Jurnal Riset Kebidanan Indonesia
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

64
(FIVE YEARS 41)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah Aisyiyah

2615-5621, 2407-4985

2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 100-106
Author(s):  
Winda Agustina ◽  
Hasanah Pratiwi Harahap

Latar belakang: Pijat bayi memiliki banyak manfaat, bukan hanya membuat bayi tidur lebih nyenyak tetapi dapat juga meningkatkan produksi ASI dimana dengan meningkatnya produksi ASI, nutrisi dan proses menyusu juga berlangsung lebih baik daripada bayi yang tidak mendapatkan pijat bayi. Tujuan Penelitian: mengetahui perbandingan waktu tidur dan frekuensi menyusu pada bayi usia 3-12 bulan yang endapatkan pijat bayi. Metode: Rancangan penelitian pre eksperimental design dengan desain pretest-posttest design. Populasinya ibu yang memiliki bayi 3-12 bulan di Desa Afdeling III Bukit Kec. Birem Bayeun Kab. Aceh Timur  sebanyak 15 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total population. Instrumen yang digunakan untuk mengukur waktu tidur dan frekueni menyusu menggunakan lembar checklist. Data dianalisis dengan uji dependent sample t-test. Hasil: nilai rata-rata untuk X1 (Waktu Tidur Sebelum Pijat Bayi) = 10.53 jam (11 jam) dan untuk X2 (Waktu Tidur Sesudah Pijat Bayi) = 12.07 jam (12 jam), serta varian untuk S21 = 0,274 dan varian untuk S22 = 0,316, serta nilai rata-rata untuk X1 (Frekuensi Menyusu Sebelum Pijat Bayi) = 8.13 kali/hari (8 kali/hari) dan untuk X2 (Frekuensi Menyusu Sesudah Pijat Bayi) = 9.40 kali/hari (9 kali/hari), serta varian untuk S21 = 0,413 dan varian untuk S22 = 0,335. Simpulan: Ada perbedaan waktu tidur sebelum dan sesudah pijat bayi dan ada perbedaan frekuensi menyusu sebelum dan sesudah pijat bayi


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 89-94
Author(s):  
Legina Anggraeni ◽  
Dinni Randayani Lubis

Latar belakang: Dalam menjalani proses belajar, banyak orang yang beranggapan bahwa untuk meraih prestasi yang baik harus memiliki kecerdasan intelektual (Intelligence Quotient/IQ) yang tinggi. Namun, kenyataannya kecerdasan intelektual bukan satu-satunya keberhasilam dalam mengukur prestasi akademik seseorang. Kecerdasan intelektual yang tinggi seyogyanya  harus diimbangi dengan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dengan indeks prestasi mahasiswa program studi kebidanan. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan studi cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 48 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengisian kuesioner dan data indeks prestasi mahasiswa program studi kebidanan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September tahun 2020. Data dianalisis menggunakan uji chi-square Hasil: hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan p-value 0,001 dan OR 12,000 dan kecerdasan spiritual  dengan p-value 0,0001 dan OR 21,111. Simpulan: Ada hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dengan indeks prestasi mahasiswa program studi kebidanan.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 59-70
Author(s):  
Litri Artiani ◽  
Sri Ratna Ningsih ◽  
Andari Wuri Astuti
Keyword(s):  

Latar belakang: Kelahiran Prematur merupakan salah satu faktor risiko yang berkontribusi terhadap kematian bayi. Penyebab kematian neonatal yang paling umum adalah Prematuritas dan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) dan Tujuan penelitian: Untuk mengetahui efektivitas perawatan kanguru pada bayi prematur. Metode: Scoping review ini dilakukan dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi, termasuk melakukan penilaian kritis, ekstraksi data, menganalisis dan melaporkan hasil. Hasil: Ada empat tema yang diambil yaitu perawatan kangguru karena mudah dalam pelaksanaannya, manfaatnya bagi fisik bayi, manfaat bagi orang tua bayi, dan manfaat dalam proses menyusui bayi. Simpulan: Penerapan perawatan kanguru pada bayi prematur memberikan manfaat bagi bayi, terutama fisiknya.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 95-99
Author(s):  
Dwi Khalisa Putri
Keyword(s):  

Latar Belakang: WHO memberikan definisi sehat yaitu sempurna baik fisik, mental maupun sosial. Sehingga langkah upaya penanganan Covid-19, idealnya tidak hanya melakukan penanganan pada kesehatan fisik saja melainkan mental dan sosial. Salah satu faktor dari kesehatan mental adalah kecemasan. Penyebab dari kecemasan ini diantaranya karena aspek perilaku, kognitif, mental dan sosial. Aspek kognitif salah satu cirinya susah konsentrasi, terhambat dalam pemikiran, khawatir dan bingung. Hal-hal tersebut dapat terjadi bisa dikarenakan seseorang memiliki pengetahuan yang baik atau bahkan kurang terhadap sesuatu, misalnya tentang pandemic Covid-19 saat ini. Tujuan penelitian: mengetahui Tingkat pengetahuan dan kecemasan orang tua terkait kesehatan anak dalam menghadapi pandemi covid 19. Metode: Desain penelitian ini kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan Total Sampling dengan jumlah 36 responden. Intrumen penelitian kuantitatif dengan kuesioner. Analisis data kuantitatif menggunakan regresi linier. Hasil: Analisis menunjukan responden yang memiliki pengetahuan baik sebesar 55.6% dan pada tabel 3 responden yang memiliki kecemasan dengan level berat yaitu 2,8%. Simpulan: Tidak ada hubungan antara pengetahuan dan kecemasan orang tua terkait kesehatan anak dalam menghadapi pandemi covid 19.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 44-58
Author(s):  
Silvia Rizki Syah Putri ◽  
Cesa Septiana Pratiwi ◽  
Herlin Fitriani Kurniawati ◽  
Luluk Rosida

World Health Organization (WHO) menyebut coronavirus disease yang ditemukan pertama kali di Wuhan dengan novel coronavirus 2019 (2019-nCoV) yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir juga merupakan sasaran yang rentan terhadap infeksi Covid-19 (Kemenkes RI, 2020).Tujuan dari Rapid Review ini adalah untuk mengetahui ibu hamil, bersalin dan nifas yang terkonfirmasi Covid-19.Dari 12 Artikel yang didapatkan ibu hamil, bersalin dan nifas terkonfirmasi  Covid-19 dilihat dari aspek biologi, aspek psikologi dan aspek sosial. Tetapi masih diperlukan untuk mengivestigasi mendalam terkait pengalaman ibu hamil, bersalin dan nifas terkonfirmasi Covid-19.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 34-43
Author(s):  
Dyah Ayu Fitriani ◽  
Adari Wuri Astuti ◽  
Fitria Siswi Utami
Keyword(s):  

Latar belakang: Dua tahun pertama kehidupan manusia merupakan masa emas untuk membentuk fondasi pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan dalam jangka panjang, sehingga sangat penting untuk memastikan bahwa anak usia 0-2 tahun mendapatkan nutrisi yang optimal. Upaya yang lebih mudah dan lebih murah untuk mencapainya adalah dengan memberdayakan ibu dalam pemberian ASI Eksklusif dan terus memberikan ASI hingga 2 tahun, serta makanan pendamping yang berkualitas. Tujuan penelitian: Mereview evidence terkait dukungan tenaga kesehatan pada ibu dalam keberhasilan ASI Eksklusif. Metode: Scoping review ini menggunakan framework dari Arksey dan O’Malley. Hasil: Berdasarkan 8 artikel terseleksi, diperoleh 3 artikel dengan  grade A dan 5 artikel dengan grade B, 1 artikel dari negara berkembang dan 7 artikel dari negara maju. Tiga tema muncul sebagai hasil dari scoping review yaitu jenis dukungan tenaga kesehatan, Respon ibu terhadap dukungan tenaga kesehatan, dan manfaat dukungan tenaga kesehatan dalam keberhasilan ASI Eksklusif. Simpulan: Dari 8 artikel yang ditelaah ditemukan bahwa dukungan tenaga kesehatan adalah salah satu faktor yang terkait dengan pemberian ASI Eksklusif pada ibu yang menyusui. Secara khusus, ibu yang menerima dukungan tenaga kesehatan yang memadai memiliki manfaat dalam meningkatkan kepercayaan diri dan kepuasan ibu serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan ibu dalam ASI Eksklusif.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 71-80
Author(s):  
Yayu Yuliarti ◽  
Nurul Kurniati ◽  
Herlin Fitriani Kurniawati
Keyword(s):  

Latar Belakang: Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram. BBLR terus menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan secara global karena efek jangka pendek dan jangka panjangnya terhadap kesehatan. BBLR bukan hanya penyebab utama kematian prenatal dan penyebab sakit. Penyebab kematian bayi dan neonatal yang paling sering adalah BBLR dan sepsis. Tujuan: Scoping review bertujuan untuk mengkaji bukti faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam merawat bayi berat lahir rendah. Metode: Tinjauan pelingkupan ini menggunakan kerangka kerja Arksey dan O'Malley Identifikasi studi yang relevan dari 2009-2019 menggunakan 4 database. Hasil Scoping review ini terdiri dari 11 artikel dari 394 artikel, ditemukan 2 tema yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Simpulan: Ada 2 faktor yang mempengaruhi ibu dalam merawat bayi BBLR yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi pengetahuan ibu dalam merawat bayi BBLR dan psikologi ibu dengan BBLR. Faktor eksternal ibu meliputi dukungan sosial ibu dalam merawat bayi BBLR dan faktor ekonomi. Faktor internal yang paling mempengaruhi ibu dalam merawat bayi BBLR adalah faktor psikologis ibu, sedangkan faktor eksternal adalah dukungan sosial.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 81-88
Author(s):  
Farida Farida ◽  
Fiti H. Sudiamin.S
Keyword(s):  
P Value ◽  

Latar belakang: Produksi ASI yang sedikit dapat disebabkan oleh kurangnya rangsangan hormon prolaktin dan oksitosin. Kondisi tersebut dialami juga oleh ibu yang melahirkan dengan Sectio Caesaria. Ibu yang mengalami Sectio Caesaria seringkali mengalami masalah dalam menyusui karena kurangnya produksi ASI dan keterlambatan menyusui. Tujuan Penelitian : dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas kombinasi pemberian ekstrak daun katuk dan tekhnik marmet terhadap produktifitas ASI pada ibu post sectio cesarea dirumah sakit Mega Buana Palopo. Metode Penelitian: Metode dan tahapan dalam penelitian ini menggunakan Penelitian jenis quasi eksperimen dengan rancangan yang digunakan adalah post test only design with control group. Penelitian ini menjelaskan bahwa hipotesis mayor peneliti terbukti yang berarti intervensi kombinasi teknik marmet dan ekstrak daun katuk efektif meningkatkan produksi ASI ibu post seksio sesarea. Hasil : Hasil analisis disimpulkan bahwa ada perbedaan kelancaran produksi ASI antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan p value= 0,01 pada pengukuran terakhir sedangkan nilai OR= 2.667 Simpulan : ibu post seksio sesarea yang diberikan intervensi kombinasi teknik marmet dan Ekstrak daun katuk berpeluang 2,6 kali lebih besar produksi ASI nya lancar dibandingan dengan kelompok kontrol.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 24-33
Author(s):  
Nurul Innayah

Latar belakang: Infeksi pada kehamilan menduduki peringkat ke-3 (2,76%) penyebab kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah. Tuberculosis adalah salah satu infeksi yang terjadi pada ibu hamil. Tuberculosis pada kehamilan dapat menimbulkan komplikasi diantaranya Intrauterine Growth Retardation (IUGR), berat badan lahir rendah perinatal dan keparahan lesi di paru maupun infeksi ekstrapulmoner akibat pengobatan yang tidak teratur. Tujuan penelitian: Untuk memperoleh gambaran umum pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Tuberculosis Paru di RSUD Dr. Adyatma,MPH Semarang. Metode: Jenis penelitian bersifat deskriptif menggunakan pendekatan studi kasus Manajemen Kebidanan yang terdiri dari tujuh langkah Varney yaitu: Pengumpulan Data, Interpretasi Data, Identifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial, Kebutuhan Tindakan Segera, Rencana Asuhan dan Pelaksanaan Asuhan, serta pendokumentasian dengan metode SOAP.  Hasil: Hasil dari tindakan sudah teratasi dengan baik, terbukti saat pertama kali datang Ny. W dengan keluhan batuk-batuk tidak kunjung sembuh selama 3 minggu, tidak enak badan, nafsu makan menurun dan demam pada pengkajian ketiga Ny. W mengatakan batuknya membaik, nafsu makan sudah membaik. Ibu dapat menjalani kehamilan dengan normal. Simpulan: Penerapan asuhan kebidanan pada Ny. W dengan Tuberculosis Paru telah sesuai dengan tujuh Langkah Varney meskipun terdapat beberapa kesenjangan antara praktik di lahan dan teori.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 19-23
Author(s):  
Meti Widiya Lestari ◽  
Musliah Musliah ◽  
Santi Yuliastuti

Stagnansi dari peningkatan pelayanan KB diatas disebabkan belum optimalnya konseling sebagai sarana komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pelayanan keluarga berencana. Ada 2 strategi konseling yaitu konseling dengan ABPK (Alat Bantu Pengambilan Keputusan) dan SKB-KB (Strategi konseling berimbang Keluarga Berencana). Dilihat sekilas dari angka cakupan tahun 2018 – 2019 bahwa SKB-KB lebih besar persentasenya dibandingkan konseling ABPK.. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan konseling KB menggunakan alat bantu pengambilan keputusan (ABPK) dan strategi konseling berimbang keluarga berencana (SKB-KB) terhadap cakupan akseptor KB di UPTD Puskesmas Patimuan Kabupaten Cilacap. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gambaran cakupan akseptor KB di UPTD Puskesmas Patimuan Kabupaten Cilacap yang menggunakan konseling ABPK dengan nilai rata-rata sebesar 47.83, nilai median sebesar 44 dan modus sebesar 44 dan gambaran cakupan akseptor KB di UPTD Puskesmas Patimuan Kabupaten Cilacap yang menggunakan konseling SKB-KB dengan nilai rata-rata sebesar 59.58, nilai median sebesar 62.5 dan modus sebesar 40. dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara ABPK dan SKB-KB terhadap cakupan akseptor KB di UPTD Puskesmas Patimuan Kabupaten Cilacap.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document