scholarly journals Apakah Buyback Stock dapat memberikan Keuntungan Tidak Normal saat Pandemi?

2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 46-59
Author(s):  
Mohammad Arridho Nur Amin ◽  
Bahrain Pasha Irawan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat abnormal return saham serta trading volume activity sebelum dan sesudah perusahaan melakukan buyback stock di tengah kondisi pandemi Covid-19. Sampel yang digunakan adalah perusahaan BUMN yang melakukan Buyback Stock saat masa Pademi Covid-19.Penelitian ini menggunakan data se­kun­­der berupa data harga saham perusahaan harian, data volume perdagangan perusahaan harian, serta data saham beredar dari perusahaan-perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penghitungan expected return menggunakan metode Market Adjusted Model. Pengujian terhadap hipotesis menggunakan uji beda paired sample t-test. Hasil penelitian ini secara nilai sig.(tailed) abnormal return lebih besar dari 0,05 yaitu 0,092. Hasil uji beda trading volume activity menunjukkan hasil yang serupa, yaitu nilai sig.(tailed) 0,575 lebih besar dari 0,05

2021 ◽  
pp. 42-48
Author(s):  
Evelin R.R Silalahi ◽  
Robasa Inriani Sianturi

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengumuman dividen tunai terhadap abnormal return saham dan trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman dividen. Populasi penelitian ini adalah semua perusahaan keuangan yang terdaftar di BEI di tahun 2016-2019. Sampel pada penelitian ini didapatkan dengan cara purposive sampling, dengan jumlah sampel 20 perusahaan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Metode analisis yang digunakan adalah uji paired sample t-test dengan menggunakan program SPSS 24. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pengumuman dividen tunai tidak berpengaruh terhadap abnormal return, hal ini dibuktikan dengan hasil uji paired sample t-test dengan tingkat signifikansi 0,948 (0,948>0,05) yang berarti tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan antara sebelum dan sesudah pengumuman dividen tunai. (2) Pengumuman dividen tunai tidak berpengaruh terhadap trading volume activity, hal ini dibuktikan dengan hasil uji paired sample t- test dengan tingkat signifikasi 0,607 (0,607>0,05) yang berarti tidak terdapat perbedaan rata-rata trading volume activity yang signifikan antara sebelum dan sesudah pengumuman dividen saham. Kata kunci: Dividen tunai, Abnormal Return, dan Trading Volume Activity.


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 306-316
Author(s):  
Kartika Wijaya ◽  
Hendra Gunawan

Penelitian ini merupakan studi peristiwa yang bertujuan untuk menganalisis perbedaan abnormal return dan trading volume activity saham-saham BEI secara keseluruhan sebelum dan setelah peristiwa politik yang terjadi di dalam negeri. Peristiwa yang menjadi objek pengamatan adalah pengumuman kesepakatan investasi antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Arab Saudi pada tanggal 01 Maret 2017 dengan menggunakan indikator abnormal return dan trading volume activity. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI, yaitu 539 perusahaan. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa harga saham penutupan harian, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), volume perdagangan harian dan jumlah saham yang beredar mulai dari tanggal 01 Februari sampai dengan 29 Maret 2017. Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Kesepakatan investasi antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Arab Saudi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap abnormal return keseluruhan saham BEI secara bersamaan untuk periode pengamatan hari ke 12, 11, 09 dan 01. (2). Kesepakatan investasi antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Arab Saudi juga berpengaruh positif tidak signifikan terhadap trading volume activity keseluruhan saham BEI secara bersamaan untuk periode pengamatan hari ke 19, 18 dan 12.


2017 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Latanza Hanum Kartikasari

The January Effect occurred as a result companies that have a strategy to improve it is financial statements. The company will sell stocks that have low values at the end of the year and sell shares favorable to attract investment back at the beginning of next year. January Effect the anomaly that serves low stock Return occurred in December and the highest Return ing January. The purpose of this research was to examine whether there is a phenomenon January Effect on Effect Indonesia Stock Exchange and Shanghai Stock Exchange in Period 2011-2013The variables used in this study are the Return, Abnormal Return and trading volume activity. This research was conducted at the company that is static between years 2011-2013 were in a group LQ45 and SSE50 samples that meet the criteria. The model used is the determination of the sample with purposive sampling method. The tools used are Test One-Way ANOVA and Paired Sample (t-test). The results of analysis showed that look Abnormal Return  stock and Return  there is a difference between January to January in addition to the Indonesia Stock Exchange and Shanghai Stock Exchange by using One-Way ANOVA, while the Paired Sample (t-test) on the Shanghai Stock Exchange there the difference between January to be for January. And for testing of trading volume activity, The January Effect does not occurred in the Indonesia Stock Exchange and Shanghai Stock Exchange.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 64-73
Author(s):  
Desak Ruric Pradnya Paramitha Nida ◽  
I Gusti Agung Prama Yoga ◽  
I Made Gandhi Adityawarman

Penelitian ini merupakan studi peristiwa yang bertujuan untuk menguji secara empiris perbedaan abnormal return dan volume perdagangan saham yang diperoleh investor di Bursa Efek Indonesia sebelum dan setelah Peristiwa Pemilu Serentak Tahun 2019 dengan variabel abnormal return dan trading volume activity. Penentuan sampel menggunakan metode sampel jenuh dengan sampel sebanyak 45 perusahaan anggota Indeks LQ45 periode Februari-Juli 2019. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa harga penutupan saham harian, volume perdagangan saham harian, dan jumlah saham yang beredar selama periode penelitian. Periode peristiwa dalam penelitian ini adalah 11 hari perdagangan saham yang terdiri dari 5 hari sebelum (t-5), hari saat peristiwa (t=0) dan 5 hari sesudah (t+5) Pemilu Serentak Tahun 2019. Pengujian terhadap hipotesis menggunakan Paired Sample T-Test dan Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan rata-rata abnormal return antara sebelum dan sesudah peristiwa dan tidak terdapat perbedaan signifikan rata-rata trading volume activity antara sebelum dan sesudah peristiwa Pemilu Serentak Tahun 2019. Dengan demikian peristiwa Pemilu Serentak Tahun 2019 tidak memiliki kandungan informasi yang menyebabkan pasar modal tidak bereaksi.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 145-153
Author(s):  
Qonita Zein ◽  
Taufiq Akbar

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengumuman pembelian kembali (buyback) saham terhadap reaksi pasar pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2019. Penelitian ini terdiri dari 32 sampel perusahaan dari seluruh sektor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan melakukan pengumuman pembelian kembali (buyback) saham. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa harga saham dan volume perdagangan saham dan metode pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu event study. Teknik analisis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah uji normalitas yaitu Kolmogrov-Smirnov, dilanjutkan dengan uji paired sample t-test untuk hipotesis 1 dan hipotesis 2 dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan terhadap variabel average abnormal return, namun tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap variabel average trading volume activity sebelum dan setelah pengumuman pembelian kembali (buyback) saham. Kata kunci: Buyback, Abnormal Return, Trading Volume Activity.  


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 96-104
Author(s):  
Novita Rahayu Pratiwi

Penelitian ini berdasarkan atas kontroversi pengesahan revisi UU KPK 2019 yang bertujuan untuk menghitung ada atau tidaknya perbedaan abnormal return dan Trading Volume Activity (TVA) sebelum dan sesudah peristiwa. Penelitian ini menggunakan SPSS pada indeks saham LQ45 melalui uji beda paired sample t-test. Menggunakan metode event study, data yang dipakai adalah data sekunder berupa historis saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada 45 sampel perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ45. Periode penelitian meliputi empat belas hari, H-7 dan H+7 peristiwa. Hasil statistik uji normalitas, seluruh variabel berdistribusi normal, lalu dilanjutkan dengan uji statistik sample t test, menunjukkan kontroversi pengesahan UU KPK 2019 yang dilaksanakan tepat pada 17 September memberi dampak signifikan terhadap saham yang tergabung dalam indeks LQ45.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 125-138
Author(s):  
Nabiell Ghibran ◽  
Lukman Effendy ◽  
Indria Puspitasari Lenap

Abstract The study was intended to analyze the reactions of Indonesia's capital markets on events Indonesia tested positive for the corona virus pandemic. The study adopted an 11-day period of event study analysis. The population in this study is the entire company listed on the LQ45 index at the Indonesian stock exchange in February - June 2020. Sampling taken in this study uses an impressive sampling technique. Samples obtained by criteria on this research account number 42 companies. Variables used in this study are abnormal return and trading volume of activity.     The study used paired sample t-test analysis methods. The research indicates that there was no significant difference between average abnormal return before and after the Indonesia announcement was positive the corona virus pandemic. This is indicated by the results of the significant paired sample t-test that have a value of 0.924 > 0.05. Additionally, this study indicates that there was no significant difference in average trading volume activity before and after the events of the Indonesian announcement was positive that the corona virus pandemic. This is indicated by the results of the significant paired sample t-test that have a value of 0.936 > 0.05. Keywords : Event Study, Corona Virus Pandemic, Abnormal Return, Trading Volume Activity


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 21-40
Author(s):  
Rexza Bramesta

Capital markets are relevantly influenced by political event. This research aimed to analyze the market reaction on the announcement of cabinet of Indonesia Maju on October, 23 2019. Market reaction is measured by abnormal return and trading volume activity. This study used 44 companies from LQ45 group’s stock prices as population and used event study method to identify market reaction. The window event is 11 day long (t-5 – t+5). The statistical test used to test the hypotheses is simple t-test and paired sample test. The result of the statistical calculation of simple t-test showed there are no significant abnormal return around the date of the event. It means that investors do not respond to the event of newly cabinet announcement. The result of paired sample t-test showed there are no significant difference between the average abnormal return and trading volume activity obtained by sample companies listed in LQ45 index before and after the announcement of cabinet of Indonesia Maju.


2020 ◽  
Vol 7 (11) ◽  
pp. 2221
Author(s):  
Dian Ayu Firtanasari ◽  
Muhammad Nafik Hadi Ryandono

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui reaksi pasar terhadap pengumuman penerbitan sukuk yang diukur dengan average abnoramal return dan average trading volume activity. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan jenis penelitian event study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengumuman penerbitan sukuk korporasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2020. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling yang kemudian diperoleh 17 tanggal pengumuman dari 8 perusahaan penerbit sukuk korporasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah one sample t-test dan paired sample t-test. Hasil penelitian ini adalah terdapat abnormal return negatif signifikan pada t-4 yang berarti terdapat reaksi pasar namun terdapat respon negatif dari investor, kemudian pada t-1,t-2,t-5,t+1,t+2,t+4, dan t+5 menunjukkan hasil negatif tidak signifikan yang berarti tidak terdapat reaksi pasar dan tidak ada respon baik dari investor. Pada t-3,t-0,t+2 dan t+3 yang menunjukkan hasil positif tidak signifikan yang berarti tidak terdapat reaksi pasar tetapi terdapat respon positif dari investor. Namun tidak terdapat perbedaan average abnormal return sebelum maupun sesudah penerbitan sukuk. Hasil juga menunjukkan terdapat trading volume activity positif signifikan pada t-2,t-3,t-4,t-5 dan t+2,t+3,t+4,t+5. Hal itu menandakan bahwa terdapat transaksi pembelian saham disekitar tanggal pengumuman penerbitan sukuk yang berarti terdapat respon positif dari para investor. Namun tidak terdapat perbedaan average trading volume activity sebelum maupun sesudah pengumuman penerbitan sukuk. Kata kunci: Reaksi Pasar, Event Study, Abnormal Return, Trading Volume Activity ABSTRACTThis study aims to determine the market reaction to the announcement of Sukuk issuance as measured by abnormal returns and trading volume activities. This research used a quantitative approach by using the type of event study research. The populations in this study were all announcements published on the Indonesia Stock Exchange for the 2017-2020 period. The sampling technique in this study was purposive sampling then obtained 17 of announcement dates from 8 corporate Sukuk issuing companies. The analytical method used in this study was a One-Sample t-test and Paired Sample t-test. The results of this study are there are significant negative abnormal returns on t-4, which means there is a market reaction but there is a negative response from investors, then at t-1, t-2, t-5, t+1, t+2, t+4, and t+5 show insignificant negative results, which means there is no market reaction and there is no good response from investors. Positive responses occur at t-3, t + 2, and t+3, which show insignificant positive results which means there is no market reaction but there is a positive response from investors. But there is no difference in the average abnormal returns before or after the Sukuk issuance. The results also show there is a significant positive trading volume activity on t-2, t-3, t-4, t-5 and t + 2, t + 3, t + 4, t + 5. This indicates that there were stock purchase transactions around the date of the announcement of the Sukuk issuance, which means there is a positive response from investors. But there is no difference in average trading volume activity before or after the announcement of the Sukuk issuance.  Keywords: Market Reaction, Event Study, Abnormal Return, Trading Volume Activity


2017 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 127
Author(s):  
Windiya Saputri ◽  
Leo Herlambang

Government-related announcement is one of the determinants that potentially affect capital market. This research aims to see the reaction of stock market to Yuan Devaluation on August, 11 2015. The market reaction in this study is indicated by the presence of abnormal retun and abnormal trading volume activty. The approach taken in this research is the quantitative approach with event study method by using one sample t-test and paired sample t-test analysist. The variables in this research are Yuan Devaluation, AAR, and AATVA. The issuers observed in this research are stock listed on JII during the period of study. Results showed that stock listed on JII reacted to Yuan Devaluation, that is showed by significant results both in the AAR and AATVA, which means Yuan Devaluation bears valuable information for investor.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document