Jurnal Plano Buana
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

18
(FIVE YEARS 18)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

2746-2218

2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 20-33
Author(s):  
ILHAM MUHAMMAD
Keyword(s):  

Abstrak Pariwisata merupakan salah satu sektor yang bisa di andalkan dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) suatu wilayah. Kota Tarakan memiliki kondisi geografis kepulauan yang menjadikan kawasan pesisinya berpotensi untuk dijadikan tujuan wisata, yaitu wisata pantai. Kota Tarakan memiliki dua pantai yang menjadi tempat wisata, yaitu Pantai Amal dan Pantai Binalatung. Namun, kondisi pantai kurang terawatt dan kurang ramai pengunjung. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi objek wisata Pantai Binalatung berdasarkan 4 komponen pariwisata, yaitu Attraction (atraksi), Accessibility (aksesibilitas), Amenity (fasilitas), dan Ancillary (pelayanan tambahan). Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada 6 informan melalui teknik purposive sampling, observasi lapangan, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Analisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan teknik analisis data interaktif, meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan Pantai Binalatung sudah memiliki atraksi wisata yang menarik, namun dari komponen aksesibilitas, amenitas, dan pelayanan tambahan terkait kelembagaan pariwisata perlu ditingkatkan kondisinya untuk memperkuat citra objek wisata Pantai Binalatung. Pantai Binalatung berpotensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata unggulan di Kota Tarakan karena keindahan pantai dan keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh laut Binalatung, namun perlu ada peningkatan kualitas aksesibilitas, fasilitas, dan keterlibatan aktif dari para pemangku kepentingan untuk mempromosikan dan mengelola pantai.   Kata Kunci:  Komponen Pariwisata, Pantai Binalatung, Potensi Wisata



2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 48-56
Author(s):  
Linda Dwi Rohmadiani ◽  
Mu'tashim Billah
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan kelemahan kawasan cagar budaya di Kabupaten Sumenep. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan survey instansi. Metode analisis yang digunakan adalah analisis expert judgement serta analisis delineasi software GIS. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima kategori potensi kawasan cagar budaya meliputi sangat berpotensi (Masjid Jamik), berpotensi (Keraton Sumenep), cukup berpotensi (Asta Tinggi), kurang berpotensi (Asta Pangeran Lor dan Wetan, Kota Tua Kalianget), serta sangat kurang berpotensi (Benteng Kalimook dan Asta Panembahan Blingi Sepudi). Zonasi kawasan cagar budaya terbagi atas zona inti (Keraton Sumenep, Masjid Jamiik, dan Asta Tinggi), zona pendukung (Kota Tua Kalianget, Asta Panembahan Blingi Sapudi, serta Asta Pangeran Lor dan Wetan), dan zona penyangga (Benteng Kalimook). Kelemahannya rata-rata berupa atraksi wisata dan fasilitas pendukung.



2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 39-47
Author(s):  
Anisa Miftakhul Jannah ◽  
Ali Rahmat ◽  
Winih Sekaringtyas Ramadhani ◽  
Novia Fitri Istiawati

Sukarame merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kota Bandar Lampung dengan kepadatan penduduk yang tergolong tinggi. Secara administrasi pada tahun 2020, di wilayah Kecamatan Sukarame terdapat 6 kelurahan, 118 RT dan 12 lingkungan berdasarkan data dari kantor Kecamatan Sukarame. Jumlah penduduk di Kecamatan Sukarame yaitu, 66.124 jiwa. Kebutuhan akan tempat tinggal akan meningkat setiap tahunnya, namun tidak dibarengi dengan lahan pemukiman yang tersedia. Terbatasnya lahan pemukiman mendorong terjadinya perubahan penggunaan lahan dan penurunan kualitas lingkungan. Saat ini teknologi penginderaan jauh sudah semakin canggih, sehingga dapat mendeteksi sebaran vegetasi pada suatu wilayah, pola sebaran vegetasi, kerapatan vegetasi serta luas vegetasi. Indeks vegetasi digunakan untuk menggambarkan intensitas tanaman pada suatu wilayah pada citra. Indeks vegetasi yang banyak digunakan adalah NDVI (Normalized Difference Vegetation Index). Jumlah Ground Control Point (GCP) yang digunakan sebanyak 30 titik dengan rincian masing-masing 10 titik wilayah lahan terbuka dengan titik berwarna merah, vegetasi rendah dengan titik berwarna kuning dan vegetasi sedang dengan titik berwarna hijau. Pada tahun 2000 lahan yang memiliki vegetasi masih cukup banyak, namun pada tahun 2020 akibat meningkatnya lahan terbuka menyebabkan berkurangnya jumlah vegetasi. Untuk hasil yang didapat dari groundcek, terdapat beberapa lokasi yang kurang akurat sehingga tingkat keakuratan lokasi pada peta tutupan lahan tahun 2020 sebesar 93,3%.



2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-13
Author(s):  
Widiyanto Widodo

Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan bagian dari bumi yang mengandung air dan mengandung kekayaan alam sehingga harus dilindungi, diatur, dikuasai dan dikelola oleh negara dalam rangka untuk mewujudkan kemakmuran bagi rakyat Tujuan penelitian ini adalah penentuan deliniasi kawasan yang menjadi lokus amatan dan penyajian hasil penentuan sempadan sungai di wilayah Kecamatan Bojonegoro dan Kecamatan Kapas.  Analisis yang dilakukan terkait dengan penentuan sempadan sungai salah satunya menggunakan interpretasi dari hasil profile graph dengan menggunakan data DEM dimana hasilnya sempadan sungai yang ada dikedua kecamatan berbentu U yang paling mendominasi dibanding V. Berdasarkan hasil analisis tipologi sungai maka tingkat resiko bencana banjir Rendah (C2) hingga Sedang (C3)



2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 14-19
Author(s):  
Awani Dilha Merdekawati

The construction of the Yogyakarta International Airport (YIA) in Temon District, Kulon Progo Regency has various impacts, one of which is the growth of the aerotropolis area which causes changes in land use. The conversion of land use, causing any difference in economic valuation. The purpose of this research is to determine the impact of agricultural land conversion through economic value of the Kulon Progo aerotropolis area, with case studies in Palihan, Sindutan, Jangkaran, Kebonrejo and Glagah village. This research uses a non-empirical study method while research approach uses a mixed quantitative and qualitative approach. The analysis used in the form of land use change by digitizing the image (CSTR) of land and geo-referencing overlay in ArcGis, as well as economic valuation analysis. The result shows that changes in economic value have decreased for the use of agricultural and pond fields, while for settlements, the economic value after the construction of YIA has increased.



2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 34-38
Author(s):  
Moch. Shofwan ◽  
Yoga Pratama

Abstrak Kecamatan Muncar merupakan kawasan pesisir yang masuk dalam zona inti pengembangan Kawasan Minapolitan dan memiliki jumlah penduduk terbesar kedua di Kabupaten Banyuwangi, serta merupakan Kawasan Rawan Bencana Tsunami. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi karakterisitik penggunaan lahan dan menganilisis tingkat risiko zona kawasan rawan bencana tsunami serta menganalisis pengaruh kawasan rawan bencana tsunami terhadap penggunaan lahan di Kecamatan Muncar. Metode pengumpulan data menggunakan observasi lapangan dan studi literatur serta menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dengan teknik persentase dan overlay union. Kata Kunci : penggunaan lahan, tsunami, zona rawan tsunami



2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 92-101
Author(s):  
Ni'mah Mahnunah
Keyword(s):  

Globalisasi dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa perekonomian dunia saat ini telah memasuki era ekonomi kreatif, yang memberikan implikasi pada pengembangan konsep kota kreatif dalam perencanaan dan pengembangan kota. Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai kota yang telah dikenal menjadi pusat budaya dan pendidikan didalamnya memiliki sumber daya utama kota kreatif yaitu orang-orang kreatif. Penerapan konsep kota kreatif yang dapat dilihat dari aspek fisik yaitu keberadaan ruang-ruang kreatif yang salah satunya berupa coworking space. Coworking space sebagai wadah dalam menumbuhkan kembangkan kreativitas dan inovasi orang-orang kreatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai – nilai coworking space dalam mendukung konsep kota kreatif  dengan menggunakan studi kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif kualitatif menggunakan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai coworking space di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai lingkungan kerja di sektor kreatif mampu mendorong munculnya komunitas, kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas dapat berkontribusi dalam menghasilkan inovasi dan penciptaan peluang nilai ekonomi. Keberadaan coworking space di kota ini juga memiliki peranan yang signifikan dalam hal menghasilkan orang-orang kreatif atau pekerja kreatif (creative class) sebagai sumber daya utama dalam pengembangan kota kreatif.



2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 102-109
Author(s):  
Bonefansiana Dewi Endang ◽  
Siti Nuurlaily Rukmana

Pantai Torong Besi Kabupaten Manggarai dikembangkan sebagai salah satu daerah tujuan wisata baik untuk nusantara maupun mancanegara karena memiliki daya tarik untuk memikat pengunjung. Objek wisata ini mempunyai keindahan alam seperti pantai dengan pasir putih yang indah dan alam dengan tekstur yang berbukit. Sehingga mempunyai potensi untuk dikembangkan yang sangat besar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasikan karakteristik wilayah kawasan wisata pantai dan untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat terhadap kawasan wisata pantai Torong Besi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, kuisioner, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah wisata pantai Torong Besi sudah layak untuk dijalankan mengingat wisata pantai Torong Besi mempunyai daya tarik untuk menarik minat pengunjung yang terdiri dari beberapa objek Gua Maria, Gereja Tua dan pasir putih. Untuk aksesbilitas menuju Wisata Pantai Torong Besi sudah cukup baik. Namun ada beberapa yang belum memenuhi standar seperti kondisi jalan yang kurang baik, jarak terminal dengan lokasi objek wisata yang terlalu jauh, dan jumlah penujuk jalan yang masih terbatas. Fasilitas di Wisata Alam Pantai Torong Besi sudah memadai. Perlu adanya penambahan terkait jumlah hotel, restoran atau rumah makan di sekitar lokasi Wisata, dan perlunya perbaikan pada fasilitas toilet. Pelayanan tambahan di objek Wisata Alam Pantai Torong Besi belum tersedia, karena pengelolaanya masih bergantung kepada masyarakat. Upaya partisipasi yang dilakukan oleh masyarakat yaitu di dominasi citizen control sebesar 82%.



2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 110-121
Author(s):  
Anak Agung Sagung Alit Widyastuti ◽  
Rizal Dian Pramana

Kota Surabaya sebagai kota metropolitan, tidak meninggalkan penampilannya dalam mempercantik wilayahnya terutama dalam pembangunan sebuah taman di seluruh wilayah. Taman Bungkul mendapatkan penghargaan kategori taman terbaik Se-Asia dari Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) pada tahun 2013. Pemerintah berupaya memperluas pembangunan objek wisata taman. Tercatat berdasarkan data rencana induk pariwisata objek wisata dan lingkungan sebanyak 29 objek tersebar di wilayah Kota Surabaya. Tujuan penelitian adalah mengetahui pola persebaran objek wisata taman dan lingkungan di Kota Surabaya. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik dekskriptif kualitatif dan teknik analisis tetangga terdekat (Nearest Neighbor Analysis) menggunakan software ArcGis 10.2. Karakteristik objek wisata taman dan lingkungan berdasarkan atraksi memiliki ciri khas tersendiri pada setiap objek wisata taman. Fasilitas yang ada didalam maupun diluar objek wisata belum semuanya tersedia. Aksesbilitas menuju objek wisata memadai dan masih ada beberapa objek wisata yang harus dilakukan perbaikan jalan dan penambahan moda transportasi. Pengelolaan objek wisata dikelola oleh Pemerintah Kota Surabaya dan ada juga dari pihak swasta. Pola persebaran di setiap wilayah Surabaya Pusat, Utara, Selatan, Barat dan Timur seragam (Dispersed), sedangkan pola persebaran se Surabaya pola persebaran mengelompok (Cluster).



2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 78-91
Author(s):  
Andreta Delamartha ◽  
Galing Yudana ◽  
Erma Fitria Rini

Abstrak Pariwisata merupakan sebuah kegiatan dalam rangka memberikan kepuasan atau hiburan terhadap seseorang dan memiliki sifat sementara. Terdapat 5 komponen penting dalam pariwisata atau biasa disebut 5A’s tourism, salah satunya adalah Aksesibilitas. Aksesibilitas wisata merupakan segala macam kemudahan yang dapat dirasakan oleh wisatawan dalam melakukan pergerakan/ perpindahan tempat saat perjalanan wisata. Aksesibilitas wisata meliputi 5 hal yaitu Sarana penunjang pariwisata, Prasarana penunjang pariwisata, Informasi mengenai obyek wisata, Waktu, dan Managemen aksesibilitas wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan aksesibilitas wisata dalam mengintegrasikan obyek wisata dengan studi kasus di Kabupaten Karanganyar bagian timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan teknik skoring menggunakan Skala Likert. Teknik pengumpulan data dilakukan secara primer dan sekunder melalui survei kuisioner, observasi lapangan, studi literatur, dan studi dokumen dari dinas terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan aksesibilitas wisata di Kabupaten Karanganyar bagian timur dalam mengintegrasikan obyek wisata memiliki tingkat kesiapan yang sedang dengan perolehan skor sebesar 11,06.



Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document