Pengaruh Pergantian Auditor, Fee Auditor, Dan Kepemilikan Asing Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Dengan Spesialisasi Auditor Sebagai Variabel Moderasi

2019 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 276-297
Author(s):  
Oktavia Wardani

Tujuan dari penelitian ini adalah menguji dan menganalisis pengaruh Auditor Switching, Biaya Auditor dan Kepemilikan Asing terhadap Penerimaan Opini Going concern dengan Spesialisasi Auditor sebagai Variabel Moderating. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) antara tahun 2014 dan 2017. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan metode purposive sampling dengan 40 perusahaan yang memenuhi kriteria. Pengujian dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa penggantian auditor dan biaya auditor tidak mempengaruhi penerimaan opini audit going concern. Sedangkan variabel kepemilikan asing berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern. Selain itu, hasil penelitian ini juga menyatakan bahwa spesialisasi auditor tidak melemahkan pengaruh negatif dari pergantian auditor pada penerimaan opini audit going concern. Akan tetapi, memperkuat efek positif biaya auditor terhadap penerimaan opini audit going concern dan melemahkan pengaruh negatif kepemilikan asing pada penerimaan opini audit going concern.

Sebatik ◽  
2021 ◽  
Vol 25 (1) ◽  
Author(s):  
Martini Martini ◽  
Priska Syabaniar

Tindakan pergantian auditor maupun kantor akuntan publik biasa disebut dengan auditor switching seringkali dilakukan oleh perusahaan. Pergantian auditor ini dapat dilakukan secara wajib (mandatory) atau juga secara sukarela (voluntary). Pergantian dilakukan secara wajib disebabkan karena adanya aturan yang syah dari pemerintah, sedangkan pergantian yang dilakukan secara sukarela dapat disebabkan oleh kondisi tertentu yang dialami oleh perusahaan dan menyebabkan mereka berfikir untuk mengganti auditornya. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menganalisis ukuran kantor akuntan publik, pergantian manajemen,  financial distress, opini audit going concern terhadap auditor switching. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa laporan keuangan dari perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2016-2019. Dalam penelitian untuk penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh sebanyak 20 perusahaan yang dapat dijadikan sampel. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji pengaruh ukuran kantor akuntan publik, pergantian manajemen, financial distress, opini audit going concern terhadap auditor switching menggunakan regresi logistik. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa variabel ukuran kantor akuntan publik memiliki pengaruh dengan arah negatif terhadap auditor switchig, pergantian manajemen tidak berpengaruh terhadap auditor switching, financial distress tidak berpengaruh terhadap auditor switching, sedangkan opini audit going concern memiliki pengaruh dengan arah positif terhadap auditor switching.


2018 ◽  
pp. 898
Author(s):  
Gusti Agung Ayu Intan Permata Sari ◽  
Ida Bagus Putra Astika

Auditor switching merupakan pergantian auditor maupun Kantor Akuntan Publik (KAP) yang dilakukan oleh perusahaan klien. Pergatian auditor (auditor switching) yang dilakukan oleh perusahaan klien merupakan salah satu solusi potensial yang dapat diambil untuk mengatasi kemungkinan munculnya permasalahan penurunan kualitas audit yang disebabkan oleh masa auditor yang panjang. Permasalahan penurunan kualitas audit tersebut, banyak disebabkan oleh berkurangnya independensi dan objektivitas auditor maupun Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap perusahaan klien akibat adanya hubungan yang lama terjalin antara auditor maupun Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan perusahaan klien. Berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian terdahulu, diketahui bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan perusahaan klien untuk melakukan pergantian auditor (auditor switching) yaitu opini going concern, financial distress dan kepemilikan institusional. Penelitian ini dilakukan pada seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 140 perusahaan manufaktur yang telah dipilih dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi non partisipan. Sementara itu, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik. Analisis regresi logistik digunakan dalam penelitian ini karena variabel terikat diukur dengan menggunakan variabel dummy. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa opini going concern dan kepemilikan institusional berpengaruh terhadap auditor switching, sedangkan financial distress tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Kata kunci: auditor switching, opini going concern, financial distress, kepemilikan institusional


Author(s):  
Nugroho teguh Benianto

Auditor’s Independence issue is the main cause why companies must do auditor switching mandatorily. Many questions rise when actually there were some companies did voluntary auditor switching outside the rule of auditor switching KMK No. 359/KMK.06/2003 which has been revised to be PMK No. 17/PMK.01/2008. This research is purposed to find empirical evidences about the factors that influence manufacturing companies which are listed in BEI to do voluntary auditor switching. Variables that are used in this research are going concern opinion (OGC), management changes (PM), auditor’s reputation (RA), financial distress (KK), auditor’s fee (LNFEE), and voluntary auditor switching (SWITCH).The data being used is from manufacturing company which is listed in BEI in 2007-2010 period. Data collecting method which used in this research is method purposive sampling, that based on criteria which has been determined before. Based on the method purposive sampling, research sample total is 276 companies. Hypothesis in this research are tested by logistic regression analytical method.Result of this research indicates that variable having which significantly effect the voluntary auditor switching is auditor reputation. On the other hand,other variables like going concern opinion, management changes, financial distress, and auditor’s fee do not have significant effect on company decision to do voluntary auditor switching.


2019 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 289-310
Author(s):  
Oktavia Wardani

Tujuan dari penelitian ini adalah menguji dan menganalisis pengaruh Auditor Switching, Biaya Auditor dan Kepemilikan Asing terhadap Penerimaan Opini Going concern dengan Spesialisasi Auditor sebagai Variabel Moderating. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) antara tahun 2014 dan 2017. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan metode purposive sampling dengan 40 perusahaan yang memenuhi kriteria. Pengujian dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa penggantian auditor dan biaya auditor tidak mempengaruhi penerimaan opini audit going concern. Sedangkan variabel kepemilikan asing berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern. Selain itu, hasil penelitian ini juga menyatakan bahwa spesialisasi auditor tidak melemahkan pengaruh negatif dari pergantian auditor pada penerimaan opini audit going concern. Akan tetapi, memperkuat efek positif biaya auditor terhadap penerimaan opini audit going concern dan melemahkan pengaruh negatif kepemilikan asing pada penerimaan opini audit going concern.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 226-242
Author(s):  
Aprillia Nur Azizah

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis dampak dari restrukturisasi hutang, reputasi KAP, likuiditas, dan opinion shopping pada opini audit going concern perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sumber sampel penelitian ini dikumpulkan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan mengunjungi website www.idx.co.id. Seluruh perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2019 menjadi populasi dalam penelitian ini. Jumlah perusahaan transportasi yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 15 perusahaan dengan menggunakan laporan tahunan selama 5 tahun terakhir. Berdasarkan metode purposive sampling maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 150 sampel. Teknik regresi logistik digunakan dalam penelitian ini. Data sampel diolah dengan menggunakan SPSS 25 dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel restrukturisasi hutang dan opinion shopping berdampak pada opini audit going concern. Sedangkan variabel reputasi dan likuiditas KAP tidak berdampak pada opini audit going concern. Dalam sektor transportasi ini, aset tetap perusahaan lebih besar dari jumlah total aset lancar yang dimilikinya. Oleh karena itu, sebagian besar kontrak yang ditandatangani oleh perusahaan lebih bersifat jangka panjang daripada jangka pendek. Sehingga likuiditas tidak berpengaruh dan restrukturisasi hutang secara keseluruhan berpengaruh pada pemberian opini audit going concern


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 08-17
Author(s):  
Muhammad Faizal Arif

Dalam standar audit dikemukakan bahwa laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai standar akuntansi keuangan di Indonesia, dan melihat derajat kesesuaian dalam penugasan audit sehingga auditor harus dapat memperoleh dan mempertimbangkan rencana manajemen dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya selama jangka waktu pantas. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh debt default, kesulitan keuangan, reputasi auditor, opini audit tahun lalu, ukuran perusahaan, pergantian auditor, dan ukuran komite audit terhadap opini going concern. Sampel penelitian ini berjumlah, 222 perusahaan kesulitan keuangan, dan 201 perusahaan rugi komprehensif dengan 3 (tiga) tahun pengamatan mulai 2012 - 2014. Teknik penarikan sampel purposive sampling., Data penelitian ini menggunakan data sekunder berbentuk laporan opini auditor, dan laporan keuangan. Metode penelitian regresi logistic. Hasil penelitian menunjukkan debt default, kesulitan keuangan, opini audit tahun lalu, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pemberian opini going concern, dan reputasi auditor, pergantian auditor, dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap pemberian opini going concern


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 112-131
Author(s):  
Hasan Mutsanna ◽  
Sukirno Sukirno

Abstrak: Faktor Determinan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas (ROA), Likuiditas (CR), Ukuran Perusahaan, Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Opinion Shopping secara parsial dan simultan terhadap Opini Audit Going concern pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Metode penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling. . Sampel penelitian berjumlah 25 perusahaan dari 144 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode pengamatan selama 3 tahun (2016-2018). Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Opini Audit Going Concern, (2) Likuiditas tidak berpengaruh terhadap Opini Audit Going Concern, (3) Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Opini Audit Going Concern, (4) Kualitas Audit tidak berpengaruh terhadap Opini Audit Going Concern (5) Opini Audit Tahun Sebelumnya berpengaruh dan signifikan terhadap Opini Audit Going Concern, (6) Opinion Shopping terhadap Opini Audit Going Concern (7) Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumya, dan Opinion Shopping  berpengaruh terhadap Opini Audit Going Concern.Kata kunci: Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Opinion Shopping, Opini Audit Going Concern


2019 ◽  
pp. 111
Author(s):  
Ni Putu Purnami Eka Yanti ◽  
A. A. N. B. Dwirandra

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan faktor kontinjensi (opinion shopping) memoderasi pengaruh financial distress pada opini audit going concern. Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2017. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah110 perusahaan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi logistik dan MRA.Hasil analisis menemukan bahwa financial distresstidak berpengaruh pada opini audit going concern. Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan belum tentu menerima opini audit going concernkarena perusahaan dapat melakukan strategic action dengan mengelola aset secara efisien. Opinion Shopping tidak mampu memoderasi financial distress pada opini audit going concern. Praktik opinion shopping ternyata tidak berpengaruh pada penerimaan opini audit non going concern. Kata kunci: financial distress, opinion shopping, opini audit going concern.


2018 ◽  
pp. 1332
Author(s):  
Ni Putu Wulan Puspayanti ◽  
I Dewa Gde Dharma Suputra

Laporan keuangan merupakan sarana yang bisa digunakan oleh entitas untuk mengkomunikasikan keadaan terkait dengan kondisi keuangannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan Ada kemungkinan laporan keuangan ini dipengaruhi kepentingan pribadi, sementara pihak ketiga yaitu pihak eksternal selaku pemakai laporan keuangan sangat berkepentingan untuk mendapatkan laporan keuangan yang dapat dipercaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh reputasi auditor dalam memoderasi pengaruh financial distress pada auditor switching. Populasi penelitian ini adalah perusahaan property & real estate yang terdaftar di BEI tahun 2012-2016 sebanyak 53 perusahaan. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel sebanyak 11 perusahaan. Teknik analisis yang digunakan adalah Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa financial distress berpengaruh positif terhadap auditor switching. Sedangkan reputasi auditor tidak mampu memoderasi pengaruh financial distress pada auditor switching.


Author(s):  
Muhammad Nur Aditya

Abstrak: Pengaruh Sustainability Reporting, Pertumbuhan Perusahaan, dan Good Corporate Governance terhadap Pengungkapan Audit Going Concern. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sustainability reporting, pertumbuhan perusahaan, dan good corporate governance terhadap pengungkapan opini going concern. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif – kausal komparatif dengan mengambil informasi dari data sekunder melalui laman Bursa Efek Indoensia. Populasi penelitian meliputi 44 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 – 2015. Dari 44 perusahaan tersebut, diambil 29 sampel dengan jumlah observasi sebanyak 145 perusahaan menggunakan metode purposive sampling. Pengujian hipotesis menggunakan program komputer pengolah data dengan analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aspek Lingkungan, Aspek Sosial, Pertumbuhan Perusahaan, Komisaris Independen dan Komite Aduti tidak berpengaruh pada pengungkapan opini going concern, sedangkan Aspek Ekonomi dan Kepemilikan Institusional mempunyai pengaruh pada pengungkapan opini going concern. Kata kunci: opini going concern, sustainability reporting, pertumbuhan perusahaan, good corporate governance.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document