Management of diabetic foot and ankle ulcers from the orthopaedic point of view

2016 ◽  
Vol 22 (2) ◽  
pp. 75-76
Author(s):  
H. El-Mowafi ◽  
Yasser Kandil ◽  
A. El-Hawary
2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Ika Nur Pratiwi ◽  
Lailatun Ni'mah ◽  
Ika Yuni Widyawati ◽  
Lingga Curnia Dwi

Pendahuluan: Salah satu komplikasi penyakit diabetes melitus (DM) yang sering dijumpai adalah kaki diabetik (diabetic foot), yang dapat ber- manifestasikan sebagai ulkus, infeksi dan gangren dan artropati Charcot. Ada dua tindakan dalam prinsip dasar pengelolaan diabetic foot yaitu tindakan pencegahan dan tindakan rehabilitasi. Tindakan pencegahan meliputi edukasi perawatan kaki, sepatu diabetes dan senam kaki (Yudhi, 2009). Fake (Foot and Ankle Exercises) atau dikenal juga dengan senam kaki merupakan latihan yang dilakukan bagi penderita DM atau bukan penderita untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki (Soebagio, 2011). Melakukan perawatan kaki secara teratur dapat mengurangi penyakit kaki diabetik sebesar 50-60%. Untuk meningkatkan vaskularisasi perawatan kaki dapat juga dilakukan dengan gerakan-gerakan kaki yang dikenal sebagai senam kaki diabetes (Black & Hawks, 2009; Smeltzer et al., 2010; Lewis et al., 2011). Puskesmas Klampis Ngasem memiliki jumlah kunjungan pasien dengan diabetes mellitus yang cukup tinggi di Surabaya. Berdasarakan data dari Puskesmas Klampis Ngasem dalam kurun waktu Januari-September 2017 jumlah kunjungan pasien dengan DM mencapai 2219 kasus.Metode: Wilayah Kerja Puskesmas yang akan menjadi tempat pengabdian masyarakat ini adalah Puskesmas Klampis Ngasem Surabaya. Metode yang digunakan melalui pendidikan dan pelatihan senam kaki “Fake” (Foot and Ankle Exercises) sebagai upaya pencegahan terhadap komplikasi pada kaki penderita Diabetes Mellitus Di Puskesmas Klampis Ngasem Surabaya sebanyak 30 orang pasien dengan DM. Peserta pengmas akan dilakukan kegiatan pre-test dan post-test dengan mengisi kuesioner pengetahuan dan kemampuan perawatan kaki pada penderita diabetes serta dilakukan pengukuran sirkulasi darah sebelum dan sesudah kegiatan menggunakan tensimeter di lengan dan kaki hingga diperoleh tekanan sistolik lengan dan kaki untuk pemeriksaan ankle brachial index (ABI).Hasil: Evaluasi Akhir Program Pengabdian Kepada Masyarakat diperoleh bahwa pengetahuan penderita DM terhadap perawatan kaki yang menunjukkan peningkatan nilai rerata post test menjadi 70 dari nilai rerata pada pre test 49 terhadap 30 peserta DM. Sementara itu, didapatkan 18 orang memiliki skor ABI dengan interpretasi borderline perfusion (0,6-0,8) dan sisanya berada dalam rentang normal. Sedangkan setelah dilakukan latihan jasmani berupa senam kaki didapatkan 6 orang masih memiliki skor ABI rentang 0,6-0,8 dengan interpretasi borderline perfusion dan 24 orang berada dalam rentang normal dengan skor ABI 0,9-1,3. Kesimpulan: Diharapkan informasi yang telah disampaikan dalam modul dapat dijadikan panduan dalam memantau penatalaksanaan perawatan kaki pada diabetes mellitus serta Kegiatan senam kaki ini dapat dilakukan secara teratur dirumah dan gerakannya disesuaikan dengan kemampuan tubuh.


2009 ◽  
Vol 23 (1) ◽  
pp. 61-68 ◽  
Author(s):  
James C. Stanley ◽  
Andrew M. Collier
Keyword(s):  

2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. e00059 ◽  
Author(s):  
Anne Rossel ◽  
Dan Lebowitz ◽  
Karim Gariani ◽  
Mohamed Abbas ◽  
Benjamin Kressmann ◽  
...  

2011 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 5653 ◽  
Author(s):  
Ioannis A. Ignatiadis ◽  
Vassiliki A. Tsiampa ◽  
Spyridon P. Galanakos ◽  
Georgios D. Georgakopoulos ◽  
Nicolaos E. Gerostathopoulos ◽  
...  

2001 ◽  
Vol 22 (9) ◽  
pp. 747-752
Author(s):  
Elly Trepman ◽  
Michael S. Pinzur
Keyword(s):  

2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. e000954
Author(s):  
Louis Potier ◽  
Maud François ◽  
Dured Dardari ◽  
Marilyne Feron ◽  
Narimene Belhatem ◽  
...  

IntroductionThe offloading is crucial to heal neuropathic diabetic foot ulcer (DFU). Removable offloading are the most used devices. Orthèse diabète is a new customized removable knee-high offloading device immobilizing foot and ankle joints, with some specific and innovative features that may improve offloading. We aimed to evaluate the efficiency of this device in DFU healing.Research, design and methodsThe evaluation of Offloading using a new removable ORTHOsis in DIABetic foot study is a French multicenter (13 centers) randomized controlled trial with blinded end points evaluation. Adults with neuropathic DFU were randomly assigned to either Orthèse Diabète (experimental device), or any type of conventional (usually used in France) removable offloading devices (control group). The primary outcome was the 3-month proportion of patients with fully healed DFU.ResultsAmong 112 randomized patients (men 78%, age 62±10 years), the primary outcome occurred in 19 (33%) participants using conventional device vs 19 (35%) Orthèse Diabète users (p=0.79). Study groups were also comparable in terms of prespecified secondary end points including occurrence of new DFU (25% vs 27% in conventional and experimental groups), ipsilateral lower-limb amputation (4% vs 10%) or infectious complications (14% vs 13%) (p>0.05 for all). Adverse events were comparable between groups, including 4 deaths unrelated to study allocation (1 sudden death, 2 ventricular arrhythmias and 1 pancreatic cancer). Adverse events believed to be related to the device were higher in the Orthèse Diabète group than in the control group (15% vs 4%). Orthèse Diabète was less frequently worn than conventional devices (46% vs 66%, p=0.04).ConclusionsOrthèse Diabète, a new removable offloading orthosis immobilizing foot and ankle joints did not show superiority compared with conventional removable devices in neuropathic DFU healing and cannot be recommended to heal DFU.Trial registration numberNCT01956162.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document