Pemrosesan sampah di Tempat Pembuangan Akhir menghasilkan air lindi (leacheate) yang merupakan hasil buangan yang perlu penanganan yang serius. Melihat kondisi tanah di TPA Batu Layang yang sebagian besar berjenis gambut yang menyebabkan mudahnya penyebaran polutan dari air lindi sehingga dibutuhkan lapisan kedap. Perlu dilakukannya upaya untuk mengatasi sebaran air lindi tersebut. Satu diantaranya adalah dengan pemasangan penghalang lempung (clay barrier), sebagai lapisan kedap penahan kontaminasi polutan agar tidak mencemari air tanah dan tanah berdasarkan sifat konduktivitas hidrolik. Nilai konduktivitas hidrolik (k) penghalang lempung (clay barrier) yang optimal sebagai lapisan yang mampu menahan sebaran polutan dalam air lindi (leacheate) di suatu TPA diperoleh dengan melakukan uji permeabilitas. Dari uji permeabilitas nilai k tanah asli TPA Batu Layang 1,87 x 10-3 m/det. Dari hasil pengukuran nilai k dari kelima sampel tanah modifikasi untuk lapisan clay barrier, sampel campuran tanah + 2 lapisan bentonite memiliki nilai k paling kecil yaitu 1,81 x 10-10 m/s. nilai tersebut disebabkan sifat bentonit yang mengembang yang dapat mengabsorbsi air dengan kapasitas yang besar, yang masuk dalam syarat maksimum untuk lapisan kedap dasar TPA yaitu 1 x 10-8 m/detik. Kata Kunci : TPA Batu Layang, leacheate, lapisan kedap, clay barrier, konduktivitas hidrolik.