scholarly journals IT Infrastructure Library (ITIL) framework approach to IT Governance

2018 ◽  
Vol 51 (30) ◽  
pp. 181-185 ◽  
Author(s):  
Muhamet Gërvalla ◽  
Naim Preniqi ◽  
Peter Kopacek
Author(s):  
Hafizah Mohamad Hsbollah ◽  
Alan Simon ◽  
Nick Letch

The implementation of IT governance (ITG) arrangements and its relationship to IT infrastructure has not received much attention in either the ITG or the information systems (IS) literature. Based on the premise that the foundation on which ITG is implemented lies in the interaction between ITG arrangements of structures, processes and relational mechanisms and IT infrastructure, the authors present a discussion of how actor network theory (ANT) can be used as an overarching theoretical framework of explanation. The authors propose a model of ITG implementation and discuss how ANT, in particular the local/global network approach, can be applied to understand the relationship that exists between ITG arrangements and IT infrastructure.


2008 ◽  
Vol 24 (3) ◽  
Author(s):  
Peter Hoppen ◽  
Frank Victor

2018 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 14-23
Author(s):  
Khurotul Aeni

Untuk pembuatan sebuah dokumen tata laksana perlu dilakukan evaluasi terlebih dahulu, hal ini dilakukan untuk menilai sejauh mana setiap proses TI pada sistem informasi akademik berfungsi sesuai dengan tujuan pengembangan aplikasi terutama untuk proses penanganan insiden. Evaluasi dilakukan dengan metode goal question metric (GQM), dengan bantuan kuesioner yang disebarkan kepada koresponden dan observasi yang dilakukan secara langsung pada objek penelitian Penelitian ini diadaptasi dari framework IT Infrastructure Library yang mengacu pada proses manajemen insiden. Hasil penelitian ini memberikan beberapa rekomendasi perbaikan terkait area-area insiden manajemen. Hasil pengukuran melalui penggunaan Goal Question Metric, dimana terdapat 4 area yang perlu dilakukan perbaikan untuk membuat dokumen tata laksana manajemen, yaitu: penerapan helpdesk, penerapan SOP (Standard Operating Procedure), penerapan SLA (Service Level Agreement), dan penerapan team servicedesk.


2021 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 79
Author(s):  
Safta Hastini ◽  
Widya Cholil

E-learning merupakan peralihan proses pembelajaran dari tatap muka langsung di dalam kelas menjadi pembelajaran berbasis digital. Dalam bidang pendidikan, e-learning sebagai kemajuan teknologi informasi telah dimanfaatan sebagai sarana pembelajaran di perguruan tinggi karena dirasakan mampu meningkatkan kegiatan akademik khususnya perguruan tinggi agar menjadi lebih efektif dan efisien. Ketergantungan terhadap TI semakin meningkat untuk mencapai tujuan organisasi perguruan tinggi tersebut. Salah satu tujuan itu adalah menjadi perguruan tinggi bertaraf internasional dan maju dalam ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Dimana perguruan tinggi yang telah memanfaatkan TI dengan baik akan menjadi perguruan tinggi yang lebih diminati oleh masyarakat. Hal ini disebabkan perguruan tinggi telah memanfaatkan TI dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, untuk mendukung penerapannya e-learning perguruan tinggi harus memadai bukan hanya dari aplikasi e-learning maupun user, akan tetapi  proses layanan-layanan berbasis TI pada e-learning perlu diatur dan didukung dengan manajemen layanan TI yang baik agar penerapan e-learning bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan perguruan tinggi. Information Technology Service Management (ITSM) merupakan suatu metode yang sistematis dalam melakukan pengelolaan terhadap layanan TI dengan kerangka kerja IT Infrastructure Library Versi 3 (ITIL v.3) yang terdiri dari 5 proses yaitu service strategy, service design, service transition, service operation dan continual service improvement. ITIL v.3 melakukan perbaikan kualitas layanan TI dan pengukuran secara berkelanjutan terhadap perkembangan layanan TI yang disampaikan kepada pengguna maupun pelanggan, sehingga perguruan tinggi bisa menilai sejauhmana pengelolaan terhadap layanan TI pada e-learning sebagai sarana pembelajaran. Perguruan tinggi yang diteliti adalah perguruan tinggi swasta yang ada di kota Palembang, yaitu Universitas X, Universitas Y dan Universitas Z. Metodologi pengumpulan data menggunakan kuisioner. Selanjutnya data yang didapat dari hasil kuesioner di analisa untuk mengetahui kondisi sistem yang sedang berjalan. Berdasarkan hasil rata-rata penilaian terhadap proses ITIL v.3 nilai maturity level masing-masing perguruan tinggi yang diteliti menghasilkan nilai maturity level 3 (defined). Defined artinya proses-proses yang direncanakan dan sudah dilaksanakan secara rutin dan didokumentasikan dengan standar tertentu.


Author(s):  
Vladimir Stantchev ◽  
Gerrit Tamm

A key point that remains to be addressed is the assurance of service levels for end-user applications that rely on these provider models. This chapter describes an approach for addressing non-functional properties (NFPs) of services in service-oriented architectures (SOA). The approach is based on reference models such as the IT Infrastructure Library (ITIL) and the SOA life cycle model. It has been applied in several industrial settings in the telecommunications sector.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document