Penggunaan mesin fingerprint sebagai akses data absensi telah banyak digunakan, baik oleh organisasi maupun perusahaan. Pada penerapannya, setiap data absensi disimpan pada mesin fingerprint, kemudian data tersebut dapat ditarik dengan berbagai system dan diolah secara lebih lanjut. Terkadang, beberapa pengembang aplikasi menggunakan aplikasi yang sudah ada untuk proses pengambilan data absensi secara manual maupun dengan aplikasi yang sudah ada kemudian dilakukan pengolahan data dengan aplikasi yang telah dibuat. Proses manual biasanya dilakukan dengan pengambilan data menggunakan media penyimpanan seperti flashdisk kemudian melakukan proses ekspor data kedalam database. Selain itu, dapat menggunakan metode dengan memanfaatkan fasilitas yang sudah disediakan yaitu dengan fasilitas simple object access protocol dan ZKEM control. Pada penelitian membandingkan performa kedua fasilitas tersebut dalam mengirimkan data absensi dari mesin fingerprint ke database. Performa yang diukur adalah kecepatan waktu pengiriman data dan ketepatan jumlah data yang dikirimkan oleh mesin fingerprint. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa pengiriman data absensi dengan menggunakan fasilitas simple object access protocol dan ZKEM control mempunyai ketepatan data yang sama. Sedangkan, dari segi waktu pengiriman fasilitas ZKEM control dapat mengirimkan data 50% lebh cepat dibandingkan dengan menggunakan simple object access protocol.