Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

121
(FIVE YEARS 91)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Stikes Insan Cendekia Husada Bojonegoro

2549-9327, 2407-6309

2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 15-21
Author(s):  
Galia Wardha Alvita ◽  
Noor Faidah ◽  
Fuji Vindias Tutik

ABSTRAK Salah satu masalah metabolisme pada pasien paliatif dengan usia lanjut adalah tidak stabilnya kadar Asam urat hal ini merupakan penyakit degeneratif yang sering memunculkan gejala tidak nyaman berupa nyeri yang dirasakan di seluruh persendian dan mempengaruhi pasien untuk mendapatkan kondisi rileks. Susahnya pasien paliatif untuk mendapatkan kondisi relaksasi merupakan penyebab utama mereka tidak memiliki kualitas tidur dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar asam urat dengan kualitas tidur pada lansia di Desa Dukuhseti. Penelitian ini menggunakan desain korelatif analitik. Teknik sampling menggunakan purposive sampling sebesar 53 lansia. Teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling yaitu lansia berusia 60 tahun keatas dengan memiliki riwayat kadar asam urat tinggi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden yaitu 67,9% memiliki kadar asam urat yang sangat tinggi (>9mg/dl) dan memiliki kualitas tidur yang kurang yaitu sebesar 60,4 %. Untuk uji dengan menggunakan Chi square menunjukkan hasil p-value 0,02 (p-value <0.05). maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kadar asam urat dengan kualitas tidur pada lansia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi umum yang berkaitan dengan kondisi ketidaknyamanan pasien paliatif usia lanjut berupa terganggunya kualitas tidur yang disebabkan oleh ketidakstabilan masalah metabolisme khususnya kadar asam urat yang tinggi. Selain itu, temuan dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan saran bagi penyedia layanan kesehatan setempat supaya labih aktif dalam menemukan penyebab ketidaknyamanan pada pasien paliatif usia lanjut sehingga dapat sebagai acuan dalam perencanaan program untuk peningkatkan pelayanan kesehatan lansia secara efektif  


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 8-14
Author(s):  
Astrida Budiarti ◽  
Margaretha Patri Pal Utami

ABSTRAK Tingkat kesibukan masyarakat membuat masyarakat menyukai sesuatu yang praktis, termasuk dalam pemilihan makanan. Makanan cepat saji sangat mudah di jumpai sehingga banyak orang menyukainya. Disisi lain, kandungan gizi makanan cepat saji yang tidak seimbang akan menimbulkan masalah gizi, dan merupakan faktor risiko berat badan lebih atau obesitas serta berbagai penyakit degeneratif. Perilaku ini tentunya sangat berbahaya jika dimiliki oleh remaja, karena dampak negatifnya akan didapatkan sekarang maupun jangka panjang yang akan menurunkan kualitas kesehatan bangsa. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran konsumsi makanan cepat saji dan kejadian obesitas pada remaja di Surabaya. Metode penelitian ini menggunakan studi Analisis Observasional pendekatan Cross Sectional. Populasi adalah remaja SMP di Surabaya dengan jumlah sampel sebanyak 166 orang. Cara pemilihan sampel dengan probability sampling yaitusecara cluster sampling. Alat pengambilan data adalah menggunakan kuesioner JFIM (Junk Food Intake Measure). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas remaja sebesar 84,3% mengkonsumsi makanan cepat saji dengan frekuensi yang tinggiserta terdapat hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dengan kejadian gizi lebih (p = 0,037). Perlu kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan Puskesmas dalam mengedukasi remaja tentang bahaya mengkonsumsi junkfood dalam frekuensi yang tinggi. Selain itu penting juga untuk memberikan edukasi kepada orang tua agar menyediakan makanan yang sehat dirumah. Peran sekolah juga sangat penting dalam menyediakan kantin sehat, sehingga gerakan masyarakat sehat yang dicanangkan pemerintah bisa terdukung dengan baik.


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 61-66
Author(s):  
Sukarni ◽  
Djoko Priyono ◽  
Mita ◽  
Junaidi ◽  
Usman

ABSTRAK Perawatan luka kaki diabetik neuropati membutuhkan waktu yang lama dalam proses penyembuhannya. Perawatan luka yang telah diberikan kurang maksimal karena area luka selalu mengalami tekanan yang mengakibatkan luka menjadi terhambat untuk perbaikan jaringan. Off-loading  sederhana merupakan intervensi yang dapat membantu mengurangi tekanan pada area luka. Luka yang tidak terjadi penekanan membantu mempercepat penyembuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi percepatan penyembuhan pada luka kaki diabetik neuropati dengan menggunakan metode Off-loading  sederhana. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen dengan desain quasi eksperimen. Total sampel 16 sampel tetapi 7 sampel tidak diintervensi karena tidak melakukan kunjungan kembali dan mengalami infeksi berulang. Perawatan luka menggunakan standar perawatan luka Klinik Kitamura yang ditambahkan dengan Off-loading  sederhana. Luka dievaluasi setelah 4 minggu pengobatan yang meliputi skor luka (MUNGs) dan ukuran luka. Uji yang digunakan  yaitu uji-t berpasangan dan uji Wilcoxon. Hasil Jenis kelamin terbanyak adalah perempuan (88,9%), tidak merokok (88,9%) dan monofilamen sebagian besar tidak normal (55,6%). Usia rata-rata adalah 53,56 tahun, rata-rata GDS 255 mg/dl dan nilai ABI rata-rata 0,95. Uji bivariat Skor luka sebelum dan sesudah intervensi dengan p = 0.05 dan ukuran luka dengan p = 0.11. Penggunaan off-loading  sederhana berpengaruh pada percepatan penyembuhan luka kaki diabetik neuropati.


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 67-71
Author(s):  
Usman ◽  
Cau Kim Jiu ◽  
Wuriani ◽  
Kharisma Pratama ◽  
Tisa Gusmiah ◽  
...  

ABSTRAK Latar Belakang: Angka kejadian diabetes mellitus selalu mengalami peningkatan secara dramatis setiap tahunnya. Salah satu komplikasi yang dapat dialami oleh pasien DM adalah Luka Kaki Diabetik. Angka harapan hidup pasien Luka Kaki Diabetik yang diamputasi adalah 16%. Berbagai resiko lain yang dapat dialami adalah penurunan kualitas hidup bahkan kematian. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas hidup pasien luka kaki diabetik adalah efikasi diri. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan kualitas hidup pasien dengan Luka Kaki Diabetik. Metode: Kuantitatif Korelasional dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 62 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Intstrumen yang digunakan adalah kuesioner efikasi diri dan kualitas hidup. Analisis yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil: Hasil peneltian menunjukkan bahwa jumlah penderita pasien Luka Kaki Diabetik lebih banyak dialami oleh perempuan dan berusia sekitar 45-59 tahun. 51% pasien Luka Kaki Diabetik memiliki efikasi diri yang baik dan 54% memiliki kualitas hidup yang baik. Ada hubungan secara statistic antara efikasi diri dengan kualitas hidup pasien dengan luka kaki diabetik dengan p value 0.002.  Kesimpulan : semakin baik efikasi diri  maka semakin baik juga kualitas hidup pasien dengan luka kaki diabetik


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 35-41
Author(s):  
Irwina Angelia Silvanasari ◽  
Wike Rosalini

ABSTRAK Kebutuhan tidur yang seringkali terabaikan justru merupakan kebutuhan yang penting yang dapat mempengaruhi pemikiran, perilaku, dan kesejahteraan emosional remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan perilaku penggunaan smartphone, gaya hidup, lingkungan fisik dengan kualitas tidur yang buruk pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik: cross sectional. Penelitian dilakukan di STIKES dr.Soebandi Jember. Sampel penelitian ini sebanyak 115 remaja dengan teknik sampling: simple random sampling. Variabel independen yaitu perilaku penggunaan smartphone, gaya hidup, dan lingkungan fisik. Variabel dependen adalah kualitas tidur yang buruk. Penelitian ini mendapatkan hasil yaitu tidak ada perbedaan rata-rata kualitas tidur yang buruk pada remaja dengan perilaku penggunaan smartphone < 2 kali, 2-4 kali, 5-6 kali, dan > 6 kali/hari, tidak ada perbedaan rata-rata kualitas tidur yang buruk antara remaja yang lingkungan fisiknya baik dengan remaja yang lingkungan fisiknya kurang baik, serta ada perbedaan rata-rata kualitas tidur yang buruk antara remaja yang gaya hidupnya baik dengan remaja yang gaya hidupnya kurang baik. Rata-rata kualitas tidur yang buruk pada remaja dengan gaya hidup kurang baik lebih tinggi daripada rata-rata kualitas tidur yang buruk pada remaja dengan gaya hidup baik. Hasil penelitian ini mengindikasikan pentingnya mempertahankan gaya hidup yang sehat dalam kehidupan sehari-hari. Setidaknya dengan mempertahankan gaya hidup yang baik, nilai kualitas tidurnya lebih mendekati batas bawah nilai kualitas tidur yang buruk. Remaja sebaiknya mampu memiliki gaya hidup sehat dengan meminimalkan konsumsi kafein, tidak merokok, serta mengurangi makan berlebih sebelum waktu tidur malam.


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 50-55
Author(s):  
Relita Pebrina ◽  
Wiwit Sepvianti ◽  
Serafica Btari Christiyani Kusumaningrum ◽  
RIfail
Keyword(s):  

ABSTRAK Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah yang kemudian digunakan untuk keperluan transfusi darah. Sebelum pelaksanaan pengambilan darah (aftap), calon donor terlebih dahulu diseleksi untuk mengetahui apakah memenuhi syarat/ kriteria yang ditentukan. Seleksi donor diantaranya adalah pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb). Kadar Hb setiap orang berbeda-beda, hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya minuman yang populer saat ini adalah kopi. Tujuan penelitian ini adalah  mengetahui pengaruh frekuensi minum kopi dengan kadar hemoglobin calon pendonor laki-laki.  Jenis penelitian ini bersifat deskriptif korelational dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 50 responden ditentukan dengan concecutive sampling.  Hasil yang didapat dalam penelitian ini yaitu frekunesi mengkonsumsi kopi responden 4 kali dalam seminggu memiliki kadar Hb normal 40,0%  lebih banyak dari kadar Hb rendah 2,0% dan kadar Hb tinggi 0,0%, sedangkan responden dengan perilaku >4 kali minum kopi dalam seminggu memiliki kadar Hb normal 30,0% lebih banyak dari kadar Hb rendah 4,0% dan kadar Hb tinggi 0,0%. Responden dengan perilaku 6 kali minum kopi dalam seminggu memiliki  kadar Hb normal 20,0% lebih banyak dari kadar Hb rendah 4,0% dan kadar Hb tinggi 0,0%. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh frekuensi konsumsi kopi dengan kadar hemoglobin calon pendonor laki-laki dengan nilai signifikasi 0.000.


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 56-60
Author(s):  
Retno Issroviatiningrum ◽  
Denti Wijaya Kusumaningsih ◽  
Muh. Abdurrouf

ABSTRAK Latar Belakang: PBL merupakan sistem pembelajaran yang dilakukan berkelompok & kolaboratif, terdapat seorang tutor dan skenario sebagai pencetus diskusi. Faktor penting PBL kualitas skenario, kinerja tutor yang berpengaruh terhadap keefektifan diskusi kelompok & berdampak pada pencapaian hasil belajar. Metode: Penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan metode deskriptif korelasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah responden sebanyak 95 responden.   Hasil: Hasil penelitian diperoleh dari 95 responden, sebagian besar memiliki karakteristik jenis kelamin perempuan dengan persentase 86,3%, kualitas skenario dengan kategori cukup baik 63,2%, & keefektifan diskusi dengan kategori baik 51,6%. Pada kualitas skenario dengan keefektifan diskusi p-value 0,000 dengan keeratan hubungan kuat (0,618) serta arah hubungan positif. Kesimpulan dan Saran: Penelitian ini didapatkan ada hubungan kualitas skenario dengan keefektifan diskusi kelompok pada metode belajar PBL di FIK Unissula. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan kualitas skenario yang dinilai cukup oleh mahasiswa perlu diperbaiki atau ditingkatkan dan juga mahasiswa ditingkatkan belajarnya agar diskusi berjalan dengan efektif & dapat mencapai keberhasilan belajar.


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
Satriya Pranata ◽  
Herlina Wulandari

ABSTRAK Latar belakang: penderita diabetes melitus terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Laporan menunjukkan bahwa terapi pijat merupakan terapi komplementer yang digemari di indonesia serta memiliki banyak manfaat. Tujuan: menggali lebih dalam mengenai pengaruh terapi pijat terhadap tingkat kadar glukosa darah pada pasien dengan diabetes melitus. Metode: Pencarian artikel dilakukan menggunakan Science Direct, Medline, Google Search dan Pro Quest untuk menemukan artikel sesuai kriteria inklusi dan ekslusi. Artikel yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan penulis dianalisis, ditentukan level dari evidancenya, diekstraksi kemudian disintesis. Hasil: terapi pijat secara signifikan mampu mengontrol kadar glukosa darah pada pasien anak-anak dengan diabetes melitus P value < 0,0001. Faktor yang mempengaruhi pasien menggunakan pengobatan komplementer adalah gender dengan P value = 0.049, pemasukan rumah tangga P= 0.048 dan frekuensi kontrol gula darah P= 0.036. Swedish massage terbukti efektif memberikan efek penurunan kadar glukosa darah pada anak dengan DM nilai P =0.00. sampel menggunakan pengobatan herbal mencapai 100%. Intervensi mind body 94,2%. 100%. Sampel mempercayai bahwa obat herbal dapat menurunkan kadar glukosa darah dan dapat mengatasi gejala DM 35,7%. Terdapat signifikansi kadar glukosa darah dan laktat sebelum dan sesudah pijat dengan nilai P<0.05. Terdapat penurunan level ansietas dan glukosa darah sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pijat dengan nilai P 0.00. Kesimpulan: terapi pijat merupakan terapi komplementer yang digemari. Hasil penelitian belum dapat digeneralisasi. Perlu dilakukan penelitian lanjutan


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 72-78
Author(s):  
Ni Wayan Manik Parwati ◽  
Idah Ayu Wulandari ◽  
Putu Ayu Ratna Darmayanti
Keyword(s):  

ABSTRAK Tatanan hidup baru selama pandemi COVID-19 juga berdampak pada pelayanan kesehatan untuk balita terutama dalam hal pemantauan deteksi dini tumbuh kembang balita. Pemanfaatan buku KIA sebagai deteksi dini tumbuh kembang balita menjadi hal yang harus diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan persepsi ibu balita tentang pemanfaatan buku KIA. Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini 124 responden di kota Denpasar menggunakan analisis uji Chi Square. Hasil Penelitian menunjukkan karakteristik umur responden paling banyak umur 26-30 tahun (36,3%), jumlah anak 1 (42,8%), pendidikan menengah (52,4%) dan tidak bekerja (33,1%). Sebagian besar responden memiliki persepsi yang positif (77.4%) serta mampu memanfaatkan buku KIA sebagai deteksi dini tumbuh kembang balita dengan baik (74,2%). Terdapat hubungan antara karakteritik umur (p=0,075) jumlah anak (p<0,001), pendidikan (p=0,001) dan persepsi (p=0,02) dengan pemanfaatan buku KIA, sedangkan karakteristik pekerjaan ibu tidak berhubungan dengan pemanfaatan buku KIA sebagai deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan (p=0,131). Ibu yang memiliki balita diharapkan menggunakan buku KIA dengan optimal sebagai deteksi dini tumbuh kembang balita agar kedepannya perkembangan anak tidak terhambat.


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 22-26
Author(s):  
Diah Novita ◽  
Nursama Heru Apriantoro

ABSTRAK Penelitian ini di latar belakangi oleh penyakit keganasan yaitu kanker ovarium yang merupakan kanker ginekologis terbanyak kedua yang diderita dan seringkali baru ditemukan ketika sudah stadium lanjut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan prosedur penyinaran radioterapi menggunakan teknik IMRT (Intensity Modulated Radiation Therapy) di Instalasi Radioterapi Rumah Sakit X yang merupakan salah satu modalitas pengobatan kanker ovarium. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan satu sampel primer pada kasus kanker ovarium yang menggunakan teknik IMRT (Intensity Modulated Radiation Therapy), sampel ini diambil dari seluruh populasi kanker ovarium di Instalasi Radioterapi Rumah Sakit X. Instrumen penelitian yang digunakan berupa studi kepustakaan, observasi langsung, wawancara serta dokumentasi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2021 di Instalasi Radioterapi Rumah Sakit X. Hasil yang dapat disimpulkan pada penelitian ini adalah prosedur penatalaksanaan radioterapi untuk kasus kanker ovarium menggunakan teknik IMRT (Intensity Modulated Radiation Therapy) di Instalasi Radioterapi Rumah Sakit X meliputi beberapa prosedur yaitu: administrasi dengan membawa dokumen penunjang seperti hasil CT Scan/MRI/Bone Scan/USG, kemudian pasien melakukan konsultasi dengan dokter onkologi radiasi, melakukan persiapan-persiapan pasien, persiapan alat dan bahan, scanning di CT Simulator, proses perencanaan radiasi yang dilakukan di Treatment Planning System (TPS), proses verifikasi menggunakan alat verifikasi yaitu Electronic Portal Imaging Device (EPID) dan yang terakhir adalah penyinaran radiasi di ruang penyinaran dengan menggunakan pesawat radioterapi Linear Accelerator (LINAC) Elekta Synergy Platform.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document