A green Brassica oleracea L extract as a novel corrosion inhibitor for Q235 steel in two typical acid media

Author(s):  
Hao Li ◽  
Yujie Qiang ◽  
Wenjie Zhao ◽  
Shengtao Zhang
Planta Medica ◽  
2008 ◽  
Vol 74 (09) ◽  
Author(s):  
BM Silva ◽  
AP Oliveira ◽  
DM Pereira ◽  
C Sousa ◽  
RM Seabra ◽  
...  

2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 133
Author(s):  
Mario Febrianus Helan Sani ◽  
Setyowati Setyowati ◽  
Sri Kadaryati

Latar Belakang: Beta-karoten merupakan salah satu isomer karoten yang bisa ditemukan pada sayuran berwarna hijau tua atau kuning tua (seperti wortel dan brokoli). Brokoli merupakan sayuran yang memiliki kandungan beta-karoten yang cukup tinggi, yaitu 623 IU/100 gram. Namun, proses pengolahan brokoli menjadi hidangan dapat menurunkan kandungan beta-karotennya. Tujuan: Mengetahui pengaruh teknik pengolahan terhadap kandungan beta-karoten pada brokoli. Metode: Jenis penelitian ini adalah observational di laboratorium. Penelitian ini menggunakan rancangan acak sederhana dengan dua kali pengulangan dan satu unit percobaan. Teknik pengolahan yang dilakukan adalah merebus, mengukus, dan menumis. Brokoli mentah digunakan sebagai kontrol. Penelitian dilakukan pada bulan Februari–Maret 2017. Analisis kadar beta-karoten dilakukan di Laboratorium Chem-mix Pratama Yogyakarta dengan metode spektrofotometri. Hasil: Kadar beta-karoten tertinggi terdapat pada brokoli mentah diikuti dengan brokoli yang ditumis, dikukus dan direbus. Persen penurunan kadar beta-karoten yang direbus, dikukus dan ditumis dibandingkan dengan brokoli mentah masing-masing sebesar 45,87%, 33,52% dan 22,25%. Ada penurunan kadar beta-karoten yang signifikan setelah direbus, ditumis, maupun dikukus dibandingkan dengan brokoli segar (p<0,05). Kesimpulan: Kadar beta-karoten pada brokoli mengalami penurunan setelah dilakukan pengolahan dengan cara direbus, dikukus, dan ditumis. Merebus mengakibatkan penurunan kadar betakaroten terbanyak dibandingkan dengan kedua proses lainnya.


Author(s):  
Jorge Jaramillo ◽  
Paula Aguilar ◽  
Carolina Valencia ◽  
Alegria Saldarriaga ◽  
Antonio Martinez ◽  
...  

Materials ◽  
2021 ◽  
Vol 14 (8) ◽  
pp. 1982
Author(s):  
Weilin Liu ◽  
Jiansan Li ◽  
Xiangqi Huang ◽  
Jinye Bi

In this study, calcium carbonate (CaCO3) microparticles having pH-sensitive properties were loaded with sodium lignosulfonate (SLS), a corrosion inhibitor. Scanning electron microscope (SEM), UV–VIS spectrophotometer (UV-vis), X-ray diffraction (XRD), and attenuated total reflection-Fourier-transform infrared spectroscopy (ATR-FTIR) were applied to evaluate the properties of the synthetic microparticles. This material could lead to the release of corrosion inhibitor under different pH conditions of the aqueous media. However, the extent of release of the corrosion inhibitor in the acidic media was higher, leading to enhanced shielding effect of the Q235 steel. These microparticles can serve as anti-corrosion additive for epoxy resin-coated Q235 steel. Electrochemical experiments were used to assess the anti-corrosive ability of the epoxy coatings in simulated concrete pore (SCP) solution, confirming the superior corrosion inhibition of the epoxy coating via incorporation of 5 wt % calcium carbonate microparticles loaded with SLS (SLS/CaCO3). The physical properties of coating specimens were characterized by water absorption, contact angle, adhesion, and pencil hardness mechanical tests.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document