scholarly journals PRODUCCIÓN DE BIODIESEL A PARTIR DE ACEITE CRUDO DE PALMA (Elaeis guineensis), PARA SU USO COMO FASE CONTINUA EN FLUIDOS DE PERFORACIÓN

2021 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
Author(s):  
Rubén D. Vega M. ◽  
Rocielys del V. Muñoz D. ◽  
Yexander J. Chettick S.
Keyword(s):  

El uso de aceites como fase continua en fluidos de perforación conllevó al desarrollo de un fluido a partir de aceite crudo de palma (Elaeis guineensis). Para ello, fue necesario aplicar un proceso de transesterificación para obtener un éster o biodiésel. Al ser caracterizado, este cumplió con la norma ASTM B100, excepto por la viscosidad cinemática (6,38 cSt), la cual superó el valor máximo regulado. Asimismo, presentó un espectro IR típico de un biodiesel de palma lo que confirmó la calidad del biodiesel obtenido aplicando metanólisis ácida y básica. Seguidamente, se formuló un fluido de perforación con una densidad de 1437,92 kg/m3 y se sometió a un proceso de envejecimiento dinámico a 121,1 ºC (250 °F) y 1,38 MPa (200 psi). El fluido resultante demostró tener mejores propiedades físicas que fluidos de igual densidad como el Vassa y el gasoil. Finalmente, se estudió su comportamiento al reducir e incrementar la temperatura en 27,7°C con respecto a la temperatura de envejecimiento inicial, presentando un funcionamiento ideal a las menores temperaturas (93,3 y 121,1 ºC), pero una degradación térmica a 148,8 °C, lo que lo convierte en no funcional a esa temperatura.

AGRIMOR ◽  
2020 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 40-44
Author(s):  
Myrna Pratiwi Nasution ◽  
Laura Juita Pinem

Produktivitas tanaman kelapa sawit sangat dipengaruhi oleh kualitas benih yang digunakan. Pemakaian benih kelapa sawit bersertifikat dipercayai oleh petani yang kritis dalam memberikan produktivitas tanaman kelapa sawit yang bermutu dan kontinyu. Sikap dan kepuasan petani dalam menggunakan benih kelapa sawit bersertifikat merupakan hal yang perlu dicermati untuk memahami keinginan petani. Penelitian ini dirancang untuk mengamati hal tersebut. Sikap petani dianalisis dengan menggunakan pendekatan multiatribut fishbean sedangkan kepuasan dianalisis dengan menggunakan Important Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfied Index (CSI). Berdasarkan penelitian diketahui bahwa atribut-atribut yang menentukan sikap dan kepuasan petani adalah hasil panen, ketahan terhadap hama dan penyakit, umur tanaman, daya tumbuhbenih, efisiensi penggunaan pupuk, jenis varietas, ukuran benih, sertifikasi benih, harga benih, harga Tandan Buah Segar (TBS), kemudahan dalam akses benih, stok benih, kemudahan dalam menjual TBS, dan promosi toko.Analisis multiatribut Fishbeinmenunjukkan sikap netral terhadap benih kelapa sawit bersertifikat (76 persen). Sementara hasil CSI menunjukkan bahwa 70.04 persen petani merasa puas atas atribut-atribut pada benih kelapa sawit bersertifikat.


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 61
Author(s):  
Mira Ariyanti ◽  
Yudithia Maxiselly ◽  
Santi Rosniawaty ◽  
Bisri Alvi Dalpen Nilmawati

2016 ◽  
Vol 44 (3) ◽  
pp. 475-485
Author(s):  
G. Ravichandran ◽  
P. Murugesan ◽  
P. Naveen Kumar ◽  
R.K. Mathur ◽  
D. Ramajayam

2010 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 27
Author(s):  
Djoko Purwanto

Limbah tempurung kelapa sawit untuk briket bahan bakar. Perlakuan yang digunakan yaitu kehalusan serbuk (7 mesh, 16 mesh dan 25 mesh), perlakuan tekanan kempa (3 ton, 5 ton dan 7 ton), dan perlakuan perekat (2,5% dan 5%). Hasil penelitian yang diperoleh kehalusan serbuk 7 mesh menghasilkan nilai kalori lebih besar dan kadar abu lebih rendah dibandingkan 16 mesh dan 25 mesh. Tekanan kempa 7 ton dan perekat 5% menghasilkan kekuatan tekan lebih besar dan kadar air lebih rendah dibandingkan tekana kempa 3 ton dan 5 ton serta perekat 2,5%. Kadar sulfur briket tempurung kelapa sawit adalah rata-rata negatif.


2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 196
Author(s):  
Wisnu Bakti Suryantoro ◽  
. Sudradjat

<em><span>Kegiatan penelitian dilakukan di Kebun Bagan Kusik Estate, PT Harapan Sawit Lestari, Kalimantan</span><span>Barat  dari <span>10  Februari  sampai </span>10  Juni 2014.  Kegiatan  penelitian  memberikan  pengalaman  kerja  dan</span><span>meningkatkan kemampuan mahasiswa menjadi lebih terampil bekerja di perkebunan kelapa sawit khususnya </span><span>dalam  hal  manajemen  pemanenan.  Manajemen  pemanenan  yang  diamati  adalah  rotasi  panen,  angka </span><span>kerapatan panen, kriteria matang panen, prestasi kerja, tenaga kerja, dan transportasi hasil. Pengamatan rotasi </span><span>panen dan tenaga kerja mengunakan analisis uji </span><span>t-studet</span><span> dan uji korelasi. Hasil uji </span><span>t-student </span><span>menyatakan <span>bahwa terdapat   perbedaan yang nyata antara interval panen standar dengan realisasi terhadap pencapaian </span><span>target produksi. Rotasi yang berubah-ubah akan mempengaruhi produksi kelapa sawit. Berdasarkan hasil uji </span><span>korelasi diketahui bahwa faktor umur, lama kerja, tingkat pendidikan berkorelasi positif terhadap produksi </span><span>kelapa sawit. Pelaksanaan manajemen pemanenan di Kebun Bagan Kusik Estate mulai dari persiapan panen, </span><span>cara memanen, dan transportasi TBS ke pabrik sudah dilaksanakan dengan baik, sehingga produksi setiap </span><span>tahun kelapa sawit mengalami peningkatan.</span></span></em>


2017 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 309
Author(s):  
Rene Ugroseno ◽  
Ade Wachjar

<em>Penelitian dilaksanakan di Divisi III Teluk Siak Estate, Riau mulai bulan Februari hingga Mei 2012. Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman kerja di Perkebunan Kelapa Sawit. Tujuan utama kegiatan penelitian adalah mempelajari pengelolaan pemanenan dan penanganan pasca panen tandan buah segar kelapa sawit untuk memperoleh minyak kelapa sawit yang berkualitas. Kerapatan panen di Teluk Siak Estate cenderung cukup rendah, sehingga tidak banyak buah  yang dapat dipanen. Persentase angka kerapatan panen antara 12% hingga 19%. Banjir dan brondolan tertinggal masih menjadi penyebab produksi tidak optimal. Persentase buah mentah yaitu 0% (standar 0%), buah kurang matang 4.02% (standar &lt; 5%), buah matang 95.98% (standar &gt; 95%), dan janjang kosong 0% (standar 0%). Pemanenan buah mentah akan mengurangi rendemen minyak, dan buah kelewat matang akan meningkatkan asam lemak bebas.</em>


2010 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
C. Recalde ◽  
L. Cabezas

Los problemas ambientales debido al consumo de combustibles fósiles, ha impulsado el uso de energías alternativas, siendo los biocombustibles una alternativa muy publicitada. Sin embargo, ha perdido fuerza debido principalmente a que las áreas de cultivo de biocombustibles compiten con las superficies dedicadas a la producción de alimentos y en casos como el presentado, su aceite tendría doble finalidad (alimento y combustible). Ecuador exporta aceite rojo de Palma Africana (Elaeis Guineensis), oleaginosa empleada en la elaboración de biodiesel; bajo este contexto con la finalidad de facilitar la toma de decisiones se aplican modelos ecológicos para estudios de biodiversidad, filtrando áreas protegidas, parques nacionales y ciudades, se usa como datos de ingreso el censo de los productores de la Elaeis Guineensis (ANCUPA); el software busca las características comunes de los lugares censados e infiere las posibles nuevas áreas que cumplen estas características. Identificadas las zonas donde se presentan las condiciones para el cultivo de Elaeis Guineensis en el Ecuador, se calcula la posible mayor superficie cultivable del país. Con los datos de rendimiento se obtiene una aproximación de la cantidad de emisiones de CO2 que se dejaría de emitir. Esta herramienta flexible de uso fácil y barato, facilita una mejor planificación del recurso.


Plant Omics ◽  
2017 ◽  
Vol 10 (05) ◽  
pp. 247-251 ◽  
Author(s):  
Yurnaliza ◽  
◽  
Rizkita Rachmi Esyanti ◽  
Agus Susanto ◽  
I Nyoman Pugeg Aryantha ◽  
...  

2018 ◽  
Vol 26 (3) ◽  
pp. 153-159
Author(s):  
Mohamad Arif ◽  
Nur Muhammad Akbar Illahi

Kadar air (KA) benih merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat viabilitas selama penyimpanan maupun pengecambahan benih. Oleh karena itu, kemampuan untuk menduga KA benih dengan tepat merupakan kebutuhan dasar bagi produsen kecambah. Bagi benih-benih berukuran besar seperti benih kelapa sawit, International Seed Testing Association (ISTA) mensyaratkan penggunaan oven suhu tinggi dan suhu rendah serta penerapan pemecahan benih untuk penentuan KA yang lebih tepat, sedangkan produsen menggunakan benih utuh untuk proses penentuan parameter tersebut. Hasil percobaan memperlihatkan bahwa benih-benih yang diuji dengan oven suhu rendah konstan memberikan nilai KA yang lebih tinggi dibanding KA yang diperlihatkan oleh metode oven suhu tinggi. Selain itu, benih yang dianalisis secara utuh memberikan nilai KA yang tidak berbeda nyata dengan KA benih yang dianalisis dengan metode pemecahan benih. Berdasar komponen penyusun, inti benih memiliki KA yang secara nyata lebih tinggi dibanding KA pada cangkang, baik menggunakan metode oven suhu rendah ataupun suhu tinggi. Percobaan lebih lanjut dibutuhkan mengingat luasnya keragaman ketebalan cangkang benih kelapa sawit.


2018 ◽  
Vol 26 (1) ◽  
pp. 23-28
Author(s):  
Heri Adriwan Siregar ◽  
Hernawan Yuli Rahmadi ◽  
Retno Diah Setiowati ◽  
Edy Suprianto

An Attempt to combine the superior traits of Elaeis oleifera and Elaeis guineensis have been done through an interspecific hybrid cross and followed by pseudo-backcross 1 (pBC1). Observation of vegetative morphology and bunch components are presented in this paper. Two populations of pBC1 E. oleifera from the Suriname and Brazil origin were planted in 1990, 1993, 1995, and 2005, and were intensively observed for vegetative morphological properties and bunch components in November 2016 to February 2018. The results showed that almost all the individuals of pBC1 grew upright such as E. guineensis, no longer growing horizontally like the wild E. oleifera and the interspecific hybrid populations. The datas showed that the Suriname population plant architecture are compact or smaller than the Brazilian origin including the height increment and the size of the stem, the frond architecture and its components. Similarly, the bunch components show that the pBC1 Brazil is slightly superior to Suriname pBC1.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document