JOURNAL OF SCIENCE EDUCATION AND PRACTICE
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

30
(FIVE YEARS 19)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By Universitas Pakuan

2549-7170, 2548-950x

2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 1-16
Author(s):  
Ariani Aninda ◽  
Anna Permanasari ◽  
Didit Ardianto

Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh gambaran penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada materi pencemaran lingkungan yang dapat meningkatkan Literasi STEM siswa SMA serta memperoleh gambaran peningkatan Literasi STEM siswa setelah implementasi model pembelajaran berbasis proyek. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif menggunakan desain penelitian quasi eksperimental dengan rancangan The Matching only Pretest-Posttest Control Group Design. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Cigombong dengan pengambilan menggunakan dua kelompok subjek dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel kelas eksperimen berjumlah 35 orang dan kelas kontrol berjumlah 36 orang sehingga keseluruhan subjek penelitian berjumlah 71 orang. Keterlaksanaan pembelajaran diobservasi menggunakan lembar observasi aktifitas guru dan siswa. Hasil Literasi STEM setiap kelompok diukur dengan menggunakan tes pilihan ganda berjumlah 25 soal yang memuat indikator literasi STEM. Respon siswa terhadap model pembelajaran dijaring dengan menggunakan angket skala likert. Dari hasil analisis observasi diperoleh bahwa keterlaksanaan pembelajaran berlangsung dengan sangat baik, prosentase keaktifan siswa juga menunjukkan hasil sangat baik. Hasil analisis data diketahui bahwa pencapaian rerata N_Gain Literasi STEM pada kelas eksperimen termasuk kategori sedang. Sedangkan kelas kontrol memperoleh pencapaian literasi STEM termasuk dalam kategori rendah. Hasil Uji beda t-test menunjukkan bahwa perolehan STEM literasi lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Sebagian besar siswa memberikan tanggapan positif terhadap model pembelajaran berbasis proyek, mereka merasa senang, puas dan meningkatkan motivasi dalam belajar.   Kata Kunci:     Literasi STEM, Pembelajaran Berbasis Proyek, Pencemaran Lingkungan


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 56-69
Author(s):  
Yati Nurhayati ◽  
Bibin Rubini ◽  
Indarini Dwi Pursitasari

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan asesmen autentik yang berupa instrumen penilaian kognitif, afektif dan psikomotor yang valid juga reliabel. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan desain ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluationn). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari lembar validitas ahli yang digunakan untuk memvalidasi asesmen autentik oleh ahli sebanyak 6 dosen dan guru IPA sebanyak 20 orang, lembar angket untuk mengetahui respon siswa terhadap asesmen autentik. Untuk mengetahui kualitas instrumen yang dikembangkan uji butir soal meliputi tingkat validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) hasil validasi pada komponen isi, kontruksi, kebahasaan dan praktikalitas ahli oleh dosen dan guru IPA valid atau layak digunakan. 2) hasil uji butir soal kognitif terdapat 15 soal pilihan ganda  dan 8 soal uraian valid dengan relibilitas tinggi sehingga layak digunakan. Untuk instrumen penilaian sikap  terdapat 28 pernyataan valid dengan reliabilitas tinggi yang dapat dipergunakan. Sedangkan pada instrumen penilaian kinerja 7 aspek penilaian yang valid dengan relibilitas cukup tinggi dapat digunakan dan pada instrumen penilaian produk 5 aspek penilaian valid dengan tingkat relibilitas rendah, dapat digunakan 3) penerapan instrumen penilaian kognitif, afektif dan psikomotor yang valid dan reliabel dapat mengukur tingkat pencapaian ketuntasan belajar 4) tanggapan siswa terhadap asesmen autentik sebesar 91,02 % (sangat baik). Kata Kunci: Asesmen Autentik, Aspek Kognitif, Afektif, dan Psikomotor


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-15
Author(s):  
Lili Pramuji ◽  
Anna Permanasari ◽  
Didit Ardianto

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan multimedia interaktif berbasis STEM yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada konsep pencemaran lingkungan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan desain ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari lembar validasi ahli dan guru,  soal tes kemampuan berpikir kritis, lembar angket siswa untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap multimedia interaktif. Untuk mengetahui efektifitas multimedia interaktif terhadap peningkatan kemamapuan berpikir kritis dilakukan tes pilihan ganda beralasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) hasil validasi ahli diperoleh nilai rata-rata 3,1 (baik) dan hasil validasi 3 orang guru diperoleh nilai rata-rata 3,5 (sangat baik), 2) multimedia interaktif dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa yang ditunjukkan dengan rata-rata hasil pretes sebesar 9.64%, rata-rata postes sebesar 54,82% dan rata-rata %N-Gain sebesar 49,90% (sedang), 3) tanggapan siswa terhadap penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran memperoleh nilai 88,46% (sangat baik). Kata Kunci: Multimedia Interaktif, STEM, Kemampuan Berpikir Kritis


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 27-43
Author(s):  
Fanny Nadia Hardjo ◽  
Anna Permanasari ◽  
Irvan Permana

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul pembelajaran berbasis proyek yang dapat meningkatkan literasi sains siswa pada materi energi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan desain ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari lembar validasi ahli yang digunakan untuk memvalidasi bahan ajar oleh ahli dan guru IPA (5 ahli), soal keterbacaan bahan ajar (100 partisipan siswa), lembar angket untuk mengetahui respon siswa dan guru terhadap bahan ajar. Untuk mengetahui dampak bahan ajar terhadap literasi sains siswa dilakukan tes pilihan ganda berbasis literasi sains. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pembuatan modul melalui beberapa tahap yaitu analisis kebutuhan, desain dan pengembangan, implementasi, evaluasi 2) hasil validasi pada komponen kelayakan isi, kelayakan penyajian dan kelayakan bahasa rata-ratanya 88% (sangat baik) dan hasil validasi oleh 2 guru IPA  memperoleh nilai rata-rata 95% (sangat baik) 3) bahan ajar berbasis proyek dapat meningkatkan minat siswa dibuktikan dengan hasil tanggapan siswa memperoleh nilai 90% (sangat baik) dan dapat memudahkan guru dalam pembelajaran dibuktikan dengan rata-rata tanggapan guru 86% (sangat baik) 4) pengembangan bahan ajar berbasis proyek pada materi energi dapat meningkatkan literasi sains siswa pada materi energi ditunjukan dengan hasil pretest sebesar 54, rata-rata posttest sebesar 69 dan N-gain 0,43 (sedang). Kata Kunci: Bahan Ajar, Modul Project Based Learning, Literasi Sains


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 44-57
Author(s):  
Irfan Ajizi ◽  
Indarini Dwi Pursitasari ◽  
Didit Ardianto

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembelajaran inkuiri berbasis multimedia interaktif pada materi optik untuk meningkatkan penguasaan konsep dan sikap belajar siswa serta mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran inkuiri berbasis multimedia interaktif. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan menggunakan desain Pretest-Postest Control Group Design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest sebelum pembelajaran dan setelah perlakuan selanjutnya diberi postest untuk mengetahui perbedaan setelah pembelajaran antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari soal pilihan ganda untuk mengukur penguasaan konsep, lembar observasi untuk mengetahui sikap belajar siswa, dan angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran inkuiri berbasis multimedia interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Persentasi N-Gain penguasaan konsep pada siswa kelas kontrol sebesar 45,82% (sedang) dan kelas eksperimen sebesar 71,76% (tinggi). Terdapat perbedaan signifikan penguasaan konsep antara siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol setelah pelaksanaan pembelajaran. 2) Terdapat perbedaan signifikan sikap belajar antara siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol setelah pelaksanaan pembelajaran inkuiri berbasis multimedia interaktif, 3) Tanggapan siswa terhadap pembelajaran inkuiri berbasis multimedia interaktif memperoleh nilai 89.76% (sangat baik). Kata Kunci: Inkuiri, Multimedia Interaktif, Penguasaan Konsep, Sikap Belajar


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 16-26
Author(s):  
Henrikus Suparjono ◽  
Indarini Dwi Pursitasari ◽  
Leny Heliawati

Hidrolisis garam merupakan salah satu materi pelajaran kimia yang diajarkan di kelas XI SMA. Sebagian besar (60%) siswa menyatakan materi hidrolisis garam tergolong sukar.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan pembelajaran bounded inquiry labs untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir analisis siswa pada topik hidrolisis garam. Metode dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain Nonequivalen Pretest-Posttest  Control Group Design. Ada dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang dipilih secara purposive sampling. Kelas kontrol dengan pembelajaran langsung dan kelas eksperimen dengan pembelajaran bounded inquiry labs. Instrumen sudah divalidasi dan reliabel. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian yang terdiri dari penguasaan konsep dan kemampuan berpikir analisis menunjukkan terdapat kenaikan N-gain antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil uji statistik dengan uji t-Test  diperoleh signifikansi (sig.(2-tailed)) sebesar 0,019 untuk penguasaan konsep dan 0,002 untuk kemampuan berpikir analisis, yang berarti < dari 0,005 menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara penguasaan konsep kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Hasil ini diperkuat dengan tanggapan siswa yang menyatakan siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran BIL dan mereka terbantu dalam pencapaian nilai ulangan yang labih baik. Kata Kunci: Penguasaan Konsep, Kemampuan Berpikir Analisis, Bounded Inquiry Labs, Hidrolisis Garam


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 58-69
Author(s):  
Dewi Kania ◽  
Bibin Rubini ◽  
Didit Ardianto

Keterampilan berpikir siswa, baik berpikir kritis maupun penguasaan konsep merupakan keterampilan yang penting untuk dimiliki agar dapat memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam dunia yang senantiasa berubah. Pembelajaran IPA dengan pendekatan Kontekstual merupakan suatu alternatif pendekatan yang berupaya meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa agar terus terlatih dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep antara siswa yang memperoleh pembelajaran IPA dengan pendekatan Kontekstual dan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pembelajaran konvensional baik ditinjau secara keseluruhan maupun ditinjau secara kelompok siswa (kelompok atas dan kelompok bawah). Selain itu diungkap pula sikap siswa terhadap pembelajaran IPA dengan pendekatan Kontekstual  Desain penelitian ini adalah pre-test post-test control group design. Penelitian ini dilakukan di SMP pada kelas VIII. Data penelitian dikumpulkan melalui tes . Analisis data dilakukan terhadap rerata gain ternormalisasi antara kedua kelompok sampel dengan menggunakan kesamaan dua rerata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa yang belajar dengan pendekatan Kontekstual lebih baik secara signifikan daripada siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional,.. Selanjutnya analisis data angket sikap siswa memperlihatkan bahwa siswa menunjukan sikap positif terhadap pembelajaran IPA  dengan pendekatan Kontekstual. Kata Kunci: Keterampilan berpikir kritis dan Penguasaan konsep, pendekatan Kontekstual


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 26-46
Author(s):  
Nurhayati Nurhayati ◽  
H. Andi Tanra Tellu ◽  
Amiruddin Hatibe

Faktor utama dalam keberhasilan pembelajaran sains yaitu dituntut untuk memiliki pengetahuan dan kemampuan profesional dalam memilih dan menggunakan metode serta model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dalam menyampaikan materi dengan baik, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran saintifik berbasis metode eksperimen untuk meningkatkan kualitas belajar sains pada materi energy bunyi di kelas IV SD Inpres Perumnas. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas desain Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian dilakukan di SD Inpres Perumnas, dari bulan Januari sampai Maret 2019. Subjek penelitian yaitu 25 siswa, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan tes. Analisis data dilakukan dengan menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas guru dan siswa. Aktivitas siswa pada siklus pertama yaitu 70,45% atau cukup, dan meningkat pada siklus kedua menjadi 89,77% atau sangat baik. Aktivitas guru pada siklus pertama yaitu 70,83% atau baik, dan meningkat menjadi 91,67% atau sangat baik. Daya Serap Klasikal (DSK) siklus I yaitu 57,5% dan pada siklus kedua menjadi 77,5%. Ketuntasan Belajar Klasikal (KBK) dari siklus pertama sebesar 66% meningkat pada siklus kedua menjadi 86%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan ilmiah berdasarkan metode eksperimen dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sains di kelas IV SD Inpres Perumnas.


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 70-76
Author(s):  
Desti Herawati ◽  
Rita Istiana ◽  
Didit Ardianto

Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D) yang bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran Argumentation Real-World Inquiry. Sebuah model pembelajaran yang dirancang dengan adanya sesi argumentasi disetiap tahapannya untuk melatih mahasiswa berargumen tentang isu-isu sosiosaintifik. Penelitian R&D yang dilaksanakan tersusun atas 3 tahapan, yang meliputi Tahap 1 (Perancangan model dan instrumen), Tahap II (Pre-Eksperimen), dan Tahap III (Implementasi Model). Artikel ini mengkaji tentang keterampilan argumentasi mahasiswa yang melaksanakan perkuliahan dengan model Argumentation Real-World Inquiry pada tahap pre-eskperimen. Pre-eksperimen dilaksanakan dengan desain penelitian one group pretest posttest design. Subjek penelitian melibatkan mahasiswa calon guru biologi semester 2 yang mengontrak mata kuliah Pengetahuan Lingkungan. Keterampilan argumentasi mahasiswa dijaring melalui instrumen esai yang mengandung konteks isu sosiosaintifik lingkungan. Hasil penelitian pada tahap uji coba menunjukkan bahwa model pembelajaran Argumentation Real-World Inquiry memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan argumentasinya terhadap isu-isu sosiosaintifik lingkungan, sehingga kualitas argumentasi mahasiswa pun meningkat setelah melaksanakan perkuliahan dengan Argumentation Real-World Inquiry. Dalam pelaksanaan model ini, dosen memiliki penting dalam mengarahkan mahasiswa untuk berargumentasi terhadap isu-isu sosiosaintifik lingkungan. Kebiasaan berargumentasi dalam proses perkuliahan dapat dibangun melalui model pembelajaran yang menekankan mahasiswanya untuk menanggapi isu, mengajukan argumen, serta mencari bukti-bukti pendukung yang valid dan relevan untuk mendukung argumennya.


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 17-25
Author(s):  
Dewi Nurdiyanti ◽  
Anna Permanasari ◽  
Sri Mulyani ◽  
Hernani Hernani

Keterampilan berargumentasi adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh mahasiswa untuk mendukung keterampilan berpikir kritis yang merupakan salah satu keterampilan abad 21. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berargumentasi mahasiswa calon guru kimia pada materi elektrokimia melalui perkuliahan kimia sekolah menggunakan pendekatan writing to teach (WtT) yang dimodifikasi. Penelitian melibatkan 20 orang mahasiswa calon guru kimia semester 5. Data keterampilan berargumentasi diperoleh melalui tes keterampilan berargumentasi sebelum dan sesudah pembelajaran. Data respon mahasiswa terhadap penggunaan pendekatan WtT yang dimodifikasi diperoleh melalui wawancara. Data dianalisis menggunakan uji N-gain untuk menilhat peningkatan keterampilan berargumentasi dan uji t untuk melihat perbedaan keterampilan berargumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berargumentasi mahasiswa meningkat dan mahasiswa menyatakan bahwa kegiatan-kegiatan dalam pendekatan WtT yang dimodifikasi dapat membantu meningkatkan keterampilan berargumentasi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document