<p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p> </p><p>Penelitian dengan analisis <em>power spectral</em> data anomali gayaberat telah banyak dilakukan untuk estimasi ketebalan sedimen. Dalam studi ini penulis melakukan analisis spektral data anomali gayaberat wilayah DKI Jakarta untuk mengetahui kedalaman sumber anomali yang bersesuaian dengan ketebalan sedimen. Data yang digunakan berupa data gayaberat dari BMKG tahun 2014 dengan 197 lokasi titik pengukuran yang tersebar di koordinat 6,08º-6,36º LU dan 106,68º-106,97º BT. Studi ini menggunakan metode <em>power spectral</em> dengan mentransformasikan data dari domain jarak ke dalam domain bilangan gelombang memanfaatkan transformasi <em>Fourier</em>. Hasil penelitian dengan menggunakan metode transformasi <em>Fourier </em>menunjukkan bahwa ketebalan sedimen di Jakarta dari arah selatan ke utara semakin besar, di sekitar Babakan ketebalan diperkirakan 92 meter, sekitar Tongkol, Jakarta Utara diperkirakan 331 meter.</p><p><strong> </strong></p><p><strong>Kata kunci</strong>: <em>power spectral</em>, anomali gayaberat, ketebalan sedimen</p><p align="center"><strong><em> </em></strong></p><p align="center"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p><p><em> </em></p><p><em>Studies of spectral analysis of gravity anomaly data have been carried out to estimate the thickness of sediment. In this study the author did spectral analysis of gravity anomaly data of DKI Jakarta area to know the depth of anomaly source which corresponds to the thickness of sediment. The data used in the form of gravity data from BMKG 2014 with 197 locations of measurement points spread in coordinates 6.08º - 6.36º N and 106.68º - 106.97º E. This study used the power spectral method by transforming the data from the distance domain into the wavenumber domain utilizing the Fourier transform. The result of the research using Fourier transform method shows that the thickness of sediment in Jakarta from south to north is getting bigger, in Babakan the thickness of the sediment is around 92 meter, in Tongkol, North Jakarta is around 331 meter.</em></p><p><strong><em> </em></strong></p><p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: </em><em>power spectral, gravity anomaly, sediment thickness</em><em></em></p>