AL IQTISHADIYAH JURNAL EKONOMI SYARIAH DAN HUKUM EKONOMI SYARIAH
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

5
(FIVE YEARS 5)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

2621-0274, 2442-2282

Author(s):  
Akhmad Hulaify

Kajian ini merupakan kajian fenomenologi yang berusaha menelusuri bagaimana sebenarnya realita budaya yang dalam konteks teoritis berusaha membangun persepsi kerja yang profesional dan berkualitas. Keberadaan budaya yang melekat pada diri individu khusunya seorang muslim tentunya tidaklah hal sulit dalam membangun persepsi profesional dan berkualitas, mengapa demikian. Hal tersebut tentunya sebagai seorang muslim mempunyai karekter yang sejalan dengan kehendak agama yaitu segala sesuatu perbuatan dikatenakan niat tulus kepada Allah. Hasil kajian menunjukkan bahwasanya entitas budaya dalam membangun etos kerja dalam perspektif Ekonomi Syariah dengan melihat beberapa faktor yaitu al-Shalah, al- Itqan, al-Ihsan, al-Mujahadah, dan Tanfus. Lima karekter tersebut merupakan gambaran yang bisa menjadi acuan dalam melihat potensi budaya kerja sebelum seorang individu masuk dan bekerja dalam sebuah perusahaan. Perusahaan tentunya juga harus berupaya memupuk karakter tersebut demi tercapainya misi, misi dan tujuan perusahaan.


Author(s):  
Abdul Wahab

Seiring perkembangan zaman tentu kita bnyak mendapati masalah-masalah baru. Hal itu tentu sangat tidak terbantahkan dengan realitas yang ada terjadi di tengah-tengah masyarakat khususnya ialah masalah tantang keduniaan, yaitu tidak lain adalah hubungan manusia satu dengan manusia yang lainnya (hablum minannas)/muamalah. Kita tentunya perlu mencari pendapat dan penjelasan hukum syari’at menurut oleh para fuqaha maupun yang ahli dalam bidang ini. Karena bentuk muamalah yang beragam yang harus kita pilah dan pilih, mana kegiatan muamalah yang sesuai dengan yang syara’ dan mana kegiatan muamalah yang tidak sesuai/bertentangan dengan syara’. Akad adalah bingkai transaksi dalam ekonomi syariah, karena melalui Akad berbagai kegiatan bisnis dan usaha dapat dijalankan.  Dari beberapa transaksi usaha angkringan terdapat beberapa akad, yaitu akad musyarakah, akad ijarah, akad wakalah, akad murabahah, akad Bai’ Naqdan (tunai) dan Bai’ Muajjal (cicilan). Pada akad transaksi itu tidak ada yang bertentangan dengan Fatwa DSN MUI, sehingga tidak ada larangan dan dibolehkan. Akad dengan berlandaskan prinsip-prinsip syariah atau hukum Islam, adalah hukum yang berdasarkan ketentuan-ketentuan di dalam Al-Qur’an dan Sunnah/ Hadits yang mengatur kehidupan manusia secara komprehensif, berlaku universal dan diterapkan sesuai ruang dan waktu.


Author(s):  
Eka Sri Apriliana

This research analyzes factors that influence the buying interest of female students in sharia clothing, namely price, trends and religiosity. This research was conducted with a quantitative approach with the sampling technique used is proportional stratified sampling. The research data obtained were analyzed using the Multiple Liner Regression Analysis technique with the help of the SPSS version 22 program. This study produced findings: First: the independent variables in this study consisted of price (X1), trend (X2) and religiosity (X3) simultaneously influences the buying interest (Y) of syar'i clothing for female students of UIN Antasari Banjarmasin with a Fcount value of 67.900 greater than the Ftable value of 1.19 (67.900> 1.19) and a significant F value of 0.000 less than an α value of 0 , 05 (0,000 <0.05) while partially each of the three variables, namely the price variable (X1), trend (X2) and religiosity (X3) affect the interest in buying sharia clothes in UIN Antasari Banjarmasin students. Second: religiosity is the most dominant variable partially influencing the buying interest of shari'a clothing for students of UIN Antasari Banjarmasin in accordance with the t test, this is evidenced from the unstandardized coefficients of 0.467 and standardized coefficients of 0.503 and a sig level of 0.000.


Author(s):  
Galuh Nashrulloh Kartika Mayangsari Rofam ◽  
Saifullah Abdushshamad

This research is a qualitative research using descriptive analysis. The primary data in this study were obtained from BAZNAS Kota in Banjarmasin, while the secondary data was obtained from the report on zakat collection in 2017-2018, books, scientific journals, articles and others. Data collection in this study uses interview, observation, literature study and documentation techniques. The results of this study concluded that zakat funds were distributed in the economic, education and health sectors as follows: 1) in the 2017 period zakat funds amounted to Rp 1,039,888,966, infaq funds with a nominal amount of Rp 695,288,406.20, amil funds of Rp. 113,725,141,25, and a grant of Rp. 408,785,000, -. 2) In the 2018 period, zakat funds amounted to Rp 1,521,732,046, - infaq funds with a nominal value of Rp 956,137,200, - amil funds of Rp. 164,883,624, - and a grant of Rp. 722,980,000, -. The zakat is distributed through several programs, namely Banjarmasin Peduli, Banjarmasin Sejahtera, Banjarmasin Takwa, Banjarmasin Sehat and Banjarmasin Cerdas.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document