scholarly journals Synthesis and bioactivities evaluation of oleanolic acid oxime ester derivatives as α-glucosidase and α-amylase inhibitors

2022 ◽  
Vol 37 (1) ◽  
pp. 451-461
Author(s):  
Xu-Yang Deng ◽  
Jun-Jie Ke ◽  
Ying-Ying Zheng ◽  
Dong-Li Li ◽  
Kun Zhang ◽  
...  
2015 ◽  
Vol 348 (9) ◽  
pp. 615-628 ◽  
Author(s):  
Tiantian Guo ◽  
Shaoping Wu ◽  
Sen Guo ◽  
Lu Bai ◽  
Qingchao Liu ◽  
...  

Planta Medica ◽  
2009 ◽  
Vol 75 (09) ◽  
Author(s):  
CM Strüh ◽  
S Jäger ◽  
CM Schempp ◽  
T Jakob ◽  
A Scheffler ◽  
...  

Planta Medica ◽  
2016 ◽  
Vol 81 (S 01) ◽  
pp. S1-S381
Author(s):  
K Mulsow ◽  
J Rolff ◽  
S Jaeger ◽  
MF Melzig

2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 17-21 ◽  
Author(s):  
Halilu Mshelia ◽  
◽  
Chinenye Ugwah-Oguejiofor ◽  
Natasha October ◽  
Kabiru Abubakar ◽  
...  

2013 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
Author(s):  
Budiasih Wahyuntari ◽  
Martinus Nicoadi Tekol Tekol

Penghambat alfa amilase adalah salah satu komponen dalam suplemen makanan yang telah lama digunakan untuk terapi kegemukan karena penghambat amilase mempengaruhi metabolisme karbohidrat dalam sistem pencernaan. Sejumlah peneliti melaporkan terdapat dua grup penghambat amilase, yaitu protein dan non protein. Penghambat protein dilaporkan terdapat dalam kelompok kacang-kacangan dan biji-bijian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengisolasi penghambat protein yang terdapat dalam kacang hijau dan kedele. Kacang hijau dan kedele merupakan kacang-kacangan yang penting dalam makanan popular di Indonesia. Penghambat protein diendapkan dengan konsentrasi bertingkat garam ammonium sulfat [(NH)4SO4] dari 30-70%. Penghambat protein diuji terhadap amilase saliva manusia (HSA) danamilase pankreas babi (PPA), serta kestabilannya terhadap pemanasan pada 100oC selama 30 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua endapan jenuh dari semua konsentrasi amonium sulfat yang diuji menghambat PPA, tetapi tidak semua endapan jenuh tersebut dapatmenghambat HSA. Hanya semua endapan jenuh (NH)4SO4 dari kacang hijau yang dapat menghambat HSA, dan penghambatan tertinggi terhadap HSA adalah endapan jenuh (NH)4SO4 50%. Endapan jenuh (NH)4SO4 40 % dari kedele putih dan endapan jenuh (NH)4SO4 60% dari kedele hitam dengan masing-masing penghambatan 98.67; 26.86 and27.63%. Endapan jenuh (NH)4SO4 60-70% dari kacang hijau, 50% dari kedele putih dan 50% dari kedele hitam menghambat PPA 100%. Pemanasan penghambat pada 100oC selama 30 menit hampir tidak mempengaruhi penghambatannya terhadap PPA. Profil protein juga diamati menggunakan analisis SDS/PAGE.


2019 ◽  
Vol 25 (35) ◽  
pp. 3740-3750 ◽  
Author(s):  
Ning Sun ◽  
Dongli Li ◽  
Xiaoqing Chen ◽  
Panpan Wu ◽  
Yu-Jing Lu ◽  
...  

Oleanolic acid is an analogue of pentacyclic triterpenoids. It has been used as a hepatic drug for over 20 years in China. Currently, there are only five approved drugs derived from pentacyclic triterpenoids, including oleanolic acid (liver diseases), asiaticoside (wound healing), glycyrrhizinate (liver diseases), isoglycyrrhizinate (liver disease) and sodium aescinate (hydrocephalus). To understand more about the bioactivity and functional mechanisms of oleanolic acid, it can be developed as a potent therapeutic agent, in particular, for the prevention and treatment of heart diseases that are the leading cause of death for people worldwide. The primary aim of this mini-review is to summarize the new applications of oleanolic acid and its derivatives as cardioprotective agents reported in recent years and to highlight their therapeutic perspectives in cardiovascular diseases.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document