Virtual Multiphase Flowmetering Using Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS): A Case Study of Hai Thach-Moc Tinh Field, Offshore Vietnam

SPE Journal ◽  
2021 ◽  
pp. 1-15
Author(s):  
Tran Ngoc Trung ◽  
Trieu Hung Truong ◽  
Tran Vu Tung ◽  
Ngo Huu Hai ◽  
Dao Quang Khoa ◽  
...  

Summary For any oil and gas company, well-testing and performance-monitoring programs are expensive because of the cost of equipment and personnel. In addition, it may not be possible to obtain all of the necessary data for a reservoir for a period of time because of production demand constraints or changes in surface process conditions. To overcome these challenges, there are many studies on the implementation and value of virtual flowmetering (VFM) for real-time well performance prediction without any need for a comprehensive well-testingprogram. This paper presents the VFM model using an adaptive neuro-fuzzy inference system (ANFIS) at Hai Thach-Moc Tinh (HT-MT) gas-condensate field, offshore Vietnam. The ANFIS prediction model can tune all its membership functions (MFs) and consequent parameters to formulate the given inputs to the desired output with minimum error. In addition, ANFIS is a successful technique used to process large amounts of complex time series data and multiple nonlinear inputs-outputs (Salleh et al. 2017), thereby enhancing predictability. The authors have built ANFIS models combined with large data sets, data smoothing, and k-fold cross-validation methods based on the actual historical surface parameters such as choke valve opening, surface pressure, temperature, the inlet pressure of the gas processing system, etc. The prediction results indicate that the local regression “loess” data smoothing method reduces the processing time and gives both clustering algorithms the best results among the different data preprocessing techniques [highest value of R and lowest value of mean squared error (MSE), error mean, and error standard deviation]. The k-fold cross-validation technique demonstrates the capability to avoid the overfitting phenomenon and enhance prediction accuracy for the ANFIS subtractive clustering model. The fuzzy C-mean (FCM) model in the present study can predict the gas condensate production with the smallest root MSE (RMSE) of 0.0645 and 0.0733; the highest coefficient of determination (R2) of 0.9482 and 0.9337; and the highest variance account of 0.9482 and 0.9334 for training and testing data, respectively. Applied at the HT-MT field, the model allows the rate estimation of the gas and condensate production and facilitates the virtual flowmeter workflow using the ANFIS model.

2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 36-48
Author(s):  
Erwan Ahmad Ardiansyah ◽  
Rina Mardiati ◽  
Afaf Fadhil

Prakiraan atau peramalan beban listrik dibutuhkan dalam menentukan jumlah listrik yang dihasilkan. Ini menentukan  agar tidak terjadi beban berlebih yang menyebabkan pemborosan atau kekurangan beban listrik yang mengakibatkan krisis listrik di konsumen. Oleh karena itu di butuhkan prakiraan atau peramalan yang tepat untuk menghasilkan energi listrik. Teknologi softcomputing dapat digunakan  sebagai metode alternatif untuk prediksi beban litrik jangka pendek salah satunya dengan metode  Adaptive Neuro Fuzzy Inference System pada penelitian tugas akhir ini. Data yang di dapat untuk mendukung penelitian ini adalah data dari APD PLN JAWA BARAT yang berisikan laporan data beban puncak bulanan penyulang area gardu induk majalaya dari januari 2011 sampai desember 2014 sebagai data acuan dan data aktual januari-desember 2015. Data kemudian dilatih menggunakan metode ANFIS pada software MATLAB versi b2010. Dari data hasil pelatihan data ANFIS kemudian dilakukan perbandingan dengan data aktual dan data metode regresi meliputi perbandingan anfis-aktual, regresi-aktual dan perbandingan anfis-regresi-aktual. Dari perbandingan disimpulkan bahwa data metode anfis lebih mendekati data aktual dengan rata-rata 1,4%, menunjukan prediksi ANFIS dapat menjadi referensi untuk peramalan beban listrik dimasa depan.


Author(s):  
Angga debby frayudha ◽  
Aris Yulianto ◽  
Fatmawatul Qomariyah

Di era revolusi industry 4.0 terdapat banyak sekali kemudahan yang diberikan teknologi kepada manusia. Tentu ini akan menjadi baik apabila manusia mampu memanfaatkan hal tersebut dengan baik pula. Namun disisi lain juga bisa mengakibatkan dampak negative terhadap manusia, misalnya dengan adanya internet bisa mengakibatkan manusia melakukan penipuan di media social. Selain itu dengan canggihnya teknologi dapat menjadikan manusia menjadi malas yang bisa berimbas menurunnya kualitas sumber daya manusia. Maka dari itu untuk menghadapi hal ini perlu menyiapkan pendidikan yang baik.Pendidikan akan berjalan baik apabila lembaga yang mengurusnya berkompeten dalam melakukan tugasnya .Penulis coba memberikan ide untuk memprediksi kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang menggunakan mentode ANFIS (Adaptive Neuro Fuzzy Inference System) guna untuk membantu lembaga tersebut menyeleksi maupun menilai kinerja karyawan demi meningkatkan kualitas dari segi sumber daya manusia. ANFIS merupakan jaringan adaptif yang berbasis pada sistem kesimpulan fuzzy (fuzzy inference system). Model penilaian kinerja pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang dengan menggunakan Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS) menghasilkan penilaian  yang lebih baik dan akurat.  Hasil pengujian metode tersebut memiliki nilai akurasi 65%. Dengan metode ANFIS (Adaptive Neuro Fuzzy Inference System) dapat memprediksi kinerja karyawan sebagai salah satu pengambilan keputusan terhadap kinerja pegawai. Selain itu nantinya system penlaian kinerja pegawai akan lebih tertata dan efisien.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document