ABSTRAKKedaulatan Pangan telah diadopsi sebagai pendekatan pembangunan pangan dan pertanian nasionalbersama dengan konsep kemandirian pangan dan ketahanan pangan. Namun, Program yangdiinisiasi pemerintah lebih dipengaruhi oleh paradigma ketahanan pangan dan kemandirian panganyang lebih rentan terhadap rezim korporasi pangan. Kedaulatan pangan perlu lebih jauhdidiseminasikan sebagai alternatif terhadap rezim korporasi pangan. Studi ini merupakan studikualitatif deskriptif yang menggunakan pendekatan etnografis dalam pengambilan informasi. Kajianterhadap Persepsi terhadap operasionalisasi konsep kedaulatan pangan di tingkat petani dapatdiungkap secara lebih detail salah satunya dengan teori Hegemoni Gramsci, analisa regim pangan,dan teori multi kedaulatan. Hasil kajian menunjukkan bahwa respon petani terhadap kedaulatanpangan dan ketahanan pangan cenderung samar dan menunjukkan keterkaitan yang sejajar non-komplementer. Kedaulatan dapat bekerja baik dalam kondisi yang menghargai adanya keberagamansumber kedaulatan. Kedaulatan pangan memiliki kecenderungan untuk dapat menguatkankeberagaman konteks, budaya, dan pilihan cara produksi sebagai upaya nyata untuk mengurangidampak dominasi regim pangan korporasi terhadap upaya negara dan petani menjamin terpenuhinyahak rakyat atas pangan.Kata kunci: kedaulatan pangan, ketahanan pangan, rezim korporasi pangan, gerakan petaniABSTRACTFood sovereignty has been officially adopted as national food and agriculture developmentapproach along with food self sufficiency and food security. However, state led program wereheavily influence by food security paradigm and food self-sufficiency which more vulnerable topredatory character of corporate food regime. The food sovereignty discourse must be disseminatedfurther as alternative to corporate food regime. The discourse of food sovereignty was put into theaction by NGO and local groups which framed as local food movement initiative. The local foodmovement and the phenomena surrounding its rise needs to be ethnographically scrutinized.Gramsci's theory of hegemony, food regime analysis, relational scale and multiple sovereigntyelucidate the perception of food sovereignty value concept its relation and contestation among smallscale in the Flores Timur. Results shows that in small scale farmer perceived food sovereignty andfood security are interrelated because the persistence penetration of neoliberal economy. Foodsovereignty should be articulated and adapted for different contexts without losing its ground. Foodsovereignty works best with multiple recognitions of sovereignty. Food sovereignty were embraceand strengthen the diversity of contexts, cultures and pathways in order to slow down the furtherdomination of the corporate food regime.Keywords: food sovereignty, food security, corporate food regime, farmer’s movement