scholarly journals Modifikasi framework togaf dan penyelarasan multidimensi business architecture untuk peningkatan efektivitas enterprise architecture dan analisis beban kerja pegawai

Author(s):  
Risa Dhani Horasman Purba

Saat ini layanan TI tidak sekedar sebagai pendukung, namun sebagai layanan yang memiliki kontribusi langsung terhadap kegiatan bisnis perusahaan, sehingga dalam menentukan perencanaan TI sangat dipengaruhi aspek bisnis dan strategis perusahaan. Perencanaan yang tidak berbasiskan pada kebutuhan bisnis dapat menghasilkan ketidakselarasan dalam pencapaian tujuan bisnis. Dalam menyelaraskan kebutuhan bisnis perusahaan dengan TI serta mengintegrasikan seluruh komponen informasi perusahaan yang saling berkaitan, dibutuhkan Enterprise Architecture (EA). Penerapan EA dapat menghubungkan strategi bisnis, tujuan bisnis, entitas informasi, proses bisnis, struktur perusahaan, aplikasi dan infrastruktur pendukung aplikasi. Untuk mengimplementasikan EA dibutuhkan framework yang menjelaskan bagaimana teknik dan langkah-langkah penyusunan EA agar hasilnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan. TOGAF merupakan framework EA yang paling populer dan paling banyak digunakan pada perusahaan. Namun tingkat kompleksitas framework TOGAF yang tinggi menyebabkan rumitnya pengembangan EA, sehingga perlu dilakukan modifikasi metode pada framework TOGAF termasuk penyelarasan multidimensi dalam business architecture agar pengembangan EA dapat dilakukan secara efektif dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Selain itu BPMN yang digunakan sebagai standar pemodelan proses bisnis, tidak mendukung informasi beban kerja pegawai, padahal sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan kegiatan operasional dengan strategi bisnis perusahaan. Sehingga diperlukan perhitungan Work Load Analysis (WLA) dengan melakukan simulasi proses bisnis menggunakan standar BPMN agar dapat menentukan Formasi Tenaga Kerja (FTK) yang sesuai. Oleh karena itu, pada penelitian ini mengusulkan modifikasi framework TOGAF dan penyelarasan multidimensi business architecture untuk peningkatan efektivitas EA dan analisis beban kerja pegawai. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat efektivitas pengembangan EA. Teknik survei diterapkan pada evaluasi penelitian ini dengan menggunakan 7 faktor dan 18 indikator pengukuran efektivitas pengembangan EA. Hasil penelitian menunjukkan nilai indeks sebesar 85%, hal tersebut menujukan bahwa responden sangat setuju metode yang diusulkan efektif untuk pengembangan EA.

2021 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
pp. 2019-2029
Author(s):  
Syifa Aria Salsabila

PT XYZ merupakan perusahaan yang menawarkan audit pihak ketiga untuk menyediakan jasa sertifikasi sumberdaya alam dan lingkungan. Dalam menjalankan perusahaannya, PT XYZ memiliki layanan utama pada fungsi sertifikasi yaitu Audit Sertifikasi dan Penerbitan Dokumen Legalitas. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, PT XYZ memiliki beberapa kendala dan membutuhkan strategi teknologi informasi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahannya. Pertukaran data yang belum efektif merupakan salah satu kendala yang terjadi di fungsi sertifikasi yang menyebabkan munculnya keluhan pelanggan terhadap kecepatan layanan. Dalam penelitian ini akan membahas perancangan Enterprise Architecture sebagai strategi dalam optimalisasi proses dan teknologi menggunakan TOGAF ADM. Perancangan tersebut dimulai dari preliminary phase, architecture vision, business architecture, data architecture, application architecture, technology architecture, opportunities and solution, dan migration planning. Dengan blueprint dan IT Roadmap sebagai hasil akhir dari penelitian ini, diharapkan akan membantu PT XYZ dalam menyelesaikan permasalahannya segaligus menjadi strategi dalam optimalisasi proses dan teknologi yang tepat.


2017 ◽  
Vol 4 (01) ◽  
Author(s):  
Dewi Rahmayanti ◽  
Rachmadita Andreswari ◽  
Ridha Hanafi

Direktorat Metrologi merupakan instansi pemerintahan yang bergerak dibidang pelayanan masyarakat dalam melakukan pengujian alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya (UTTP). Dalam melaksanakan tugas pokok yang tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Permendagri) nomor 8/M-DAG/PER/2/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Perdagangan. Terdapat salah satu aktivitas utama yang dilakukan, yaitu program pasar tertib ukur yang bertujuan untuk meningkatkan citra pasar tradisional melalui kebenaran hasil pengukuran pada pelayanan perizinan dan non-perizinan. Hal ini dapat dicapai dengan adanya teknologi informasi yang digunakan Direktorat Metrologi melalui sistem informasi Pelayanan Satu Pintu (PSP) yang digunakan untuk pengelolaan data penerimaan layanan kemetrologian. Namun dalam sistem informasi yang ada saat ini belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan pada aktivitas bisnis yang dilakukan, sehingga sebagian aktivitas harus dilakukan secara manual. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan menyelaraskan antara aspek bisnis dengan aspek teknologi informasi, maka dibuat perancangan enterprise architecture dengan metode TOGAF ADM framework. The Open Group Architecture Framework (TOGAF) terdiri dari beberapa fase yang dijadikan guidelines dalam melakukan perancangan enterprise architecture, yaitu preliminary phase, architecture vision, business architecture, information system architecture, dan technology architecture. Dalam penelitian ini akan dibahas strategi bisnis dan infrastruktur Direktorat Metrologi khususnya fungsi kepegawaian dan keuangan. Dengan menggunakan framework TOGAF ADM dapat menghasilkan architecture blueprint sebagai bahan untuk menyusun IT master plan Direktorat Metrologi.


2017 ◽  
Vol 4 (02) ◽  
Author(s):  
Gita Desca Purnama ◽  
Yuli Adam Prasetyo ◽  
Rahmat Mulyana

Universitas Telkom atau yang biasa disebut Tel-U merupakan perguruan tinggi swasta yang bergerak dibidang teknologi informasi dan komunikasi, manajemen dan industri kreatif. Saat ini penyedia lulusan infokom berasal dari perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta, termasuk Tel-U. Jumlah lulusan Tel-U sampai saat ini telah mencapai 25.856 orang sejak tahun 1990. Untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa tingkat akhir dan lulusan, Tel-U didukung oleh Direktorat Pusat Pengembangan Karir yang berada dibawah koordinasi Wakil Rektor III bidang Admisi dan Pengembangan Karier. Peran teknologi informasi cukup penting dalam mendukung kegiatan yang berada pada Direktorat Pusat Pengembangan Karier. Untuk dapat memanfaatkan peran teknologi secara maksimal sehingga dapat selaras dengan bisnis yang dijalankan, maka diperlukan perancangan Enterprise Architecture yang sesuai pada fungsi bisnis pengembangan karier Tel-U. Terdapat framework yang dapat dijadikan acuan dalam melakukan perancangan Enterprise Architecture, yakni TOGAF ADM. Perancangan Enterprise Architecture yang dilakukan pada penelitian ini akan meliputi fase Preliminary, Architecture Vision, Business Architecture, Data Architecture, Technology Architecture, Opportunities and Solutions dan Migration Planning. Hasil dari perancangan Enterprise Architecture ini berupa artefak-artefak TOGAF ADM dan rekomendasi pengembangan TI dalam bentuk IT Roadmap. Dari hasil perancangan yang telah dibuat diharapkan dapat menjadi pedoman dalam pengembangan teknologi informasi pada Universitas Telkom khususnya pada fungsi pengembangan karier.


2018 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 28-35
Author(s):  
Mokhamad Wahidin

PT. XYZ is a manufacturing company engaged in the production of tires. Good business strategy is necessary for the company to compete with local competitors as well as with other companies in the group XYZ. Business strategy is also needed in order to achieve its goal in providing the best services for customers. Support the implementation of information systems and information technology is needed to support the company's business strategy. Planning of the Enterprise Architecture is necessary for the company to run its business processes. Enterprise architecture is composed of the Business Architecture, Data Architecture, Application Architecture and Technology Architecture. Business processes and organizational activities executed using the data collected, managed, secured and distributed using applications, both custom applications and common applications that run over the technology infrastructure and computer networks. The research report in this thesis discusses about planning the Enterprise Architecture of Manufacturing Information System Architecture Based Cloud Computing using TOGAF, a case study in PT.XYZ. In planning this architecture using the TOGAF-ADM to pass the following stages: Defining planning the Architecture Vision, Planning the Business Architecture, Planning the Information System Architecture, Planning the Technology Architecture, Solutions and Opportunities, Migration Planning, Implementation Management, and Change Management Architecture. The research process is done by looking at the business strategy on the manufacturing process and products distribution from PT. XYZ. The results of this study are planning the enterprise architecture of manufacturing information system at PT. XYZ to support the implementation of enterprise information systems as a whole, to solve the integration problems of information systems, and improve effectiveness and efficiency in the implementation of information technology infrastructure.


Author(s):  
Darsini ◽  
Andika Maulana ◽  
Budi Wibowo
Keyword(s):  

Beban kerja karyawan di PT. RSI di departemen pressing masih rendah, dikarenakan pada bagian pressing pembagian kerja pada masing-masing karyawan belum optimal atau merata. Maka perlu dilakukan penelitian dengan judul Analisis Jumlah Tenaga Kerja Optimal di PT. RSI. Metode yang digunakan untuk pengujian jumlah beban yang optimal dengan metode Work Load Analysis (WLA), yang tujuannya untuk menghitung beban kerja dan jumlah tenaga kerja optimal di PT. RSI. Sampel dalam penelitian ini adalah 15 karyawan di departemen pressing yang dibagi menjadi 4 bagian, dimana bagian 1 terdapat 4 karyawan, bagian 2 terdapat 4 karyawan, bagian 3 terdapat 4 karyawan, dan bagian 4 terdapat 3 karyawan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa beban kerja sebelum dilakukan penelitian pada bagian 1 sebesar 52% menjadi 70%, bagian 2 dari 51% menjadi 68%, bagian 3 dari 56% menjadi 75%, dan bagian 4 masih tetap 71% karena tidak dilakukan pengurangan tenaga kerja, diakibatkan beban kerja di bagian 4 sudah optimal. Jadi jumlah tenaga kerja yang optimal di departemen pressing adalah pada bagian 1 berjumlah 3 karyawan, bagian 2 berjumlah 3 karyawan, bagian 3 berjumlah 3 karyawan, dan bagian 4 tetap berjumlah 3 karyawan.


2016 ◽  
Vol 11 (02) ◽  
pp. 1653-1657
Author(s):  
Suradi Suradi
Keyword(s):  

Penelitian dilakukan bertujuan : pemodel dalam upaya meningkatkan efisiensi produksi AAC pada perusahaan Kalla Block tanpa menambah atau mengurangi jumlah tenaga kerja. Hasil penelitian pengembangan model proses produksi AAC  yang dianalisis dari Analisis beban kerja yang diinginkan adalah seberapa besar beban yang harus ditanggung oleh pekerja, apakah terjadi kelebihan tenaga kerja atau sebaliknya. Dari hasil analisis diperoleh bahwa pengukuran beban kerja metode WLA pada proses/section 1 diperoleh nilai beban kerja sebesar  101,2% (> 100%) ini berarti jumlah dan beban kerja operator di atas normal, atau terjadi kekurangan tenaga kerja. Sedangkan pengukuran beban kerja metode TW pada proses/section 1 diperoleh nilai beban kerja sebesar 94,35% (<100%) ini berarti jumlah beban kerja di bawah normal atau terjadi kelebihan tenaga kerja. Perbedaan hasil perhitungan beban kerja metode Work Load Analysis (WLA) dan Teori Wakui (TW) terletak pada faktor penyesuaian dimana metode WLA menggunakan faktor penyesuaian dengan menggunakan  faktor penyesuaian Westinghouse dan faktor kelonggaran, faktor tersebut berdasarkan kondisi kerja seperti kondisi pencahayaan, suhu dan kebisingan ruangan. Sedangkan metode TW menggunakan faktor penyesuaian dengan  berpendapat bahwa operator bekerja dengan wajar maka harga penyesuaian sama dengan 1 (p = 1).


Author(s):  
Meidiani Juwita Rachmawati ◽  
Asti Amalia Nur Fajrillah

Pada era – digital ini, perkembangan teknologi informasi menjadikan TI sebagai cara bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Tidak hanya membantu dalam proses pekerjaan namun juga dapat menjadi solusi dari sebuah permasalahan dan strategi bagi perusahaan. Dalam proses pengimplementasian TI, diperlukan perancangan dengan analisis yang mendalam sesuai dengan kondisi perusahaan. Hal ini bertujuan agar TI yang diterapkan dapat menjadi solusi, strategi, efektif dan efisien bagi perusahaan. Perkembangan TI ini juga mendorong perusahaan tipe manufaktur untuk terus berkembang. Pada salah satu perusahaan manufaktur di Bandung khususnya pada Fungsi Pengelolaan Fasilitas, mengalami kendala yaitu pada kontrol aset dan kebutuhan aplikasi. Hal ini menjadi pendorong perusahaan manufaktur tersebut untuk mengembangkan TI pada perusahaannya. Salah satu tools untuk menciptakan teknologi informasi yang sejalan dengan tujuan bisnis adalah dengan menggunakan Enterprise Architecture (EA). Melalui EA dapat memaksimalkan investasi penggunaan TI pada suatu organisasi. Pada penelitian ini, perancangan EA menggunakan framework The Open Group Architecture Framework (TOGAF ADM). Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur di Bandung dan berfokus mulai dari fase preliminary hingga fase business architecture, pada fungsi pengelolaan fasilitas dan menggunakan framework TOGAF ADM. Penelitian ini menggunakan metode descriptive dan bertujuan untuk memberikan perancangan arsitektur bisnis sebagai solusi pada fungsi pengelolaan fasilitas untuk mengoptimalkan proses bisnisnya dan dengan menggunakan TI.


Author(s):  
Titik Nur Damayanti ◽  
Boy Isma Putra
Keyword(s):  

untuk mengetahui beban kerja dan mengoptimalkan beban kerja yang sesuai


2020 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 647-655
Author(s):  
Lathifah Lathifah

 Enterprise architecture sangat diperlukan oleh semua organisasi salah satunya yaitu universitas, universitas memiliki banyak sektor bisnis didalamnya  salah satunya yaitu pada sistem penerimaan mahasiswa baru. Sistem penerimaan mahasiswa baru yang dimiliki oleh universitas X Palembang memiliki beberapa kendala dalam mengelolanya. Apakah dengan diterapkannya proses enterprise architecture  proses bisnis yang ada bisa terintegrasi dengan baik? Metodologi penilaian penerapan tersebut menggunakan TOGAF yang mengacu pada proses architecture business, architecture data, architecture application, dan architecture technology. Hasil penerapan yang didapat dari nilai tersebut yaitu memiliki nilai rata-rata 2,23% dengan kata lain penerapan enterprise architecture pada Universitas X Palembang telah digunakan dengan baik pada sistem penerimaan mahasiswa baru sehingga dapat berjalan dan terintegrasi menjadi satu, serta bisa dijadikan referensi dalam menerapkan enterprise architecture berikutnya pada sistem-sistem yang lain di universitas x. Adapun masalah yang muncul yaitu data pada penerimaan mahasiswa baru belum dikelola dengan baik dokumentasinya, sehingga Universitas X Palembang mengalami kesulitan dalam mengelolanya.


Author(s):  
Siti Wardah
Keyword(s):  

             Penelitian ini dilakukan di PT. Bumi Palma. Perusahaan ini bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Indragiri Hilir. Perusahaan ini dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan bahan baku kelapa sawit untuk produksi setiap bulannya serta pembukaan dan penggantian lahan yang sudah tidak produktif, tetapi dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut terdapat beberapa aktivitas yang kurang efektif dan efisien, Salah satu penyebabnya adalah adanya ketidak seimbangan jumlah tenaga kerja  dibandingkan dengan jumlah kapasitas tanam yang tersedia karena dari sejak awal tahun pendirian sampai dengan sekarang perusahaan ini tidak pernah menerapkan jumlah karyawan yang semestinya pada proses penanaman bibit pada lahan. Hasil dari penelitian yang dilakukan dengan metode work load analysis (WLA) didapat Beban fisik dari enam orang pekerja yaitu  : 113,61%, 121,15%, 122,17%, 124,06%,  101,24%,  74,65%, disamping itu, setelah dilakukan perhitungan di dapat penentuan jumlah karyawan yang optimal yaitu dengan penambahan sebanyak dua pekerja sehingga total pekerja menjadi delapan orang pekerja dengan biaya yang dapat diminilisasi adalah sebesar delapan puluh tiga ribu lima ratus rupiah.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document