scholarly journals Implementation of the ISDR-ICL Sendai Partnerships 2015–2025 for global promotion of understanding and reducing landslide disaster risk

Landslides ◽  
2016 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 211-214 ◽  
Author(s):  
Kyoji Sassa
Pondasi ◽  
2019 ◽  
Vol 24 (1) ◽  
pp. 67
Author(s):  
Fakhryza Nabila Hamida ◽  
Hasti Widyasamratri

ABSTRACTIndonesia is an area prone to landslides. The occurrence of this landslide disaster can cause a large impact such as damage and loss both material and non-material. The availability of complete and accurate information in controlling land use in landslide prone areas in the development of an area becomes very important in minimizing the loss of life and losses, both physical, social and economic. This information must be disseminated to the community as an early warning system in disaster mitigation efforts. Identification of the characteristics of landslide prone areas requires a risk mapping of landslide prone areas in efforts to mitigate disasters can be done using Geographic Information Systems (GIS). The results in this study indicate the need to identify disaster risk in detail because basically, an area threatened by disaster does not necessarily mean that each community has the same level of disaster risk. Mapping can be done by clustering or by identifying each building in a vulnerable area based on the level of risk of landslides. Keywords: risk analysis, landslides, disaster mitigation, GIS ABSTRAKIndonesia merupakan wilayah yang rawan terhadap bencana longsor. Terjadinya bencana longsor ini dapat menyebabkan dampak yang besar seperti kerusakan dan kerugian baik materiil maupun non materiil. Tersedianya informasi yang lengkap dan akurat dalam pengendalian pemanfaatan lahan di kawasan rawan bencana longsor dalam pengembangan suatu wilayah menjadi hal yang sangat penting dalam meminimalisir adanya korban jiwa dan kerugian-kerugian baik fisik, sosial maupun ekonomi. Informasi tersebut harus disebarkan kepada masyarakat sebagai sistem peringatan dini dalam upaya mitigasi bencana. Identifikasi karakteristik daerah rawan longsor diperlukan sebuah pemetaan risiko kawasan rawan longsor dalam upaya mitigasi bencana dapat dilakukan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil dalam penelitian ini menunjukkan perlunya identifikasi risiko bencana secara detail karena pada dasarnya, suatu kawasan yang terancam bencana belum tentu tiap masyarakatnya mempunyai tingkat risiko bencana yang sama. Pemetaan dapat dilakukan dengan pengklusteran maupun dengan identifikasi setiap bangunan dalam kawasan rawan berdasarkan tingkat risiko terhadap bencana tanah longsor.Kata Kunci: analisis risiko, tanah longsor, mitigasi bencana, GIS


2015 ◽  
Vol 77 (1) ◽  
Author(s):  
Hamzah Hussin ◽  
Sarah Aziz Abdul Ghani ◽  
Tajul Anuar Jamaluddin ◽  
Mohammad Khairul Azhar Abdul Razab

Landslide is a natural process that is common in hilly areas, whether natural hills or areas that have been disturbed by human activity. Landslide is a type of geological hazard that become an issue and often gets attention at all levels of society. Increased of landslide cases in Malaysia and generate varies problems of social, economic, technical and legal cause a specific and precise definition of landslide to be accepted by all stakeholders in the country to allow a comprehensive landslide disaster risk management action to be created. Problems arise among scientists, professionals and other stakeholders to use the agreed upon of a geohazard and geodisaster term when translated from English. This paper discusses the acceptable definition and terms of the "geohazard" landslides in the context of Malaysia.


2017 ◽  
Vol 24 ◽  
pp. 326-331 ◽  
Author(s):  
Sowedi Masaba ◽  
David N. Mungai ◽  
Moses Isabirye ◽  
Haroonah Nsubuga

Author(s):  
Filia Icha Sukamto ◽  
Saiful Nurhidayat ◽  
Metti Verawati

Around 40.9 million Indonesians live in landslide prone areas. In the Ponorogo regency of the East Java province, there are 9 sub-districts that have been designated as landslide prone areas with the mild to severe category. One of the villages has experienced landslides in 2017, Banaran village of Pulung district, which 28 villagers became victim and 23 houses buried. Children are virtually one of the most vulnerable groups to being affected by disasters. The vulnerability of children to disasters is triggered by a limited risk understanding which results in a lack of preparedness in facing disasters. Achieving school preparedness is very important considering that Indonesia is a country with a high risk of disasters. It is very important to raise awareness of disasters as early as possible to minimize the impact of disaster risks. The preparedness of the school component is still below expectations, the regulations formed by providing education and simulations to students about disaster response and the impact of disasters are able to reduce disaster risk considering that children are one of the vulnerable groups. We counseled students of SDN Bekiring in Ponorogo to instill their understanding about landslide disaster mitigation. Sekitar 40,9 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah rawan longsor. Di Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur, terdapat 9 kecamatan yang telah ditetapkan sebagai daerah rawan longsor dengan kategori ringan sampai berat. Salah satu desa yang pernah mengalami longsor pada tahun 2017 adalah Desa Banaran Kecamatan Pulung yang mengakibatkan 28 warga menjadi korban dan 23 rumah tertimbun. Anak-anak sebenarnya merupakan salah satu kelompok yang paling rentan terkena bencana. Kerentanan anak terhadap bencana dipicu oleh pemahaman risiko yang terbatas yang berakibat pada kurangnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Mewujudkan kesiapsiagaan sekolah menjadi sangat penting mengingat Indonesia merupakan negara dengan risiko bencana yang tinggi. Sangat penting untuk meningkatkan kesadaran bencana sedini mungkin untuk meminimalkan dampak risiko bencana. Kesiapsiagaan komponen sekolah masih dibawah ekspektasi, regulasi yang dibentuk dengan memberikan edukasi dan simulasi kepada siswa tentang tanggap bencana dan dampak bencana mampu mengurangi risiko bencana mengingat anak merupakan salah satu kelompok rentan. Kami mendampingi siswa SDN Bekiring di Ponorogo untuk menanamkan pemahaman tentang mitigasi bencana longsor.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document