Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

22
(FIVE YEARS 22)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Omah Jurnal Sunan Giri, INSURI Ponorogo

2716-0750, 2715-7997

Author(s):  
Nia Ayunin ◽  
Firdaus Fitri ◽  
Febbyola Raflyani

Kembang Waru is one of the traditional cakes popular in Kotagede, Yogyakarta. The cake has a shape like a Waru leaf. One of the micro, small, medium enterprises (MSMEs/UMKM) that produces Kembang Waru cake is the one owned by Mr. Basiran Hargito. The process of making Kembang Waru cake starts with stirring the dough, pouring the dough into a mold, and baking process in an oven that uses charcoal. Based on observations, the problems occurred were the ineffectiveness and inefficiency of the kneading and pouring process. It causes workers to feel tired easily, which can reduce productivity. Based on these problems, the solution is making Duta Baru machines with an ergonomics-anthropometric approach. The purpose of making machines is to assist workers in the process of mixing and storing the dough in the mold. The approach aims to determine the dimensions of the machine according to the body size of the workers in the MSME. Besides, the aim of designing the Duta Baru machine supports the global agenda, namely Sustainable Development Goals, which can make the industry better. The machine was able to increase the productivity rate by 25%. Kue kembang waru merupakan makanan khas yang berasal dari Kotagede, Yogyakarta Kue ini dinamakan kembang waru sebab berbentuk seperti bunga waru. Salah satu UMKM yang memproduksi kue Kembang Waru yaitu UMKM milik Bapak Basiran Hargito. Proses pembuatan kue kembang waru mulai dari pengadukan adonan, penuangan adonan dalam cetakan, hingga proses pemanggangan dengan oven yang menggunakan arang. Berdasarkan pengamatan, ditemukan bahwa masalah yang terjadi yaitu ketidakefektifan dan ketidakefisienan proses pengadukan dan penuangan adonan. Hal ini menyebabkan pekerja mengalami kelelahan sehingga dapat menurunkan produktivitas. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan perancangan inovasi mesin Duta Baru dengan pendekatan ergonomi-antropometri. Pembuatan mesin bertujuan untuk membantu pekerja dalam proses pengadukan dan penuangan adonan dalam cetakan. Pendekatan ergonomi-antropometri bertujuan untuk mengetahui dimensi mesin sesuai dengan ukuran tubuh pekerja yang ada di UMKM tersebut. Selain itu, tujuan perancangan mesin Duta Baru mendukung agenda dunia yaitu Sustainable Development Goals, yang dapat membuat perindustrian menjadi lebih baik.Pembuatan mesin mampu meningkatkan tingkat produktivitas sebesar 25%.


Author(s):  
Deny Murdianto ◽  
Dwi Santoso

The global pandemic Covid-19 impacts are so wide that almost no country or region in the world is absent. The increase in the number of cases occurred in a short time so that it needed to be handled as soon as possible. One of the impacts of this pandemic includes paralyzing economic activities and hampering educational activities. SMK Terpadu Citra Bangsa, Tarakan City of North Kalimantan Province, has implemented health protocols well by providing a place to wash hands and make hand sanitizers independently, however, there are still shortcomings in its implementation. These deficiencies include low awareness of using these facilities. Therefore, it is necessary to have a comprehensive understanding of health protocols by every school members. This community service activity is done to facilitate the school members facing a new normal era. Divided into several stages, namely location survey, socialization of activities, technical guidance, implementation of activities, and evaluation, the activities are going well and 87% of the participants understand the given explanation. Hence, we can conclude that this activity is able to foster the awareness and responsibility of the school personnel in implementing health protocols and maintaining cleanliness and health in the current new normal. Pandemi global Covid-19 berdampak sangat luas sehingga hampir tidak ada negara atau wilayah di dunia yang absen. Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu singkat sehingga perlu ditangani secepatnya. Salah satu dampak pandemi ini antara lain melumpuhkan kegiatan ekonomi dan terhambatnya kegiatan pendidikan. SMK Terpadu Citra Bangsa Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara telah menerapkan tata tertib kesehatan dengan baik dengan menyediakan tempat cuci tangan dan membuat hand sanitizer secara mandiri, namun masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya. Kekurangan tersebut termasuk rendahnya kesadaran dalam menggunakan fasilitas tersebut. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang komprehensif tentang protokol kesehatan oleh setiap warga sekolah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk memfasilitasi warga sekolah menghadapi era normal baru. Terbagi dalam beberapa tahapan yaitu survey lokasi, sosialisasi kegiatan, bimbingan teknis, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi, kegiatan berjalan dengan baik dan 87% peserta memahami penjelasan yang diberikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini mampu menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab aparatur sekolah dalam melaksanakan tata tertib kesehatan dan menjaga kebersihan dan kesehatan dalam kondisi normal yang baru.


Author(s):  
Riza Rahman Hakim ◽  
Hariyadi Hariyadi

Aquaponics is a technology that combines fish and vegetable cultivation at one system. Aquaponics can be used as an alternative to drive food resilience at the family level. For it can also provide benefits for improving family nutrition by fulfilling animal and vegetable protein, it is necessary to disseminate this technology to the public. The implementation of this service community program aims to disseminate aquaponic technology to the community, especially in Kampung Wolulas Group, Turen District of Malang Regency. The method used in the program was to provide solutions and basic information related to aquaponics, which was implemented through training and applications as well as partner assistance. There were three models of appropriate aquaponic technology applied, namely the bucket pond, the round tarpaulin pond, and the square tarpaulin pond. The cultivation results showed the survival rate of catfish by 65% and the feed conversion ratio of 1,1. Based on the results of the aquaponics, it is more expected to be a solution for family food resilience, especially in partner groups. Akuaponik merupakan teknologi yang menggabungkan budidaya ikan dan tanaman sayuran dalam satu periode budidaya. Teknologi akuaponik bisa dijadikan alternatif untuk menggerakkan kemandirian pangan di tingkat keluarga. Karena sangat berguna untuk memberikan manfaat bagi peningkatan gizi keluarga melalui pemenuhan gizi protein hewani dan nabati, perlu adanya diseminasi teknologi akuaponik ini kepada masyarakat. Pelaksanaan program pengabdian ini bertujuan untuk mendiseminasikan teknologi akuaponik pada masyarakat khususnya di Kelompok Kampung Wolulas Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Program Pengabdian Kelompok ini adalah memberikan solusi dan informasi dasar terkait teknologi akuaponik di kelompok mitra, yang dilaksanakan melalui kegiatan pelatihan dan aplikasi teknologi, serta pendampingan mitra. Terdapat 3 model teknologi tepat guna akuaponik yang diaplikasikan, yaitu model akuaponik dengan kolam bak ember, kolam terpal bundar, dan kolam terpal kotak. Hasil budidaya menunjukkan keberhasilan hidup ikan lele sebesar 65% dan rasio konversi pakan (FCR) sebesar 1,1. Dengan hasil penerapan teknologi akuaponik ini diharapkan dapat menjadi solusi kemandirian pangan keluarga khususnya di kelompok mitra.


Author(s):  
Tamrin Fathoni ◽  
Asfahani Asfahani ◽  
Erfa Munazatun ◽  
Lilis Setiani

Everyone is indeed able to speak, but only some are able to mix words into pretty rhetoric and attract the audiences. In communication studies, public speaking skills are part of effective communication, namely conveying messages to the audience in an appropriate way and attracting attention. From the reality in Sragi village of Ponorogo, there are still many youths who are less competent or not confident in speaking in public. Some of these reasons encourage the team to carry out training for public speaking skills. The purpose of this program is to assist the speaking skills of Sragi youth so that they can increase their self-confidence when presenting themselves in public. The ABCD (Asset-Based Community Development) method was employed to conduct the activity, consecutively it was found that innovative and creative training can provide new insights and knowledge about public speaking techniques among each Sragi youth. The result can be derived from this program: first, Sragi youth can do public speaking well and fluently; second, Sragi youth can arrange a certain program properly and correctly according to their needs; and third, Sragi youth have sufficient master of ceremony and public speaking skills.   Setiap orang memang dapat berbicara, tetapi hanya beberapa yang mampu mencampurkan kata-kata menjadi retorika yang indah dan menarik perhatian pendengarnya. Dalam ilmu komunikasi, keterampilan berbicara di depan umum merupakan bagian dari komunikasi yang efektif, yaitu menyampaikan pesan kepadak halayak dengan cara yang tepat dan menarik perhatian. Dari kenyataan di Desa Sragi Ponorogo, masih banyak anak muda yang kurang kompeten atau kurang percaya diri dalam berbicara di depan umum. Beberapa alasan tersebut mendorong tim untuk melakukan pelatihan keterampilan berbicara di depan umum. Tujuan dari program ini adalah untuk membantu para remaja Sragi sehingga dapat meningkatkan rasa percaya diri saat tampil di depan umum. Metode ABCD (Asset-Based Community Development) digunakan untuk melaksanakan kegiatan tersebut, sehingga ditemukan bahwa pelatihan yang inovatif dan kreatif dapat memberikan wawasan dan pengetahuan baru tentang teknik public speaking di antara pemuda Sragi. Hasil yang didapat dari program ini adalah: pertama, pemuda Sragi dapat berbicara di depan umum dengan baik dan lancar; kedua, pemuda Sragi dapat menyusun agenda program tertentu dengan baik dan benar sesuai dengan kebutuhannya; dan ketiga, pemuda Sragi memiliki kemampuan MC dan public speaking yang memadai.


Author(s):  
Eka Safitri Yanti

Exclusive breastfeeding coverage is still low in Central Bangka Regency. One of the factors causing this is the lack of public knowledge about the management of stored breast milk. Therefore, the team provides counseling on the management of breast milk for Posyandu cadres as well as pregnant and lactating mothers in Tanjung Gunung Village, Central Bangka Regency. After the counseling was carried out, there was a positive impact on the knowledge of mothers about the management of stored breast milk. The statistical results also showed that there was a significant difference between the scores of mothers’ knowledge before and after counseling (p = 0.042). Thus, this activity can be one of the efforts to increase the coverage of exclusive breastfeeding. However, these efforts must also continue to be supported by both the community, community leaders and local health workers. For village officials and the health office, the results of this community service can be used as a medium for policy making, especially on maternal and infant health. Cakupan ASI eksklusif masih tergolong rendah pada Kabupaten Bangka Tengah. Salah satu faktor yang menjadi penyebab hal ini adalah masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang ASI perah. Oleh karena itu, tim pengabdi memberikan penyuluhan tentang manajemen ASI Perah terhadap kader Posyandu serta ibu hamil dan menyusui di Desa Tanjung Gunung Kabupaten Bangka Tengah. Setelah dilakukan penyuluhan tersebut, ada dampak positif terhadap pengetahuan ibu tentang manajemen ASI perah. Hasil statistik juga menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara skor pengetahuan ibu sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan (p=0,042). Dengan demikian, kegiatan penyuluhan ini dapat menjadi salah satu dari upaya untuk meningkatkan cakupan ASI eksklusif. Namun, upaya ini juga harus terus didukung baik oleh masyarakat, tokoh masyarakat maupun petugas kesehatan setempat. Bagi perangkat desa dan dinas kesehatan, hasil pengabdian masyarakat ini dapat dijadikan salah satu media untuk pengambilan kebijakan terutama pada kesehatan ibu dan bayi.


Author(s):  
Filia Icha Sukamto ◽  
Saiful Nurhidayat ◽  
Metti Verawati

Around 40.9 million Indonesians live in landslide prone areas. In the Ponorogo regency of the East Java province, there are 9 sub-districts that have been designated as landslide prone areas with the mild to severe category. One of the villages has experienced landslides in 2017, Banaran village of Pulung district, which 28 villagers became victim and 23 houses buried. Children are virtually one of the most vulnerable groups to being affected by disasters. The vulnerability of children to disasters is triggered by a limited risk understanding which results in a lack of preparedness in facing disasters. Achieving school preparedness is very important considering that Indonesia is a country with a high risk of disasters. It is very important to raise awareness of disasters as early as possible to minimize the impact of disaster risks. The preparedness of the school component is still below expectations, the regulations formed by providing education and simulations to students about disaster response and the impact of disasters are able to reduce disaster risk considering that children are one of the vulnerable groups. We counseled students of SDN Bekiring in Ponorogo to instill their understanding about landslide disaster mitigation. Sekitar 40,9 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah rawan longsor. Di Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur, terdapat 9 kecamatan yang telah ditetapkan sebagai daerah rawan longsor dengan kategori ringan sampai berat. Salah satu desa yang pernah mengalami longsor pada tahun 2017 adalah Desa Banaran Kecamatan Pulung yang mengakibatkan 28 warga menjadi korban dan 23 rumah tertimbun. Anak-anak sebenarnya merupakan salah satu kelompok yang paling rentan terkena bencana. Kerentanan anak terhadap bencana dipicu oleh pemahaman risiko yang terbatas yang berakibat pada kurangnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Mewujudkan kesiapsiagaan sekolah menjadi sangat penting mengingat Indonesia merupakan negara dengan risiko bencana yang tinggi. Sangat penting untuk meningkatkan kesadaran bencana sedini mungkin untuk meminimalkan dampak risiko bencana. Kesiapsiagaan komponen sekolah masih dibawah ekspektasi, regulasi yang dibentuk dengan memberikan edukasi dan simulasi kepada siswa tentang tanggap bencana dan dampak bencana mampu mengurangi risiko bencana mengingat anak merupakan salah satu kelompok rentan. Kami mendampingi siswa SDN Bekiring di Ponorogo untuk menanamkan pemahaman tentang mitigasi bencana longsor.


Author(s):  
Nur Nafiiyah ◽  
Ika Purnama Sari

Online learning is the newest way of learning, where students can access the material directly even in far places. Online learning is a way to deliver material without having to meet with students. The purpose of this activity is to find a relationship between online learning and the activeness of elementary school students in Sumberagung Mantup Lamongan. The data used in this study, namely: data on the results of student activity in accessing online learning, ranging from participation in accessing e-learning and reading material, participating in discussions in online learning. Student data used as many as 133 students, and the variables of this study, namely the number of values involved in the discussion, the total value of reading material. The results of this study indicate that there is no correlation between students' interest in reading online learning and discussion activeness at online learning, with a correlation value of -0.024. Pembelajaran secara online merupakan cara pembelajaran terbaru, di mana peserta didik dapat mengakses materi secara langsung walaupun di tempat jauh. Pembelajaran online merupakan cara menyampaikan materi tanpa harus bertatap muka dengan peserta didik. Tujuan dari kegiatan ini, yaitu mencari hubungan antara pembelajaran online dengan keaktifan siswa SD di Sumberagung Mantup Lamongan. Data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: data hasil keaktifan siswa dalam mengakses pembelajaran online, mulai dari keikutsertaan dalam mengakses e-learning dan membaca materi, ikut serta dalam berdiskusi dalam pembelajaran online. Data siswa yang digunakan sebanyak 133 siswa, dan variabel dari penelitian ini, yaitu jumlah nilai ikut berdiskusi, jumlah nilai membaca materi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak adanya korelasi antara minat membaca siswa dalam pembelajaran online terhadap keaktifan berdiskusi pada pembelajaran online, dengan nilai korelasi -0,024.


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 173-185
Author(s):  
Christina Irwati Tanan ◽  
Dian Dhamayanti

This research was conducted in the Abepura District of Jayapura in three locations namely: Kotaraja, Abepura, and Kamkey Tanah Hitam towards three micro-enterprise (UMKM) groups consist of food stalls, general kiosks, and noken creative crafts. The objective of this community service program is to increase the engaged community’s knowledge and skill of entrepreneurship as well as management of micro-finance. This program is done through the identification of UMKM problems, lectures and discussions, entrepreneurship and micro-finance management assistance, and finished by monitoring and evaluation. Found the results that the UMKM community can utilize the potential of raw materials that have not been utilized maximally through product innovation, but also that they can create simple financial reports for micro-enterprises in order to increase the profitability. This program is expected to be completed by continued working with the government, micro-financing credit fund body, and other stakeholders to overcome capital and other potential problems of UMKM. Keywords: assistance, entrepreneurship, micro-enterprise (UMKM), micro-finance   Abstrak Penelitian ini dilakukan di Distrik Abepura Jayapura di tiga lokasi yaitu: Kotaraja, Abepura, dan Kamkey Tanah Hitam terhadap tiga kelompok usaha mikro (UMKM) yang terdiri dari warung makan, kios umum, dan kerajinan kreatif noken. Tujuan dari program layanan masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan komunitas yang terlibat serta pengelolaan keuangan mikro. Program ini dilakukan melalui identifikasi masalah UMKM, ceramah dan diskusi, pelatihan kewirausahaan dan manajemen keuangan mikro, dan diselesaikan dengan pemantauan dan evaluasi. Ditemukan hasil bahwa komunitas UMKM dapat memanfaatkan potensi bahan baku yang belum dimanfaatkan secara maksimal melalui inovasi produk, juga bahwa mereka dapat membuat laporan keuangan sederhana untuk usaha mikro untuk meningkatkan profitabilitas. Program ini diharapkan dapat dilanjutkan dengan program pemerintah, lembaga kredit mikro, dan pihak terkait lainnya untuk mengatasi masalah permodalan dan potensi masalah UMKM yang ada.  Kata Kunci: keuangan mikro, kewirausahaan, pendampingan, usaha mikro


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 159-171
Author(s):  
Dewi Ana Istianah ◽  
Nihayatuzzain Nihayatuzzain

This paper discusses the role of a non-governmental organization and activist focusing on improving villages, the Spedagi community, in conducting empowerment in Ngadiprono Hamlet, Temanggung. The study aiming to also determine the impact of that empowerment was done through field research methods with a qualitative descriptive approach, while the data were collected through four techniques: interviews, observation, documentation and online data search. The analysis was carried out with the Miles and Huberman qualitative analysis model which included four stages: data collection, data reduction, data presentation and finally conclusion drawing and verification. The results of this study indicate that Spedagi has played a role as a community companion in Ngadiprono mainly in the economic empowering through the Papringan Market as an existing local potential, ncluding: facilitative, educational, representative, and technical roles and skills. In addition, the socio-economic and even cultural life in Ngadiprono is also benefiting from the program. Keywords:  Community economic empowerment, local potential, traditional market   Abstrak Makalah ini membahas peran organisasi non-pemerintah dan aktivis yang berfokus pada pemberdayaan desa, yaitu komunitas Spedagi, dalam melakukan pemberdayaan di Dusun Ngadiprono, Temanggung. Bertujuan juga untuk menentukan dampak pemberdayaan yang dilakukan, penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif, di mana data dikumpulkan melalui empat teknik: wawancara, observasi, dokumentasi, dan pencarian data secara daring. Analisis dilakukan dengan model analisis kualitatif Miles dan Huberman yang meliputi empat tahap: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan akhirnya penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Spedagi telah berperan sebagai pendamping masyarakat di Ngadiprono terutama dalam pemberdayaan ekonomi melalui Pasar Papringan sebagai potensi lokal yang ada, termasuk peran dan keterampilan fasilitatif, edukatif, representatif, dan teknis. Selain itu, kehidupan sosial ekonomi dan bahkan budaya di Ngadiprono juga mendapat manfaat dari program ini. Kata kunci: Pasar tradisional, pemberdayaan ekonomi masyarakat, potensi lokal


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 149-157
Author(s):  
Rianto Nurcahyo ◽  
Indra Adiputra ◽  
Febriani Pangestu

Waste is an invaluable or worthless object within the community, while its issue somehow makes a very serious problem ranging from social, economic, even political aspect of daily lives. Being one of most populated developing countries, it is obvious that Indonesia experiences the problem one of which is caused by the people’s unawareness to manage their daily household waste.  The purpose of this study is to make a platform to ease the public managing the waste disposal schedule so as not to excessively collect or pile the waste up or even dispose it in improperly, for instance in waterways. Using descriptive analysis method, which is a method used to provide an overview of an object under investigation and collect data without analyzing and drawing conclusions that are open to the public, found the results of this research that it is such a good innovation to be applied within community to discipline people’s attitude against the waste problem. It can be concluded that the community needs support and/or facilities for waste disposal. In addition to improving the performance of cleaning staff, this is due to the lack of attention from the local government, which should be able to follow up the waste problem. Keywords:  Alarm system, community discipline, innovation, waste problem Abstrak  Sebagai benda yang tak ternilai atau tak berharga, sampah kerap membuat masalah serius di bidang sosial, ekonomi, bahkan politik dalam kehidupan sehari-hari. Menjadi salah satu negara berkembang yang paling padat penduduknya, Indonesia mengalami masalah yang salah satunya disebabkan oleh ketidaksadaran masyarakat untuk mengelola sampah rumah tangga sehari-hari mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat platform yang memudahkan masyarakat untuk mengelola jadwal pembuangan sampah agar tidak menumpuk sampah secara berlebihan atau bahkan membuangnya dengan cara yang tidak benar, misalnya di saluran air. Menggunakan metode analisis deskriptif, ditemukan hasil bahwa penelitian ini merupakan inovasi yang baik untuk diterapkan dalam komunitas untuk mendisiplinkan sikap masyarakat terhadap masalah sampah. Dapat disimpulkan pula bahwa masyarakat membutuhkan dukungan dan/atau fasilitas untuk masalah tersebut. Selain dengan upaya meningkatkan kebersihan, kurangnya perhatian dari pemerintah (daerah) seharusnya dapat menindaklanjuti masalah sampah. Kata kunci: Inovasi, kedisiplinan masyarakat, masalah sampah, sistem alarm 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document