conditions in the major seasons, while the performance of open-pollinated varieties was significantly superior in the minor seasons, when the crops are subjected to moisture stress due to lower rainfall. The potential of using different types of maize for smallholder cropping in South Asia in the two seasons is presented.


2018 ◽  
Vol 21 (4) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Asmatullah Durani ◽  
Sonal Tripathi ◽  
L Desai ◽  
Hashmatullah Durrani ◽  
Khuwaja Safiullah ◽  
...  
Keyword(s):  
Zea Mays ◽  

Agronomie ◽  
1982 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 159-166 ◽  
Author(s):  
Olivier BETHENOD ◽  
Christine JACOB ◽  
Jean-Claude RODE ◽  
Jean-François MOROT-GAUDRY
Keyword(s):  
Zea Mays ◽  

1970 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 318-326
Author(s):  
Yoyon Riono.
Keyword(s):  
Zea Mays ◽  

Penelitian tentang pengaruh pemberian produktivitas pupuk organik terhadap hasil Tanaman Jagung (Zea mays L) di tanah mineral penelitian ini di laksanakan pada bulan Februari sampai Mei, yang bertempat di Sungai Salak Kecsmstsn Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial yang terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor B adalah bokashi pupuk kandang yang terdiri dari 4 taraf yaitu B0 (tanpa pemberianpupuk kandang), B1 (5 ton/ha) dan B2 (10 tom/ ha), serta B3 (15 ton/ha) Parameter yang di amati adalah tinggi tanaman, panjang daun ke tujuh, berat brangkasan basah, berat berangkasan kering, berat tongkol pertanaman sampel, diameter tongkol , produksi per plot, dan berat 100 biji. Selanjutnya data yang di peroleh di olah secara statistik, apabila F hitung lebih besar dari F tabel di lanjutkan dengan uji lanjut Tukey HSD pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa interaksi bokashi pupuk kandang dan varietas berpengaruh nyata terhadap berat tongkol dan produksi dan produksi per plot, akan tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, panjang daun ke tujuh, berat brangkasan basah, berat brangkasan kering , diameter tongkol dan berat 1000 biji. Untuk perlakuan bokashi pupuk kandang secara tunggal berpengaruh nyata terhadap terhadap diameter tongkol , akan tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, panjang daun ke tujuh, berat brangkasan basah, berat brangkasan kering, berat tongkol, produksi per plot, dan berat 1000 biji, perlakuan bokashi terbaik terdapat pada pemberian 15 ton/ha. Sedangkan perlakuan varietas secara tunggal berpengaruh nyata terhadap berat brangkasan basah, berat tongkol, dan produksi per plot seta berat 1000 biji, akan tetapi tidak berbeda nyata dengan tinggi tanaman, panjang daun ke tujuh, berat brangkasan kering, dan diameter tongkol. Varietass terbaik adalah NT 10


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document