<p>Abstract:SPOILED CHILDREN: PROBLEM AND SOLUTIONS. The definition<br />of a spoiled child may be almost the same as a child who is overly protected<br />by his parents. But is it true that spoiled is synonymous with 'overprotected'?<br />This article attempts to examine spoiled children from a<br />psychological point of view, beginning with the definition or characteristics<br />of children with spoiled categories, future consequences, causal factors,<br />prevention, and solutions if it is already happen. Some parents do not<br />realize that they have spoiled their child. This becomes a problem that<br />must be solved. Spoiled child is a self-centered child, he does not care about<br />the needs of others. Being focused on him, he demands that everything be<br />fulfilled now and can not wait. Unconsciously by the parents actually the<br />behavior is caused by permissive parents because of the condition of<br />parents who are tired, working, and looking for easy. For the sake of the<br />child's future this should be prevented by the assertiveness and consistency<br />of the parents themselves.</p><p>Abstrak: Definisi anak yang manja mungkin hampir sama dengan anak<br />yang terlalu dilindungi oleh orang tuanya. Namun apakah benar bahwa<br />manja identik dengan ‘over-protected?’ Artikel ini mencoba menelaah<br />anak manja dari sudut psikologi, dimulai dari definisi atau ciri-ciri anak<br />dengan kategori manja, akibat di masa datang, faktor penyebab,<br />pencegahan, dan solusi jika itu sudah terjadi. Sebagian orang tua tidak<br />menyadari bahwa mereka telah memanjakan anak mereka. Ini menjadi<br />menjadi problem yang harus dicarikan jalan keluarnya. Anak manja<br />adalah anak yang terpusat pada dirinya sendiri, ia tidak peduli dengan<br />kebutuhan orang lain. Karena terpusat pada dirinya, ia menuntut segala<br />sesuatu terpenuhi sekarang dan tidak bisa menunggu. Tanpa disadari<br />oleh orang tua sebenarnya perilaku itu disebabkan oleh orang tua yang<br />permisif karena kondisi orang tua yang lelah, bekerja, dan mencari<br />mudahnya. Demi masa depan anak maka hal ini harus dicegah dengan<br />sikap ketegasan dan kekonsistenan dari orang tua itu sendiri.</p>
The Concept of Villain in Shakespeare’s Othello