Detection of Single Base Alterations in Genomic DNA by Solid Phase Polymerase Chain Reaction on Oligonucleotide Microarrays

2001 ◽  
Vol 299 (1) ◽  
pp. 24-30 ◽  
Author(s):  
Martin Huber ◽  
Doris Losert ◽  
Reinhard Hiller ◽  
Christian Harwanegg ◽  
Manfred W. Mueller ◽  
...  
2018 ◽  
Vol 9 (15) ◽  
pp. 3723-3728 ◽  
Author(s):  
Yafen Wang ◽  
Chaoxing Liu ◽  
Xiong Zhang ◽  
Wei Yang ◽  
Fan Wu ◽  
...  

5-Formylcytosine (5fC) is known as one of the key players in the process of active DNA demethylation and displays essential epigenetic functions in mammals.


2012 ◽  
Vol 32 (1) ◽  
pp. 201-208 ◽  
Author(s):  
Carla Bertechini Faria ◽  
Giovana Caputo Almeida-Ferreira ◽  
Karina Bertechine Gagliardi ◽  
Tatiane Cristina Albuquerque Alves ◽  
Dauri José Tessmann ◽  
...  

The detection of mycotoxigenic fungi in foodstuff is important because their presence may indicate the possible associated mycotoxin contamination. Fusarium graminearum is a wheat pathogen and a producer of micotoxins. The polymerase chain reaction (PCR) has been employed for the specific identification of F. graminearum. However, this methodology has not been commonly used for detection of F. graminearum in food. Thus, the objective of the present study was to develop a molecular methodology to detect F. graminearum in commercial samples of bulgur wheat. Two methods were tested. In the first method, a sample of this cereal was contaminated with F. graminearum mycelia. The genomic DNA was extracted from this mixture and used in a F. graminearum specific PCR reaction. The F. graminearum species was detected only in samples that were heavily contaminated. In the second method, samples of bulgur wheat were inoculated on a solid medium, and isolates having F. graminearum culture characteristics were obtained. The DNA extracted from these isolates was tested in F. graminearum specific PCR reactions. An isolate obtained had its trichothecene genotype identified by PCR. The established methodology could be used in surveys of food contamination with F. graminearum.


Agrikultura ◽  
2010 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
Author(s):  
Nono Carsono ◽  
Sri Nurlianti ◽  
Inez Nur Indrayani ◽  
Ade Ismail ◽  
Tri Joko Santoso ◽  
...  

Transformasi gen Glu-1Dx5, pengendali utama karakter elastisitas dan daya mengembang adonan dari gandum, telah berhasil ditransfer ke dalam genom tanaman padi kultivar Fatmawati dengan menggunakan penembakan partikel, dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas adonan tepung beras. Galur-galur harapan telah diperoleh, tetapi karena telah mengalami penyerbukan sendiri selama 1-2 generasi yang menyebabkan transgen mengalami segregasi, maka diperlukan upaya pendeteksian transgen pada populasi putative transgenik ini. Upaya ini dapat dilakukan, antara lain dengan menggunakan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR) yang memungkinkan perbanyakan fragmen DNA yang spesifik (gen) secara cepat dalam jumlah banyak.  Percobaan ini bertujuan untuk mendapatkan tanaman padi transgenik yang memiliki gen Glu-1Dx5 pada dua generasi yang sedang bersegregasi. DNA genom dari 149 tanaman padi (generasi T1 sebanyak 14 tanaman, generasi T2 sebanyak 134 tanaman, dan satu tanaman non-transgenik) telah diekstraksi menggunakan Genomic DNA Purification Kit dari Fermentas. Plasmid pK+Dx5 digunakan sebagai positif kontrol, selain itu digunakan juga enzim Taq DNA polymerase dari Go Green Taq® Master Mix (Promega) dan 2 primer spesifik yang mengamplifikasi coding region dari Glu-1Dx5 (2,5 kb). Hasil percobaan menunjukkan, tanaman padi yang memiliki gen Glu-1Dx5 pada generasi T2-7 sebanyak 26 tanaman, T2-11 : 12 tanaman, T2-12 : 3 tanaman, T2-40 : 3 tanaman dan T2-45 : 5 tanaman. Seluruh tanaman generasi T1 tidak memiliki insert. Hasil ini menunjukkan bahwa gen Glu-1Dx5 sudah terintegrasi ke dalam genom tanaman padi kultivar Fatmawati dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document