scholarly journals Penerapan Lean Manufacturing Untuk Meminimasi Waste Waiting Pada Proses Produksi Hanger Sample Di CV. ABC Offset

2017 ◽  
Vol 4 (01) ◽  
pp. 76
Author(s):  
Ireyna Nissa Octaviany ◽  
Agus Alex Yanuar ◽  
Meldi Rendra

ABC Offset adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang percetakan dengan sistem make to order, dimana salah satu produk yang konsisten dipesan adalah hanger sample yang dipesan oleh perusahaan tekstil. Pada bulan Januari, Februari, Juni, Agustus, dan Oktober produksi tidak mencapai jumlah permintaan (73%, 80%, 92%, 71%, dan 50%). Hal tersebut disebabkan oleh permasalahan yang menghambat jalannya proses produksi. Melalui hasil observasi lapangan dan hasil pengolahan kuesioner, diketahui bahwa waste dominan yang terjadi pada proses pembuatan hanger sample adalah waste waiting dan waste inventory, dimana penelitian ini akan berfokus pada waste waiting. Upaya meminimasi waste waiting pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan lean manufacturing. Penelitian diawali dengan melakukan pengumpulan data, seperti alur proses produksi, waktu siklus, kuesioner, data permintaan, data produksi, data jumlah operator, dan data jam kerja. Selanjutnya dilakukan pemetaan aliran proses eksisting dengan menggunakan value stream mapping (VSM) dan process activity mapping (PAM) current state. Tahap berikutnya adalah mengidentifikasi akar penyebab waste waiting dengan menggunakan diagram fishbone, diagram pareto, dan 5 whys. Setelah diketahui akar penyebabnya, dibuat usulan perbaikan guna meminimasi waste waiting dimana bidang ilmu yang akan digunakan adalah perancangan tata letak fasilitas dan perancangan produk. Kemudian value stream mapping (VSM) future state dibuat untuk memetakan perbaikan yang akan diusulkan..

2021 ◽  
pp. 1451
Author(s):  
Ahmad Ahmad ◽  
Helena JK ◽  
Andrean Yonathan

PT. IE is engaged in the business of making Lighting and Lampposts. Based on observations and interviews, there are still some wastes that arise in the flow of the production process, among which there are still many wastes of waiting time, transportation, movement and inventory. These wastes cause the product completion time to be longer and the resulting quality decreases. To eliminate or reduce waste, it is necessary to apply Lean Manufacturing. Lean Manufacturing is a systematic approach to eliminating waste and changing processes by identifying and reducing waste with continuous improvement and striving to create a production flow along the value stream by eliminating all forms of waste and increasing the added value of products to customers. From the Pareto diagram, it is found that transportation waste has the highest percentage of 26.21%, waiting time is 21.38%, motion waste is 19.31% and waste inventories are 15.17%. while the results of the Value Stream Mapping Current State Map mapping obtained a production lead time of 7,680 seconds and a total cycle time of 6,660 seconds and a PCE Current State Map value of 53.09%. Identify the root causes of waste using Fishbone diagrams, 5 Why Analysis, 5W+1H, Fault Tree Analysis and FMEA. After corrective actions have been taken, based on the Value Stream Mapping Future mapping there is a decrease in production lead time to 5,220 seconds and a decrease in total cycle time to 4,860 seconds and an increase in PCE Future State Map to 68.10% so that there is an increase of 15.01% which shows The company's production process has become more Lean.PT. IE bergerak dalam bisnis pembuatan Lighting dan Tiang Lampu. Berdasarkan observasi dan wawancara, masih terdapat beberapa pemborosan (waste) yang timbul di aliran proses produksi di antaranya masih banyak terjadi pemborosan-pemborosan waktu tunggu, transportasi, gerakan dan inventori. Pemborosan-pemborosan tersebut menyebabkan waktu penyelesaian produk menjadi lebih lama dan kualitas yang dihasilkan menurun. Untuk menghilangkan atau mengurangi pemborosan diperlukan adanya penerapan Lean Manufacturing.Lean Manufacturing merupakan pendekatan sistematik untuk mengeliminasi pemborosan dan mengubah proses dengan cara mengidentifikasi dan mengurangi pemborosan dengan perbaikan kontinu dan berupaya untuk menciptakan aliran produksi sepanjang value stream dengan menghilangkan segala bentuk pemborosan serta meningkatkan nilai tambah produk kepada pelanggan. Dari diagram Pareto ditemukan waste transportasi memiliki persentase paling tinggi sebesar 26,21%, waktu tunggu  21,38%, waste motion 19,31% dan waste inventories 15,17%. sedangkan hasil pemetaan Value Stream Mapping Current State Map diperoleh production lead time selama 7.680 detik dan total cycle time selama 6.660 detik serta nilai PCE Current State Map sebesar 53,09%. Identifikasi akar permasalahan pemborosan menggunakan diagram Fishbone, 5 Why Analysis, 5W+1H, Fault Tree Analysis dan FMEA. Setelah dilakukan tindakan–tindakan perbaikan, berdasarkan pemetaan Value Stream Mapping Future ada penurunan production lead time menjadi 5.220 detik dan penurunan total cycle time menjadi 4.860 detik serta ada peningkatan PCE Future State Map menjadi 68,10% sehingga ada peningkatan 15,01% yang menunjukan proses produksi perusahaan telah menjadi lebih Lean.


2017 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Dion Avellino Suyanto ◽  
Sunday Noya

Fierce competition encourages companies to make continuous improvements to achieve better working efficiency. One method to improve the working efficiency is using the concept of lean manufacturing. The efficiency of the existing work in PT. Rimba Kencana is still not good because there are many processes that are not uniform and because of that, production lead time is increased. By using value stream mapping and value stream analysis tools (VALSAT), the production processes in the company are mapped into the current state mapping and future state mapping. In the current state mapping, the total value of production lead time is 59.49 days and the value of process cycle efficiency (PCE) is 0.013%. After doing improvement on welding department, the total value of production lead time decreased to 48.22 days and the value of process cycle efficiency becomes 0.016%. Keywords: Efficiency, Value Stream Mapping, Value Stream Analysis Tools


Author(s):  
Alok Verma ◽  
Jyotsna Devulapalli

A physical simulation based activity in the form of a board game has been developed to explain the concepts of Value Stream Mapping (VSM) and analysis. The activity explains the basic concepts of Value Stream Mapping, drawing of the Current state map, development of Future state map, and implementation of the future state. Simulation activity is run in three phases and the results of implementing various lean tools are observed. Effects of various tools like the Supermarket, Kanban, and Pull system are observed in a learn-by-doing environment. This simulation activity can be used to compliment training programs in Lean manufacturing.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 1-16
Author(s):  
Yuri Delano Regent Montororing ◽  
Hesron Ginting

PT. WIKONI adalah perusahaan fabrikasi baja yang memproduksi pipa dengan salah satu produknya adalah pipe intake. Dari hasil pengamatan ditemukan bahwa di lantai produksi PT. WIKONI terdapat pemborosan yang tidak memberi nilai tambah didalam memproduksi produk pipe intake, hal ini menyebabkan perusahaan sulit untuk memenuhi target permintaan konsumen dengan rata-rata 11 unit/hari. Penggambaran sistem produksi saat ini dilakukan dengan menggunakan Current State Value Stream Mapping. Hasil perhitungan didapat Process Cycle Efficiency (PCE) kondisi saat ini sebesar 84,46% dan hasil identifikasi pemborosan dengan menggunakan Process Activity Mapping (PAM), didapat bahwa pemborosan dominan yang terjadi pada proses produksi pipe intake adalah pemborosan delay sebesar 57600 detik. Dari analisis penyebab terjadi pemborosan terlihat bahwa akar permasalahan dari pemborosan tersebut adalah terlalu besar waktu untuk penyimpanan dan kurangnya manpower pada stasiun kerja machining. Berdasarkan akar permasalahan tersebut, diajukan beberapa usulan yaitu dengan menghilangkan waktu penyimpanan pada stasiun kerja sand blowing, machining, dan finished goods dan menambah manpower pada stasiun kerja machining. Hasil dari usulan ini kemudian digambarkan dengan Future State Value Stream Mapping dan mampu meningkatkan PCE menjadi 91,22%.   Kata kunci: Value Stream Mapping, Lean Manufacturing, Process Cycle Efficiency, Process Activity Mapping


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 67
Author(s):  
Diah Septiyana ◽  
Indra Kurniawan

Kegiatan maintenance atau perawatan adalah kegiatan yang rutin dilakukan pada perusahaan MRO (Maintenance, Repair and Overhaul). Dalam proses perawatan suatu pesawat, terdapat dokumen yang dihasilkan sebagai representasi dari kualitas perawatan suatu pesawat atau disebut maintenance record. Selama proses maintenance record  masih ditemui pemborosan atau waste  yang menyebabkan target pengiriman dokumen melewati batas standar yaitu 3 hari. Lean manufacturing merupakan pendekatan yang bertujuan untuk meminimasi pemborosan yang terjadi pada aliran proses. Pemahaman kondisi dari proses digambarkan dalam value stream mapping untuk selanjutnya dijabarkan aktifitas yang memiliki nilai tambah dan tidak memiliki nilai tambah. Dari hasil pengukuran waktu kerja diperolah waktu baku sebesar 8781,53 menit atau 6,09 hari. Selanjutnya hasil analisis dengan current state mapping diketahui terdapat 7  proses yang tidak memberi nilai tambah dan memyebabkan keterlambatan pengiriman dokumen. Untuk lebih mengetahui faktor penyebab keterlambatan maka dibuatkan diagram fishbone. Usulan perbaikan yang diberikan untuk meminimasi waste yang terjadi diantaranya, dibuatkan check sheet penerimaan dokumen, penggabungan proses review dan completion, proses pengemasan dan pengiriman dilakukan diruang PC, dll. Dari hasil usulan perbaikan dan current state map yang dibuat sebelumnya maka dapat digambarkan dalam future state map yang mampu menghemat waktu sebesar 40,81% menjadi 1200 menit atau 2,5 hari.Key words :  Maintenance Record, Waktu Baku, Value Stream Mapping, Diagram Fishbone


2016 ◽  
Vol 3 (02) ◽  
pp. 52
Author(s):  
Qolli Kusuma ◽  
Pratya Poeri Suryadhini ◽  
Mira Rahayu

PT Agronesia (Divisi Industri Teknik Karet) merupakan perusahaan manufaktur industri pengolahan yang memproduksi berbagai jenis produk karet teknik untuk keperluan industri, salah satunya adalah rubber step. Penelitian ini difokuskan pada rubber step Aspira Belakang yang memiliki gap ketidaktercapaian produksi tertinggi. Pada proses produksi rubber step Aspira Belakang ditemukan waktu menunggu yang mempengaruhi tingkat pencapaian target produksi. Tahap awal dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data primer yang diolah untuk menggambarkan value stream mapping (VSM) dan process activity mapping (PAM) current state sehingga diketahui lead time dari proses produksi rubber step Aspira Belakang sebesar 5915.07 detik dengan waktu aktivitas value added sebesar 1131.47 detik atau 19.13% dari lead time. Tahap berikutnya adalah mengidentifikasi penyebab akar masalah waiting time menggunakan peta pekerja-mesin, fishbone diagram dan 5 why. Tahap selanjutnya adalah melakukan analisis 5W1H untuk memaparkan detail masalah dan menentukan rancangan usulan perbaikan menggunakan metode lean manufacturing seperti Quick Changeover dan Display. Rancangan usulan perbaikan berupa perancangan alat potong, pembagian lot pengerjaan compound, pengadaan instruksi kerja, perancangan display, pembuatan batch/stock siap cetak, dan perancangan rak penyimpanan khusus sebagai upaya dalam meminimasi waiting time pada proses produksi rubber step Aspira Belakang. Berdasarkan rancangan usulan yang diberikan didapatkan lead time sebesar 3142.10 detik dengan waktu aktivitas value added sebesar 1131.47 detik atau 36.01% dari lead time.


2017 ◽  
Vol 4 (02) ◽  
pp. 170
Author(s):  
Kuntari Puspa Sari ◽  
Agus Alex Yanuar ◽  
Meldi Rendra

CV. Gradient merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi plastik menggunakan mesin injection molding. Produk pada penelitian ini fokus pada produk spring guide dengan tipe XXX. Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan kuesioner terdapat beberapa waste yang ditemukan dalam proses produksinya, salah satunya adalah waste yang menjadi fokus penelitian yaitu waste waiting time. Metode untuk meminimasi waste tersebut adalah dengan menggunakan konsep lean manufacturing. Penelitian dimulai dengan melakukan observasi dan wawancara untuk memperoleh data-data yang menunjang pemetaan proses produksi spring guide yang terjadi dengan menggunakan value stream mapping (VSM) dan process activity mapping (PAM) sehingga diketahui total waktu non-value added akibat waste waiting time adalah 7161.87 detik atau 57.8% dari lead time. Setelah itu, dilakukan analisis akar penyebab waste waiting time dengan menggunakan 5 whys dan fishbone diagram. Hasil dari analisis akar penyebab waste dapat digunakan untuk menentukan usulan rancangan yang akan dibuat berupa jadwal pemeliharaan mesin injection molding menggunakan preventive maintenance untuk mengurangi aktivitas non-value added. Pada kondisi yang akan datang, usulan rancangan dapat menghilangkan waktu menunggu dan waktu perbaikan yang menyebabkan waste waiting time. Berdasarkan future state total waktu non-value added dapat dikurangi menjadi 721.87 detik atau 12.12% dari lead time yang diperoleh dari penghilangan aktivitas menunggu dan aktivitas perbaikan.


2018 ◽  
Vol 7 (2.29) ◽  
pp. 219
Author(s):  
Zulfa Fitri Ikatrinasari ◽  
Dan Kosasih

PT. AEMI is one of the growing electronic component manufacturing company. By this time, Kaizen project has been run and managed to become a culture in PT AEMI. However, the project has not integrated, comprehensive and not yet has a long-term goals. Implementation of value stream mapping (VSM) in PT AEMI is expected to make Kaizen projects more focused and to produce increasing of the maximum efficiency. In addition, VSM Kaizen is believed to make the those programs more integrated, effective and comprehensive. This study aims to: (1) create a current state mapping in the Department of Quality Control PT. AEMI, (2) identify wastes in the Department of Quality Control PT.AEMI, (3) create a future state mapping at the Department of Quality Control PT. AEMI, (4) make a plan of improvement and analyzing the application. Stages of the study were as follows: (1) identification of work processes, (2) collect and analysis of work process time, (3) analysis of the current state mapping, (4) calculate of lead time and process time, (5) analysis of value added and non value-added activities, (6) analysis of wastes, (7) make a plan of future state mapping, (8) improvement design (improvement planning), (9) implementation of improvement, (10) analysis of the implementation of improvements. The results of this study are: 1) current state mapping at QC Department shows that the total lead time of 848 minutes where there is non-value added activity of 778 minutes. 2) identify waste on the handling process where the product movement from assembly to QC for 2 minutes, movement transactions from assembly to QC for 479 minutes and the waiting time at  inspection area for 727 minutes. 3) future state mapping at QC Department shows that the total lead time of 516.5 minutes where there is non-value added activity of 446.5 minutes. 4) the improvement to do is to change the lay out where final inspection is moved from QC to manufacturing so as to result in reduce of non-value added activity by 46%. 


Lately, value stream mapping (VSM) is integrated with tools and techniques that belong to other areas of knowledge such as risk management (RM). It is well known tool in showing the value, value stream and the flow which represents three of lean manufacturing (LM) principles. This integration, gives more benefit in covering two of VSM issues such as considering the variability and uncertainty of production processes. In this paper, a model named variable value stream mapping (V-VSM) that integrates the two was showed, explained and tested. The model helps to generate the VSM in a dynamic way with the identification of current and potential risks. These risks might happen in the future bringing a strong impact on not reaching the main objectives in the defined time and cost. The model has been tested by conducting a case study in food sector. A current state map was built using both models, traditional VSM and VVSM. The results showed the effect of variability and uncertainty on the total cycle time (CT) and lead time (LT) values, where the traditional VSM failed to show it by being a static tool. Comparing the results of both models show the differences in presenting the real state of manufacturing environment..


2020 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 509-521
Author(s):  
Wresni Anggraini ◽  
Anifah Naswan Ilhamda

Standar pelayanan minimal rumah sakit tentang waktu tunggu untuk rawat jalan yang ditetapkan oleh Kemenkes Nomor. 129/Menkes/SK/II/2008 adalah tidak lebih dari 60 menit.  Masalah yang dihadapi oleh Poli Tulip Rumah Sakit X Pekanbaru adalah waktu menunggu pasien lebih dari 60 menit.  Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan usulan perbaikan untuk mengurangi waktu tunggu pasien.. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah  lean healthcare menggunakan analisis Value Stream Mapping (VSM) untuk menentukan nilai Process Cycle Efficiency (PCE). Berdasarkan current state value stream mapping nilai PCE saat ini adalah 16,85%, ini berarti efisiensi lini pada Poli Tulip Rumah Sakit X Pekanbaru masih sangat rendah. Proses usulan perbaikan efisiensi lini dengan cara mengidentifikasi dan mengurangi non value added activity dan waste yang paling sering terjadi pada proses pelayanan pasien. Ditemukan waste yang berpengaruh menyebabkan waste delay adalah waste unnecessary movement dan lost oppurtunity to retain or win customers yaitu sebesar 22,11%. Untuk mencari akar penyebab waste dilakukan root cause analysis. Akar penyebab masalah dari waste yang terjadi di lini pelayanan pasien bersumber dari faktor individual pegawai dan manajerial Rumah Sakit. Simulasi future state value stream mapping dengan menggunakan ARENA dilakukan untuk menguji usulan perbaikan, didapatkan  nilai PCE harapan sebesar 36,18 %, yang berarti dengan usulan perbaikan yang diberikan telah meningkatkan efisiensi jalur layanan pasien di Poli Tulip sebesar 19,33%.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document