Diagnoses the causes of cost deviation in Iraqi construction projects

2021 ◽  
Vol 14 (3) ◽  
pp. 36-50
Author(s):  
Eman Mahde ◽  
Nidal A. Jasim

Root cause analysis techniques are an excellent choice for identifying the root causes of cost deviation in Iraqi construction projects. Many root cause analysis tools, such as the Fishbone diagram (FD), Pareto diagram (PD), and 5-Why analysis, have started to emerge from the literature as standard guidelines for identifying root causes. This study identified eighteen causes of cost deviation in construction projects, which they classified into three major groups (planning causes, designing causes, and execution causes). Pareto study indicates that twelve causes out of eighteen represent the most significant causes of cost deviation. After that, these eleven causes were filtered by 5-Why analysis, which concluded that insufficient project information and the implementation method is not appropriate with the project type are root causes for the planning group, while unclear owner requirements and changes in design are root causes for the designing causes group, Finally, changes in orders is a root cause for execution group.

2017 ◽  
Vol 121 ◽  
pp. 732-739 ◽  
Author(s):  
Pei-Yuan Hsu ◽  
Marco Aurisicchio ◽  
Panagiotis Angeloudis

2013 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
Author(s):  
Hari Agung Yuniarto ◽  
Annisa Dewi Akbari ◽  
Nur Aini Masruroh

<p>Diagram Fishbone (tulang ikan), atau biasa pula disebut ishikawa diagram ataupun cause effect<br />diagram, adalah salah satu dari root cause analysis tools yang paling populer di kalangan praktisi industri<br />untuk melakukan quality improvement mendasarkan pada usaha mengenali akar penyebab terjadinya variasi<br />pada quality characteristics tertentu yang ingin dicapai. Meski telah banyak dipakai di dunia industri,<br />disayangkan tool ini menderita kelemahan karena tidak memfasilitasi analisa korelasi antar potential root<br />causes dari masing-masing kategori yang ada (5M1E - man machine method measurement material<br />environment), selain tentu saja penyajian datanya yang hanya kualitatif. Kelemahan ini diyakini menjadi<br />kontributor utama penyebab kegagalan fishbone diagram dalam mengenali root causes yang berupa sumber<br />variasi common cause dan hanya mampu mengenali yang berasal dari sumber variasi special cause. Bertolak<br />belakang dengan karakteristik special cause variations, common cause variations adalah variasi yang terjadi<br />pada quality characteristics tertentu yang ingin dicapai di mana kemunculannya tidak mudah teridentifikasi<br />dan jikapun berhasil dikenali akan sulit dihilangkan karena sifatnya yang seolah adalah merupakan bagian<br />dari sistem (embedded in a system), cenderung berakar penyebab berupa soft factors serta kemunculannya yang<br />tidak random namun tersamar dalam pola tertentu.<br />Penelitian ini bertujuan melakukan improvement pada kelemahan yang terdapat di fishbone diagram<br />dengan mengadopsi kelebihan yang dimiliki oleh bayesian network agar mampu mengenali root causes yang<br />merupakan common cause variations. Kelebihan bayesian network mengatasi kekurangan fishbone diagram,<br />demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu, analisa dilakukan terhadap fishbone diagram dan bayesian network<br />untuk mengenali characteristics dan kelebihan/kekurangannya. Hasil dari analisa tersebut mengarahkan pada<br />sifat-sifat komplementer dari keduanya yang diyakini mampu mengisi gap pada fishbone diagram.<br />Mendasarkan padanya, dikembangkan sebuah model untuk mengintegrasikan konsep serta sifat komplementer<br />yang dimiliki bayesian network dan fishbone diagram. Model ini merepresentasikan metodologi baru dalam<br />root cause analysis, bayes-fishbone. Metodologi yang dikembangkan ini kemudian diujikan ke sebuah case<br />study company untuk melihat applicability-nya.<br />Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa metodologi bayes-fishbone yang dikembangkan terbukti<br />telah valid mampu merepresentasikan kondisi probabilitas produk cacat sebenarnya pada case study company<br />dengan prosentase perbedaan nilai yang ditunjukkan antara model yang dikembangkan dengan kondisi aktual<br />yang besarnya tidak signifikan yaitu kurang dari 1 % (0,9597%). Dengan menerapkan metode contructive<br />research approach, terbukti pula bahwa metodologi bayes-fishbone berhasil lolos weak-market test yang<br />menunjukkan bahwa metodologi yang dikembangkan applicable pada case study company atau perusahaan lain<br />yang sejenis characteristics dan production process-nya.</p>


2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 310
Author(s):  
Nurike Susendi ◽  
Adrian Suparman ◽  
Iyan Sopyan

Untuk meningkatkan pengembangan produk, efisiensi proses produksi dan strategi pengendalian, Food and Drug Administration (FDA) mendorong penerapan Quality by Design (QBD) sebagai pendekatan ilmiah yang berbasis pada penerapan mutu risiko dalam pengembangan produk obat. Manajemen risiko bertujuan untuk menganalisis sebuah sistem terhadap potensi penyimpangan  yang terjadi untuk mencegah masalah yang lebih serius. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai metode root cause analysis yang dapat digunakan dalam manajemen risiko mutu terhadap masalah yang terjadi di industri farmasi. Dalam mereview artikel ini jurnal yang didapat dari berbagai sumber secara daring melalui berbagai jurnal nasional dan internasional yang diakses dari situs Google scholar, Elsevier dan PubMed. Hasil dari review artikel metode analisis akar penyebab, seperti Pareto Analysis, Fishbone Diagram, 5Whys, Failure Mode and Effect Analysis, Brainstorming dan Six Sigma, dapat digunakan untuk menemukan akar penyebab suatu masalah dengan perbedaan masing-masing metode dari segi tahapan, analisis dan penilaian risiko. Dari review yang dibuat, dapat disimpulkan bahwa keenam metode root cause analysis yang diketahui memiliki perbedaan serta kelebihan dan kekurangan masing-masing metode, sehingga dalam penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan suatu masalah yang terjadi di industri  farmasi melalui kriteria kelebihan dan kekurangan metode tersebut.   


2020 ◽  
Vol 26 (9) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Saja Hadi Aldhamad ◽  
Sedqi Esmaeel Rezouki

The analysis of the root cause techniques is a reasonable option to be made to assess the root causes of the funding of construction projects. There are a variety of issues related to financing in construction industries in Iraq. The root,cause analysis is the impact of security and social conditions on financial funding. Variety tools of root cause analysis have originated from literature, as common methods for the detection of root causes. The purpose of this study was to identify and diagnose causes that lead to obstruction of financial funding in the construction projects in the republic of Iraq from the contractors' point of view and their interaction with a number of variables. The study diagnosed nine causes of financial funding in construction projects in Iraq. They are  Pareto,Diagram (PD), and the Five  Why, Analysis. It is found that the reasons (the organization's or the contracting company's reputation, the effect of expertise and skill of the organization or contracting company in obtaining finance & the impact of security and social conditions on the financial funding), came of degree important. In comparison, other reasons came of degree, average important.


2011 ◽  
pp. 78-86
Author(s):  
R. Kilian ◽  
J. Beck ◽  
H. Lang ◽  
V. Schneider ◽  
T. Schönherr ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document