Impacts of coastal aquaculture on sedimentary phosphorus speciation and fate: Evidence from a seaweed cultivation area off Nan'ao Island, South China

2021 ◽  
Vol 171 ◽  
pp. 112719
Author(s):  
Yang-Guang Gu ◽  
Yasu Wang ◽  
Jun Ouyang ◽  
Richard W. Jordan ◽  
Shijun Jiang
Jurnal Pari ◽  
2017 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 7
Author(s):  
Syarianah Syarianah

ABSTRAKKajian ini bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan diseminasi informasi teknologi hasil   penelitian yang telah dilakukan di Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau, Maros.  Metode menggunakan analisis dokumen.  Hasil Kajian menunjukkan bahwa selama enam tahun (2010 s/d 2015) kegiatan diseminasi iptek budidaya air payau telah dilakukan sebanyak 24 kali.  Materi iptek yang disampaikan paling banyak adalah tahun 2010 yaitu sebanyak 17 materi dan paling sedikit tahun 2015 yaitu sebanyak 3 materi.  Peserta yang hadir dalam kegiatan diseminasi terdiri dari pembudidaya sebanyak 960 orang, peneliti 229 orang, penyuluh 144 orang, akademisi 37 orang, dan Warga Negara Timur Leste 4 orang.  Lokasi pelaksanaan kegiatan diseminasi dilaksanakan di 8 propinsi yaitu Sulawesi Selatan sebanyak 15 kali. Sulawesi Tengah sebanyak 2 kali, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo masing-maaing 1 kali, Jawa Timur sebanyak 2 kali. Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan masing-masing 1 kali. Dari 62 jumlah materi iptek yang di diseminasikan terdapat lima peringkat yang paling sering adalah Informasi teknologi  budidaya rumput laut sebanyak 11 kali, budidaya udang 9 kali, teknologi aplikasi probiotik 8 kali, teknologi kesehatan ikan dan polikultur udang, nilah merah, bandeng dan rumput laut masing-masing 6 kali, dan teknologi budidaya kepiting sebanyak 5 kali. Dari kegiatan diseminasi yang dilakukan diharapkan petani tambak/pembudidaya dapat memanfaatkan teknologi hasil penelitian untuk meningkatkan produksi tambaknya, ABSTRACTThe aims of the study is to know the total number disseminated information  technology resulted from the research conducted by Research Institute for Coastal Aquaculture Maros. The method used is document analysis, result of the study showed that during six years (2010-2015) the dissemination of coastal aquaculture technology was conducted 24 times. The highest number of technology disseminated was found in 2010 with 17 contents of coastal aquaculture technology, while the lowest was obtained in year of 2015 with 3 contents of coastal aquaculture technology.  The participants attended  the aquaculture dissemination consist of : 960 farmers, 229 researches, 144 extensions, 37 lecturer and 4 foreigner from Timur Leste.  Dissemination of aquaculture technology was carried out in eight provinces, namely South Sulawesi 15 events, Central Sulawesi and East Java 2 events, while West and Southeast Sulawesi, Gorontalo, and West and South Kalimantan 1 event.  The total number of 62 materials for coastal aquaculture dissemination and ranked to five most frequent dissemination namely:  technology of seaweed cultivation 11 times, technology of shrimp culture 9 times, technology of probiotic applications in shrimp culture 8 times, technology of fish healthy and policulture among shrimp, red nile,  milkfish and seaweed 6 times and  technology of mud crabs culture 5 times.  It is expected that the aquaculture technology disseminated were adopted by shrimp/fish farmers and would enhance shrimp/fish production.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document