point load index
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

47
(FIVE YEARS 12)

H-INDEX

10
(FIVE YEARS 1)

2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 9-16
Author(s):  
Yan Adriansyah ◽  
Guruh Krisnantara ◽  
Kurniawan Setiadi

Physical and mechanical properties of rock for engineering purposes are indispensable for any civil/construction, mining and other engineering requirment. The results of the uniaxial compressive strength (UCS) test are very much needed in various geotechnical analyzes or engineering, in particular in the mining industry in relation to the calculation of the pit slope design and other mining infrastructure. Rock samples used in this study were obtained from the results of geotechnical drilling (full core drilling). The rock engineering properties test to obtain UCS and PLI values was carried out in the laboratory. Testing the rock hardness index using the point load index (PLI) can be done more quickly, cheaply, practically and can use rock samples with a variety of sample shapes.         The focus and object of the research are mudstone and sandstone units as part of the Lati Formation. These two types of layers are the most dominant rock types as a constituent of the pit slopes in the research area. To ensure that the correlation results are in accordance with the rules of scientific research, the distribution of UCS and PLI data from laboratory test results is verified using a statistical approach / testing. Correlation and analysis between the two rock engineering properties test results are very useful for geotechnical analysis data input. The coefficient or constant values obtained can be used to determine the rock strength values used in various geotechnical analyzes so that the analysis can be carried out more efficiently, effectively and quickly and can support geotechnical engineering work.


2021 ◽  
Vol 11 (8) ◽  
pp. 3672
Author(s):  
Solange Contreras ◽  
Manuel Saldaña ◽  
Norman Toro ◽  
Ignacio Pérez-Rey ◽  
Manuel A. González ◽  
...  

Determining the uniaxial compressive strength of intact rock is the primary objective of a geomechanical project, and a reliable estimate in the early phases saves time and costs for more sophisticated laboratory tests. The problem is knowing which of the correlations between the resistance to uniaxial compression and point load index are reliable, those that cover one or several types of rock (depending on the type of statistical adjustment). In this work, they were evaluated with respect to limestone and travertine from experimental results, and the statistical models of the scale effect of the point load index were determined, and the uniaxial compressive strength being estimated from correlations reported in literature. The limestone model was ascending (strength increases as diameter increases), while the travertine model was descending (strength decreases as diameter increases), obtaining similar exponents for the scale effect equations modeled from the uniaxial compressive strength and point load index in both cases.


2021 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 89
Author(s):  
Dini Ayu Hanifah ◽  
Eko Santoso ◽  
Kartini Kartini

Penentuan tingkat pelapukan yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode yang lebih sederhana dan sering digunakan serta dengan biaya yang terjangkau yaitu dengan pengamatan lapangan secara visual deskriptif dan pengujian di laboratorium berdasarkan uji UCS (Uniaxial Compressive Strength), Schmidt Hammer, dan PLI (Point Load Index). Metodologi yang dilakukan dan digunakan pada penelitian ini meliputi, data tingkat pelapukan berdasarkan pengamatan secara deskripsi visual yang mengacu pada penelitian terdahulu, data uji sifat fisik batulempung, dimensi batulempung, nilai rebound dari alat schmidt hammer, dan nilai kuat tekan batulempung menggunakan alat UCS (uniaxial compressive strength) dari 10 sampel batulempung, serta nilai PLI. Berdasarkan pengamatan lapangan secara visual deskriptif adapun tingkat pelapukan batulempung dalam penelitian ini termasuk ke dalam tingkat pelapukan III (lapuk sedang), IV (lapuk kuat), dan V (lapuk sempurna) yang mewakili 10 sampel ( mengacu pada penelitian Sadisun dkk, 1998 ). Sedangkan berdasarkan nilai UCS yang didapatkan dari nilai kuat tekan tertinggi sampai terendah dari 10 sampel yaitu sebesar 3,39 MPa masuk ke dalam tingkat pelapukan III (lapuk sedang), 1,98 MPa masuk ke dalam tingkat pelapukan IV (lapuk kuat), serta 0,63 MPa masuk ke dalam tingkat pelapukan V (lapuk sempurna). Berdasarkan hasil dari nilai rebound yang didukung dengan penelitian menurut ahli Hencer dan Martin (1982), tingkat pelapukan batulempung dalam penelitian ini masuk ke dalam highly weathered (lapuk kuat) dengan nilai rebound rata-rata sebesar N<25. Dan berdasarkan dari nilai PLI tingkat pelapukan pada penelitian ini masuk ke dalam tingkat pelapukan III dan IV. Kata-kata kunci: tingkat pelapukan, uniaxial compressive strength, schmidt hammer, point load index


2020 ◽  
Vol 10 (24) ◽  
pp. 9134
Author(s):  
Hasan Arman ◽  
Safwan Paramban

P-wave velocity is employed in various fields of engineering to estimate the mechanical properties of rock, as its measurement is reliable, convenient, rapid, nondestructive, and economical. The present study aimed to (i) correlate natural, dry, and saturated P-wave velocities with the mechanical properties of limestone and (ii) investigate how the ultrasonic P-wave velocities and mechanical properties of limestone are affected by the sample diameter. This study reveals that P-wave velocities under different environmental conditions can be correlated with the mechanical properties of limestone. Further, the R-value variations with different P-wave velocities for a given sample diameter are (i) negligible in terms of the uniaxial compressive strength (UCS) excluding 63.2 mm, (ii) limited for the diametrical point load index (PLID) except for 53.9 mm, (iii) perceived in case of the axial point load index (PLIA) for 47.7 mm, (iv) observed for the indirect tensile strength (ITS), but generally insignificant, and (v) detected in terms of Schmidt hammer value (SHV) except for 47.7 mm.


2019 ◽  
Author(s):  
Abd Rahim

Geoteknik tambang bawah tanah merupakan salah satu cara untuk menganalisa kestabilan lubang bukaan tambang bawah tanah dalam menentukan sistem penyangga dan membahas sistem penyangga tidak dapat dipisahkan dengan analisa pembuatan rekomendasi sistem penyangga sebagai langkah awal dalam merancang memilih berbagai jenis penyangga pada tambang bawah tanah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tipe kelas batuan, menentukan ground support recommendation dari sistem RMR dan mengetahui faktor keamanan lubang bukaan. Metode dalam penelitian ini dilakukan langsung di lapangan dan data tersebut di olah dalam beberapa persamaan rumus yang nantinya untuk melihat jumlah baut batuan yang dibutuhkan dalam pemasangan penyangga dan setelah semua data telah terkumpul dilakukan analisa pemodelan menggunakan sofwere phase2 untuk melihat kestabilan lubang bukaan setelah dilakukan pemasangan penyangga. Berdasarkan klasifikasi geomekanik, massa batuan di decline Cikoneng untuk kuat tekan berkisar 2,86 Mpa (point load index), RQD rata-rata 72% (sedang), spasi discontinuity total 1-3 m, kondisi diskontinuity dengan rating 23 point, kondisi air tanah dengan nilai bobot 7 (basah-menetes), orientasi discontinuity rata-rata memiliki faktor terkoreksi -3,64. Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan beberapa rumus persamaan didapat 3 jenis penyangga dengan RMR yang berbeda-beda serta hasil pemodelan menggunakan sofwere phase2 diperoleh total perpindahan batuan sebelum penyangga 0,000187088 m dan setelah pemasangan penyangga menjadi 0,000176672 m. kondisi batuan daerah penelitian termasuk dalam kelas III dengan tipe batuan sedang (RMR 54), GSR tipe 1 RMR&gt;51, GSR tipe 2 RMR 41-50, GSR tipe 3 RMR &lt;40, serta faktor keamanan naik menjadi 1,83 yang sebelumnya tanpa penyangga 1,30.


2019 ◽  
Author(s):  
Abd Rahim

Geoteknik tambang bawah tanah merupakan salah satu cara untuk menganalisa kestabilan lubang bukaan tambang bawah tanah dalam menentukan sistem penyangga dan membahas sistem penyangga tidak dapat dipisahkan dengan analisa pembuatan rekomendasi sistem penyangga sebagai langkah awal dalam merancang memilih berbagai jenis penyangga pada tambang bawah tanah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tipe kelas batuan, menentukan ground support recommendation dari sistem RMR dan mengetahui faktor keamanan lubang bukaan. Metode dalam penelitian ini dilakukan langsung di lapangan dan data tersebut di olah dalam beberapa persamaan rumus yang nantinya untuk melihat jumlah baut batuan yang dibutuhkan dalam pemasangan penyangga dan setelah semua data telah terkumpul dilakukan analisa pemodelan menggunakan sofwere phase2 untuk melihat kestabilan lubang bukaan setelah dilakukan pemasangan penyangga. Berdasarkan klasifikasi geomekanik, massa batuan di decline Cikoneng untuk kuat tekan berkisar 2,86 Mpa (point load index), RQD rata-rata 72% (sedang), spasi discontinuity total 1-3 m, kondisi diskontinuity dengan rating 23 point, kondisi air tanah dengan nilai bobot 7 (basah-menetes), orientasi discontinuity rata-rata memiliki faktor terkoreksi -3,64. Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan beberapa rumus persamaan didapat 3 jenis penyangga dengan RMR yang berbeda-beda serta hasil pemodelan menggunakan sofwere phase2 diperoleh total perpindahan batuan sebelum penyangga 0,000187088 m dan setelah pemasangan penyangga menjadi 0,000176672 m. kondisi batuan daerah penelitian termasuk dalam kelas III dengan tipe batuan sedang (RMR 54), GSR tipe 1 RMR&gt;51, GSR tipe 2 RMR 41-50, GSR tipe 3 RMR &lt;40, serta faktor keamanan naik menjadi 1,83 yang sebelumnya tanpa penyangga 1,30.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document