TRANSGENIC BROCCOLI (BRASSICA OLERACEA L. CV. ‘ITALICA’) PLANTS CONTAINING AN ANTISENSE ACC OXIDASE GENE

1998 ◽  
pp. 147-152 ◽  
Author(s):  
M.X. Henzi ◽  
M. Christey ◽  
D.L. McNeil ◽  
C. Downs
1999 ◽  
Vol 26 (2) ◽  
pp. 179 ◽  
Author(s):  
Maria X. Henzi ◽  
David L. McNeil ◽  
Mary C. Christey ◽  
Ross E. Lill

In this paper 11 transgenic broccoli (Brassica oleracea L. var. italica) lines containing a tomato antisense 1-aminocyclopropane-1-carboxylic acid (ACC) oxidase gene from pTOM13 were evaluated. Changes in respiration, ethylene production and ACC oxidase activity were studied in mature flowers. Averaged across all ACC oxidase transgenic lines, there was an initial increase followed by a substantial decrease in ethylene production compared with the controls. Of the 11 transgenic lines, 10 lines showed a significant reduction in fethylene production relative to the controls from 50 h after harvest. Green Beauty flowers showed a significant reduction in respiration between the transgenics and control and demonstrated how ethylene levels could control the stable, or climacteric-like increase in respiration. ACC oxidase activity was higher in transgenic plants, consistent with the initially higher ethylene production. ACC oxidase activity did not, however, reflect the increase in ethylene production found after 50 h for the controls. These results suggest that two ethylene production systems may operate with only the second being inhibited by the antisense ACC oxidase used and that the later system was not detected by the ACC oxidase assay used. The results do show that post-harvest ethylene synthesis and therefore possibly broccoli senescence can be regulated by using an antisense ACC oxidase gene.


Planta Medica ◽  
2008 ◽  
Vol 74 (09) ◽  
Author(s):  
BM Silva ◽  
AP Oliveira ◽  
DM Pereira ◽  
C Sousa ◽  
RM Seabra ◽  
...  

2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 133
Author(s):  
Mario Febrianus Helan Sani ◽  
Setyowati Setyowati ◽  
Sri Kadaryati

Latar Belakang: Beta-karoten merupakan salah satu isomer karoten yang bisa ditemukan pada sayuran berwarna hijau tua atau kuning tua (seperti wortel dan brokoli). Brokoli merupakan sayuran yang memiliki kandungan beta-karoten yang cukup tinggi, yaitu 623 IU/100 gram. Namun, proses pengolahan brokoli menjadi hidangan dapat menurunkan kandungan beta-karotennya. Tujuan: Mengetahui pengaruh teknik pengolahan terhadap kandungan beta-karoten pada brokoli. Metode: Jenis penelitian ini adalah observational di laboratorium. Penelitian ini menggunakan rancangan acak sederhana dengan dua kali pengulangan dan satu unit percobaan. Teknik pengolahan yang dilakukan adalah merebus, mengukus, dan menumis. Brokoli mentah digunakan sebagai kontrol. Penelitian dilakukan pada bulan Februari–Maret 2017. Analisis kadar beta-karoten dilakukan di Laboratorium Chem-mix Pratama Yogyakarta dengan metode spektrofotometri. Hasil: Kadar beta-karoten tertinggi terdapat pada brokoli mentah diikuti dengan brokoli yang ditumis, dikukus dan direbus. Persen penurunan kadar beta-karoten yang direbus, dikukus dan ditumis dibandingkan dengan brokoli mentah masing-masing sebesar 45,87%, 33,52% dan 22,25%. Ada penurunan kadar beta-karoten yang signifikan setelah direbus, ditumis, maupun dikukus dibandingkan dengan brokoli segar (p<0,05). Kesimpulan: Kadar beta-karoten pada brokoli mengalami penurunan setelah dilakukan pengolahan dengan cara direbus, dikukus, dan ditumis. Merebus mengakibatkan penurunan kadar betakaroten terbanyak dibandingkan dengan kedua proses lainnya.


Author(s):  
Jorge Jaramillo ◽  
Paula Aguilar ◽  
Carolina Valencia ◽  
Alegria Saldarriaga ◽  
Antonio Martinez ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document