Sulfolipid I of Mycobacterium tuberculosis, strain H37Rv I. Purification and properties

Author(s):  
Mayer B. Goren
Microbiology ◽  
2000 ◽  
Vol 146 (12) ◽  
pp. 3205-3216 ◽  
Author(s):  
Joanna C. Betts ◽  
Paul Dodson ◽  
Selwyn Quan ◽  
Alan P. Lewis ◽  
Pam J. Thomas ◽  
...  

2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 16-30
Author(s):  
Risa Purnamasari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran polisakarida krestin (PSK) dengan waktu pemberian yang berbeda terhadap hitung jenis leukosit mencit yang diinfeksi Mycobacterium tuberculosis. Penelitian ini menggunakan 30 ekor mencit betina dewasa jenis Mus musculus strain BALB/C, berumur 8-10 minggu, berat badan berkisar 25-30 g. Polisakarida krestin (PSK) diisolasi dari Coriolus versicolor yang diperoleh dari alam. Infeksi menggunakan Mycobacterium tuberculosis strain H37Rv (ATCC 27294 T). Hewan percobaan dikelompokkan menjadi 6 kelompok sebagai berikut: kelompok I, hanya diberi akuades; kelompok II, hanya pemberian PSK; kelompok III, hanya dengan infeksi Mycobacterium tuberculosis; kelompok IV, pemberian PSK sebelum infeksi Mycobacterium tuberculosis; kelompok V, pemberian PSK sesudah infeksi Mycobacterium tuberculosis; kelompok VI, pemberian PSK sebelum dan sesudah infeksi Mycobacterium tuberculosis. Pemberian PSK dilakukan selama 7 hari berturut-turut melalui gavage. Infeksi Mycobacterium tuberculosis dilakukan sebanyak 2 kali dengan selang waktu 1 minggu melalui intraperitoneal. Hitung jenis leukosit dilakukan dengan mengelompokan masing-masing jenis leukosit dalam 100 sel leukosit pada apusan darah, dan data hasil pengamatan dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis, kemudian untuk mengetahui signifikansi dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Secara keseluruhan penelitian menunjukkan presentase jenis leukosit dengan jumlah tertinggi adalah neutrofil. Pada kelompok VI presentase monosit dan neutrofil meningkat melebihi normal, sedangkan presentase limfosit menurun, dan presentase basofil dan eosinofil tidak mengalami perubahan. Kesimpulan penelitian ini adalah PSK meningkatkan jumlah leuksosit mencit jenis neutrofil dan monosit pada waktu sebelum dan sesudah infeksi Mycobacterium tuberculosis


2014 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
pp. 141-146
Author(s):  
OKTIRA ROKA AJI ◽  
◽  
DYSHELLY NURKARTIKA PASCAPURNAMA ◽  
FENRYCO PRATAMA ◽  
IHSANAWATI IHSANAWATI ◽  
...  

Author(s):  
Ritha Pratiwi ◽  
Gemini Alam ◽  
Herlina Rante ◽  
Nasrum Massi

TB is an infectious disease caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis. Empirically the plants that have long been used in medicine are Curcuma mangga  rhizome, which shows pharmacological activity as an anti Mycobacterium tuberculosis drug. The objective of the research is to determine the ability of hexane and methanol extracts of Curcuma mangga in inhibiting the growth of Mycobacterium tuberculosis Strain H37Rv and MDR. The extraction of Curcuma mangga rhizome was conducted by maceration methode using hexane and methanol as the solvents, respectively.  Both of extracts were made in 1000 dan 500 ppm concentration, then tested for anti Mycobacterium tuberculosis activity using MODS (Microscopic Observation Drug Suspectibility) method. Determination of anti M.tuberculosis activity was based on microscopic observation on Mycobacterium tuberculosis colony in cord formation. The results showed that hexane and methanol extract in 1000 ppm concentration inhibited the growth of Mycobacterium tuberculosis Strain H37Rv dan MDR. However in 500 ppm only n-hexane  extract showing the inhibiton activity. In conclusion, n-hexane extract have the ability to inhibit the growth of Mycobacterium tuberculosis Strain H37Rv dan MDR. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document