Interaction between Pseudomonas fluorescens, Arbuscular mycorrhizae and iron chelates and their potential for controlling Rhizoctonia solani on potato

Author(s):  
Ali Baradar ◽  
Roohallah Saberi-Riseh ◽  
Ebrahim Sedaghati ◽  
Masoumeh Vatankhah
2020 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 37-48
Author(s):  
Ratna Sari Dewi ◽  
Giyanto Giyanto ◽  
Meity Suradji Sinaga ◽  
Dadang Dadang ◽  
Bambang Nuryanto

Saat ini teknologi pengendalian hayati penyakit utama padi terus berkembang. Dalam pengembangan teknologi pengendalian hayati, mekanisme penghambatan patogen dalam perkembangan penyakit pada suatu populasi tumbuhan dalam area tertentu menjadi hal yang penting. Penelitian bertujuan mendapatkan bakteri agens hayati potensial dalam pengendalian penyakit penting padi di antaranya yang disebabkan Pyricularia oryzae, Xanthomnas oryzae pv. oryzae, Rhizoctonia solani, Burkholderia glumae, dan Drechlera oryzae, berdasarkan mekanisme antagonisme, kemampuan menginduksi ketahanan dan mendukung kebugaran tanaman, serta kompatibilitas antaragens hayati. Ralstonia pickettii TT47, Pseudomonas fluorescens P12, Chromobacterium sp. T51118, Bacillus subtilis 451 dan 154, serta Streptomyces sp. T51105 dibuktikan memiliki mekanisme antibiosis dengan menghasilkan metabolit sekunder dan senyawa volatil. Berdasarkan uji produksi enzim kitinolitik Chromobacterium sp. dan Streptomyces sp. memiliki mekanisme lisis. Aktivitas antibiotik R. pickettii dan P. fluorescens tergolong kuat terhadap P. oryzae dengan penekanan secara berurutan sebesar 79.68% dan 77.59% pada uji biakan ganda. Penekanan pertumbuhan miselium P. oryzae dan R. solani pada uji volatil mencapai 100% oleh Chromobacterium sp. Semua agens hayati umumnya mampu menginduksi ketahanan dan mendukung kebugaran tanaman. Uji kompatibilitas menunjukan R. pickettii, P. fluorescens, dan Chromobacterium sp. bersifat kompatibel. Dari hasil penelitian diperoleh tiga bakteri agens hayati dengan kategori unggul, yaitu P. fluorescens P12, R. pickettii TT47, dan Chromobacterium sp. T51118. Ketiganya mampu menekan pertumbuhan patogen, menginduksi ketahanan dan mendukung kebugaran tanaman, memiliki patogen sasaran yang lebih beragam, serta bersifat kompatibel.


2005 ◽  
Vol 51 (4) ◽  
pp. 345-353 ◽  
Author(s):  
Rita Grosch ◽  
Franziska Faltin ◽  
Jana Lottmann ◽  
A Kofoet ◽  
Gabriele Berg

Rhizoctonia solani causes yield losses in numerous economically important European crops. To develop a biocontrol strategy, 3 potato-associated ecto- and endophytically living bacterial strains Pseudomonas fluorescens B1, Pseudomonas fluorescens B2, and Serratia plymuthica B4 were evaluated against R. solani in potato and in lettuce. The disease-suppression effect of the 3 biocontrol agents (BCAs) was tested in a growth chamber and in the field. In growth chamber experiments, all 3 BCAs completely or significantly limited the dry mass (DM) losses on lettuce and the disease severity (DS) caused by R. solani on potato sprouts. Strain B1 showed the highest suppression effect (52% on average) on potato. Under field conditions, the DS on both crops, which were bacterized, decreased significantly, and the biomass losses on lettuce decreased significantly as well. The greatest disease-suppression effect on potato was achieved by strain B1 (37%), followed by B2 (33%) and then B4 (31%), whereas the marketable tuber yield increased up to 12% (B1), 6% (B2), and 17% (B4) compared with the pathogen control at higher disease pressure. Furthermore, in all experiments, B1 proved to be the most effective BCA against R. solani. Therefore, this BCA could be a candidate for developing a commercial product against Rhizoctonia diseases. To our knowledge, this is the first report on the high potential of endophytes to be used as a biological control agent against R. solani under field conditions.Key words: biocontrol, Rhizoctonia solani, field grown lettuce and potato, antagonistic bacteria, endophytes.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document