scholarly journals Opini Audit, Financial Distress, Pertumbuhan Perusahaan Klien Dan Pergantian Manajemen Terhadap Auditor Switching

2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 180-198
Author(s):  
Mazda Tjahjono ◽  
Saskia Khairunissa

Isu mengenai independensi auditor menjadi isu utama yang muncul akibat dari lamanya seorang auditor memberi layanan audit kepada klien. Untuk dapat meningkatkan kualitas dan independensi auditor memerlukan adanya rotasi auditor. Rotasi auditor ini terkait dengan aktivitas perusahaan untuk melakukan auditor switching. Auditor switching merupakan pergantian Kantor Akutan Publik (KAP) atau auditor yang dilakukan oleh klien perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh opini audit, financial distress, pertumbuhan perusahaan klien, dan pergantian manajemen terhadap auditor switching. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Jenis data yang digunakan diperoleh dari www.idx.co.id. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi logistic. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan metode purposive sampling.             Hasil penelitian ini menunjukan bahwa opini audit berpengaruh signifikan terhadap auditor switching. sedangkan financial distress, pertumbuhan perusahaan klien, dan pergantian manajemen tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor switching.

2018 ◽  
pp. 1332
Author(s):  
Ni Putu Wulan Puspayanti ◽  
I Dewa Gde Dharma Suputra

Laporan keuangan merupakan sarana yang bisa digunakan oleh entitas untuk mengkomunikasikan keadaan terkait dengan kondisi keuangannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan Ada kemungkinan laporan keuangan ini dipengaruhi kepentingan pribadi, sementara pihak ketiga yaitu pihak eksternal selaku pemakai laporan keuangan sangat berkepentingan untuk mendapatkan laporan keuangan yang dapat dipercaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh reputasi auditor dalam memoderasi pengaruh financial distress pada auditor switching. Populasi penelitian ini adalah perusahaan property & real estate yang terdaftar di BEI tahun 2012-2016 sebanyak 53 perusahaan. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel sebanyak 11 perusahaan. Teknik analisis yang digunakan adalah Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa financial distress berpengaruh positif terhadap auditor switching. Sedangkan reputasi auditor tidak mampu memoderasi pengaruh financial distress pada auditor switching.


Sebatik ◽  
2021 ◽  
Vol 25 (1) ◽  
Author(s):  
Martini Martini ◽  
Priska Syabaniar

Tindakan pergantian auditor maupun kantor akuntan publik biasa disebut dengan auditor switching seringkali dilakukan oleh perusahaan. Pergantian auditor ini dapat dilakukan secara wajib (mandatory) atau juga secara sukarela (voluntary). Pergantian dilakukan secara wajib disebabkan karena adanya aturan yang syah dari pemerintah, sedangkan pergantian yang dilakukan secara sukarela dapat disebabkan oleh kondisi tertentu yang dialami oleh perusahaan dan menyebabkan mereka berfikir untuk mengganti auditornya. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menganalisis ukuran kantor akuntan publik, pergantian manajemen,  financial distress, opini audit going concern terhadap auditor switching. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa laporan keuangan dari perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2016-2019. Dalam penelitian untuk penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh sebanyak 20 perusahaan yang dapat dijadikan sampel. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji pengaruh ukuran kantor akuntan publik, pergantian manajemen, financial distress, opini audit going concern terhadap auditor switching menggunakan regresi logistik. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa variabel ukuran kantor akuntan publik memiliki pengaruh dengan arah negatif terhadap auditor switchig, pergantian manajemen tidak berpengaruh terhadap auditor switching, financial distress tidak berpengaruh terhadap auditor switching, sedangkan opini audit going concern memiliki pengaruh dengan arah positif terhadap auditor switching.


2021 ◽  
Vol 8 (02) ◽  
pp. 94-111
Author(s):  
Slamet Riyanto ◽  
Syahril Djaddang ◽  
Suyanto

ABSTRACT This study aims to find the effect of Financial Distress, Management Change, KAP Size, Audit Opinion on Voluntary Auditor Switching, moderated by Company Size. The objects in this study are companies included in the manufacturing sector, which were listed on the Indonesia stock exchange during   2014-2018, with 95 companies. The sampling method used in this study was purposive sampling. The collected data were analyzed using descriptive analysis and statistical analysis techniques using the WarpPLS 5.0 program. The results showed that Financial Distress, Change of Management, Audit Opinion did not affect Voluntary Auditor Switching. At the same time, KAP Size, Company Size had a     significant adverse effect on voluntary auditor switching. Company size was found to moderate the financial distress of Voluntary Auditor Switching and Management Change, homologize moderation, KAP size is the predictor moderation of Voluntary Auditor Switching. It is recommended for further research to increase the number of research samples, range of research times, and indicators of each variable. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Financial Distress, Pergantian Manajemen, Ukuran KAP, Opini Audit Terhadap Voluntary  Auditor Switching dengan Moderasi Ukuran Perusahaan. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan yang masuk dalam sektor manufaktur yang terdaftar pada bursa efek Indonesia selama tahun 2014-2018, dengan jumlah 95 perusahaan. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Data yang terkumpul     dianalisis dengan tehnik analisis deskriptif dan analisis statistik, dengan menggunakan program WarpPLS 5.0. hasil penelitian menunjukkan bahwa Financial     Distress, Pergantian manajemen, opini audit tidak berpengaruh terhadap Voluntary Auditor Switching, sedangkan Ukuran KAP, Ukuran perusahaan berpengaruh negative signifikan terhadap voluntary auditor switching. Ukuran Perusahaan ditemukan sebagai mampu memoderasi financial    distress Voluntary Auditor Switching dan Pergantian Manajemen, homologise moderation, Ukuran KAP predictor moderation terhadap Voluntary Auditor Switching. Disarankan untuk penelitian selanjutnya meningkatkan jumlah sampel penelitian, rentan waktu penelitian, dan    indikator masing-masing variabel.


2019 ◽  
Author(s):  
Muhammad Fahmi

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pergantian manajemen, financial distress, opini audit, ukuran kantor akuntan publik dan audit delay terhadap auditor switching. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2015. Total sampel penelitian adalah 88 perusahaan yang ditentukan berdasarkan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi logistik untuk menguji pengaruh pergantian manajemen, financial distress, opini audit, ukuran kantor akuntan publik dan audit delay terhadap auditor switching. Hasil penelitian ini menunjukkan pergantian manajemen, financial distress, opini audit, ukuran kantor akuntan publik dan audit delay tidak berpengaruh terhadap auditor switching baik secara parsial maupun simultan.


2018 ◽  
pp. 58
Author(s):  
Putu Ayu Putri Sima ◽  
I Dewa Nyoman Badera

Auditor switching didefinisikan sebagai pergantian auditor atau Kantor Akuntan Publik (KAP) yang dilakukan oleh perusahaan. Pergantian auditor atau Kantor Akuntan Publik dapat disebabkan oleh faktor dari perusahaan maupuun dari auditor itu sendiri. Variabel Independen dalam Penelitian ini adalah Financial Distres dan Audit Fee. Auditor Switching sebagai variabel dependen. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2016. Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sebanyak 144 perusahaan dan diperoleh sampel penelitian sejumlah 25 perusahaan. Metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah metode non probability sampling dengan teknik purposive sampling dan teknik analisis data yang digunakan adalah uji analisis deskriptif, analisis regresi logistik (logistic regression) dan Moderating Regression Analysis (MRA). Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa financial distress berpengaruh positif pada auditor switching sedangkan audit fee tidak berpengaruh pada auditor switching. Reputasi auditor tidak mampu memoderasi pengaruh financial distress dan audit fee pada auditor switching.


2018 ◽  
pp. 2389
Author(s):  
Ni Putu Mega Darma Yanti ◽  
I Dewa Nyoman Badera

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh financial distress dan audit delay pada voluntary auditor switching dengan opini audit sebagai variabel pemoderasi. Lokasi penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2016 dengan jumlah populasi sebanyak 148 perusahaan. Penentuan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling dengan sebanyak 28 perusahaan yang memenuhi kriteria. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif, analisis regresi logistik dan Moderasi Regression Analysis (MRA). Hasil dari pengujian pada penelitian ini membuktikan bahwa audit delay berpengaruh positif pada pergantian auditor secara voluntary dan financial distress tidak berpengaruh pada pergantian auditor secara voluntary. Sedangkan opini audit tidak mampu memoderasi pengaruh financial distress dan audit delay pada pergantian auditor secara voluntary. Kata kunci:, opini audit, financial distress, audit delay voluntary auditor switching


2019 ◽  
pp. 2098
Author(s):  
Luh Putu Yanti Pradnyaniti ◽  
I Made Sadha Suardikha

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh audit tenure dan auditor switching pada audit delay dengan financial distress sebagai variabel pemoderasi. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 23 perusahaan pertambangan di BEI tahun 2013-2017. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji Moderated Regression Analysis (MRA). Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa audit tenure berpengaruh negatif pada audit delay. Auditor switching tidak berpengaruh pada audit delay. Financial distress memperlemah pengaruh audit tenure pada audit delay. Financial distress tidak memoderasi pengaruh auditor switching pada audit delay. Implikasi teoretis penelitian ini adalah sebagai tambahan referensi penelitian selanjutnya mengenai penelitian yang berkaitan dengan audit delay dan teori sinyal serta teori kepatuhan. Kata Kunci: Audit delay, audit tenure, auditor switching, financial distress


2018 ◽  
pp. 898
Author(s):  
Gusti Agung Ayu Intan Permata Sari ◽  
Ida Bagus Putra Astika

Auditor switching merupakan pergantian auditor maupun Kantor Akuntan Publik (KAP) yang dilakukan oleh perusahaan klien. Pergatian auditor (auditor switching) yang dilakukan oleh perusahaan klien merupakan salah satu solusi potensial yang dapat diambil untuk mengatasi kemungkinan munculnya permasalahan penurunan kualitas audit yang disebabkan oleh masa auditor yang panjang. Permasalahan penurunan kualitas audit tersebut, banyak disebabkan oleh berkurangnya independensi dan objektivitas auditor maupun Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap perusahaan klien akibat adanya hubungan yang lama terjalin antara auditor maupun Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan perusahaan klien. Berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian terdahulu, diketahui bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan perusahaan klien untuk melakukan pergantian auditor (auditor switching) yaitu opini going concern, financial distress dan kepemilikan institusional. Penelitian ini dilakukan pada seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 140 perusahaan manufaktur yang telah dipilih dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi non partisipan. Sementara itu, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik. Analisis regresi logistik digunakan dalam penelitian ini karena variabel terikat diukur dengan menggunakan variabel dummy. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa opini going concern dan kepemilikan institusional berpengaruh terhadap auditor switching, sedangkan financial distress tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Kata kunci: auditor switching, opini going concern, financial distress, kepemilikan institusional


Author(s):  
Ratih Permatasari ◽  
Hotman Tohir Pohan

<p class="Style1"><em>Auditor switching could happen mandatorily (because of the rules which </em><em>persistent it and also voluntarily. Many question rise when a company voluntarily </em><em>switches its auditor because happen outside rules which has been specified. This </em><em>research aims to analyze the effect of audit firm size, financial distress, public </em><em>ownership, management turnover, changes in audit committee, audit opinion, audit fee </em><em>on auditor switching in Indonesia. Data collecting method which used in this research </em><em>is method purposive sampling, that based on the objectives of research. ,Based on </em><em>method purposive sampling, research sample total is 180 manufacturing companies </em><em>which is listed in "Bursa Efek Indonesia" (BEI) in 2009-2014 period. Hypothesis in </em><em>this research are tested by logistics regression analytical method. Result of this research shows that variables having which significantly effect the auditor switching are audit firm size and management turnover. On the other hand, other variables in this research like audit firm size, client size, client growth rate, financial distress, board of commissioners, and audit opinion do not have significant effect on company decision to do auditor switching.</em></p>


Author(s):  
Nugroho teguh Benianto

Auditor’s Independence issue is the main cause why companies must do auditor switching mandatorily. Many questions rise when actually there were some companies did voluntary auditor switching outside the rule of auditor switching KMK No. 359/KMK.06/2003 which has been revised to be PMK No. 17/PMK.01/2008. This research is purposed to find empirical evidences about the factors that influence manufacturing companies which are listed in BEI to do voluntary auditor switching. Variables that are used in this research are going concern opinion (OGC), management changes (PM), auditor’s reputation (RA), financial distress (KK), auditor’s fee (LNFEE), and voluntary auditor switching (SWITCH).The data being used is from manufacturing company which is listed in BEI in 2007-2010 period. Data collecting method which used in this research is method purposive sampling, that based on criteria which has been determined before. Based on the method purposive sampling, research sample total is 276 companies. Hypothesis in this research are tested by logistic regression analytical method.Result of this research indicates that variable having which significantly effect the voluntary auditor switching is auditor reputation. On the other hand,other variables like going concern opinion, management changes, financial distress, and auditor’s fee do not have significant effect on company decision to do voluntary auditor switching.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document