COVID-19 Social Distancing with Speech-Enabled Online Market Place for Farmers

Author(s):  
D. Mohan ◽  
K. Anitha Sheela ◽  
P. Sudhakar
2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 687-695
Author(s):  
Norma Ningsih ◽  
Teguh Sutanto ◽  
Harianto Harianto

SMA Tanwir berdiri sejak tahun 2003 dan berlokasi di JL. SEKOLAHAN NO.41, Asemrowo, Kec. Asemrowo, Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur. Sekolah SMA tanwir merupakan salah satu sekolah swasta yang ada di kota Surabaya. Saat ini memiliki siswa laki-laki sebanyak 41 orang dan siswi perempuan sebanyak 40 orang dengan didampingi 7 orang guru sebagai pengampu mata kuliah. SMA Tanwir telah menerapkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran. Terdapat kelas vokasi yang diadakan setiap hari jumat yang mengandung muatan pemrograman computer. Untuk kelas vokasi program computer saat ini hanya terbatas pada  desain yang menggunakan corel dan photoshop. Di masa yang akan datang potensi market place dari Internet of Things sendiri akan semakin besar. dimana pemerintah telah mencanangkan program Making Indonesia 4.0 yang salah satu kompenennya ialah IoT. Pemerintah Indonesia menargetkan sebanyak 400.000 sensor yang terpasang di Indoesia untuk 440 kota yang harus rampung di 2022 (Supangkat, 2019). Dengan melihat latar belakang dan peluang yang telah disampaikan diatas maka pengusul menawarkan pelatihan pemrograman dan Internet of Things  bagi para guru di SMA Tanwir agar guru siap untuk mengantarkan dan mendampingi para siswa menuju era revolusi 4.0. Program ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan guru terkait dengan pemrograman dan penerapan Internet of Things dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat mentransformasikan pengetahuan yang dimilki kepada para siswa. hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah modul elektronika dengan pemanfaatan LED dan sensor. serta Evaluasi Pelatihan Pemrograman dan IoT menggunakan kuisioner untuk para guru. dengan adanya pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan para guru terutama dalam bidang teknologi.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Chintia Titania ◽  
Djoko Suhardjanto ◽  
Yeni Priatnasari

Kuliah Kerja Nyata merupakan proses pembelajaran mahasiswa melalui berbagai kegiatan langsung ditengah-tengah masyarakat, dan mahasiswa berupaya untuk menjadi bagian dari masyarakat serta secara aktif dan kreatif terlibat dalam dinamika yang terjadi di masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNS Era Covid-19 yang dilakasanakan di Jalan Kabut Desa Panggung Rejo Surakarta berlangsung selama 45 hari (15 Mei-30 Juni 2020). Program KKN yang dilakukan berpusat pada kegiatan belajar mengajar. Sejak Covid-19 menyebar ke seluruh wilayah saat itulah ribuan sekolah dari berbagai jenjang menerapkan proses belajar dari rumah secara daring (online). Nyatanya aktivitas belajar di rumah belum terlakasana dengan efektif. Beberapa program KKN yang telah dilaksanakan. Kegiatan KKN yang dilakukan dimulai dengan mendata siswa yang ada di sekitar Jalan Kabut, konsultasi program kepada pihak RT dan DPL, dan pelaksanaan program yang direncanakan. Adapun program kerja yang dilakukan meliputi kegiatan melakukan praktikum kimia secara sederhana, dan menggunakan metode daring (online) melalui WhatsApp Grup dengan ibu-ibu. Penggunaan metode ini juga merupakan bentuk support terhadap gerakan Work from Home & Social distancing yang mana kegiatan dapat dilakukan di rumah masing-masing. Hasil dari kegiatan ini diharapkan siswa dapat melakukan belajar efektif walaupun di rumah saja serta pemahaman terkait Covid-19 dan juga warga desa Panggung Rejo dapat memahami seluk beluk Covid-19 dengan baik serta dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.Kata Kunci : KKN COVID-19, Covid-19, Work from Home


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 161-175
Author(s):  
Jappy Fanggidae ◽  
Ridolof Batilmurik ◽  
Pieter Samadara

This study investigated the relationship between guilt appeal and compliance with social distancing measures. We proposed that the relationship is double mediated by empathy and responsibility for the unfortunate people who have suffered from COVID-19. This research is novel to an extent as an experimental method is used in the Asian context. The results exhibited that guilt positively affected compliance with social distancing measures. The respondents were directly or indirectly compliant due to the emotions of empathy and responsibility. The theoretical and practical contributions of this study were presented.


2020 ◽  
Vol 11 (SPL1) ◽  
pp. 1099-1104
Author(s):  
Priti Desai ◽  
Anita Wanjari ◽  
Deepali Giri

The COVID 19 pandemic had disrupted the lives of all socio-economic groups of the global population. The lockdowns, social distancing, financial adversities, continuous fear of being a victim to the virus had left every individual desperate with a feeling of vulnerability. Irrespective of all possible efforts at the global level, no ultimate solution to get rid of this virus is available till date except for the preventive measures. Various medicines and formulations are into practice, which may boost one’s immunity to fight against the virus. This catastrophic scenario had resulted in an impact on the human being in all aspects, physical, mental, emotional, social and behavioural. Ayurveda, the science of life has encompassed all these aspects through its preventive and curative principles. Aacharrasayana, code of conduct or behavioural discipline is one such modality that entails perfect mental, physical, social and spiritual health of the human being. The execution of Aacharrasayana in this situation can immensely contribute in restoring mental, spiritual and social health. This review aims to interpret the implementation of various aspects of Aacharrasayanain context of COVID 19 and its utility in combatting the dreadful crisis.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 135
Author(s):  
Hanifah Monika Sulistyowati ◽  
Andi Haris Prabawa ◽  
Yakub Nasucha ◽  
Laili i Etika Rahmawat

The purposes of this study were to answer the following questions: (1) What are the forms of language variations found on the market place feature on Facebook? (2) What are the forms of word abbreviations found on the market place features on Facebook? (3) What are spelling errors in the market place feature on Facebook? This study used a qualitative method referring to the analyses of screenshots and data records. The results of this study revealed the following: 1) There are three variations of language, including Indonesian and English language variations, Indonesian and Javanese variations, and the variations of Indonesian, English, and Javanese. 2) There are two types of word abbreviations, namely Indonesian abbreviations and English abbreviations. 3) There are four forms of spelling errors, including a) Erroneous use of capital letters, b) erroneous use of the in-front letter, c) Errors in writing periods (.) and commas (,), and d) Errors in quotation marks (". .. ") and abbreviations or apostrophes ('').


2020 ◽  
Author(s):  
endang naryono

Covid-19 or the corona virus is a virus that has become a disaster and a global humanitarian disaster began in December 2019 in Wuhan province in China, April 2020 the spread of the corona virus has spread throughout the world making the greatest humanitarian disaster in the history of human civilization after the war world II, Already tens of thousands of people have died, millions of people have been infected with the conona virus from poor countries, developing countries to developed countries overwhelmed by this virus outbreak. Increasingly, the spread follows a series of measurements while patients who recover recover from a series of counts so that this epidemic becomes a very frightening disaster plus there is no drug or vaccine for this corona virus yet found, so that all countries implement strategies to reduce this spread from social distancing, phycal distancing to with a city or country lockdown.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document