Fused deposition modeling (FDM) merupakan salah satu jenis teknologi additve manufacturing yang saat ini populer dan banyak digunakan. Metode FDM ini memiliki kemampuan untuk memproduksi komponen dari berbagai material polymerer seperti PLA, ABS, dan PETG. Kekuatan produk hasil cetak FDM dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan salah satunya adalah material dan pola isian. Penelitian ini berfokus untuk meneliti jenis infill yang dapat menghasilkan komponen dengan waktu cetak yang singkat tetapi kuat. Spesimen berbahan PLA diberikan variasi pola isian rectilinear, stars, 3D honeycomb, archimedean chords, dan support cubic. Spesimen yang telah tercetak kemudian dilakukan pengujian tarik untuk mendapatkan informasi mengenai nilai kekuatannya. Kesimpulan yang didapatkan adalah hasil cetak dengan kekuatan tertinggi dicapai oleh spesimen yang menggunakan infill berjenis 3D honeycomb dengan nilai kekuatan sebesar 27,92 MPa. Sedangkan untuk waktu cetak yang paling singkat didapatkan pada spesimen yang menggunakan infill berjenis support cubic dengan lama waktu yang dibutuhkan adalah 42 menit. Selain itu, dilakukan perbandingan antara kekuatan dengan waktu cetak untuk mengetahui jenis infill yang paling optimal baik dari segi waktu dan kekuatan. Dari hasil perbandingan diketahui bahwa spesimen yang menggunakan infill berjenis rectilinear memiliki nilai ratio tertinggi sebesar 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa infill berjenis rectilinear merupakan jenis infill yang paling optimal dibandingkan dengan jenis infill lainnya yang diteliti pada penelitian ini.