Edukid
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

60
(FIVE YEARS 12)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

1693-5284

Edukid ◽  
2020 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 50-64
Author(s):  
Ghina Salamatu Sadiah ◽  
Nur Faizah Romadhona ◽  
Asep Deni Gustiana

Abstrak: Penelitian ini dilatar belakangi oleh situasi dilapangan, dimana layanan kesehatan dan gizi dalam penyelenggaraan Paud Holistik Integratif ini masih jarang diterapkan di setiap lembaga pendidikan anak usia dini, sehingga kebutuhan esensial anak khususnya dalam aspek kesehatan dan gizi belum terpenuhi secara optimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan layanan kesehatan dan gizi dalam penyelenggaraan Paud Holistik Integratif di TK Alam Pelopor Rancaekek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan, wawancara dan studi dokumentasi, dengan narasumber dari kepala sekolah, dua guru dan satu orangtua murid. Analisis data menggunakan analisis data tematik.  Hasil Penelitian menunjukan : pertama perencanaaan pelaksanaan layanan kesehatan dan gizi di TK Alam Pelopor Rancaekek dimulai dengan membuat pedoman pelaksanaan program layanan Holistik Integratif yang didalamnya mencangkup pelaksanaan layanan kesehatan dan gizi, rangsangan pendidikan, pembinaan moral-emosional, pengasuhan dan keamanan. Kedua,  pelaksanaan layanan kesehatan dan gizi di TK Alam Pelopor dilaksanakan dengan menyesuaikan dana operasional yang ada di sekolah. Bentuk layanannya terdiri dari pemeriksaan kesehatan secara rutin oleh petugas kesehatan setempat maupun oleh gurunya sendiri, pemberian makanan tambahan bagi peserta didik, dan pembiasaan hidup sehat di kalangan peserta didik. Melalui pemberian layanan tersebut dapat meminimalisir permasalahan kesehatan dan gizi yang biasa terjadi pada anak, sehingga tingkat kesakitan anak dapat berkurang. Ketiga, evaluasi layanan kesehatan dan gizi yang telah dilaksanakan di TK Alam Pelopor Rancaekek dilakukan berdasarkan indikator pencapaian yang telah dibuat dari pedoman pelaksanaan program Holistik Integratif. Kata Kunci: Layanan kesehatan dan gizi, penerapan Paud Holistik Integratif.  Abstract: This research is motivated by the situation in the field, where health and nutrition services in the implementation of Integrative Holistic Paud are still rarely applied in every early childhood education institution, so that the essential needs of children, especially in aspects of health and nutrition have not been optimally fulfilled. The purpose of this study was to determine the application of health and nutrition services in the implementation of Integrative Holistic Paud at TK Pelopor Rancaekek. This research uses a qualitative approach with a case study research design. Data collection techniques using, interviews and documentation study, with speakers from the principal, two teachers and one parent of students. Data analysis uses thematic data analysis. The results of the study show: first the planning of the implementation of health and nutrition services in Alam Pelopor Rancaekek Kindergarten begins by making guidelines for the implementation of the Integrative Holistic service program which includes health and nutrition service implementation, education stimulation, moral-emotional development, care and security. Second, the implementation of health and nutrition services at Alam Pelopor Kindergarten is carried out by adjusting the operational funds available at the school. The form of service consists of routine health checks by local health workers and by the teacher himself, providing additional food for students, and the habit of healthy living among students. Through the provision of these services can minimize health and nutrition problems that commonly occur in children, so that the level of child pain can be reduced. Third, evaluation of health and nutrition services that have been carried out at Alam Pelopor Rancaekek Kindergarten are based on achievement indicators that have been made from the guidelines for the implementation of the Integrative Holistic program. Keywords: Health and nutrition services, application of Holistic Integratif PAUD.


Edukid ◽  
2020 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 11-18
Author(s):  
Santi Susanti ◽  
Yeni Rachmawati ◽  
Asep Deni Gustiana

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan pengukuran anak dalam pembelajaran matematika pada kelompok B2 setelah penerapan dengan model CTL. Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelas B2 RA Darul Hikmah Kecamatan Parongpong Bandung Barat dengan jumlah 12 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data dalam penelitian dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh, yaitu pada kondisi pra siklus anak berada pada pada kategori kurang (K) sebanyak 10 anak, 2 orang anak mendapatkan kategori cukup (C), dan tidak terdapat anak pada kategori baik (B). Pada akhir siklus I terdapat 5 anak pada kategori kurang (K), 4 orang anak pada kategori cukup (C), dan 3 anak pada kategori baik (B). Pada akhir siklus II tidak terdapat anak pada kategori kurang (K), 3 orang anak pada kategori cukup (C), dan 9 orang anak terdapat pada kategori baik (B). Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan menggunakan model CTL dapat meningkatkan kemampuan pengukuran anak dalam pembelajaran matematika pada anak kelompk B2 RA Darul Hikmah. Rekomendasi bagi guru dan sekolah dari penelitian yang dilakukan hendaknya model CTL dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pengukuran anak dalam pembelajaran matematika.


Edukid ◽  
2020 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Nurgianti Nadya Putri ◽  
Vina Adriany ◽  
Nur Faizah Romadona

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya guru  PAUD dan orang tua dalam mengantisipasi penyelenggaraan tes baca tulis Desain peneletian ini adalah studi kasus. Maraknya penyelenggaraan tes membaca dan menulis di sekolah dasar dalam beberapa tahun terakhir ini, sebagai syarat penerimaan siswa baru. Adanya ketidak selarasan antara penyelenggaraan test baca tulis di sekolah dasar dengan kurikulum PAUD. Adanya upaya antasipasi orang tua terhadap penyelenggaran test baca tulis di sekolah dasar yaitu: dengan adanya penyelenggaran test baca tulis di sekolah dasar ini menjadi memberatkan orang tua, di sisi lain itu menjadi sesuatu kewajiban. Orang tua tidak mempunyai pilihan lain, untuk hal itu orang tua mempunyai strategi tersendiri dengan memperkenalkan buku cerita dan membiasakan untuk dibacakan buku cerita sebelum tidur,. Begitupun dengan upaya guru PAUD mengantisipasi terhadap penyelenggaran test baca tulis di sekolah dasar dengan membiasakan setiap minggunya dibacakan cerita melalui cerita bergambar dan mengajarkan calistung menggunakan metode cantol roudhoh.


Edukid ◽  
2020 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 19-29
Author(s):  
Shafia Azzahra Setiawan ◽  
Vina Adriany ◽  
Ocih Setiasih

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan ayah mengenai pendidikan seks untuk anak, mengetahui peran ayah dalam menerapkan pendidikan seks kepada anak, dan untuk mengetahui hambatan apa saja yang dialami ayah saat memberikan pendidikan seks kepada anaknya. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu wawancara dengan tiga orang responden. Adapun hasil temuan di lapangan sebagai berikut: persepsi responden mengenai pendidikan seks bahwa pendidikan seks untuk anak usia dini merupakan proses mengenalkan bagian tubuh yang boleh disentuh orang lain dan tidak boleh. Hambatan yang dialami ketiga responden dalam menerapkan pendidikan seks seperti merasa canggung saat membicarakan pendidikan seks kepada anaknya dan kekurangan informasi mengenai pendidikan seks sehingga kurang maksimal saat menerapkan kepada anaknya serta cara responden mengatasi hambatan tersebut dengan cara mencari informasi lebih mendalam mengenai pendidikan seks untuk anak dan melawan rasa canggung. Ayah yang berperan dalam pengasuhan dan pendidikan seks anak akan membuat anak merasa aman, nyaman, dan tidak kehilangan sosok ayah saat tumbuh dewasa. Dengan mengajarkan pendidikan seks pada anak, diharapkan dapat menghindarkan anak dari risiko negatif perilaku seksual maupun perilaku menyimpang.


Edukid ◽  
2020 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 42-49
Author(s):  
Novia Nusti Nurlatifah ◽  
Yeni Rachmawati ◽  
Hani Yulindrasari

Abstrak : Penelitian ini menganalisis  pendidikan karakter anak usia dini yang hidup dengan orang tua tunggal, dalam penelitian ini konteks orang tua tunggal adalah keluarga tanpa ayah. Ketidakhadiran ayah dalam penelitian ini karena perceraian. Dimana ayahnya masih hidup, tetapi tidak berperan dalam pengasuhan. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus untuk memperoleh gambaran menyeluruh dan pemahaman terbaik mengenai tema tersebut. Pendekatan studi kasus ini digunakan oleh peneliti dilatarbelakangi karena maraknya kasus perceraian, yang mengakibatkan anak kehilangan salah satu peran orang tua. Orang tua menanamkan pendidikan karakter pada anak melalui contoh dan pembiasaan serta pemberian penjelasan atas tindakan. Dalam praktek pendidikan karakter dalam keluarga tanpa ayah, ibu melibatkan pihak lain, seperti kakek-nenek dan ustadz. Kendala yang dialami ibu dalam menjalankan peran sebaga ibu dan ayah yaitu pembagian waktu dan masalah finansial. Karakter anak yang terbentuk dari pendidikan dalam keluarga tanpa ayah ini yaitu anak yang mandiri, tidak manja, dan penurut.


Edukid ◽  
2020 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 30-41
Author(s):  
RISYDA LAMIYA NABILA HAKIM ◽  
Ali Nugraha ◽  
Asep Deni Gustiana

Penelitian ini dilakukan berdasarkan temuan empirik di taman kanak-kanak (TK) yang menunjukkan masih banyak anak usia dini dikategorikan kurang dalam membangun pengetahuan baru sesuai dengan pengalamannya. Hal ini merupakan salah satu penyebab fenomena rendahnya pengetahuan anak dalam konsep pembelajaran sains. Hal tersebut pula dipengaruhi oleh metode pembelajaran sains berbasis eksperimen yang masih langka dalam pelaksanaannya seperti melakukan sebuah percobaan sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh keterampilan proses pembelajaran sains terhadap anak-anak usia dini sebelum dan sesudah menggunakan metode pembelajaran sains berbasis eksperimen. Penelitian ini dilakukan kepada anak-anak usia dini kelompok B Taman kanak-kanak Lab UPI Bandung. Pembelajaran berdasarkan pengalaman pada anak diharapkan dapat memudahkan anak untuk mendapakan ilmu pengetahuan yang nyata dan baru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen desain yaitu, Nonequivalent Control Group Design dengan instrumen penelitiannya daftar ceklis. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 18 orang yang terdiri atas 1 kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dari 2 kelas TK B. Hasil penelitian menunjukan p 0,05, itu mengartikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap keterampilan proses sains antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil penelitian setelah dilakukan pembelajaran sains berbasis eksperimen dengan skor rata-rata peningkatan kelompok kontrol ialah 71,95%, sedangkan  kelompok eksperimen mencapai 94,70%. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sains berbasis eksperimen memberikan pengaruh positif terhadap keterampilan proses sains pada anak usia dini.


Edukid ◽  
2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 99-108
Author(s):  
Tiara Pujianti ◽  
Ernawulan Syaodih ◽  
Heny Djoehaeni
Keyword(s):  

Tingkat literasi keuangan di Indonesia, menurut hasil survei yang dilakukan oleh OJK menunjukkan sebesar 29.7%. Untuk meningkatkan financial education perlu diawali oleh orang tua yang menjadi pendidik pertama di keluarga dalam memberikan pengetahuan mengenai financial education pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran orang tua dalam melakukan financial education pada anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan adalah fenomenologi dengan empat responden yang berdomisili di Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran orang tua dalam melakukan financial education meliputi: 1) kegiatan yang dilakukan orang tua berupa persiapan diskusi antara ayah dan ibu, persiapan untuk sumber materi, menyampaikan materi diantaranya konsep tentang uang, menabung, kebutuhan dan keinginan, dan lembaga keuangan, cara orang tua melakukan financial education, waktu dalam pelaksanaan financial education, penggunaan media, serta tujuan melakukan financial education pada anak; 2) kendala-kendala yang dialami dalam pelaksanaan financial education diantaranya pengetahuan yang kurang, mood anak, dan faktor lingkungan. Adapun solusinya adalah mengalihkan perhatian anak, adanya peran ayah sebagai mediator, dan mengkomunikasikan apa yang diajarkan. Direkomendasikan bagi orang tua untuk memperhatikan dan mengkaji kembali mengenai materi financial education yang dapat dijadikan pedoman dalam mengenalkan financial education. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk menggunakan variasi teknik penelitian yang lain dengan cakupan yang lebih luas.


Edukid ◽  
2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 76-89
Author(s):  
Ayu Amalia ◽  
Ernawulan Syaodih ◽  
Asep Deni Gustiana

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan penguasaan konsep bilangan sederhana anak usia dini di kelompok A Abu Bakar Sidiq Cimahi. Permasalahan yang muncul terkait penguasaan konsep bilangan sederhana diantaranya (1) mengenai pemahaman konsep matematika, contohnya anak hanya mampu menyebutkan bilangannya saja tanpa memahami bagaiman lambang bilangan tersebut. (2) anak belum mampu mengurutkan bilangan angka. Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti menerapkan media pembelajaran berupa alat permainan edukatif puzzel. Penelitian ini dilakukan di kelompok A Abu Bakar Sidiq RA Al-Kautsar Cimahi, dengan jumlah subjek 22 anak. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kemmis yang terdiri dari empat tahap yaitu: 1) perencanaan. 2) pelaksanaan, 3) observasi, 4) refleksi. Instrument penelitian yang digunakan berupa lembar observasi kemampuan penguasaan konsep bilangan sederhana, catatan lapangan, dan pedoman wawancara. Analisis data pada kemampuan penguasaan konsep bilangan sederhana melalui penggunaan media pembelajaran APE puzzel ini mengacu pada kurikulum 2013 yang dijabarkan pada kisi-kisi instrument. Penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus yang terdiri dari 2 pertemuan. Hasil kemampuan penguasaan konsep bilangan  sederhana terdiri dari 8 indikator dengan kategori baik saat pra-siklus 0%, akhir siklus I 9% menjadi 77% di akhir siklus II. Kategori cukup 27% saat pra-siklus, dan 68% akhir siklus I menjadi 23% pada siklus II. Kategori Kurang 73% pra-siklus, dan 23% pada akhir siklus I menjadi 0% saat akhir siklus II. Dengan begitu dapat dikategorikan bahwa penerapan penggunaan media pembelajaran APE puzzel dapat meningkatkan kemampuan penguasaan konsep bilangan sederhana anak usia dini di kelompok A Abu Bakar Sidiq RA Al-Kautsar Cimahi.


Edukid ◽  
2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 121-129
Author(s):  
Fatimah Rizkyani ◽  
Vina Adriany ◽  
Ernawulan Syaodih
Keyword(s):  

Pembentukan kemandirin pada usia dini sangatlah penting dipahami oleh guru dan orang tua. Sebab orang tua dan gurulah yang sangat berperan dalam pembentukan kemandirian anak.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dan tindakan apa sajakah yang diberikan dan terjadi pada anak yang dapat membentuk kemandirian anak, bagaimana kemandirian anak usia dini, dan hambatan apa sajakah yang dapat menghambat kemandirian anak usia dini. Subjek pada penelitian ini berjumlah enam partisipan yang terdiri dari tiga orang guru dan tiga orang tua. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian studi kasus dengan teknik analisis data menggunakan grounded theory. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bagaiamana guru dan orang tua memiliki pandangan bahwa kemandirian anak itu penting dikembangkan karena dengan itu anak dapat melakukan segala sesuatunya sendiri dan tidak tergantung pada orang lain serta guru dan orang tua berpandangan kemandirian anak dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor pendorong meliputi adik, kekompakan orang tua, konsistensi dan teman akan membentuk kemandirian anak, sedangkan nenek yang telalu memanjakan cucunya, lingkungan keluarga yang tidak mandiri serta telepon genggam merupakan faktor yang dapat menghambat kemandirian anak. Rekomendasi ditujukan kepada guru dan orang tua agar dapat bekerjasama dalam membentuk kemandirian anak dengan memberikan banyak kegiatan yang positif agar anak dapat terbentuk kemandiriannya.


Edukid ◽  
2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 90-98
Author(s):  
Fathia Nurfadilah ◽  
Badru Zaman ◽  
Nur Faizah Romadona

Abstrak : Penelitian ini berdasarkan temuan,  bahwa saat ini mulai marak penggunaan gadget oleh anak usia dini yang tidak banyak dibatasi waktunya oleh orang tua sehingga menimbulkan ketergantungan. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui pandangan dan upaya orang tua dalam mencegah ketergantungan anak terhadap penggunaan gadget. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara. Partisipan dalam penelitian ini sebanyak 2 orang ibu dari anak usia dini yang sering menggunakan gadget. Hasil penelitian  menunjukan bahwa pandangan orang tua terhadap penggunaan gadget untuk anak terdapat pendapat positif dan pendapat negatif. Adapun upaya orang tua untuk mencegah ketergantungan anak terhadap penggunaan gadget meliputi: 1) Bersikap tegas dengan melarang anak apabila sudah bermain terlalu lama; 2) tidak mencontohkan  menggunakan gadget di depan anak sehingga harus bersembunyi saat menggunakan gadget; 3) mengajak anak untuk bermain diluar dan berinteraksi dengan tetangga dan mengalihkan perhatiannya dengan kegiatan lain; 4) memasukan anak kesekolah agar mengurangi frekuensi anak menggunakan gadget; 5) memberhentikan akses wifi dirumah. Adapun pihak yang membantu dalam pencegahan yaitu dari pihak keluarga yang membantu mengingatkan. Direkomendasikan bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan penelitian lanjutan dengan memperdalam ketergantungan gadget pada anak usia dini ini, dengan desain penelitian lain atau menggunakan sampel yang lebih banyak.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document