Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

21
(FIVE YEARS 21)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Banten Jaya

2656-2766, 2656-0844

Author(s):  
Viero Widyanto ◽  
M Ichwanul Yusup ◽  
Ahmad Saiful Huda

Dalam pembangunan tangki timbun kapasitas 10.000 KL di PT Dover Chemical, perlu diperhatikan pada perencanaan pondasinya. Karena setiap konstruksi memiliki beban yang harus diteruskan ke lapisan tanah, baik itu beban yang dipikul oleh struktur tangkinya saja maupun isi dari volume bahan kimianya tersebut. Dengan kondisi tanah di lapangan yaitu tanah granuler (pasir) jenis pondasi yang digunakan yaitu tiang pancang (spun pile) dengan ikatan pile cap diatasnya. Pemakaian tiang pancang sebagai pondasi pada suatu bangunan dilakukan apabila tanah dasar di bawah bangunan tersebut tidak mempunyai daya dukung yang cukup kuat untuk memikul beban bangunan atau apabila lapisan tanah keras yang mempunyai daya dukung yang cukup untuk memikul beban bangunan letaknya sangat dalam. Tujuan dari penelitian disini, yaitu untuk mengetahui apakah pondasi mampu mendukung beban pada konstruksi tangki timbun dengan cara menganalisis mengenai nilai daya dukung pondasi kelompok tiang pancang diantaranya, menggunakan data hasil uji CPT (Cone Penetration Test) dan SPT (Standard Penetration Test). Adapun hasil yang di dapatkan yaitu nilai dari perhitungan efesiensi pondasi kelompok tiang dengan beberapa metode, perhitungan penurunan pondasi kelompok tiang, dan perhitungan pondasi pada gaya gesek dinding negatif. Untuk mendapatkan data penelitian penulis melakukan wawancara dan observasi ke lokasi proyek. Metode penelitian menggunakan data kuantitatif dengan cara memperoleh data primer dan data sekunder. Setelah itu penulis melakukan studi pustaka dari berbagai literatur, perbandingan penelitian dan mulai menganalisis nilai daya dukung pondasi kelompok tiang. Dari hasil analisis penulis, dapat disimpulkan bahwa dari hasil perhitungan nilai daya dukung pondasi kelompok tiang, berdasarkan efesiensi dari metode converse labarre : 0,022, metode los angeles : 0,835, metode feld : 0,918 (yang artinya sudah memenuhi syarat <1). Lalu, ketiga metode ini disimpulkan dengan nilai Qg : 494,86 ton. Selanjutnya berdasarkan penurunan elastis nilai Sg : 14,837 mm dan nilai I : 0,909 (yang artinya sudah memenuhi syarat <40mm). Selanjutnya berdasarkan gesek dinding negatif nilai Qneg : 243,43 kN/tiang. Dengan faktor aman : 4,276 (yang artinya sudah memenuhi syarat >2,5).


Author(s):  
Andri Syahrul Anwar ◽  
Euis Amilia

Dalam bidang teknik sipil, alat – alat berat digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur Pada bangunan. Saat ini, alat berat meruakan faktor penting di dalam proyek, terutam proyek – proyek dengan konstruksi dengan skala besar. Tujuan penggunaan alat – alat berat tersebut untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang di harapkan dapat tercapai dengan lebuh mudah pada waktu yang relatif lebih singkat. Pemilihan alat berat dilakukan pada tahap perancanaan, dimana jenis, jumlah, dan kapasitas alat merupakan faktor – faktor penentu. Tidak setiap alat berat dapat dipakai untuk setiap proyek konstruksi. Oleh karena itu pemilihan alat berat yang tepat sangatlah diperlukan. Apabila terjadi kesalahan dalam pemilihan alat berat maka akan terjadi keterlambatan di dalam pelaksanaan, biaya proyek yang membengkak, dan hasil yang tidak sesuai dengan rencana. Faktor – faktor tersebut di antaranya adalah fungsi yang harus dilaksanakan. Alat berat dikelompokkan berdasarkan fungsinya, seperti menggali, mengangkut, meratakan permukaan, dan lain – lain. Dari hasil analisa besarnya untuk produktivitas alat berat excavator dengan volume 2129,43 m3 diseselsaikan dengan waktu 15,08 jam atau 3 hari. Dan untuk biaya yang di keluarkan dalam pekerjaan galian ini sebesar Rp. 4.150.000. produktivitas dari pekerjaan pemancangan tiang pancang baja diameter 600 mm adalah 4,98 m1/jam dan koefisien alat yang dibutuhkan 0,2008 jam, produksi tiang dalam 1 hari 34,86 m1. produktivitas dari pekerjaan pemancangan tiang pancang beton pracetak diameter 600 mm adalah 3,98 m1/jam dan koefisien alat yang dibutuhkan 0,2510 jam, produksi tiang dalam 1 hari 27,89 m1. produktivitas dari pekerjaan pemancangan tiang pancang beton pracetak diameter 600 mm adalah 0,1852 jam dan koefisien alat yang dibutuhkan 0,0926 jam, produksi tiang dalam 1 hari 28,35 m1      


Author(s):  
Nila Prasetyo Artiwi
Keyword(s):  

Jalan Taman – Keganteran menurut klasifikasi sistem jaringan jalan, termasuk jalan lokal sekunder .Memiliki panjang jalan ± 4.250 m, lebar 3,5 m, terdiri atas 2 lajur 2 arah (2/2 UD), bahu jalan 0,5 m tidak merata sepanjang jalan, saluran drainase tersedia tidak merata sepanjang jalan. Jalan tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat secara berpapasan. Penelitian untuk mengetahui kinerja jalan  dan tingkat pelayanan Jalan Taman – Keganteran. Survey Lalu lintas menghitung langsung arus lalu lintas pada hari kerja dan hari libur. Metodologi Kuantitatif Deskriptif dengan pengolahan data primer menggunakan aplikasi Excell. Total volume lalu lintas 1.032 smp/ jam, tingkat pelayanan ruas jalan pada tahun 2020 adalah “B”, Derajat kejenuhan (DS) jalan 0.4973 ≤ 0.54. Diperkirakan pertumbuhan lalu lintas 5% per tahun,  maka pada tahun 2030 ruas jalan Taman – Keganteran mencapai derajat kejenuhan, 0.8101 dengan tingkat pelayanan “D”. Pada tahun 2030  sudah mengalami kemacetan. Memasuki tahun 2033, kinerja ruas jalan sudah tidak memenuhi pelayanannya terhadap fungsi jalan. Saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah ruas Jalan Taman – Keganteran sangat layak untuk mendapatkan penanganan berupa pelebaran jalan dan pembetonan (rigid pavement). Setelah dilebarkan menjadi 7 m dengan lebar bahu jalan 1,5m, akan memiliki tingkat pelayanan “A” dan berpotensi meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat .


Author(s):  
Dasa Aprisandi ◽  
Bambang Hariyanto ◽  
Titi Siti Masturoh

Gedung milik PT. XYZ Bandung merupakan bangunan yang dibangun sejak lama dan sudah berusia 30 tahun. PT. XYZ kemudian merencanakan penambahan fungsi pada ruangan arsip di lantai 3 (tiga) bangunan untuk Safe Deposit Box (SDB). Penambahan fungsi ini juga berarti menambah beban tambahan bagi bangunan PT. XYZ, sehingga perlu dilakukan perkuatan struktur bangunan. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui perkuatan struktur bangunan bertingkat dengan FRP baik secara analisa struktur maupun biaya dan waktu yang digunakan. Audit telah dilaksanakan oleh PT. XYZ pada tahun 2016 dan mengeluarkan rekomendasi untuk melakukan perkuatan struktur bangunan pada Balok dan Kolom lantai 3 (tiga) bangunan. Kesimpulannya adalah kuat tarik besi beton tidak memenuhi standar yang disyaratkan dan perlu dilakukan perkuatan struktur pada lantai yang akan digunakan untuk ruang SDB. Untuk itulah perlu dilakukan perkuatan struktur dengan metode dan material tertentu. Berdasarkan hasil audit tersebut, maka PT. XYZ melakukan rencana Perkuatan Struktur dengan menggunakan metode Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP) SIKA Carbodur S1012 pada Balok Existing dan SIKA Wrap 231C pada kolom existing. Metode pelaksanaan pengerjaan perkuatan struktur adalah mempersiapkan permukaan beton, mempersiapkan permukaan CFRP, Persiapan pemasangan/instalasi CFRP, dan Curing. Analisis biaya dan waktu yang dilakukan peneliti untuk pekerjaan perkuatan struktur adalah sebesar Rp. 636.133.050,00. Adapun untuk waktu pengerjaan perkuatan struktur adalah selama 29 hari kerja.


Author(s):  
Ridwan Rais ◽  
Telly Rosdiyani ◽  
M Ichwanul Yusup

Jalan merupakan sarana teransportasi yang terbentuk untuk menghubungkan suatu daerah ketempat daerah lainnya. Jalan juga merupakan hal terpenting bagi masyarakat guna memajukan nilai pertumbuhan perekonomiannya. Dalam melakukan perencanaan tebal lapisan perkerasan lentur dangan menggunakan metode AASHTO dan Analisa Komponen sebaiknya mengetahui dasar – dasar terpenting untuk melakukan perencanaan dengan metede tersebut dan mengetahui nilai efisien terhadap biaya. Dalam Perencanaan ini, lapis permukaan (a1) menggunakan bahan Laston MS 744 Kg, lapisan pondasi atas mengguakan batu pecah kelas A dengan nilai CBR 100% dan lapisan pondasi bawah menggunakan sitry/pitrum kelas A dengan nilai CBR 80%. Dari hasil penelitian dengan metode AASHTO terdapat beberapa nilai masing – masing tebal lapis perkerasan lentur yaitu lapisan permukaan dengan Bahan Laston MS 744 Kg terdapat tebal 18,92 cm, lapis pondasi atas 13,60 cm dan lapis pondasi bawah 25 cm. sedangkan hasil perhitungan dengan menggunakan Analisa Komponen  lapisan permukaan dengan Bahan Laston MS 744 Kg terdapat tebal 7,52 cm, lapis pondasi atas 20 cm dan lapis pondasi bawah 20 cm. maka terdapat nilai perbandingan dengan kedua metode tersebut. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode tersebut maka nilai efisiensi terhadap biaya akan diambil hasil perhitungan dengan metode Analisa Komponen. Nilai efisien terhadap biaya didapat Rp. 6.621.362.000,00.


Author(s):  
Telly Rosdiyani ◽  
Fitri Aida Sari ◽  
Candra Candra

Prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya diperuntukan bagi lalu lintas umum sangat membantu dalam perkembangan wilayah sekitarnya. Pada ruas jalan raya Labuan km 6 Kabupaten Pandeglang, dengan tipe jalan 2/2 TT merupakan jalan Nasional, memiliki jalur lalu lintas yang sibuk hal tersebut disebabkan oleh banyaknya kendaraan yang melintasi jalan ini yang berdampak terjadinya kemacetan arus lalu lintas  yang berpengaruh pada kinerja kapasitas jalan dan tingkat pelayanan. Penelitian dilakukan bertujuan untuk menganalisis kapasitas jalan dan tingkat pelayanan berdasarkan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2014. Adapun hasil analisis kapasitas jalan pada ruas ini diperoleh sebesar 2755 skr/jam dengan volume kendaraan arus lalu lintas sebesar 2371,7 skr/jam menunjukan tingkat pelayanan kelas E dengan Derajat Kejenuhan (Dj) sebesar 0,860871143 skr/jam. Kondisi Arus tidak stabil dengan volume lalu lintas mendekati kapasitas jalan dan kecepatan sekurang-kurangnya 30 km/jam pada jalan antar kota dan sekurang-kurangnya 10 km/jam pada jalan perkotaan. Berdasarkan kondisi tersebut agar kinerja ruas jalan ini tetap baik maka responden  memberikan suatu  usulan  solusi dengan cara hasil  kuesioner yang disebarkan secara online kepada masyarakat Pandeglang. Hasil dari kuesioner ini penulis memperoleh 120 responden. Menunjukan  71 responden memilih pelebaranan Jalan dengan presentase 59,20% sebagai alternative solusi kebijakan yang dapat dilakukan.


Author(s):  
Muhamad Fahmi Azis ◽  
Dasa Aprisandi ◽  
Ma'ulfi Kharis Abadi

Dalam perencanaan jalan rel terdapat Perencanaan struktur yang berisi spesifikasi rel, bantalan, penambat serta ketebalan ballast yang akan digunakan untuk menopang beban kereta api. Dalam perencanaan jalan rel Data yang digunakan berupa data sekunder yaitu, literature yang dikumpulkan seperti buku dan artikel. Juga melakukan pengamatan langsung terhadap kondisi jalur kereta api. Dari hasil penelitian diperoleh cara untuk merencanakan struktur jalan rel dengan nilai kecepatan rencana 120 km/jam dari stasiun Cigading-stasiun Anyer Kidul serta tetap memperhatikan atura-aturan,yaitu sebagai berikut: 1. Memilih kategori kelas jalan rel  yang digunakan sesuai dengan PM No.60 Tahun 2012,kemudian memilih data-data perencanaan sesuai kelas jalan yang dipilih seperti jenis tipe rel,bantalan,penambat,dan syarat-syarat ketebalan balas. 2. Dengan menggunakan kecepatan rencana 120 km/jam yang melebihi batas kecepatan maksimum PM No.60 Tahun 2012, maka dilakukan analisis perhitungan menggunakan parameter-parameter keamanan. Hasil dari  analisis perhiitungan membuktikan bahwa hasil kecepatan recana 120 km/jam masih mampu dilalui oleh kelas I dengan tipe rel R.54,dengan tebal ballas 30 cm, jenis bantalan beton menggunakan K-500 dan penambat tipe pandrol E-Clip dengan  20 mm dengan pelengkap pelat landas Ruber Pad.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 21-29
Author(s):  
Sukri Sukri ◽  
Telly Rosdiyani ◽  
Euis Amilia

Masalah kebutuhan fasilitas parkir adalah hal yang biasa terjadi seiring terus bertambahnya tingkat kepemilikan kendaraan. Hal tersebut menyebabkan kebutuhan akan fasilitas parkir menjadi sangat penting. Tingginya jumlah pengunjung Pasar Pamarayan ini bisa kita lihat dari banyaknya kendaraan yang memarkirkan kendaraannya di dalam pasar maupun disekitar pasar. Metodologi adalah cara untuk mendapatkan kesimpulan dari suatu penelitian dengan mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan menganalisa data yang diperoleh. Metodologi bertujuan untuk mempermudah peneliti memperoleh pemecahan masalah yang sesuai dengan tujuan dan maksud yang akan dilaksanakan. Pengumpulan data merupakan salah satu langkah penting dalam melakukan dan menyelesaikan penelitian. Dalam pengumpulan data ini, data yang dibutuhkan yaitu data primer. Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil pengamatan oleh surveyor di lapangan. Data primer dalam penelitian ini berupa data karakteristik parkir, data satuan ruang parkir dan data luas parkir di Pasar Pamarayan.. Lahan Parkir sudah tidak mampu menampung jumlah kendaraan yang akan parkir. Lokasi parkir A dan B bermaslah, baik di hari sabtu maupun hari minggu. Ruang parkir yang ada tidak bisa menampung kebutuhan parkir, dikarenakan akumulasi tertinggi parkir melebihi kapasitas normal. Nilai IP ˃ 100%. Penerapan kebijakan parkir serta penambahan ruang parkir adalah solusi yang baik untuk mengatasinya,. Namun seiring bertambahnya jumlah kepelikian kendaraan untuk beberapa tahun kedepan, maka pihak pengelola perlu mempertimbangkan untuk menyediakan lokasi parkir yang lebih besar agar dapat mengimbangi jumlah kendaraan yang makin meningkat.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 59-72
Author(s):  
Nila Prasetyo Artiwi ◽  
Euis Amilia ◽  
Herga Jaya Abadi

Ruas jalan raya Jakarta Km. 04 Kota Serang adalah salah satu bagian dari ruas jalan Provinsi (enurut statusnya) dan jalan kolektor menurut fungsinya. Jalan ini memiliki lebar 14 m dan tidak memiliki bahu jalan maupun median. Kendaraan yang melewati jalan tersebut setiap harinya sangat ramai, sehingga kerusakan permukaan jalan yang ada akan mempengaruhi keamanan, kelancaran , dan kenyamanan bagi pengguna jalan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai kondisi permukaan jalan raya Jakarta Km. 04 Kota Serang. Metode yang digunakan untuk penelitian  yaitu metode PCI (Pavement Condition Index) dan Metode SDI (Surface Distress Index). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menurut metode PCI (Pavement Condition Index) yaitu pada STA 0+000 s.d 2+000 terdapat 9 jenis kerusakan dengan persentase berbeda-beda dan hasil nilai PCI rata-rata yaitu sebesar 44.75 dan masuk dalam kategori Sedang (Fair). Dengan menggunakan metode SDI (Surface Distress Index)pada STA 0+000 s.d 2+000 didapatkan hasil SDI rata-rata yaitu sebesar 54.75 dan termasuk dalam kategori Sedang. Kata Kunci : Metode PCI (Pavement Condition Index), Metode SDI (Surface Distress Index), Nilai kerusakan jalan


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 48-58
Author(s):  
Nanang Sutisna ◽  
M. Ichwanul Yusup ◽  
Euis Amilia Euis Amilia

The development of science and technology has obtained supporting technology for monitoring the soil shear force and pore water pressure in the dam, the presence of shear forces against the landfill and pore water pressure through small cavities in the embankment soil in the dam body which can be detected by equipment such as inclinometer and piezometer that have been installed at predetermined points. The application of inclinometer and piezometer technology is used as a support tool for monitoring the movement of landfill and pore water pressure against dams. The embankment dam is the most complex of civilian structures and is very dangerous if damaged. When there is damage to a dam, it will cause a big disaster for the areas that are downstream of the dam. Damage or collapse of a dam can occur due to several things, including overtopping, sliding of the dam slopes (internal erosion or "piping"), and the occurrence of structural degradation of each zone. on the dam body. In the analysis of the stability of the embankment (maindam) which is based on geotechnical instrument data, it must be carried out as carefully and accurately as possible. The purpose of this analysis is to measure the early damage in the main dam (maindam). After conducting research and field studies at the Sindang Heula dam, there were several points of decline at the top of the core embankment (maindam). To find out the cause of the decline, data was taken from measuring geotechnical instruments.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document