Raudhah Proud To Be Professionals : Jurnal Tarbiyah Islamiyah
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

56
(FIVE YEARS 11)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By STIT Raudhatul Ulum

2541-3686

Author(s):  
Husnul Amin

Pembelajaran adalah suatu kombinasi tersusun unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Manusia yang terlibat dalam sistem pembelajaran terdiri dari anak didik, guru dan tenaga lainnya. Material meliputi buku-buku, film, audio, dan lain-lain. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruang kelas, perlengkapan audio visual, dan juga komputer. Sedangkan prosedur meliputi jadwal, metode penyampaian, belajar, dan lain-lain. Unsur-unsur tersebut saling berhubungan (interaksi) antara satu unsur dengan unsur yang lain


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 116-122
Author(s):  
Ahmad Sopian

Social transformation and education can not be avoided, there are changes that are fast and some are slow. Two factors that make the change come from within the community itself and some from outside. What comes from the community are population growth, relations with other cultures, new discoveries, technology and so on. While from the outside is the surrounding environment, the influence of other cultures and so on.Social transformation and educational is planned and some unplanned. The planned changes will be carried out by the agent of change to obtain the desired conditions of the agent of change. Agents of change for example education, government, companies, development and so on.Every time a transformation occurs, the community will try to adjust to these changes. But if a society is closed from transformation or rejected, there will be cultural backwardness


Author(s):  
Moh Fuadi

Konsep Pendidikan K.H. Hasyim Asy’ari yang terdapat  dalam kitab Adab  al-alim wa al-muta’allim yang terdiri dari 8 bab yang berisi tentang, kelebihan ilmu  dan ilmuwan, etika yang harus ditanamkan dalam diri peserta didik, etika seorang  peseta didik terhadap pendidik, etika seorang peseta didik terhadap pelajaran, etika pendidik terhadap dirinya, etika pendidik terhadap pelajaran, etika pendidik terhadap peserta didik, etika pendidik dan peserta didik terhadap buku.


Author(s):  
Candra Kirana

Abstract This study aims to determine the concept or program of  human resource development at Raudhatul Ulum Islamic  Boarding School. The method in this research emphasizes  the type of research file, while this qualitative approach is  carried out as a research procedure that produces descriptive  data in the form of written or oral words from people and the  behavior observed by the author through observation, interviews  and documentation regarding the development of Human Resources  at Raudhatul Ulum Islamic Boarding School through the concept or  program of the Directorate of HRD (Human Resources Development)  of Raudhatul Ulum Islamic Boarding School. From the research  results it is known that the Raudhatul Ulum Islamic Boarding  School through Asdir Division (Human Resources Development)  has a concept or program that is arranged systematically and  planned Making a schedule of ongoing coaching with the  qualifications of participants of educators, non-educators,  students. Furthermore, monitoring to the evaluation  stage of the program being run. The implementation process  of Raudhatul Ulum Islamic Boarding School in developing Human  Resources went quite well, most of the activities carried out went  as planned by the pesantren. Based on the changes in the behavior  of the Raudhatul Ulum Islamic Boarding School human resources  after participating in a number of coaching activities and the rules  applied by the HRD (Human Resources Development) the better, most  of them showed good commitment to the pesantren, were able to work  with sincerity and complete, have insight about Islam after participating  in several activities and coaching.  


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 101-115
Author(s):  
Zulkifli Agus

Dalam konsep pendidikan Ibnu khaldun berpendapat bahwa tidak cukup seorang guru hanya membekali anak dengan ilmu pengetahuan saja agar mereka menjadi orang yang berilmu pengetahuan yang menambah kemampuannya dalam belajar. Akan tetapi juga guru wajib memperbaiki metode dalam penyajian ilmu kepada amak didiknya dan hal itu tidak akan sempurna kecuali dengan dahulu mempelajari hidup kejiwaan anak dan mengetahui tingkat-tingkat kematangannya serta bakat-bakat ilmiyahnya, sehingga ia mampu menerapkan sesuai dengan tingkat pikiran meraka. Dengan cara demikian maka terjalinlah hubungan antara guru dengan anak muridny


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 84-100
Author(s):  
Fitri Susanty
Keyword(s):  

Banyak sekali kita temukan buku-buku, berbagai artikel bahkan sampai pada seminar-seminar yang membicarakan tentang pendidikan anak terutama konsep pendidikan Islam, namun hal tersebut masih berupa tataran teoritis saja. Maka, seorang dosen dalam bidamg Psikologi dan parenting anak menuangkan suatu konsep pendidikan Islam yang disebut “Human Touch” dimana konsep ini dibuat berdasarkan pengalaman dirinya ataupun orang lain dalam membesarkan buah hati tercinta. Konsep ini juga pastinya merujuk kepada Al-Qur’an dan Hadits nabi yang menggambarkan bagaimana seharusnya kita sebagai pendidik dan orang tua bersikap. Untuk melahirkan generasi Islam yang sholeh dan mushlih dalam hal medidik mereka harus punya banyak bekal, pengalaman dan ilmu. Kata-kata yang membentuk frase “Human Touch” inilah yang memberikan gambaran pengalaman dalam membentuk generasi yang dibutuhkan oleh umat Islam. Selain mengajarkan seni dalam mendidik, konsep ini mengingatkan para orang tua tentang tujuan mendidik anak. Kemudian memaparkan sarana apa saja yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan itu.  


Author(s):  
Muhammad Roihan Alhaddad

Education is one of the most decisive fields in the progress of a country. Indonesia is a unitary state consisting of various tribes, customs, religions, languages, and others. This unity will become a pluralistic form of the State through education. These differences can be united so that there is no corner discrimination in one of the groups so that Indonesia's development is delayed. In principle, multicultural education is education that respects differences. Multicultural education always creates structures and processes through which every culture can express. Of course, to design multicultural education in practice, it is not easy. But, at least we try to do ijtihad to design according to the principles of multicultural education. There are at least two things if we will realize multiculturalism education that is able to provide space for freedom for all cultures to express themselves.


Author(s):  
Komputri Apria Santi ◽  
Sefri Kandi Ja’far Yazid
Keyword(s):  

Ahmad Tafsir adalah seorang pakar dalam bidang pendidikan, khususnya pendidikan Islami dan sudah banyak menulis karya-karya tentang pendidikan Islami dan filsafat. Ahmad Tafsir cenderung dalam melakukan kajian tentang pendidikan Islami dan filsafat. Penelitian ini dikhususkan pembahasannya kepada konsep pendidikan Islami berdasarkan pemikiran Ahmad Tafsir yang bertujuan untuk mengetahui konsep pendidikan Islami yang sesuai untuk diterapkan dalam lembaga-lembaga pendidikan Islam khususnya di Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan adalah kepustakaan (library research) dan metode analisis datanya adalah deskriptif. Dari hasil telaah berbagai bukunya diperoleh penjelasan bahwa Ahmad Tafsir menawarkan suatu konsep pendidikan Islami yang berangkat dari keimanan. Menurut pendapatnya pengertian pendidikan Islami, tujuan pendidikan Islami, kurikulum pendidikan Islami, dan evaluasi Pendidikan Islami harus berlandaskan keimanan kepada Allah SWT. Karena keimanan akan mengantarkan para peserta didik untuk mencapai tujuannya, yaitu menjadi Muslim yang sempurna (Insan Kamil).


Author(s):  
Yudi Pratama

 Palembang merupakan salah satu kawasan di wilayah Nusantara yang secara historis memainkan peranan yang sangat penting. Kawasan ini memperlihatkan perkembangan sejarah yang sangat panjang dan menjadi tempat munculnya salah satu pusat peradaban besar dan tua di Nusantara. Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Suwarnabhumi.Kedua kerajaan bukan hanya memainkan peran penting dalam sejarah politik di kawasan ini,melainkan juga dalam bidang pelayaran dan perdagangan yang melibatkan kaum dagang dari berbagai bangsa dan membuat besar nama Palembang mendunia, setelah itu munculah Kesultanan Palembang Darussalam yang merupakan bagian dari sejarah panjang pemerintahan yang ada di Palembang dan tentu saja meninggalkan banyak sekali cerita dan juga warisan yang tersebar di Sumatera Selatan, salah satunya di Ogan Ilir yang memiliki cerita tersendiri dari salah satu Raja Kesultanan Palembang Darusallam yaitu Pangeran Sido Ing Rejek.  


Author(s):  
Nawara Utiarahman ◽  
Andris Malae

Tulisan ini mengkaji perkembangan Sarekat Islam di Gorontalo yang merupakan salah satu daerah non-Jawa yang menjadi daerah jajahan pemerintah Belanda. Tema ini dianggap penting mengingat tulisan mengenai perkembangan organisasi pergerakan di luar pulau Jawa masih sangat minim. Kajian dalam tulisan ini didasarkan pada pustaka mengenai terbentuknya Sarekat Islam, perkembangan Sarekat Islam hingga ke luar Pulau Jawa, kondisi umum masyarakat Gorontalo, hingga peranan Sarekat Islam dalam membangkitkan jiwa nasionalisme masyarakat Gorontalo pada zaman penjajahan melalui jalur keagamaan.  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document