Filter Air Bersih Menggunakan Keramik Berpori Studi Kasus di Kabupaten Demak
Penggunaan Membran dari keramik akhir-akhir ini di Indonesia mulai meningkat karena membran keramik mempunyai kandungan kimia yang bagus, tahan terhadap panas dan kekuatan yang setabil. penggunaan membran keramik ini semakin meningkat dengan pengaplikasian sebagai filter atau penyaring. Tetapi proses pembuatan dan bahan yang digunakan cukup mahal, maka dari itu penelitian dengan metode mencampurkan bahan lain seperti karbon aktif ini dilakukan, arang tempurung kelapa dan arang sekam padi yang banyak dijumpai mempunyai kemampuan daya serap tinggi (absorpsi) yang baik. Penelitian ini menghadirkan campuran bahan zeolit alam dengan penambahan karbon aktif sebagai bahan campuranya dengan suhu pembakaran 9000C. keramik berpori dibentuk berupa silinder diteliti. Menggunakan Pengukuran densitas dan porositas atau disebut metode arschimides. uji kecepatan alir air dan pengujian nilai TDS (Total Dissolved Solid). Hasil pengujian kandungan Air sebelum disaring dan setelah disaring ICP (inductively coupled plasma) keramik berpori mampu menurunkan nilai-nilai unsur yang terkandung didalam air. hal ini tidak luput dari penggunaan campuran karbon aktif yang terbukti mampu menurunkan kandungan unsur didalam air. serta mampu menurunkan nilai TDS air. laju aliran air juga meningkat sehubungan dengan bertambahnya jumlah campuran karbon aktif yang dilakukan. Dikarenakan semakin banyak pori-pori atau rongga didalam material keramik yang disebabkan oleh terbakarnya karbon aktif disaat proses sintering.