scholarly journals Cnerator: A Python application for the controlled stochastic generation of standard C source code

SoftwareX ◽  
2021 ◽  
Vol 15 ◽  
pp. 100711
Author(s):  
Francisco Ortin ◽  
Javier Escalada
2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-16
Author(s):  
Nana Suarna
Keyword(s):  

Seiring waktu, jumlah surat dalam sebuah perusahaan semakin hari makin banyak, sehingga muncul permasalahan dalam mengelolanya administrasi suarat, baik ketika dalam pencatatan surat maupun proses disposisi, serta pada saat pencarian arsip surat. Hampir sebagai besar surat yang ada di kantor-kantor masih disimpan dalam bentuk file-file yang masih bersifat manual, sehingga memungkinkan surat tersebut menunpuk, dan memerlukan waktu yang lama dalam pencarian dan pemrosesannya. Dengan dibangunnya  sistem manajemen pengarsipan bertujuan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut di atas. Pemrograman  saat ini, baik desktop maupun web based, semakin marak  pengerjaannya menggunakan framework code igniter berbasis PHP. Framework CI memang dikembangkan untuk memudahkan dalam developing aplikasi dengan struktur  file source code-nya menggunakan pendekatan Models-Views-Controller (MVC) dan pemrograman berorientasi objek, oleh sebab itu penulis menggunakan CI dalam developing aplikasi ini. Aplikasi sistem manajemen surat dan pengarsipan ini dapat diakses dalam internal perusahaan web, yang bertujuan untuk memudahkan karyawan  dalam pengelolaan dan  mengaksesnya surat menyurat, selain itu aplikasi ini juga memberikan kemudahan dalam proses pencatatan surat,  disposisi, dan proses pencarian sehingga aplikasisi ini memiliki performa yang handal, mudah untuk di-maintenance dan dikembangkan lebih lanjut seiring perkembangan kebutuhan penggunanya.


Author(s):  
Himanshi Vashisht ◽  
Sanjay Bharadwaj ◽  
Sushma Sharma

Code refactoring is a “Process of restructuring an existing source code.”. It also helps in improving the internal structure of the code without really affecting its external behaviour”. It changes a source code in such a way that it does not alter the external behaviour yet still it improves its internal structure. It is a way to clean up code that minimizes the chances of introducing bugs. Refactoring is a change made to the internal structure of a software component to make it easier to understand and cheaper to modify, without changing the observable behaviour of that software component. Bad smells indicate that there is something wrong in the code that have to refactor. There are different tools that are available to identify and emove these bad smells. A software has two types of quality attributes- Internal and external. In this paper we will study the effect of clone refactoring on software quality attributes.


2020 ◽  
Vol 2020 (1) ◽  
pp. 91-95
Author(s):  
Philipp Backes ◽  
Jan Fröhlich

Non-regular sampling is a well-known method to avoid aliasing in digital images. However, the vast majority of single sensor cameras use regular organized color filter arrays (CFAs), that require an optical-lowpass filter (OLPF) and sophisticated demosaicing algorithms to suppress sampling errors. In this paper a variety of non-regular sampling patterns are evaluated, and a new universal demosaicing algorithm based on the frequency selective reconstruction is presented. By simulating such sensors it is shown that images acquired with non-regular CFAs and no OLPF can lead to a similar image quality compared to their filtered and regular sampled counterparts. The MATLAB source code and results are available at: http://github. com/PhilippBackes/dFSR


Author(s):  
Tran Thanh Luong ◽  
Le My Canh

JavaScript has become more and more popular in recent years because its wealthy features as being dynamic, interpreted and object-oriented with first-class functions. Furthermore, JavaScript is designed with event-driven and I/O non-blocking model that boosts the performance of overall application especially in the case of Node.js. To take advantage of these characteristics, many design patterns that implement asynchronous programming for JavaScript were proposed. However, choosing a right pattern and implementing a good asynchronous source code is a challenge and thus easily lead into less robust application and low quality source code. Extended from our previous works on exception handling code smells in JavaScript and exception handling code smells in JavaScript asynchronous programming with promise, this research aims at studying the impact of three JavaScript asynchronous programming patterns on quality of source code and application.


2019 ◽  
Author(s):  
Andri Taufiq ◽  
Robby Yuli Endra
Keyword(s):  

SOURCE CODE / KODING PROGRAM Pemograman Java untuk Rumah Sakit.


2020 ◽  
Author(s):  
Cut Nabilah Damni

AbstrakSoftware komputer atau perangkat lunak komputer merupakan kumpulan instruksi (program atau prosedur) untuk dapat melaksanakan pekerjaan secara otomatis dengan cara mengolah atau memproses kumpulan intruksi (data) yang diberikan. (Yahfizham, 2019 : 19) Sebagian besar dari software komputer dibuat oleh (programmer) dengan menggunakan bahasa pemprograman. Orang yang membuat bahasa pemprograman menuliskan perintah dalam bahasa pemprograman seperti layaknya bahasa yang digunakan oleh orang pada umumnya dalam melakukan perbincangan. Perintah-perintah tersebut dinamakan (source code). Program komputer lainnya dinamakan (compiler) yang digunakan pada (source code) dan kemudian mengubah perintah tersebut kedalam bahasa yang dimengerti oleh komputer lalu hasilnya dinamakan program executable (EXE). Pada dasarnya, komputer selalu memiliki perangkat lunak komputer atau software yang terdiri dari sistem operasi, sistem aplikasi dan bahasa pemograman.AbstractComputer software or computer software is a collection of instructions (programs or procedures) to be able to carry out work automatically by processing or processing the collection of instructions (data) provided. (Yahfizham, 2019: 19) Most of the computer software is made by (programmers) using the programming language. People who make programming languages write commands in the programming language like the language used by people in general in conducting conversation. The commands are called (source code). Other computer programs called (compilers) are used in (source code) and then change the command into a language understood by the computer and the results are called executable programs (EXE). Basically, computers always have computer software or software consisting of operating systems, application systems and programming languages.


2020 ◽  
Author(s):  
Putri Mawaddah
Keyword(s):  

Abstrak- Perangkat lunak komputer atau yang sering disebut sebagai (software) mempunyai sifat yang berbeda dengan (hardware) atau perangkat keras komputer. Jika perangkat keras komputer dapat dilihat dan disentuh keberadaannya maka perangkat lunak pada suatu komputer hanya dapat dilihat saja tanpa dapat kita rasa atau raba bendanya. Lebih tepatnya, perangkat lunak tidak dapat disentuh dan memang secara fisik tidak tampak namun kita dapat mengoperasikannya. Namun walaupun tidak tampak secara fisik perangkat lunak sangat berguna dalam pengoperasiannya dengan adanya perangkat lunak suatu komputer dapat menjalankan suatu perintah. Sebagian besar dari software komputer dibuat oleh (programmer) dengan menggunakan bahasa pemprograman. Orang yang membuat bahasa pemprograman menuliskan perintah dalam bahasa pemprograman seperti layaknya bahasa yang digunakan oleh orang pada umumnya dalam melakukan perbincangan. Perintah-perintah tersebut dinamakan (source code). Program komputer lainnya dinamakan (compiler) yang digunakan pada (source code) dan kemudian mengubah perintah tersebut kedalam bahasa yang dimengerti oleh komputer lalu hasilnya dinamakan program executable (EXE).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document