scholarly journals PEMANTAUAN JARINGAN MENGGUNAKAN NAGIOS DAN ZABBIX DENGAN NOTIFIKASI TELEGRAM MESSENGER DAN GOOGLE MAIL

2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 578-593
Author(s):  
Muhammad Huri Fikri ◽  
Ida Nurhaida

Penggunaan Nagios dan Zabbix sebagai alat untuk mendeteksi dan mengirimkan notifikasi peringatan apabila terdapat suatu device atau host yang mati secara tiba-tiba (down). Objek pemantauan dari penelitian ini adalah IP kamera CCTV (Internet Protocol Closed Circuit Television) dan server kamera (Host Windows) yang mengelola IP kamera tersebut. Kegagalan sistem ini dapat disebabkan karena pemadaman listrik. Hal ini menyebabkan matinya seluruh perangkat jaringan (network device). Maka dari itu perlu sebuah notifikasi secara real time apabila salah satu dari kamera atau server kamera mengalami kegagalan sistem. Penelitian ini menggunakan metodologi Network Development Life Cycle (NDLC). Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan aplikasi Telegram dan Gmail bisa digunakan sebagai alat untuk mendapatkan notifikasi di perangkat telepon pintar. Pengiriman notifikasi dari aplikasi Nagios akan langsung dikirimkan (tanpa penundaan pengiriman) ke Telegram dan Gmail setelah terdeteksi status down / up sedangkan aplikasi Zabbix mengalami penundaan. Tetapi aplikasi Zabbix dapat medeteksi lebih cepat daripada aplikasi Nagios untuk pantauan Host Windows dan IP Kamera.

2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 146
Author(s):  
Ketut Gede Widia Pratama Putra ◽  
Gede Saindra Santyadiputra ◽  
Made Windu Antara Kesiman

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Penerapan manajemen bandwidth menggunakan metode Hierarchical Token Bucket (HTB) pada layanan hotspot mikrotik Undiksha. (2) Hasil pengujian kualitas layanan internet dari parameter Quality of Service (QoS) yang sudah diterapkan menggunakan metode Hierarchical Token Bucket (HTB).Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan pendekatan Network Development Life Cycle (NDLC), dengan melalui beberapa tahapan yaitu analisis, desain, simulasi, implementasi, monitoring, dan manajemen. Hasil penelitian menunjukkan (1) Penerapan manajemen bandwidth HTBpada router mikrotik dengan menggabungkan layanan hotspot mikrotik, sudah berjalan dengan baik, yang dibuktikan dengan fungsi dari metode HTB bisa berjalan dengan baik. (2) Hasil pengukuran dengan menggunakan 2 metode manajemen bandwidth, diperoleh hasil rata-rata download dan upload dari metode HTB lebih besar dibandingkan dengan metode simple queue. Dan parameter packet loss, throughput, delay  dan  jitter yang dilakukan uji menggunakan aplikasi wireshark menerangkan bahwa metode HTB mendapatkan nilai rata-rata yang lebih baik dibandingkan dengan metode simple queue.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 139-148
Author(s):  
Riska Haerani ◽  
Lalu Zazuli Azhar Mardedi

Perkembangan teknologi informasi pada saat ini semakin cepat, berdasarkan pada kebanyakan area hotspot belum memiliki system pada server untuk melakukan optimalisasi management bandwith. Sehingga karena terbatasnya bandwith pada area-area hotspot tersebut menyebabkan koneksi disetiap user terganggu karena belum mempunyai system untuk melakukan management bandwith dan pada sisi operator melakukan pembatasan jumlah bandwith yang diberikan. Metodologi penelitian yang digunakan adalah Network Development Life Cycle (NDLC), terdapat tiga tahapan yang digunakan yaitu analysis, design, simulation prototyping. Pada tahap analysis memuat tentang pengumpulan data, tahap design memuat tentang rancangan jaringan sedangkan tahap simulation prototyping memuat tentang instalasi konfigurasi dan ujicoba. Terdapat 3 ujicoba yang dilakukan yani dengan melakukan pengetesan bandwith menggunakan speedtest, melakukan unduh file menggunakan IDM, dan melakukan streaming youtube, untuk skenarionya dengan melakukan ujicoba setelah penerapan dan sebelum HTB diterapkan. Dari permasalahan yang dipaparkan diatas, penulis ingin membuat system untuk pengoptimalisasi penggunaan bandwith dengan metode HTB (Hierarchical Token Bucket), sehingga dapat mengoptimalkan penggunaan bandwith dan melakukan penyetaraan terhadap pemakaian dari user. Pada pengujian speedtest sebelum di aktifkan HTB untuk unduh di dapatkan kecepatan 11,32 Mbps sedangkan untuk unggah 10,93 Mbps, untuk streaming Youtube 6,992 Mbps. Setelah diaktifkan HTB maka pengujian speedtest untuk unduh 1,1 Mbps sedangkan untuk unggah 1,63 Mbps, untuk streaming Youtube 1,025 Mbps.


Author(s):  
Johan Muliadi Kerta ◽  
Panji Adiprabowo ◽  
Eva Kusmiyati ◽  
Sylvia Astri Wulandari Rahardjo

Using various applications needs more than one authentication or user and password to login. Users in BPPT found this problem on their network application. Implementation of Single Sign On can help users to use only one authentication for many applications. Therefore a research is conducted to design and implement Single Sign On system that simplify and facilitate the user's email account to access application. Data are collected from literature study, system observation, and interviews while the design uses Network Development Life Cycle (NDLC) method. The research results in a Single Sign On system that utilizez Lightweight Directory Access Protocol (LDAP). In addition, Remote Authentication Dial-In User Service (RADIUS) is managed in accordance with the needs of the institution. Single Sign On system designed runs well and is able to provide conveniences for the user to use the services of existing applications, as it provides a standard email address to the user's identity. It also helps administrators to perform control of users trying to login. 


Author(s):  
Bisrul Khafid ◽  
Devi Afriyantari Puspa Putri

Pesantren Mahasiswa Internasional KH Mas Mansur (Pesma) has a shuttle facility for everyone who lives there. However, the use of the shuttle is not optimal because the ordering procedure still uses manual techniques. It contrasts with the rapid development of industry 4.0 and the mission of Pesma to get digitalization. This paper describes the effort to improve Pesma shuttle bookings by developing an application. The application is built upon the Android Studio 3.5.1 platform and uses Firebase real-time database. The development method implements the System Development Life Cycle (SDLC), Waterfall. The research results in an application called “Pesma Apps” that can be used by staff and mahasantri. Testing the Pesma apps, we obtained sufficiently good results where the black box testing proves that all functions work well. A usability testing using SUS with 30 respondents produces a good result at the level of 72.6, which suggests that the application is accepted.


2016 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 240
Author(s):  
Jimmy Moedjahedy

Point to Point jaringan nirkabel merupakan solusi untuk menghubungkan dua jaringan yang berada dilokasi yang berbeda dan sulit untuk dilewati kabel jaringan. SMA Universitas Klabat walaupun terletak satu kawasan dengan kampus utama universitas namun lokasi gedung agak jauh dan sulit untuk dilewati kabel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun insfrastruktur jaringan internet lewat point to point, analisis dan desain access point yang akan digunakan serta pembagian bandwidth yang merata ke setiap client. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Network Development Life Cycle dengan tahapan analisis, desain, simulasi, implementasi, monitoring dan manajemen. Base station dan client yang digunakan adalah nano station M5 ubiquiti, access point yang digunakan untuk koneksi jaringan nirkabel disetiap gedung adalah ubiquiti UAP dan pembagian bandwidth diatur menggunakan mikrotik router board. Hasil implementasi dari penelitian ini adalah koneksi internet dapat tersalur dari kampus utama universitas ke SMA serta dapat digunakan oleh siswa dan guru baik diruangan kelas maupun dikantor.Kata kunci—Point to Point, Bandwidth, Jaringan Nirkabel, Ubiquiti


1970 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 35-42
Author(s):  
Muhajirin

Salah satu penyebab kegalan server  melayanani client adalah karena hanya  satu server sebagai pusat data yang melayani berbagai permintaan data dari komputer client. Penelitian ini bertujuan merancang dan mengimplementasikan System Failover Clustering berbasis Cloud Computing Pada Web Server. Data ini diperoleh melalui Penelitian Lapangan, Penelitian Pustaka dan Wawancara. Data itu dianalisis dengan menggunakan metode Network Development Life Cycle. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa server yang dibangun menggunakan System Failover Clustering cukup signifikan dari segi availability dan skalabilitas apabila terjadi failure/downtime pada server yang sedang aktif maka layanan akan berpindah ke server pasif kemudian berubah menjadi server aktif sehingga akses/permintaan koneksi dari client tidak terputus. Kemudian dari segi keamanan data, resiko kehilangan data dapat ditiadakan karena semua data tersimpan pada kedua server.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document