Jurnal Borneo Cendekia
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

126
(FIVE YEARS 68)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By STIKES Borneo Cendekia Medika

2549-1822

2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 64-66
Author(s):  
Dwi Suprapti

Tersedak   merupakan   keadaan   gawat   napas   yang   masih   sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Menurut data, angka kematian yang disebabkan oleh obstruksi jalan napas khususnya tersedak masih tinggi di kalangan bayi. Riset yang dilakukan oleh Dr.Gary Smith di Nationwide Children’s Hospital menjelaskan bahwa dalam satu dekade terdapat 34 anak dibawah 1 tahun di Amerika dibawa ke IGD karena tersedak makanan dan ASI. Bahaya dari tersedak bila tidak tahu tanda-tanda dari tersedak dan tidak dengan segera dilakukan penanganan dini dapat menyebabkan kesulitan bernapas, kebiruan dan hilang kesadaran. Oleh karena itu, mengetahui tanda- tanda tersedak seperti batuk tanpa suara, kebiruan, ketidakmampuan untuk berbicara atau bernapas. Selain itu, bila ditemukan tanda-tanda penyumbatan ringan dan korban dapat batuk, jangan menghalangi proses batuk dan usaha bernapas spontan dari korban. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada hari Rabu, 10 Januari 2018 pukul 10.00 WIB. Sasaran dari kegiatan ini yaitu ibu-ibu di desa Pangkalan Tiga. Metode yang digunakan pada penyuluhan mengenai penanganan tersedak adalah ceramah dan tanya jawab. Agar kedepannya penyuluhan seperti ini dilakukan secara rutin mengenai bantuan hidup dasar sehingga masyarakat dapat melakukan pertolongan segera ketika menghadapi masalah.Kata kunci      : Tersedak, Penanganan, Bayi


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 70-73
Author(s):  
Lieni Lestari

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis, karena pada usia tersebut seorang anak rentan terhadap masalah kesehatan. Selain rentan terhadap masalah kesehatan, anak usia sekolah juga berada pada kondisi yang sangat peka terhadap stimulus sehingga mudah dibimbing, diarahkan, dan ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, termasuk kebiasaan berprilaku hidup bersih dan sehat. Pada umumnya, anak-anak seusia ini juga memiliki sifat selalu ingin menyampaikan apa yang di terima dan diketahuinya dari orang lain. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.Sasaran strategis dari kegiatan ini adalah pelajar SDN 3 Sidorejo, pelajar SDN 3 Sidorejo dianggap strategis karena pada usia ini adalah usia yang masih belum memiliki pengetahuan yang baik tentang PHBS serta sering terpapar dengan makanan dan jajanan yang kurang sehat. Metode dalam kegiatan pengabdian ini yaitu melakukan penyuluhan dengan materi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat menggunakan LCD, kemudian dilanjutkan demonstrasi dan tanya jawab. Saat penyuluhan anak-anak mendengarkan pemaparan materi dengan tertib. Setelah penjelasan materi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat tim penyuluh melakukan sesi tanya jawab singkat sebagai bentuk evaluasi kegiatan. Kemudian kegiatan ditutup oleh wali kelas 5 SDN 3 Sidorejo.Kata kunci      : PHBS, Kesehatan, Pelajar


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 171-174
Author(s):  
Angela Ditauli Lubis

Jumlah penderita kanker serviks di Indonesia semakin tinggi. Promosi kesehatan dan deteksi dini menjadi prioritas untuk mencegah dan menangani penyakit. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, tiap tahun sekitar 15.000 kasus kanker serviks (leher rahim) ditemukan di Indonesia. Indonesia menjadi negara dengan jumlah kasus kanker serviks tertinggi di dunia. Kanker serviks ditandai dengan tumbuhnya sel-sel tidak normal pada leher rahim. Diperkirakan 90 persen kanker leher rahim disebabkan human papillomavirus (HPV). Insiden kanker serviks sebenarnya dapat ditekan dengan melakukan upaya pencegahan primer seperti meningkatkan atau intensifikasi kegiatan penyuluhan kepada masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat, menghindari faktor risiko terkena kanker, melakukan immunisasi dengan vaksin HPV dan diikuti dengan deteksi dini kanker serviks tersebut melalui pemeriksaan pap smear atau IVA (inspeksi visual dengan menggunakan asam acetat).  Saat ini cakupan “screening” deteksi dini kanker serviks di Indonesia melalui pap smear dan IVA masih sangat rendah (sekitar 5%), padahal cakupan “screening” yang efektif dalam menurunkan angka kesakitan dan angka kematian karena kanker serviks adalah 85 %. Sasaran dalam kegiatan penyuluhan ini adalah seluruh perempuan yang telah menikah di Desa Pangkalan Lada. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dan pemeriksaan IVA gratis. Kegiatan pemeriksaan IVA Test pada wanita usia subur di desa Pangkalan Lada berjalan dengan baik. Antusias dari para peserta cukup baik. Jumlah peserta yang mengikuti pemeriksaan IVA sebanyak 45 orang. Berdasarkan hasil pemeriksaan IVA yang dilakukan pada wanita usia subur di desa Pangkalan Lada, dari 40 peserta yang dilakukan pemeriksaan 10 diantaranya mengalami erosi dan 5 orang diberikan tutul albothyl dan selanjutnya disarankan untuk melakukan pap smear. Pemeriksaan IVA Test tujuan kegiatan ini adalah untuk mendeteksi dini kanker leher rahim pada wanita usia subur. Agar kegiatan pemeriksaan seperti ini dapat dilakukan secara rutin sehingga derajat kesehatan warga khususnya pada wanita-wanita di desa ini dapat meningkat dan terpantau. Kata kunci      : IVA Test, Wanita Usia Subur


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 240-247
Author(s):  
Kresna Latafodes Wicaksana ◽  
Riky Riky ◽  
Nur Aini Hidayah Khasanah

Data WHO (World Health Organization) Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai negara perokok terbanyak. Rokok adalah hasil olahan tembakau dan dalam sebatang rokok mengandung 4000 bahan kimia yang sangat berbahaya dan tiga kandungan rokok yang paling berbahaya adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida. Paparan asap rokok terus menerus menimbulkan berbagai penyakit seperti kerusakan fungsi hati. Hati merupakan organ penting yang berfungsi untuk melakukan proses metabolisme dan detoksifikasi. Kerusakan hati dapat diketahui dengan meningkatnya kadar SGPT dalam aliran darah. SGPT merupakan enzim yang banyak ditemukan pada sel hati serta efektif untuk mendiagnosis destruksi hepatoseluler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar SGPT perokok aktif pada usia 17 - 25 tahun dengan lama merokok <10 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian Croos Sectional. Tekhnik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan 11 sampel memiliki kadar SGPT yang normal termasuk perokok ringan – sedang dan 4 sampel yang mengalami peningkatan kadar SGPT yang termasuk kedalam kategori perokok berat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan gambaran kadar SGPT perokok aktif pada usia 17 – 25 tahun dengan lama merokok <10 tahun bahwa perokok aktif dalam kategori ringan hingga sedang berada dalam batas normal, sedangkan perokok aktif kategori berat mengalami peningkatan kadar SGPT.Kata Kunci : kadar SGPT, perokok aktif, usia 17 – 25 tahun, lama merokok < 10 tahun 


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 118-124
Author(s):  
Misfa Setiyawati ◽  
Nur Aini Hidayah K ◽  
Riky Riky
Keyword(s):  

Trigliserida merupakan lemak netral dengan fungsi utama sebagai zat energi. Peningkatan kadar trigliserida dalam darah dapat meningkatkan resiko beberapa penyakit seperti jantung koroner dan stroke. Faktor yang mempengaruhi  kadar trigliserida antara lain umur, konsumsi makanan berlemak, aktivitas fisik seperti olahraga, konsumsi rokok dan pola tidur.  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kadar trigliserida pada supir bus di Pangkalan Bun dengan jumlah responden sebanyak 32 orang. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan teknik  total sampling. Metode pemeriksaan kadar trigliserida yang digunakan adalah metode Enzimatis kolorimetri (GPO-PAP). Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif dalam bentuk tabel dan gambar. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki kadar trigliserida tinggi sebanyak 26 responden (81%) dan hanya sebagian kecil responden sebanyak 6 responden (19%) memiliki kadar trigliserida normal.Kata Kunci : Trigliserida, Supir Bus


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 125-132
Author(s):  
Rena Agustina ◽  
Iqlila Romaidha ◽  
Nur Aini Hidayah Khasanah
Keyword(s):  

Hemoglobin merupakan protein yang kaya akan zat besi yang terdapat di sel darah merah yang berfungsi menstranspor oksigen keseluruh tubuh. Faktor yang dapat mempengaruhi kurangnya kadar hemoglobin pada manusia diantaranya adalah kurang tidur pada malam hari, hal ini dapat menyebabkan produksi sel darah merah berkurang. Sedangkan faktor lain yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin adalah perokok dengan kategori berat, hal ini di karenakan karbon monoksida mempunyai afinitas yang kuat terhadap hemoglobin sehingga oksigen yang seharusnya berikatan dengan hemoglobin menjadi rendah. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar hemoglobin pada supir bus berdasarkan durasi tidur di Pangkalan Bun.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Metode yang digunakan dalam pemeriksaan ini menggunakan metode Cyanmethemoglobin, kelebihan metode ini  karna pemeriksaannya akurat dan reagen serta alat untuk mengukur kadar hemoglobin dapat dikontrol dengan larutan standar yang stabil. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian Croos Sectional. Pengolahan data menggunakan software SPSS versi 20. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan kadar hemoglobin dari 32 responden untuk kadar hemoglobin normal pada supir sebanyak 14 responden, kadar hemoglobin rendah rendah sebanyak 13 responden dan kadar hemoglobin tingi sebanyak 5 resonden.Supir bus yang memiliki kadar hemoglobin dengan durasi tidur ≤ 7 jam sebagian besar 15 (21,87 %) memiliki kadar hemoglobin normall.Kata Kunci : Hemoglobin, Supir Bus, Durasi Tidur, Cross Sectional


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 123-130
Author(s):  
Bella Patria Pratiwi ◽  
Poppy Dwi Citra Jaluri ◽  
Yogie Irawan

Swamedikasi merupakan salah satu bagian dari perawatan diri. Swamedikasi diartikan dengan memilih dan menggunakan obat-obatan oleh seorang individu untuk mengobati penyakit yang diderita atau mengurangi gejala tanpa pengawasan medis. Swamedikasi biasanya dilakukan untuk mengobati gejala-gejala penyakit ringan seperti diare, pusing, maag, batuk dan lain-lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan swamedikasi, rasionalitas penggunaan obat dan hubungan antara usia, pekerjaan, jenis kelamin, pendidikan terakhir dengan tingkat pengetahuan swamedikasi. Penelitian ini menggunakan metode survei cross sectional dengan sampel penelitian pada pasien diare yang akan melakukan swamedikasi sebanyak 207 responden dari tiga apotek yang berada di Kelurahan Mendawai Pangkalan Bun. Responden berusia 18-59 tahun dan dipilih dengan metode purposive sampling. Pengambilan data dilakukan melalui pengisian kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data dianalisis dengan uji Chi-square menggunakan Statistical Product and Servicer Solution (SPSS) versi 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan swamedikasi pasien 40,1% tergolong baik, 56,5% tergolong sedang, dan 3,4% tergolong buruk. Rasionalitas penggunaan obat 63% rasional dan 37% tidak rasional. Berdasarkan hasil uji Chi-square, tingkat pengetahuan swamedikasi dipengaruhi faktor demografi yaitu usia dengan nilai (0,016), pendidikan terakhir dengan nilai (0,000), dan pekerjaan dengan nilai (0,000). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa mayoritas tingkat pengetahuan swamedikasi terdapat pengaruh hubungan terhadap faktor demografi yaitu pada faktor usia, pendidikan terakhir dan pekerjaan. Kata Kunci: Swamedikasi, Apotek, Pengetahuan, Rasionalitas penggunaan obat, Pangkalan Bun


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 212-229
Author(s):  
Resky Apriulendari.A. Hamid ◽  
Ni Wayan Rahayu Ningtyas ◽  
Rukmini Syahleman

Latar belakang : Diabetes merupakan penyakit dimana kondisi kadar gula di dalam darah melebihi nilai normal. Perubahan jadwal tidur membuat kualitas tidur tidak optimal. Semakin tinggi melakukan aktivitas semakin rendah kadar gula darah.Tujuan : Untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dan aktivitas fisik dengan kadar gula darah pasien diabetes mellitus tipe II di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan BunMetode Penelitian : Kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif korelasi, desain cross sectional. Sampel 101 orang, teknik purposive sampling, uji analisis korelasi pearson product moment.Hasil dan Analisis: Jenis kelamin perempuan 59 orang, usia 50-59 tahun 42 orang, pekerjaan swasta 48 orang, pendidikan SD 50 orang, kualitas tidur buruk 98 orang, aktivitas fisik ringan 50 orang, kadar gula darah tinggi 71 orang. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan kualitas tidur dengan kadar gula darah nilai p value = 0,027, terdapat hubungan aktivitas fisik dengan kadar gula darah nilai p value = 0,049.Kesimpulan : Sebagian besar jenis kelamin perempuan, hampir separuh responden usia 50-59 tahun, hampir separuh responden pekerjaan swasta, hampir separuh responden pendidikan SD, hampir semuanya kualitas tidur buruk, hampir setengahnya aktivitas fisik ringan, sebagian besar responden kadar gula darah tinggi. Terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan kadar gula darah pasien diabetes mellitus tipe II di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kadar gula darah pasien diabetes mellitus tipe II di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Kata Kunci : Kualitas Tidur, Aktivitas Fisik, Diabetes Mellitus


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 16-30
Author(s):  
Alem Habibi ◽  
Wahyudi Qorahman ◽  
Rastia Ningsih ◽  
Rukmini Syahleman
Keyword(s):  

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi pada saat ini internet tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi namun juga hal-hal yang bersifat hiburan (entertainment), salah satu hiburan internet adalah game. Game online merupakan permainan yang berbasis elektronik dan visual dapat dimainkan oleh banyak pemain dalam satu waktu yang memanfaatkan jaringan internet sebagai medianya. Bermain game online secara berlebihan dapat mengakibatkan kurangnya waktu tidur, pola tidur yang dapat berakibat pada terganggunya kesehatan. Fenomena game online juga dapat menyebabkan remaja menjadi kecanduan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan kebiasaan bermain game online dengan kualitas tidur remaja pada kelas XI di SMKN 1 Seruyan Tengah.Desain dalam penelitian ini adalah Cross-Sectional. Populasi seluruh remaja kelas XI di SMKN 1 Seruyan Tengah adalah 55 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar angket dengan pengolahan data editing, coding, scoring, tabulasi, dan analisis data menggunakan uji korelasi rank spearman.Hasil penelitian terhadap 55 responden yang terbiasa bermain game online selalu 27 (49,1%), dan hampir semua responden dengan kualitas tidur buruk sebanyak 36 (65,5%). Berdasarkan uji statistik rank Spearman ditemukan bahwa angka signifikan atau nilai probabilitas (0,000) jauh lebih rendah dari signifikansi standar 0,05 atau (p < α). H1 diterima, artinya di SMKN 1 Seruyan Tengah ada hubungan antara kebiasaan bermain game online dengan kualitas tidur remaja pada kelas XI di SMKN 1 Seruyan Tengah.Kata kunci : bermain, remaja, game online, kualitas tidur


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 67-69
Author(s):  
Isnina Isnina

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita karena pada masa ini pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Agar anak dapat mencapai pertumbuhan yang optimal, maka diperlukan suatu bentuk perawatan yang lebih intensif diantaranya berupa sentuhan dan stimulasi yang terus-menerus. Salah satunya adalah dengan pemberian massage. Massage merupakan upaya pemenuhan kebutuhan anak baik secara fisik, kasih sayang serta stimulasi mental. Tanpa disadari ketika memandikan bayi, mengeringkan tubuhnya dengan menggosok punggungnya, atau bermain-main dengan cara memijat kakinya, sebenarnya banyak rangsangan yang dilakukan padanya. Dari sini akan diketahui pijatan mana yang menyenangkan bagi bayi dan mana yang tidak disukainya. Lama-lama kita akan menjadi lebih terampil dan percaya diri dalam mengurus bayi.Sasaran dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah ibu-ibu kader posyandu balita di desa Pangkalan Tiga. Metode dalam kegiatan pengabdian ini yaitu menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi. Hasil dari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat Pijat Bayi pada ibu-ibu kader di desa Pangkalan Tiga ini dapat dilihat dari indikator ketercapaian tujuan, yaitu setelah mendapatkan penyuluhan pijat bayi masyarakat memahami manfaat dan teknik pijat bayi yang telah diajarkan. Ibu-ibu kader sangat antusias dan dapat melakukan penijatan bayi guna meningkatkan kesehatan bayinya. Kata kunci      : Pijat Bayi


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document