scholarly journals Simulasi Virtual Local Area Network (VLAN) Berbasis Software Defined Network (SDN) Menggunakan POX Controller

2015 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 129
Author(s):  
Rohmat Tulloh ◽  
Ridha Muldina Negara ◽  
Arif Nur Hidayat

VLAN (Virtual LAN) merupakan sebuah teknologi yang dapat mengkonfigurasi jaringan logis independen dari struktur jaringan fisik. Hasil dari penelitian sebelumnya sudah diprediksi bahwa dibutuhkan Virtual Network yang akhirnya terciptalah VLAN. Namun paradigma jaringan saat ini tidak flexible, ketergantungan terhadap vendor sangat besar karena fungsi data plane dan control plane berada dalam satu paket device. SDN (Software defined network) yang merupakan salahsatu evolusi teknologi jaringan sesuai dengan tuntutan yang berkembang dimana memisahkan fungsi data plane dan control plane pada suatu perangkat. POX Controller digunakan untuk men-simulasikan dan menguji Platform SDN (Software defined network). Pada penelitian ini menggunakan Openflow versi 1.0 untuk memasang header VLAN sehingga penelitian ini difokuskan untuk mengevaluasi performa forwarding VLAN yang memanfaatkan Openflow sebagai control plane dapat berfungsi dengan baik. Hasil penelitian ini mengusulkan penerapan karakteristik teknologi VLAN pada SDN karena telah berjalan dengan benar sesuai hasil pengujian konektifitas, verifikasi dan keamanan. Kemudian hasil pengujian lanjutan untuk melihat pengaruh SDN dengan skenario penambahan jumlah VLAN ID didapatkan bahwa set-up time akan bertambah seiring meningkatnya jumlah host dan dengan menggunakan protokol OpenFlow, latency yang terjadi di jaringan dapat dipantau dengan parameter round trip time (RTT) yang stabil direntang 0,2 sampai 6 second walaupun jumlah vlan_id dan background traffic bertambah.

2015 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
Author(s):  
Rohmat Tulloh ◽  
Ridha Muldina Negara ◽  
Arif Nur Hidayat

VLAN (Virtual LAN) merupakan sebuah teknologi yang dapat mengkonfigurasi jaringan logis independen dari struktur jaringan fisik.<strong> </strong>Hasil dari penelitian sebelumnya sudah diprediksi bahwa dibutuhkan <em>Virtual Network </em>yang akhirnya terciptalah VLAN. Namun paradigma jaringan saat ini tidak flexible, ketergantungan terhadap vendor sangat besar karena fungsi <em>data plane </em>dan <em>control plane </em>berada dalam satu paket <em>device</em>. SDN (<em>Software defined network</em>) yang merupakan salahsatu evolusi teknologi jaringan sesuai dengan tuntutan yang berkembang dimana memisahkan fungsi data plane dan control plane pada suatu perangkat. POX <em>Controller</em> digunakan untuk men-simulasikan dan menguji <em>Platform</em> SDN (<em>Software defined network</em>). Pada penelitian ini menggunakan Openflow versi 1.0 untuk memasang header VLAN sehingga penelitian ini difokuskan untuk mengevaluasi performa forwarding VLAN yang memanfaatkan Openflow sebagai control plane dapat berfungsi dengan baik. Hasil penelitian ini mengusulkan penerapan karakteristik teknologi VLAN pada SDN karena telah berjalan dengan benar sesuai hasil pengujian konektifitas, verifikasi dan keamanan. Kemudian hasil pengujian lanjutan untuk melihat pengaruh SDN dengan skenario penambahan jumlah VLAN ID didapatkan bahwa <em>set-up time</em> akan bertambah seiring meningkatnya jumlah <em>host</em> dan dengan menggunakan protokol <em>OpenFlow, latency </em>yang terjadi di jaringan dapat dipantau dengan parameter <em>round trip time</em> (RTT) yang stabil direntang 0,2 sampai 6 <em>second </em>walaupun jumlah vlan_id dan <em>background traffic</em> bertambah.


2018 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 85-90
Author(s):  
Muhamad Fahri ◽  
Andrew Fiade ◽  
Hendra Bayu Suseno

ABSTRAK Keterbatasan LAN melahirkan sebuah teknologi VLAN yang memungkinkan adanya konfigurasi dari suatu jaringan komputer secara virtual (virtualisasi). Proses mencocokkan fleksibilitas virtualisasi server sulit dilakukan dengan switch tradisional, sebab logika kontrol untuk setiap switch terletak dalam logika switching yang sama. Software Defined Network (SDN) memisahkan control plane dari forwarding hardware. Migrasi logic control yang digunakan pada perangkat yang terintegrasi (misalnya switch ethernet) menjadi mudah diakses dan secara logis jaringan menjadi terpusat dalam hal pengendalian. Pada penelitian ini dilakukan simulasi jaringan VLAN menggunakan Pox controller sehingga dapat mengetahui hasil evaluasi jaringan VLAN menggunakan pox controller. Berdasarkan fase simulation, konfigurasi jaringan VLAN lebih ditekankan pada controller. Berdasarkan hasil pengujian nilai rata-rata jitter, pada jaringan VLAN menggunakan 2 buah switch nilai rata-rata Jitter sebesar 0,009 ms. Nilai rata-rata jitter tersebut lebih kecil dari nilai rata-rata jitter pada jaringan VLAN yang menggunakan 3 buah switch yaitu sebesar 0,027 ms. Sedangkan hasil pengujian nilai rata-rata packet loss memiliki nilai yang sama, yaitu 0%. Nilai rata-rata packet loss tersebut menunjukkan bahwa kedua skenario tersebut tidak terjadi kehilangan paket.  ABSTRACT Limitations of the LAN gave birth to a VLAN technology that allows the configuration of a virtual computer network (virtualization). The process of matching server virtualisation flexibility is difficult with traditional switches, since the control logic for each switch lies in the same switching logic. Software Defined Network (SDN) separates the control plane from hardware forwarding. The migration logic controls used on integrated devices (eg ethernet switches) are easily accessible and logically the network becomes centralized in terms of control. In this research VLAN network simulation using Pox controller so that can know result of evaluation of VLAN network using pox controller. Based on the simulation phase, VLAN network configuration is more emphasized on the controller. Based on the results of testing the average value of Jitter, on the VLAN network using 2 pieces of the average value of Jitter value of 0.009 ms. The average value of Jitter is smaller than the average value of Jitter on a VLAN network using 3 switches of 0.027 ms. While the test results the average value of Packet Loss has the same value, ie 0%. The average value of Packet Loss indicates that both scenarios do not occur Packet Loss. How to Cite : Fahri, M. Fiade, A. Suseno, H.B.  (2017). SIMULASI JARINGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) MENGGUNAKAN POX CONTROLLER. Jurnal Teknik Informatika, 10(1), 85-90. doi:10.15408/jti.v10i1.6821Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/jti.v10i1.6821


2017 ◽  
Vol 9 (4) ◽  
pp. 406
Author(s):  
Rohmat Tulloh

Software defined network (SDN) adalah sebuah paradigma baru dalam dunia jaringan yang mampu memusatkan fungsi beberapa control plane pada layer 2 maupun di layer 3 secara terprogram, hal tersebut menyebabkan jaringan akan bersifat lebih fleksibel dan terskala. Dengan jumlah pertumbuhan pengguna internet yang semakin tinggi maka hal tersebut akan berbanding lurus terhadap kompleksitas dari jaringan internet itu sendiri. Sehingga paradigma SDN ini menjadi salah satu solusi yang muncul. Penerapan Virtual Local Area Network (VLAN) pada jaringan tradisional telah menjadi hal yang penting dan banyak diterapkan. Fungsi VLAN adalah untuk membatasi broadcast trafik dari suatu host, sehingga hanya dapat mengirim data kepada VLAN ID yang sama. Penelitian ini menganalisis performansi VLAN di jaringan SDN. Terjadi penurunan angka jumlah paket yang dapat terkirim (data transfer) dan nilai throughput pada sebuah VLAN ID karena terdapat pengaruh dari VLAN ID yang berbeda. Pada pengujian membandingkan VLAN dengan non VLAN over Netwok Functions Virtualization (NFV) didapatkan bahwa nilai data transfer dan throughput yang diperoleh pada VLAN lebih besar. Hasil analisis dari seluruh pengujian penambahan traffic terlihat bahwa kinerja VLAN pada SDN akan membebani kinerja jaringan pada VLAN yang berbeda


2013 ◽  
Vol 712-715 ◽  
pp. 1741-1745
Author(s):  
Hao Cai ◽  
Dan Ao Han

Based on the special correlation of antennas and the power delay profile (PDP) of the cluster model, six models of A-F have been established by the TGn task-group in total. On the basis of the new broadband wireless local area network (WLAN) standard--IEEE 802.11ac with larger bandwidth and multi-user requirements drawn up by the TGac task-group, in this paper, the IEEE 802.11ac channel model is set up by means of improving and simulating the indoor MIMO channel.


2014 ◽  
Vol 494-495 ◽  
pp. 1373-1376
Author(s):  
Yan Hui Cheng

This paper is based on the expansion of the CAN bus interface on ARM so that the embedded CNC system to achieve network, and display their respective advantages of field bus technology and embedded technology, so that to set up local area network embedded NC system model. The CNC system designed in this paper has characteristic as follows: high integration, flexible structure, good expansibility and the high performance-to-price ratio and so on.


Author(s):  
Indra Dwi Rianto

WiFi Protected Setup (WPS) is a standardized function supported by numerous vendors of wireless routers and access point to help set up connection to a wireless local area network. It is designed to simplify the set up and generally enabled by default. Due to design flaw, the WPS or QSS PIN is susceptible to a brute forceattack. In this paper, we test the security vulnerability occurred, evaluate the performance and give recommendations to anticipate the attack.


In traditional network the coupling of data plane and control plane makes the data forwarding, processing and managing of the network hard and complex. Here each switch takes its own decision, makes the network logically decentralized. To overcome the limitations in traditional network the Engineers developed a new model network known as Software Defined Network (SDN). This network the control plane is decoupled from the data plane making it less complex. It moreover has a logically centralized approach unlike the existing network. This separation enables the network control to be directly programmable and the architecture to be abstracted for applications and network services. SDN platform provides advantages like programmability, task virtualization and easy management of the network. However, it faces new challenges towards scalability and performances. It is a must to understand and analyze the performances of SDN for implementation and deployment in live network environments. SDN working with POX is studied. This paper analyses the working of POX controller and evaluates the performance metrics of POX controller for SDN environment. The emulation is done using the Emulation software


2017 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
Author(s):  
Muhamad Fahri ◽  
Andrew Fiade ◽  
Hendra Bayu Suseno

Repositor ◽  
2020 ◽  
Vol 2 (12) ◽  
pp. 1727
Author(s):  
Agung Dwi Rahmawan ◽  
Syaifuddin Syaifuddin ◽  
Diah Risqiwati

AbstrakSoftware Defined Network (SDN) merupakan sebuah konsep pendekatan baru dalam jaringan untuk mendesain, membangun serta mengelola suatu jaringan komputer. Konsep ini melakukan pemisahan terhadap Data Plane dan Control Plane. Dalam konsep SDN ini terdapat suatu komponen penting yang bertanggung jawab terhadap segala aturan dalam pengelolaan dan pendistribusian informasi terhadap seluruh perangkat jaringan yaitu Controller. Karena peran Controller yang penting maka performa dari Controller perlu diuji sehingga dapat mengetahui kemampuan dari Controller yang digunakan. Dalam penelitian ini dilakukan perbandingan analisis nilai Quality of Services (QoS) terhadap implementasi SDN menggunakan Controller Floodlight dan Ryu dengan menjalankan topologi linear dan mesh dalam jumlah Switch yang beragam mulai dari 4, 8, 12 dan 16 Switch. Selama pengujian berlangsung dari node sumber ke node tujuan yang sama juga dialiri variasi background traffic mulai dari 50 hingga 200 Mbps.  Hasil yang didapatkan yaitu Controller Ryu memiliki nilai QoS yang lebih baik dari floodlight pada semua topologi yang diujikan, nilai latency dan jitter pada floodlight lebih tinggi dari ryu serta cenderung meningkat pada traffic 100 Mbps Pada throughput, ryu memiliki nilai lebih tinggi dengan kisaran 856-933 Kbps. Sedangkan pada packet loss floodlight lebih tinggi sementara ryu hanya memiliki rata-rata packet loss sebesar 0,5%. Namun pada pengujian hanya pada jumlah switch, floodlight menjamin dalam tingkat respons serta pengelolaan data yang besar di dalam arsitektur jaringan SDN.Abstract Software Defined Network (SDN) is a concept of a new approach in networking to design, build and manage a computer network. This concept separates the Data Plane and Control Plane. In this SDN concept there is an important component that is responsible for all rules in the management and distribution of information to all network devices that is Controller. Due to the important Controller role then the performance of the Controller needs to be tested so as to know the ability of the Controller to use. In this study, a comparison of Quality of Service (QoS) value analysis on SDN implementation using Floodlight and Ryu Controller by running linear and mesh topology in varying number of Switches ranging from 4, 8, 12 and 16 Switch. During the test from the source node to the same destination node is also varies background traffic ranging from 50 to 200 Mbps. The result is that Controller Ryu has better QoS value than floodlight on all tested topologies, the latency and jitter values on the floodlight are higher than ryu and tend to increase on 100 Mbps traffic. Throughput On ryu. have a higher value with the range of 856-933 Kbps. While the packet loss floodlight higher while ryu only have an average packet loss of 0.5%. But on testing only on the number of switches, the floodlight guarantees great response rates and data management within the SDN network architecture.


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 73
Author(s):  
Nanda Iryani ◽  
Afifah Dwi Ramadhani ◽  
Mayang Karmila Sari

Software Defined Networking (SDN) adalah teknologi baru yang dikembangkan untuk mengatasi masalah kompleksitas konfigurasi jaringan dengan pengelolaan lebih terpusat karena memisahkan antara control plane dan data plane. Penelitian ini menganalisis perbandingan performansi SDN menggunakan ryu controller dan pox controller. Protocol yang digunakan adalah protocol TCP dan UDP sedangkan routingnya menggunakan OSPF. Penerapan algoritma dijkstra dari perutean OSPF ke topologi fat tree pada SDN akan diukur unjuk kerjanya berdasarkan parameter Quality of Service yaitu delay, jitter, dan packet loss pada skenario tanpa background traffic. Transmisi data menggunakan traffic protocol TCP dengan RYU controller dan protokol UDP lebih baik karena memiliki delay sebesar 49.44% dan delay yang lebih stabil sebesar 0.01 %. Jitter yang dihasilkan adalah 27.59% lebih baik daripada POX controller sebesar 72.41% dan untuk protokol UDP menggunakan POX controller 99.97% sedangkan traffic protocol UDP menggunakan RYU controller lebih baik sebesar 0.03%. Packet loss dari kedua controller didapatkan hasil protokol TCP sangat bagus sebesar 0% sedangkan protokol UDP menggunakan POX controller 83.13%, menggunakan RYU controller 16.87%.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document