clifford geertz
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

442
(FIVE YEARS 108)

H-INDEX

13
(FIVE YEARS 1)

Biokultur ◽  
2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 134
Author(s):  
Arga Diena Prabasari
Keyword(s):  

Tradisi merupakan salah satu bagian dari suatu suku, tradisi dapat menjadi ciri khas dari suku tersebut. Tradisi Mepe kasur yang hanya ada di Desa Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. Suku Bangsa Osing di Kemiren percaya jika seorang ibu tidak memberikan kasur merah hitam kepada anak gadisnya yang akan menikah maka rumah tangganya akan kurang langgeng. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan cara pengumpulan data dengan observasi, wawancara, studi literatur, dan dokumentasi, serta dengan interpretatif budaya Clifford Geertz. Informan yang diwawancarai dalam penelitian ini berjumlah 11 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 5 makna dalam tradisi mepe/menjemur kasur merah hitam secara bersamaan, yaitu 1) warna merah melambangkan keberanian, 2) warna hitam sebagai simbol dari kelanggengan, 3) Kasur dengan jumlah gembil sebagai simbol sebagai status sosial pemiliknya, 4) koin sen pada kasur sebagai simbol dalam keberanian mencari nafkah, 5) kasur yang dijemur bermakna membersihkan hal-hal negatif dalam rumah.


Plural ◽  
2021 ◽  
Vol 28 (2) ◽  
pp. 242-256
Author(s):  
Bruno Veçozzi Regasson
Keyword(s):  

De preocupação teórica e de tratamento metodológico bibliográfico, este trabalho busca debater a influência dos pressupostos da virada interpretativa das ciências sociais nos anos 1960 nos postulados metodológicos de Clifford Geertz e Quentin Skinner. A análise revela uma série de profundas afinidades: o combate aos discursos positivistas hegemônicos de seus períodos, o resgate das lições dos teóricos compreensivos do século XIX reformuladas pelas contribuições da filosofia da linguagem, o afastamento das radicalizações contra o ideal da ciência em relação a outros interpretativistas e, finalmente, a proposição de projetos intencionalistas, contextualistas e interpretativistas de análise de seus objetos. Esses projetos estão fundamentalmente sedimentados nas propostas metodológicas da descrição densa, para a antropologia, e do contextualismo linguístico, para a história das ideias.


2021 ◽  
Vol 22 (2) ◽  
pp. 176
Author(s):  
Luiz Couceiro
Keyword(s):  

Entre julho de 2014 e janeiro de 2015, lecionei Laboratório de Ensino de Ciências Sociais no município de Codó (MA), pelo Programa de Formação de Professores para Educação Básica (Profebpar) existente na Universidade Federal do Maranhão. Ao saberem que era antropólogo, contudo, osalunos pediram que fizesse um “resumo de antropologia”, pois alegavam que não “haviam entendido” essa disciplina. De improviso, como estratégia pedagógica, abordei processos de construção de classificação social através de discussões entre natureza e cultura, costurando vários autores-exemplares de tipos de antropologia. Os alunos riram das interpretações de Clifford Geertz sobre briga de galos, e foi quando descobri que eram familiarizados com esse universo. Nesse texto, analiso qual foi o lugar das experiências dos alunos nas suas leituras pragmáticas dos textos, influenciando as dinâmicas de ensino-aprendizagem de antropologia.


Journal ◽  
2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 56-61
Author(s):  
Ilina Jakimovska

Literature and ethnographic writing have at least one thing in common - they are both about ‘putting things to paper’. As observed by Clifford Geertz in his Works and Lives: The Anthropologist as Author (Geertz, 1988), the concern with how ethnographic texts are constructed has for a long time been considered irrelevant, even ‘unanthropological’. As a consequence, important aspects concerning the style, imagery and metaphor of great anthropological works have not been included in the standard teaching curricula.  This paper tries to see things from a reverse Geertz perspective: how can contemporary prose be used to expand ethnographic knowledge, as well as refresh the sometimes stale scientific discourse. The few chosen examples serve as illustrations of the great potential of fiction storytelling to challenge dominant modes of ethnographic writing, and to teach anthropological concepts and ideas.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 1-15
Author(s):  
Sarifudin Sarifudin ◽  
La Janu ◽  
Abdul Jalil
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan makna simbolik dan nili-nilai yang terkandung didalam tarian sajomoane.Untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan teori interpretasi simbolik Clifford Geertz. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik penelitian lapangan (field work) dengan menggunakan dua (2) metode yaitu pengamatan (observation) dan wawancara mendalam (indeepth interview). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan menggunakan metode etnografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tarian sajomoane adalah tarian “sakral” dan merupakan tarian perang olehnya itu tarian ini dimainkan oleh kaum laki-laki yang sehat bugar dan tubuhnya kuat dan kekar.Tarian ini merupakan penjemputan yaitu diperuntukan atau dipersembahkan untuk menjemput tamu-tamu terhormat atau tamu-tamu kerajaan. Adapun makna simbol yang terkandung dalam tarian sajomoane seperti gerakan persiapan pasukan sebagai gerakan awal dalam tarian bermakna menggambarkan keadaan dan kesiapan pasukan untuk melakukan pengintaian terhadap musuh. Selanjutnya gerakan pengintaian musuh oleh pasukan gerakan yang dilakukan yaitu penari masuki area atau lapangan dengan berlari-lari, dan mengancungkan parang keatas dan membentuk formasi barisan empat banjar yang diiringi oleh tabuhan gong bemakna menggambarkan pasukan yang telah melaksanakan pengintaian dan bersiap melaporkan hasil pengintaian tesebut kepada komandan atau pimpinan pasukan utama. Nilai dalam tarian sajomoane yaitu nilai estetika, nilai budaya, dan nilai pendidikan.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 44-55
Author(s):  
Suci Indah Suci Indah ◽  
Abdul Alim

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi sosial ekonomi para janda cerai mati dan bagaimana strategi janda cerai mati mengatasi masalah sosial dan meningkatkan kondisi ekonomi keluarga di Desa Oelongko, Kecamatan Bone, Kabupaten Muna. Penelitian ini menggunakan teori Model of Model for dari Clifford Geertz. Dengan teknik purposive sampling, yaitu dengan menentukan individu yang dianggap dapat memberikan informan sesuai dengan kriteria-kriteria yang releven dengan objek penelitian yang jelas tentang strategi sosial ekonomi janda cerai mati sebagai orang tua tunggal. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik penelitin lapangan (field work) dengan menggunakan dua metode yaitu pengamatan terlibat (parcitipation observation) dan wawancara mendalam (indepth interview). Peneltian ini adalah penelitian kualitatif dan menggunakan metode penelitian etnografi.Hasil penelitian ini adalah dapat disimpulkan bahwa kondisi sosial ekonmi janda cerai mati dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu aspek ekonmi, aspek pendidikan, aspek konsumsi dan aspek kesehatan. Sedangkan strategi janda cerai mati dalam memenuhi nafkah keluarga di Desa Oelongko Kecamatan Bone Kabupaten Muna, selain sebagai seorang ibu yang mendidik anak dan mengurus masalah yang ada di dalam rumah tangga yang juga berperan untuk mencari nafkah diantaranya bekerja sebagai pedagang atau berwarung dan sebagai seorang petani serta memiliki pekerjaan sampingan seperti asiten rumah tangga dan buruh tani dalam hal ini seorang janda cerai mati bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga.


2021 ◽  
Vol 34 (102) ◽  
pp. 76-94
Author(s):  
Jorge Ordóñez Valverde

Este artículo es un estudio sobre la violencia de pandillas en barrios marginales de Cali, Colombia, basado en trabajos etnográficos de la primera década del siglo xxi. Sigue las ideas de la antropología simbólica de Clifford Geertz, el psicoanálisis freudiano en su interpretación de la cultura y la teoría de la civilización de Norbert Elias. La idea central es que existe un sistema cultural del honor que da sig- nificado a la violencia pandillera más allá de las causas objetivas. El honor se lee aquí como un sistema cultural que crea significados y sentidos, y la hipótesis central es que en las zonas marginales, dada la poca presencia del Estado, ocurre un proceso descivilizatorio en el cual se restituyen formas premoder- nas de relación social como los códigos de honor.


2021 ◽  
Author(s):  
Valeer Neckebrouck
Keyword(s):  

Het tweede volume Van Hugo Winckler tot Clifford Geertz behandelt de voornaamste stromingen sinds het midden van de 19e eeuw, waaronder het evolutionisme, het intellectualisme, het diffusionisme, het Franse en het Britse functionalisme, de psychoanalytische school, het religionisme en het symbolisme of ‘interpretatieve' antropologie. Iedere theorie die een wezenlijke bijdrage heeft geleverd aan de godsdienstantropologie onderwerpt Neckebrouck daarbij aan een uitvoerige en diepgravende analyse en een vaak originele kritische evaluatie.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document