amoxicillin 500mg
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

4
(FIVE YEARS 2)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 4
Author(s):  
Elawad Mohmmed ◽  
Abdelkarim M. Abdelkarim ◽  
Murtada A. Oshi ◽  
Muhammad Naeem

Objective: To determine the current supply and demand for Amoxicillin 500 mg capsules at the pharmaceutical market level based on readily available and comparative data methods.Study Design: Cross-sectional.Place and Duration of Study: The study was carried out at hundred pharmacies spread throughout the three cities of Khartoum State (Khartoum, Omdurman, and Khartoum-North) from April 4, 2018 to June 17, 2018.Materials and Methods: A market survey was conducted by visiting 100 pharmacies and basic questions were posed directly to the pharmacist about the annual sale of Amoxicillin 500 mg capsules through a questionnaire. The data was analyzed using the consumption process, and the projected actual demand for amoxicillin 500 mg capsules up to the year 2027 in Sudanese markets was estimated.Results: The analyzed data showed a difference of about 756 million capsules between the current supply and real demand of 500 mg capsules of amoxicillin up to 2027. Moreover, the findings showed that there are substantial variations in annual sales of amoxicillin 500 mg capsules among the three cities where the survey was performed.Conclusion: The results of this study can be used as a guide for estimating the actual demands for Amoxicillin 500 mg capsules in the Sudanese pharmaceutical market for the future.


2020 ◽  
Vol 32 (2) ◽  
pp. 38
Author(s):  
Eliza Kristina Munthe ◽  
Riani Setiadhi

ABSTRAKPendahuluan: Necrotizing ulcerative stomatitis (NUS) merupakan inflamasi akut yang ditandai destruksi, ulserasi serta nekrosis epitel, jaringan ikat dan papila. Umumnya terjadi pada pasien malnutrisi dan Human Immunodeficiency Virus (HIV) seropositif. Lesi awal berupa necrotizing gingivitis kemudian berkembang menjadi necrotizing periodontitis, selanjutnya menjadi NUS. Gambaran klinis kasus NUS kadang serupa dengan Erythema multiforme (EM), sehingga perlu dilakukan pemeriksaan penunjang yang dapat menegakkan diagnosa dengan tepat. Tujuan laporan kasus ini melaporkan cara menegakkan diagnosis NUS yang menyerupai EM secara tepat pada pasien dengan suspek infeksi HIV. Laporan kasus: Pasien laki-laki berusia 49 tahun dirujuk ke departemen Ilmu Penyakit Mulut dengan diagnosis EM disertai suspek terinfeksi HIV. Keluhan utama berupa rasa nyeri disertai sariawan pada lidah dan bibir bagian dalam. Pemeriksaan ekstraoral tidak ada kelainan, pada intraoral ditemukan ulser multipel dilapisi sloughing kekuningan pada mukosa labial, mukosa bukal, dorsal lidah, lateral lidah dan ventral lidah. Gingiva anterior rahang bawah terdapat lesi ulseratif disertai jaringan nekrosis. Pemeriksaan darah menunjukkan penurunan hematokrit, peningkatan leukosit, serta negatif pada pemeriksaan tes HIV. Actinomyces naeslundii ditemukan pada pemeriksaan mikrobiologi. Ditegakkan diagnosis NUS dan terapi yang diberikan amoxicillin 500mg, metronidazol 500mg, chlorhexidine gluconate 0,2% dan asam folat. Lesi oral mengalami perbaikan dalam 2 minggu. Simpulan: Lesi oral mengalami perbaikan secara signifikan setelah kontrol ketiga atau seminggu dari kunjungan pertama, pasien sudah dapat makan tanpa rasa nyeri. Gambaran klinis lesi mukosa oral yang khas, serta pemeriksaan penunjang mikrobiologi berperan dalam menunjang diagnosis NUS. Tes HIV perlu dilakukan untuk mengkonfirmasi status infeksi HIV pada pasien. Dokter gigi sebaiknya mengenali tanda dan gejala NUS, sehingga dapat menegakkan diagnosis dan memberikan terapi adekuat serta mencegah meluasnya kerusakan jaringan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document