First report of Cystoisospora belli parasitemia in a patient with acquired immunodeficiency syndrome

2016 ◽  
Vol 61 (1) ◽  
Author(s):  
Jorge Néstor Velásquez ◽  
Cecilia Alicia di Risio ◽  
Cristina Beatriz Etchart ◽  
Agustín Víctor Chertcoff ◽  
Mónica Gabriela Nigro ◽  
...  

AbstractCystoisospora belli in patients with the acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) has been described as cause of chronic diarrhea and disseminated cystoisosporosis. Diagnosis of intestinal cystoisosporosis can be achieved at the tissue level in the villus epithelium of the small bowel. Disseminated cystoisosporosis is diagnosed by microscopy identification of unizoite tissue cysts in the lamina propria of the intestine. We report a case of disseminated cystoisosporosis in a human immunodeficiency virus (HIV)-infected patient with detection of parasitemia. We studied a 39-year old patient with AIDS and chronic diarrhea by analysis of stool and duodenal biopsy samples. Blood samples were also collected and examined by light microscopy and molecular techniques for C. belli DNA detection. The unizoite tissue cyst stages were present in the lamina propria, with unsporulated oocysts in feces. Zoites were present in blood smears and DNA of C. belli was detected in blood samples. Our study identified a new stage in the life cycle of C. belli. Detection of parasitemia is a novel and noninvasive tool for diagnosis of disseminated cystoisosporosis.

2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Nur Syamsi NL

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah syndrom yang timbul akibat adanya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. HIV/AIDS dapat menular melalui darah, sperma, cairan vagina, dan ASI (Air Susu Ibu). Penelitian ini dilakukan di Akademi Kebidanan Sandi Karsa Makassar yang terletak di jalan Bung lorong 2, Kelurahan Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea Jaya, Makassar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif. Besarnya sampel yang digunakan adalah 30 responden dari 600 populasi yang dipilih secara Total Sampling. Di mana dalam pengambilan data digunakan instrumen berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden. Dari keseluruhan responden didapatkan tingkat pengetahuan mahasiswa Akademi Kebidanan Sandi Karsa Makassar yang diteliti didapat 15 mahasiswa (50%) yang tingkat pengetahuan baik tentang HIV/AIDS dan terdapat 14 mahasiswa (46,7%) yang tingkat pengetahuan cukup tentang HIV/AID dan terdapat 1 mahasiswa (3,3%) yang tingkat pengetahuan kurang tentang HIV/AIDS


2021 ◽  
Vol 9 ◽  
pp. 232470962110146
Author(s):  
Roopam Jariwal ◽  
Nadia Raza ◽  
Janpreet Bhandohal ◽  
Everardo Cobos

Plasmablastic lymphoma (PBL) is a subtype of non-Hodgkin’s lymphoma that manifests in patients with the diagnosis of human immunodeficiency virus (HIV), more prominently in the head, neck, and oral mucosal region. The diagnosis of this rare lymphoma serves as a concomitant diagnosis of acquired immunodeficiency syndrome. The case is of a 33-year-old previously healthy male, with an unknown diagnosis of HIV with a painful right mandibular mass. He was subsequently diagnosed with PBL and HIV. This case of PBL illustrates the importance of linking a rare and potentially life-threatening diagnosis as a possible first manifestation of HIV.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 55-63
Author(s):  
Machria Rachman

HIV (Human Immunodeficiency Virus)  dan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat secara global. Prevalensi HIV/AIDS di Kabupaten Banyuwangi juga cukup tinggi yakni 4.557 kasus. Cara penularan HIV terbesar adalah melalui hubungan seksual (71 %). Sejumlah 18,23% orang dengan HIV/AIDS (ODHA) adalah wanita pekerja seks (WPS). Meskipun lokalisasi di Banyuwangi telah resmi ditutup pada tahun 2013, namun praktik prostitusi masih terselubung dijalankan. Hubungan seksual tanpa kondom menjadi mata rantai penyebaran HIV/AIDS di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi pengetahuan dan sikap WPS dengan persuasi penggunaan kondom di eks lokalisasi Gempol Porong Kabupaten Banyuwangi. Desain penelitian adalah analitik kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian yaitu WPS di Eks Lokalisasi Gempol Porong berjumlah 32 orang yang diambil dengan teknik Total sampling. Pengambilan data dengan metode angket dan dianalisis statistik menggunakan SPSS 20.0 version. Hasil penelitian menunjukkan bahwa WPS yang memiliki pengetahuan rendah dalam penanggulangan HIV/AIDS sebanyak 56,2 %, sikap negatif sebesar 53,1% dan sebanyak 59,4% tidak melakukan persuasi penggunaan kondom. Analisis uji chi-Square menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan WPS dalam penanggulangan HIV/AIDS dengan persuasi penggunaan kondom (ρ = 0,002α), serta ada hubungan antara sikap WPS dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS dengan persuasi penggunaan kondom (nilai ρ = 0,000α). Variabel yang berpengaruh terhadap penanggulangan HIV/AIDS dengan persuasi penggunaan kondom adalah sikap, dengan  probabilitas sikap negatif WPS sebesar 78%. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pihak terkait guna peningkatan 100% penggunaan kondom sehingga dapat menekan angka pertumbuhan HIV/AIDS di Kabupaten Banyuwangi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document