Genome Sequencing and Analysis of Strains Bacillus sp. AKBS9 and Acinetobacter sp. AKBS16 for Biosurfactant Production and Bioremediation

2018 ◽  
Vol 187 (2) ◽  
pp. 518-530 ◽  
Author(s):  
Niti B. Jadeja ◽  
Prachiti Moharir ◽  
Atya Kapley
2016 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 11 ◽  
Author(s):  
Wilis Arii Setyati ◽  
Ahmad Saddam Habibi ◽  
Subagiyo Subagiyo ◽  
Ali Ridlo ◽  
Nirwani S ◽  
...  

Pesatnya kegiatan budidaya perikanan dengan penerapan sistem intensif dalam beberapa tahun terakhir, telah memunculkan permasalahan berupa penurunan daya dukung tambak bagi kehidupan organisme budidaya. Dampak lanjut yang ditimbulkan adalah terjadinya serangkaian penyakit dan kerusakan kondisi lingkungan. Langkah antisipatif melalui penerapan bioremediasi merupakan solusi untuk mencegah kerusakan yang lebih serius. Dalam proses bioremediasi, enzim memainkan peran katalis yang mempercepat reaksi biokimia di kolam tanah dan air. Bakteri yang berasosiasi dengan spons memiliki beragam senyawa bioaktif yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Tujuan dari penelitian ini adalah isolasi dan skrining bakteri yang berasosiasi dengan spons yang memiliki aktivitas enzim ekstraseluler (proteolitik, amilolitik, selulolitik, dan lipolitik) dan aktivitas antibakteri, serta mengetahui interaksi sifat antagonisme antar isolat terbaik, dan identifikasi spesies bakteri secara fenotipik. Penelitian ini dilakukan dalam 4 tahap: koleksi sampel, isolasi, seleksi, dan identifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total bakteri simbion spons yang diperoleh 15 isolat dengan potensi 15 isolat proteolitik, 12 isolat amilolitik, 12 isolat lipolitik, dan 4 isolat selulolitik. Terdapat 10 isolat memiliki aktivitas antibakteri terhadap Vibrio harveyi dan 2 isolat memiliki aktivitas antibakteri terhadap Vibrio alginolyticus. Isolat bakteri terbaik SP.1.3, SP.5.1, dan SP.5.3 tidak memiliki aktivitas saling antagonis antar ketiganya. Identifikasi fenotipik dari 3 isolat diduga bahwa isolat SP.1.3, SP.5.1, dan SP.5.2 diidentifikasi sebagai Bacillus sp., Acinetobacter sp., dan Pseudomonas sp. Kata kunci:  Bakteri simbion spons, enzim ekstraseluler, bioremediasi, vibriosis


2017 ◽  
Vol 34 (2) ◽  
pp. 395-405 ◽  
Author(s):  
Ellen Cristina Souza ◽  
Thereza Christina Vessoni-Penna ◽  
Saleh Al Arni ◽  
José Manuel Domínguez ◽  
Attilio Converti ◽  
...  

2013 ◽  
Vol 41 (2) ◽  
pp. 197-200 ◽  
Author(s):  
Farzana Ashrafi Neela ◽  
Md Atiquer Rahman ◽  
MST Nasrin Akhter Banu ◽  
M Habibur Rahman ◽  
Hiroyuki Ohta ◽  
...  

Tetracycline (TC) and ampicillin (AMP) resistant bacteria were identified from both fresh and brackish water shrimp farming system, in Bangladesh. Among 78 isolates from freshwater samples, 14.10, 17.95 and 23.8% were found resistant to TC, AMP and TC plus AMP, respectively. On the other hand, isolates from the brackish water samples, the percentages of TC, AMP and TC plus AMP resistant isolates were 10.25, 12.82 and 15.38, respectively. In freshwater samples, the highest percentage of resistant bacteria was Bacillus sp. (38.9), Pseudomonas sp. (22.2), Staphylococcus sp. (16.7), Acinetobacter sp. (11.1), Brevibacillus sp. (5.5) and Enterobacter sp. (5.5). While in brackish water samples dominant resistant bacteria was Bacillus sp. (50) followed by Pseudomonas sp. (16.7), Acinetobacter sp. (16.7), Enterobacter sp. (8.3) and Microvirgula sp. (8.3). DOI: http://dx.doi.org/10.3329/bjb.v41i2.13449 Bangladesh J. Bot. 41(2): 197-200, 2012 (December)


2015 ◽  
Vol 188 ◽  
pp. 247-250 ◽  
Author(s):  
Smita Sundaram ◽  
Indu Shekhar Thakur

2014 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 87 ◽  
Author(s):  
Lili Sholichah ◽  
Taukhid Taukhid ◽  
Gigih Setia Wibawa

Pemeliharaan ikan rainbow (Melanotaenia sp.) di Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias selalu terjadi kematian secara bertahap mulai calon induk hingga proses pemijahan. Hal ini terjadi berulang kali sehingga ketersediaan induk Melanotaenia sp. sangat terancam. Ikan ini berasal dari Papua yang diperoleh mengandalkan penangkapan di alam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginventarisir dan mengidentifikasi berbagai patogen (parasit, jamur, bakteri) potensial yang menginfeksi ikan rainbow yang dipelihara di dalam akuarium berukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm dengan sistem aliran air stagnan. Tiga jenis rainbow yang dipelihara yaitu: rainbow Sungai Salawati, asal Sungai Sawiat, dan asal Danau Kurumoi. Setiap ikan masing-masing berjumlah 100 ekor dipelihara di akuarium dengan penambahan batu karang dan tanpa penambahan karang (kontrol) ke dalam akuarium. Ikan diberi pakan sekenyangnya berupa jentik nyamuk dan cacing rambut beku setiap pagi dan sore hari. Sampling dilakukan secara random sebulan sekali dan secara unrandom setiap ada kejadian ikan sakit. Gejala klinis ikan yang sakit sebagai berikut: ikan berenang di permukaan dan menggosok-gosokkan badan di dinding akuarium, nafsu makan berkurang, gerakan berputar-putar, warna memudar menjadi putih, penekanan warna hitam pada sirip punggung dan perut meningkat, pendarahan pada perut, lendir berlebihan dan sangat berbau, serta sisik berdiri/terbuka. Diagnosa dan deteksi penyakit awal berupa pengamatan parasit baik ektoparasit maupun endoparasit, pengamatan dan isolasi jamur pada media selektif jamur, dan isolasi bakteri dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis patogen yang menginfeksi ketiga jenis ikan rainbow. Selanjutnya dilakukan uji histologi dan analisa DNA beberapa patogen. Hasil pengamatan diperoleh patogen berupa parasit (Ichthyophthirius sp., Dactylogyrus sp., Gyrodactylus sp., dan Trichodina sp.) dan bakteri (Aeromonas hydrophila, Acinetobacter sp., Lactobacillus sp., Bacillus sp., Arachnia sp., Haemophilus sp., Cardiobacterium sp., dan Enterobacter sp.) sedangkan jamur tidak ditemukan dalam penelitian ini.


2018 ◽  
Vol 44 (2) ◽  
Author(s):  
Plínio Bezerra Palácio ◽  
Pedro Everson Alexandre de Aquino ◽  
André Luíz de Araújo Silva ◽  
Katya Rayany Ferreira de Sousa ◽  
Livia Maria Garcia Leandro ◽  
...  

O presente trabalho teve por objetivo avaliar o perfil de resistência das bactérias isoladas em superfícies de um hospital público da cidade de Juazeiro do Norte-CE. As amostras foram coletadas em diferentes superfícies, e transportadas em meio Stuart. Essas foram inoculadas em Brain Heart Infusion (BHI) e posteriormente semeadas em meio cromogênico, onde foram identificadas as espécies bacterianas. Para realização do perfil de resistência foi realizado o método de difusão em disco. A identificação das bactérias foi realizada em triplicata onde em 100% das superfícies houve o crescimento microbiano sendo: Bacillus sp. (52%), Staphylococcus coagulase negativa (14%), Enterococcus sp. (24%), Streptococcus agalactiae (5%) e Acinetobacter sp. (5%).  A implementação da comissão de controle de infecções hospitalares (CCIH) e a adoção de boas práticas de limpeza e desinfecção de superfícies de forma eficaz diminuem os riscos de contaminação por meio desses veículos.Descritores: Microrganismos. Beta-lactamases. Infecção hospitalar. Resistência. Antibióticos.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document